Telah beredar surat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) tentang pedoman pengangkatan tenaga honorer kategori II formasi tahun anggaran 2019 & 2020 menjadi CPNS.
Pengumuman tersebut terdiri dari lima halaman, yang seolah ditandatangani oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana. Pada informasi yang beredar itu dituliskan sejumlah poin penting seperti dasar hukum pengangkatan tenaga honorer, persyaratan, hingga penyampaian usul NIP. Pengumuman palsu tersebut ditujukan ke semua Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Pusat, PPK Provinsi, dan PPK Kabupaten/Kota.
Mendikbud, menpanRB dan BKN sepakat formasi cpns diganti formasi pppk
(GFD-2020-5795) [SALAH] Surat Kepala BKN Tentang Pedoman Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori II Formasi TA 2019 & 2020 Menjadi CPNS
Sumber: Pesan BerantaiTanggal publish: 12/12/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, infromasi tersebut adalah tidak benar. Dilansir dari Kompas.com, Plt Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerjasama BKN Paryono menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan pengumuman ini. Ia menjelaskan, BKN menerima laporan dari masyarakat terkait munculnya pengumuman palsu tersebut.
“Kemarin ada yang menanyakan ke kami melalui WA (WhatsApp),” kata Paryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Paryono mengatakan, masyarakat harus berhati-hati terutama terhadap informasi mengenai pengangkatan CPNS dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Menurut dia, informasi terkait dua hal ini akan diumumkan secara resmi.
“Pasti ada prosedurnya yang diumumkan di web BKN,” ujar dia.
Masyarakat, lanjut Paryono, dapat melakukan pengecekan produk hukum suatu instansi melalui situs resmi masing-masing kemudian memilih menu JDIH. Paryono mengimbau agar tidak mempercayai oknum-oknum yang menawarkan dapat membantu kelulusan peserta dalam rekrutmen CPNS atau PPPK.
“Jangan mudah percaya pada oknum yg katanya bisa membantu memasukkan seseorang menjadi cpns ataupun PPPK dengan meminta imbalan uang, ikuti saja prosedur resmi melalui pendaftaran, tes dan sebagainya,” tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah merencanakan akan kembali membuka rekrutmen CPNS pada 2021 mendatang. Formasi yang dialokasikan pada seleksi CPNS tahun depan kemungkinan akan lebih banyak dibandingkan CPNS formasi 2019.
Dengan demikian, informasi yang mencatut BKN mengenai tentang pedoman pengangkatan tenaga honorer kategori II formasi tahun anggaran 2019 & 2020 menjadi CPNS adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam ketegori konten tiruan.
“Kemarin ada yang menanyakan ke kami melalui WA (WhatsApp),” kata Paryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Paryono mengatakan, masyarakat harus berhati-hati terutama terhadap informasi mengenai pengangkatan CPNS dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Menurut dia, informasi terkait dua hal ini akan diumumkan secara resmi.
“Pasti ada prosedurnya yang diumumkan di web BKN,” ujar dia.
Masyarakat, lanjut Paryono, dapat melakukan pengecekan produk hukum suatu instansi melalui situs resmi masing-masing kemudian memilih menu JDIH. Paryono mengimbau agar tidak mempercayai oknum-oknum yang menawarkan dapat membantu kelulusan peserta dalam rekrutmen CPNS atau PPPK.
“Jangan mudah percaya pada oknum yg katanya bisa membantu memasukkan seseorang menjadi cpns ataupun PPPK dengan meminta imbalan uang, ikuti saja prosedur resmi melalui pendaftaran, tes dan sebagainya,” tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah merencanakan akan kembali membuka rekrutmen CPNS pada 2021 mendatang. Formasi yang dialokasikan pada seleksi CPNS tahun depan kemungkinan akan lebih banyak dibandingkan CPNS formasi 2019.
Dengan demikian, informasi yang mencatut BKN mengenai tentang pedoman pengangkatan tenaga honorer kategori II formasi tahun anggaran 2019 & 2020 menjadi CPNS adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam ketegori konten tiruan.
