• (GFD-2025-27742) [HOAKS] Jepang Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA disebut membatalkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Jepang akan ditunjuk sebagai tuan rumah. Pembatalan itu dikaitkan dengan eskalasi konflik di Timur Tengah yang memanas.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi yang menyebut FIFA menunjuk Jepang sebagai tuan rumah ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (28/6/2025):

    FAKTA MENGEJUTKAN: JEPANG GANTIKAN QATAR & ARAB SEBAGAI TUAN RUMAH ROUND 4 KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026!

    Keputusan mengejutkan datang dari FIFA. Organisasi sepak bola dunia tersebut resmi mencabut status tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Qatar dan Arab Saudi.

    Alasan utama di balik keputusan ini adalah masalah keamanan yang dinilai terlalu riskan untuk melanjutkan pertandingan di wilayah tersebut.

    Sebagai gantinya, FIFA menunjuk Jepang sebagai tuan rumah baru untuk babak keempat. Hal ini tentu menjadi kabar penting, terutama bagi Timnas Indonesia yang saat ini sedang berjuang menembus Piala Dunia.

    Bertanding di tempat netral seperti Jepang bisa jadi memberikan keuntungan tersendiri bagi skuad Garuda.

    Pengguna media sosial juga menyertakan foto Presiden FIFA, Gianni Infantino disertai teks berikut:

    FIFA BATALKAN QATAR & ARAB SEBAGAI TUAN RUMAH ROUND 4 "INI MENYANGKUT SOAL KEAMANAN" DAN UNJUK JEPANG SEBAGAI HOST

     

    Hasil Cek Fakta

    Penetapan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah diumumkan di laman Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC pada Jumat, 13 Juni 2025.

    "Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah mengonfirmasi Asosiasi Sepak Bola Qatar dan Federasi Sepak Bola Arab Saudi sebagai Asosiasi Anggota Tuan Rumah untuk ajang AFC Asian Qualifiers," tulisnya.

    Sejauh ini, tidak ada informasi kredibel mengenai pembatalan kedua negara sebagai tuan rumah.

    FIFA juga tidak memberikan pengumuman apa pun yang mengindikasikan Jepang sebagai tuan rumah ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Sebagaimana pernah ditulis Kompas.com, terdapat enam tim termasuk Indonesia, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab yang akan dibagi ke dalam dua grup.

    Mereka akan memperebutkan dua tiket ke Piala Dunia 2026.

    Sementara, Jepang telah lolos kualifikasi, sehingga tidak menjadi tuan rumah dari laga ronde 4 tersebut.

    Kesimpulan

    Narasi yang menyebut FIFA menunjuk Jepang sebagai tuan rumah ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia merupakan hoaks.

    Hingga kini, belum ada keputusan pembatalan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah laga tersebut.

    Sementara, Jepang telah lolos kualifikasi, sehingga tidak menjadi tuan rumah ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27741) Keliru: Video Ratusan Kapal Perang Cina Sampai di Timur Tengah

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Facebook memperlihatkan ratusan kapal perang. Kapal-kapal itu diklaim milik Cina yang disiagakan ke Timur Tengah. 

    Narasi dalam video itu menyebut, kapal-kapal itu telah direkam di Teluk Oman.Namun pada video lain disebut di Teluk Persia. “Armada Laut Cina Merapat Ke Timur Tengah...apakah eskalasi besar terjadi atau hanya latihan ringan dengan satu negara sekutu di Timur Tengah,” demikian narasi yang menyertai video. 



    Namun, benarkah video itu adalah ratusan kapal perang Cina yang dikerahkan ke Timur Tengah?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan pengamatan visual, pencarian informasi kredibel, serta menggunakan layanan pencarian gambar terbalik Google. Fakta-fakta menunjukkan bahwa kapal-kapal itu bukan bagian dari armada militer milik Cina. 



    Pengamatan pada video menunjukkan, kapal tersebut berkode L 400. Ini  merupakan kapal Peninsula of Anatolia/Anadolu alias TCG Anadolu milik Angkatan Laut Turki. Fotonya yang identik dapat diakses melalui situs Shiphub.com.

