• (GFD-2020-5799) [SALAH] Surat Permohonan Dana Bantuan Kegiatan Pembersihan Drainase dan Aliran Kali oleh Sekot Kendari

    Sumber: TANGKAPAN LAYAR KERTAS SURAT
    Tanggal publish: 12/12/2020

    Berita

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

    Sehubungan dengan surat ini kamu Selaku panitia pelaksana meminta partisipasi kepada bapak/ibu Pimpinan usaha untuk membantu proses kegiatan pembersihan drainase dan aliran kali yang ada di kota Kendari.

    Partisipasi dan dukungan dari bapak/ibu sangat kami harapkan,

    Demikian surat ini dibuat dan digunakan sebagaimana mestinya

    Atas bantuan bapak/ibu diucapkan banyak terimakasih

    Hasil Cek Fakta

    Beredar surat permohonan dana bantuan untuk membantu proses kegiatan pembersihan drainase dan aliran kali yang terdapat di Kota Kendari oleh Sekretariat Kota Kendari. Surat tersebut konon disebarkan di toko-toko yang terdapat di sekitar Mall Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

    Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, surat tersebut diketahui adalah surat palsu yang hanya mengatasnamakan Sekretariat Kota (Sekot) Kendari. Melansir dari sultrademo.co, Dinas Kominfo Kota Kendari menyatakan surat atau selebaran tersebut palsu alias hoaks. Ditegaskan pula bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tidak pernah mengeluarkan surat sebagaimana yang tengah beredar.

    “Palsu, tidak benar itu,” tegas Kabid Infokom Herry Ashak.

    Berdasar pada seluruh referensi, dapat disimpulkan bahwa surat permohonan dana bantuan kegiatan pembersihan drainase dan aliran kali oleh Sekot Kendari adalah palsu dan masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.

    Kesimpulan

    Surat palsu. Dinas Kominfo Kota Kendari menyatakan surat tersebut hoaks. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tidak pernah mengeluarkan surat sebagaimana yang tengah beredar di masyarakat.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5798) [SALAH] Foto “Biar 72 bidadari dibagi rata keenam laskar FPI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/12/2020

    Berita

    Akun Eko Febriyanto (fb.com/eko.febriyanto.58555941) mengunggah 3 foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Tak ada kompromi.
    Biar 72 bidadari dibagi rata keenam laskar FPI.”

    Dalam dua foto itu, terlihat enam jenazah pria yang terbaring di dalam kamar mayat. Dua foto ini juga disertai dengan sebuah foto saat Kapolri Jenderal Idham Azis sedang bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim adanya foto 6 jenazah anggota Laskar FPI yang terbaring dio kamar mayat adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan foto jenazah enam anggota Laskar FPI. Foto pertama adalah foto lima jenazah perampok di Surabaya yang ditembak polisi pada 2 Mei 2014. Sementara foto kedua adalah foto dua pencuri motor di Pasuruan yang ditembak petugas pada 4 Mei 2020.

    Dilansir dari Tempo.co, dua foto itu juga diambil jauh sebelum terjadinya insiden yang menewaskan anggota FPI di Tol Cikampek pada 7 Desember 2020.

    Foto pertama, yang menunjukkan empat jenazah pria yang terbujur di kamar mayat, merupakan potongan dari foto yang pernah dimuat oleh situs Sindonews.com pada 2 Mei 2014 dalam artikelnya yang berjudul “5 perampok di Surabaya ditembak mati”.

    Menurut artikel ini, foto itu terkait dengan lima perampok yang tewas ditembak petugas Polrestabes Surabaya, dan jasadnya dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit dr. Soetomo. Para pelaku perampokan tersebut ditembak mati karena menyerang petugas.

    Komplotan perampok ini dikenal sudah malang melintang di Surabaya dan sekitarnya. Kelimanya pernah beraksi di sejumlah tempat, salah satunya di Villa Bukit Regency 1 Pakuwon City, Surabaya. Saat itu, pelaku berhasil membawa kabur perhiasan senilai Rp 2 miliar.