Rujukan
(GFD-2020-5794) [SALAH] Video Mensos Juliari Bantu Kampanye Paslon Pilkada Surabaya
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/12/2020
Berita
Akun Facebook Servita Ifanka memposting video berdurasi 42 detik dengan klaim bahwa Menteri Sosial nonaktif Juliari Peter Batubara membantu kampanye pasangan calon wali kota Surabaya nomor urut 01, Eri Cahyadi-Armuji dengan membagikan bantuan beras di Kecamatan Gayungan, Surabaya. Disebutkan juga bahwa Kadinsos Surabaya dicopot karena menolak menyalurkan bantuan untuk keperluan kampanye Erji. Postingan itu dibagikan pada Selasa (08/12/2020).
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran, video tersebut merupakan kegiatan komunitas Cangkrukan 83 Family yang merupakan salah satu relawan paslon no 1 Eri-Pamuji di kawasan kampung Wilayah Sidonipah, Kelurahan Simolawang, Surabaya pada Rabu (02/12/2020). Dalam kampanye serta video tersebut tidak dibantu maupun dihadiri oleh Mensos Juliari Batubara, juga tidak berkaitan dengan kasus yang menjeratnya saat ini.
Melansir beritajatim.com, bentuk kegiatan tersebut adalah Bakti Sosial Pasar Gratis. Kegiatan ini juga dipublikasikan beberapa media salah satunya adalah beritabangsa.com . Dalam berita itu disebutkan bahwa yang dibagikan adalah sayur mayur, bukan beras.
Sedangkan foto kantong beras dalam plastik bergambar salah satu pasangan calon pada video tersebut adalah kegiatan komunitas Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) Perjuangan yang juga adalah salah satu relawan pasangan calon yang dimaksud.
Seperti diberitakan klikjatim.com, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), M Fikser bahwa beras bantuan sosial Pemkot Surabaya tidak berlabel.
Fakta lain, Kepala Dinas Sosial Surabaya, Suharto Wardoyo sampai saat ini masih aktif menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial, tidak mundur atau dipecat.
Atas penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan informasi yang diklaim oleh akun Facebook Servita Ifanka adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
#CekFaktaPilkadaMafindo
Melansir beritajatim.com, bentuk kegiatan tersebut adalah Bakti Sosial Pasar Gratis. Kegiatan ini juga dipublikasikan beberapa media salah satunya adalah beritabangsa.com . Dalam berita itu disebutkan bahwa yang dibagikan adalah sayur mayur, bukan beras.
Sedangkan foto kantong beras dalam plastik bergambar salah satu pasangan calon pada video tersebut adalah kegiatan komunitas Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) Perjuangan yang juga adalah salah satu relawan pasangan calon yang dimaksud.
Seperti diberitakan klikjatim.com, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), M Fikser bahwa beras bantuan sosial Pemkot Surabaya tidak berlabel.
Fakta lain, Kepala Dinas Sosial Surabaya, Suharto Wardoyo sampai saat ini masih aktif menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial, tidak mundur atau dipecat.
Atas penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan informasi yang diklaim oleh akun Facebook Servita Ifanka adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
#CekFaktaPilkadaMafindo
Rujukan
(GFD-2020-5793) [SALAH] COVID-19 Merupakan Buatan Manusia sebagai Senjata Biologis dari Carolina Utara, Amerika Serikat dan Pasien Nol Bernama Maatje Benassi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/12/2020
Berita
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Ratih Ganda Setiawan berupa sebuah narasi yang berisikan klaim bahwa virus penyebab COVID-19 buatan manusia dari laboratorium Carolina Utara, Amerika Serikat dan adanya pasien nol yang bernama Maatje Benassi. Postingan ini dipublikasikan pada tanggal 1 Desember 2020 dan telah disebarkan kembali sebanyak 17 kali, dikomentari sebanyak 10 kali, dan disukai 5 kali.
Vaksin senjata perang biokimia
senjata genetik
Vaksin itu senjata biologi
Vaksin senjata perang biokimia
senjata genetik
Vaksin itu senjata biologi
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, ternyata pesan berantai tersebut merupakan salah satu dari teori konspirasi yang sudah beredar di berbagai negara sejak bulan April 2020. Menurut analisis data urutan genom public dari virus SARS-CoV-2 tidak ditemukan bukti bahwa virus tersebut dibuat di laboratorium. Virus ini sendiri muncul di kota Wuhan, China pada tahun 2019.
“Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk strain virus corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menyatakan SARS-CoV-2 berasal dari proses alami,” kata Kristian Andersen, PhD seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.
Maatje Benassi yang diklaim adalah Patient Zero atau pasien nol dari virus tersebut menjelaskan bahwa ia tidak dinyatakan positif ataupun mengalami gejala COVID-19. Hoax ini awalnya beredar melalui konten video Youtube yang menyebar hingga ke media China dan menjadikan Maatje Benassi bahan diskusi di sosial media tentang asal-usul virus korona. Sejak informasi tersebut menyebar telah mempengaruhi kehidupan mereka seperti alamat rumahnya yang disebarkan secara online dan mendapat cyberbullying dari orang-orang yang mempercayai hoax tersebut. Ini menjadi pengingat bahwa misinformasi yang mungkin terlihat tidak benarpun dapat menyebabkan konsekuensi yang nyata.
Melihat dari penjelasan tersebut, virus penyebab COVID-19 buatan manusia dari laboratorium Carolina Utara, Amerika Serikat dan adanya pasien nol yang bernama Maatje Benassi adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
“Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk strain virus corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menyatakan SARS-CoV-2 berasal dari proses alami,” kata Kristian Andersen, PhD seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.
Maatje Benassi yang diklaim adalah Patient Zero atau pasien nol dari virus tersebut menjelaskan bahwa ia tidak dinyatakan positif ataupun mengalami gejala COVID-19. Hoax ini awalnya beredar melalui konten video Youtube yang menyebar hingga ke media China dan menjadikan Maatje Benassi bahan diskusi di sosial media tentang asal-usul virus korona. Sejak informasi tersebut menyebar telah mempengaruhi kehidupan mereka seperti alamat rumahnya yang disebarkan secara online dan mendapat cyberbullying dari orang-orang yang mempercayai hoax tersebut. Ini menjadi pengingat bahwa misinformasi yang mungkin terlihat tidak benarpun dapat menyebabkan konsekuensi yang nyata.
Melihat dari penjelasan tersebut, virus penyebab COVID-19 buatan manusia dari laboratorium Carolina Utara, Amerika Serikat dan adanya pasien nol yang bernama Maatje Benassi adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
Rujukan
- https://weehingthong.org/2020/06/08/dr-ralph-baric-didnt-create-covid-19/
- https://edition.cnn.com/2020/04/27/tech/coronavirus-conspiracy-theory/index.html
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/aNrXaXPk-cek-fakta-covid-19-adalah-senjata-biologis-dari-laboratorium-di-north-carolina-cek-faktanya
- https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/18/190200123/bukan-rekayasa-genetika-ini-bukti-virus-corona-dari-epidemi-alami
- https://www.washingtonpost.com/world/2020/01/29/experts-debunk-fringe-theory-linking-chinas-coronavirus-weapons-research/
(GFD-2020-5792) [SALAH] “FPI Surabaya Resmi Bubar”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/12/2020
Berita
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook El-Aziz Putu Kalijogo berupa tangkapan layar berita berjudul “FPI Surabaya Resmi Bubar” dengan tanggal pemberitaan 9 Desember 2020. Postingan ini dipublikasikan pada tanggal 10 Desember 2020 dan disukai 6 kali.
Fpi bubar
Fpi bubar
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri tentang pembubaran FPI di Surabaya mengarah ke artikel berita dari senayanpost.com dengan judul dan tampilan yang serupa dengan tangkapan layar tersebut, konten pada artikel tersebut ternyata ditemukan juga pada artikel berita liputan6.com yang berjudul “FPI Surabaya Membubarkan Diri” yang dipublikasikan pada 4 Juni 2008. Pada artikel tersebut dijelaskan bahwa FPI Surabaya menyatakan pembubaran diri setelah mass dari Anshor, Garda Bangsa, PMII, dan Banser menyerbu markas FPI di Jalan Wonosari, Surabaya. Habib Ali selaku Ketua FPI Surabaya sempat menolak atas pembubaran tersebut hingga akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi membubarkan FPI Surabaya dari segala aktivitasnya.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim FPI Surabaya bubar pada 9 Desember 2020 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim FPI Surabaya bubar pada 9 Desember 2020 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.
Rujukan
Halaman: 4764/5645