    Kapal itu termasuk jenis kapal serbu amfibi yang dimodifikasi menjadi kapal induk. Kapal itu diproyeksikan menangani tugas-tugas militer jarak jauh, operasi bantuan kemanusiaan, sebagai pusat komando, dan menjadi kapal induk Angkatan Laut Turki.



    Video itu sesungguhnya memperlihatkan perayaan ulang tahun Republik Turki yang ke-100 pada 29 Oktober 2023. Video yang sama diunggah oleh saluran YouTube Barbaros K?z?lelma. 

    Dalam konferensi pers terkait persiapan acara tersebut, Penasihat Pers dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan Turki, Laksamana Muda Zeki Aktürk, mengatakan bahwa dalam rangkaian perayaan itu 100 kapal milik Angkatan Laut dari Negeri Dua Benua dipamerkan. 

    Pawai itu mengutamakan penampilan TCG Anadolu yang diiringi 20 pesawat tempur, di Selat Bosporus, tanggal 29 Oktober 2023. Sebanyak 101 senjata juga akan ditembakkan untuk memeriahkan parade.

    Sikap Cina atas Perang Iran-Israel

    Cina memang mengkritik keras aksi blok Barat, Israel dan AS, dalam konflik di Timur Tengah, sebagaimana dilaporkan Tempo. Namun mereka mendorong sengketa dan permasalahan yang ada diselesaikan dengan jalur diplomasi.

    Presiden Cina Xi Jin Ping telah menyerukan langkah mediasi untuk meredakan konflik, setelah serangan Israel dan AS membunuh 900 warga Iran dalam perang 12 hari sejak 13-23 Juni 2025.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan ratusan kapal perang Cina yang tiba di Timur Tengah untuk terlibat konflik regional di sana adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27740) Keliru: Video Indonesia Memamerkan Senjata Nuklir

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita

    SEBUAH akun TikTok [arsip] mengunggah video bernuansa hitam putih pada 25 Juni 2025, dengan klaim bahwa Indonesia memiliki senjata nuklir

    Video itu memperlihatkan iring-iringan pasukan militer dan kendaraan tempur yang membawa rudal berukuran raksasa. Iring-iringan itu ditonton oleh sejumlah warga yang berjubel di pinggir jalan sambil membawa bendera Merah Putih.

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 15 ribu warganet, mendapat komentar 1.124 dan dibagikan ulang sebanyak 808 kali.  



    Namun, benarkah ini Indonesia memiliki senjata nuklir seperti klaim dalam video?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video dengan bantuan Google Lens, menganalisis isi video, serta membandingkan dengan pemberitaan kredibel. Hasilnya, Indonesia tidak memiliki senjata nuklir. 

    Video yang dibagikan tersebut, hasil buatan dengan akal imitasi generatif seperti keterangan yang ditulis pemilik akun dalam kolom komentar, “Klarifikasi ini cuma AI doang. Jadi jangan ketipu.”

    Tempo kemudian menganalisis konten tersebut dengan alat pendeteksi kecerdasan buatan, AI or Not. Hasilnya, 100 persen kemungkinan fragmen dibuat dengan kecerdasan buatan (AI).



    Dipindai menggunakan alat deteksi Hive Moderation.com, hasilnya juga menunjukkan sebesar 55,9 persen video yang beredar di TikTok dibuat menggunakan kecerdasan buatan.



    Indonesia Tak Memiliki Senjata Nuklir

    Tempo melansir bahwa Koalisi Kampanye Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICAN) melaporkan, terdapat sembilan negara yang mempunyai senjata nuklir terbanyak di dunia. Dari sembilan negara tersebut, enam di antaranya terdapat di Asia yakni Rusia, Cina, India, Pakistan, Israel dan Korea Utara.

    Negara-negara anggota ASEAN sebenarnya telah menandatangani Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ Treaty) pada 15 Desember 1995, termasuk Indonesia. Perjanjian yang juga dikenal sebagai Perjanjian Bangkok itu menjadi penegasan kembali pentingnya Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).