    Adapun foto kedua, yang memperlihatkan dua jenazah pria di kamar mayat, adalah foto jasad dua pencuri motor di kamar mayat RS dr. Soetomo. Foto ini pernah dimuat oleh Tribunnews dalam artikelnya yang berjudul “Timah Panas Hentikan Pelarian 2 Penjahat Kambuhan Asal Pasuruan, Sempat Baku Tembak Dengan Polisi” pada 5 Mei 2020.

    Tribun menjelaskan bahwa keduanya ditembak oleh Tim Jogoboyo Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur di kawasan Jalan Gempol, Pasuruan, pada 4 Mei 2020. Pelaku pencurian yang tewas itu berinisial ZA (36 tahun), warga Pandaan, Pasuruan, dan MIR (40 tahun), warga Purwosari, Pasuruan.

    Kesimpulan

    BUKAN foto jenazah enam anggota Laskar FPI. Foto pertama adalah foto lima jenazah perampok di Surabaya yang ditembak polisi pada 2 Mei 2014. Sementara foto kedua adalah foto dua pencuri motor di Pasuruan yang ditembak petugas pada 4 Mei 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5797) [SALAH] Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/12/2020

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan
    Vaksin tersebut mengandung protein Spike yang disebut sebagai syncytin-1, dan berperan penting dalam pembentukan plasenta bagi perempuan. Jika vaksin ditujukan untuk memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike, maka vaksin juga akan mempengaruhi sistem daya tahan tubuh perempuan untuk menyerang syncytin-1, yang akan menyebabkan kemandulan bagi perempuan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan.
    […]
    (Narasi dilanjutkan setelah bagian Referensi)

    Vaksin covid mandul

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook Ania Ostrowski mengunggah sebuah foto artikel (5/12) yang menunjukkan pernyataan Ketua Tim Peneliti Pfizer bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan. Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa vaksin yang dimaksud adalah vaksin berbasis mRNA yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech. Artikel tersebut juga menyatakan bahwa vaksin mRNA akan memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike yang terkandung dalam virus SARS-CoV-2, yang akan berdampak bagi protein pembentuk plasenta bagi perempuan sehingga dapat menyebabkan kemandulan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, Ketua Tim Peneliti Pfizer yang dimaksud adalah Michael Yeadon, yang sudah tidak lagi bekerja di Pfizer sejak tahun 2011 dan tidak terlibat dalam proses pengembangan vaksin mRNA tersebut. Beberapa ahli juga telah menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa vaksin mRNA dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan.

    Melansir dari AFP, Profesor Mikrobiologi dari Universitas York, Dasantila Golemi-Kotra, menjelaskan bahwa vaksin mRNA hanya memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike yang terkandung dalam virus SARS-CoV-2 dan tidak akan menyerang protein lain yang terkandung dalam tubuh manusia. Juru bicara Pfizer, Dervila Keane, juga menyatakan bahwa kandungan syncytin-1 dalam protein Spike hanya berjumlah 4 asam amino. Jumlah tersebut terlalu sedikit untuk menyebabkan auto-imun terhadap protein pembentuk plasenta.

    Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs AFP dengan judul artikel ‘Covid-19 Vaccine Not Shown to Cause Female Sterilization’.

    Dengan demikian, foto yang diunggah oleh pengguna Facebook Ania Ostrowski tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, Ketua Tim Peneliti Pfizer yang dimaksud adalah Michael Yeadon yang sudah tidak lagi bekerja di Pfizer sejak tahun 2011 dan tidak terlibat dalam proses pengembangan vaksin tersebut. Lebih lanjut, beberapa ahli telah menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan.

    = = = = =

    Rujukan

  • (GFD-2020-5796) [SALAH] Telapak Kaki Relawan Melepuh Efek Samping Suntik Vaksin Covid-19

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 12/12/2020

    Berita

    “Sorry Judge but I like you but I’m not trusting no vaccine, the side effects are far worse than Siegel who’s getting paid to push wants to let on. How about getting Patricia Chandler on your show and asking her how she’s dealing with the side effects, take look.”

    Narasi dalam gambar:
    “my cousin patricia whi live in Austin, Texas was a volunteer in a covid-19 vaccine study recently and has had a severe adverse reaction. She has not been able to walk or go to work for almost 4 weeks now because of huge bleeding sores on her feet. These sores are called a Fixed Drug Eruption for those who may want to dig a little deeper into how this come about…”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar foto di media sosial berupa telapak kaki seseorang yang melepuh dan bernanah dengan narasi foto tersebut adalah efek samping dari penggunaan vaksin Covid-19. Dalam beberapa narasi disebutkan foto kaki yang beredar adalah milik Patricia, seorang relawan suntik vaksin Covid-19.

    Dari hasil penelusuran diketahui luka tersebut bukan karena suntik vaksin. Foto telapak kaki tersebut memang milik Patricia Chandler, seorang wanita yang hidup di Alaska, Texas. Dia mengajukan diri sebagai sukarelawan pada suntik vaksin Pfizer/BioNTech COVID-19 namun nyatanya dia termasuk kelompok sukarelawan yang diberi obat plasebo.

    Plasebo merupakan metode untuk menguji efektivitas obat atau suatu perawatan medis tertentu sebelum dipergunakan secara massal. Plasebo bisa berupa pil, suntikan, atau metode pengobatan lainnya. Plasebo juga sering disebut sebagai obat kosong karena “obat-obatan” plasebo tidak mengandung bahan aktif yang dimaksudkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan. Orang yang menerima obat plasebo tidak mengetahui dirinya menggunakan obat kosong.

    Dalam melakukan uji klinis vaksin, relawan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok uji dan kelompok plasebo. Kelompok uji adalah mereka yang mendapatkan vaksin sesungguhnya, sementara kelompok plasebo hanya diberi obat kosong. Tujuannya untuk mengetahui efek psikologis dari relawan setelah mendapatkan suntikan sehingga membantu peneliti mengetahui apakah vaksin benar-benar efektif atau hanya sugesti dari pasien. Patricia merupakan relawan yang masuk kelompok plasebo, dirinya hanya mendapatkan suntikan berupa sedikit air garam (isotonik). Oleh karenanya kondisi pada kulit tidak termasuk dalam gejala suntikan tersebut.

    Penyakit yang diderita Patricia berawal pada akhir Oktober hingga menyebabkan bengkak dan luka yang besar. Setelah menjalani beberapa perawatan, dokter mengatakan luka di kakinya dengan istilah “Fixed Drug Eruption” (FDE), yakni sebuah reaksi alergi akibat dari obat yang dikonsumsi pada kulit atau bagian tubuh. Seorang kenalan dari Patricia membuatkan halaman untuk menggalang dana di situs gofundme.com, dengan narasi yang menyebut hal tersebut karena efek samping dari vaksin. Setelah beberapa waktu, pengelola gofundme telah memperbaiki narasi yang ditampilkan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman pembaca.

    Namun gambar dan narasi tersebut terlanjur tersebar di internet dan dijadikan propaganda anti-vaksin. Patricia sendiri telah memberikan klarifikasi melalui video yang menyebutkan luka di kakinya bukan diakibatkan karena suntik vaksin. Dari hasil penelusuran di atas, gambar yang diklaim sebagai efek samping vaksin Covid-19 masuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Informasi tidak sesuai fakta. Relawan vaksin dalam foto hanya mendapatkan suntikan obat plasebo, bukan vaksin sebenarnya. Relawan tersebut telah memberikan klarifikasi terhadap isu yang beredar dan tidak membenarkan luka yang dideritanya disebabkan oleh suntik vaksin Covid-19.

    Rujukan