    Dikutip dari laman Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir (CND), terdapat 93 negara yang setuju dengan kesepakatan TPNW. Indonesia menyerahkan instrumen ratifikasi Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa 24 September 2024 dan menegaskan komitmen menolak penggunaan senjata nuklir di dunia.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video Indonesia menunjukkan senjata nuklir adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27739) Keliru: Video Rusia Serang Amerika Serikat karena Telah Meledakkan Fasilitas Nuklir Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/07/2025

    Berita

    VIDEO yang memuat klaim serangan Rusia ke Amerika Serikat, beredar di TikTok dan Facebook (akun 1 [arsip] dan akun 2) pada 22 Juni 2025. 

    Berdurasi 16 detik, video itu memperlihatkan kepulan asap di antara gedung-gedung pencakar langit. Beberapa orang berada di jalan beraspal untuk merekam kejadian itu. Peristiwa itu disebut sebagai balasan Rusia karena Amerika telah menyerang fasilitas nuklir Iran. “Amerika diserang Rusia setelah Amerika menyerang Iran,” tulis pembuat video itu.



    Namun, benarkah peristiwa dalam video itu merupakan aksi serangan Rusia ke Amerika?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan alat pencarian gambar terbalik dari Google, mencocokkan visual lokasi dengan Google Maps, dan membandingkan narasinya dengan informasi dari sumber kredibel. Hasil verifikasi menunjukkan, peristiwa dalam video tersebut merupakan peristiwa kebakaran di New York. 



    Video yang identik ditemukan pertama kali diunggah oleh akun TikTok carloseizquierdo18 pada 28 Mei 2025, sebelum serangan Amerika yang menargetkan fasilitas nuklir Iran terjadi pada 22 Juni 2025.

    Dalam unggahannya, akun tersebut memberikan keterangan bahwa kebakaran terjadi di Hotel Hilton Midtown, New York, Amerika Serikat. 

    Tempo mencocokkan petunjuk lokasi yang terlihat pada visual video dengan peta dari Google Maps. Visual pada detik ke-9, memperlihatkan bagian atas gedung yang dipenuhi asap serta terlihat bendera Amerika. Lokasi tersebut memang benar direkam di dekat hotel New York Hilton Midtown, sama dengan peta dalam Google Maps.



    Demikian juga pada detik ke-14 saat video itu memperlihatkan bagian bawah gedung. Terdapat papan warna biru bertuliskan ‘Parking’ dan muka bangunan berwarna hijau, seperti yang diperlihatkan Google Maps untuk lokasi hotel New York Hilton Midtown.



    Kebakaran di Hotel New York Hilton Midtown

    Dilansi ABC 7 NY,  kebakaran di Hotel New York Hilton Midtown terjadi pada , 27 Mei 2025 sekitar pukul 4.50 waktu setempat. Petugas berhasil mengendalikan api  sekitar jam 6.00 pagi. Tidak ada korban luka dalam insiden ini.

    Kebakaran diduga berasal dari ruang mesin di bawah tanah. Akan tetapi  belum ada hasil penyelidikan mengenai penyebab kebakaran sebenarnya.

    Tidak Ada Serangan Rusia ke Amerika Serikat

    Rusia tidak menyerang Amerika Serikat, setelah Negeri Paman Sam itu menargetkan tiga lokasi yang diduga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025. Rusia hanya mengecam tindakan Amerika Serikat itu dalam Forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa.

    Dalam artikel yang dipublikasikan Tempo, Rusia menilai Amerika Serikat telah membuka 'kotak Pandora' dengan tindakannya menyerang Iran. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzya mengatakan pada Dewan Keamanan bahwa AS, tindakan tersebut merupakan penghinaan total terhadap posisi komunitas internasional melalui serangannya terhadap fasilitas nuklir Iran.

    Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan, masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) diminta untuk mendesak Amerika dan Israel membayar kompensasi atas serangan sepihak mereka, menggunakan seluruh hukum internasional yang ada. 

    Tak hanya kerusakan berbagai infrastruktur, 900 warga Iran termasuk perempuan dan anak juga meninggal karena rangkaian serangan Israel dan AS selama 12 hari.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan serangan Rusia ke Amerika Serikat yang telah mengebom fasilitas nuklir Iran adalah klaim keliru.

    Rujukan