(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Ini adalah sebuah keluarga imigran yang baru saja tiba di Jerman. Anak laki-laki yang memakai pakaian berwarna kuning pada akhirnya akan menemukan vaksin COVID.”
(GFD-2020-5831) [SALAH] Foto Keluarga CEO BioNTech
Sumber: twitter.comTanggal publish: 15/12/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Pengguna Twitter richardsennett mengunggah sebuah foto (6/12) yang menunjukkan foto keluarga seorang ayah, ibu, dan empat orang anak. Bersama dengan unggahan tersebut, juga disertakan keterangan yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan foto keluarga Ugur Sahin, CEO BioNTech yang juga merupakan salah satu penemu vaksin mRNA, setelah berimigrasi ke Jerman. Lebih lanjut, dalam keterangan disebutkan bahwa anak laki-laki yang memakai pakaian berwarna kuning merupakan Sahin ketika masih kecil.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto keluarga Sahin, melainkan foto sebuah keluarga imigran yang berasal dari Aksaray, Turki, pada tahun 1975. Foto tersebut diambil oleh seorang fotografer asal Jerman, Candida Hofer, dalam koleksi foto berjudul “Turken in Deutschland 1979”. Melansir dari DiasporaTurk, salah satu keturunan dari keluarga tersebut memaparkan cerita mengenai kehidupan keluarga imigran tersebut dan menyatakan bahwa anak laki-laki berbaju kuning kini telah menjadi seorang ahli mekanik. Pengguna Twitter IsilAcehan juga telah mengunggah foto keluarga Ugur Sahin yang sebenarnya pada 8 Desember 2020 yang lalu.
Dengan demikian, foto yang diunggah oleh pengguna Facebook Ania Ostrowski tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto keluarga Sahin, melainkan foto sebuah keluarga imigran yang berasal dari Aksaray, Turki, pada tahun 1975. Foto tersebut diambil oleh seorang fotografer asal Jerman, Candida Hofer, dalam koleksi foto berjudul “Turken in Deutschland 1979”. Melansir dari DiasporaTurk, salah satu keturunan dari keluarga tersebut memaparkan cerita mengenai kehidupan keluarga imigran tersebut dan menyatakan bahwa anak laki-laki berbaju kuning kini telah menjadi seorang ahli mekanik. Pengguna Twitter IsilAcehan juga telah mengunggah foto keluarga Ugur Sahin yang sebenarnya pada 8 Desember 2020 yang lalu.
Dengan demikian, foto yang diunggah oleh pengguna Facebook Ania Ostrowski tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Informasi yang salah. Faktanya, foto tersebut bukan merupakan foto keluarga Ugur Sahin, CEO BioNTech yang juga merupakan salah satu penemu vaksin mRNA, melainkan foto sebuah keluarga imigran yang berasal dari Aksaray, Turki, pada tahun 1975.
Informasi yang salah. Faktanya, foto tersebut bukan merupakan foto keluarga Ugur Sahin, CEO BioNTech yang juga merupakan salah satu penemu vaksin mRNA, melainkan foto sebuah keluarga imigran yang berasal dari Aksaray, Turki, pada tahun 1975.
Rujukan
- https://www.indiatoday.in/fact-check/story/fact-check-this-is-not-the-childhood-family-photo-of-covid-19-vaccine-inventor-1748508-2020-12-10
- https://artreview.com/march-2017-reviews-candida-hofer/
- https://twitter.com/diaspora_turk/status/1328626567757631491
- https://twitter.com/IsilAcehan/status/1336353763976753156
(GFD-2020-5830) [SALAH] Singapura Lakukan Vaksinasi Covid-19 di Bandara Changi
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 15/12/2020
Berita
Sebuah narasi beredar di WhatsApp Group yang menyebut Singapura akan membuka vaksinasi covid-19 di Bandara Changi. Disebutkan juga kalau kebijakan ini akan menyedot wisatawan asing untuk pelesir ke Singapura.
Narasi itu menyebut Singapura membuka program 'Vaccine Tourism' bagi wisatawan asing. Cara ini, dalam klaim tersebut, menjadi peluang Singapura untuk menghidupkan pariwisata mereka yang sempat melemah akibat pandemi covid-19.
Begini narasinya:
"Singapore akan buka "Vaccine Tourism"; kita bisa terbang ke Spore, sampe Changi airport suntik vaccine, nginep di hotel airport atau langsung pulang.Pinter SG cari kesempatan bisnis 👍👍🏼
jadi org yg datang ga usah masuk SG, cukup di hotel airport saja. Jalan jalan beli oleh oleh di airport trus pulang lg ke JKT.PM Singapore Lee Hsien Loong baru saja mengumumkan Singapore akan masuk dlm phase 3 yg lebih longgar mulai 28 December ini..
Orang Indonesia pergi nonton F1 Grand Prix atau konser Coldplay ke Singapura aja didatangi - apalagi cuma buat pergi vaksinasi ke negara tetangga?
Mending mana: antrean vaksin berbayarnya di dalam negeri atau di luar negeri?
Tidak perlu karantina karena orangnya tidak masuk kota Singapura. Vaksinasi cukup dilakukan di Changi.
Selesai vaksinasi langsung pulang pakai penerbangan berikutnya.
Ongkosnya paling banyak "cuma" Rp.4 juta.
Tempat yang bernama bandara nggak punya masalah dengan logistik. Juga punya banyak ruang terbuka.
Ketimbang repot nunggu antrean vaksinasinya - lebih baik orangnya yang datang. Dari seluruh penjuru (kalo ngga dunia, ya tetangga tetangga di Asia Tenggara).."
Narasi itu menyebut Singapura membuka program 'Vaccine Tourism' bagi wisatawan asing. Cara ini, dalam klaim tersebut, menjadi peluang Singapura untuk menghidupkan pariwisata mereka yang sempat melemah akibat pandemi covid-19.
Begini narasinya:
"Singapore akan buka "Vaccine Tourism"; kita bisa terbang ke Spore, sampe Changi airport suntik vaccine, nginep di hotel airport atau langsung pulang.Pinter SG cari kesempatan bisnis 👍👍🏼
jadi org yg datang ga usah masuk SG, cukup di hotel airport saja. Jalan jalan beli oleh oleh di airport trus pulang lg ke JKT.PM Singapore Lee Hsien Loong baru saja mengumumkan Singapore akan masuk dlm phase 3 yg lebih longgar mulai 28 December ini..
Orang Indonesia pergi nonton F1 Grand Prix atau konser Coldplay ke Singapura aja didatangi - apalagi cuma buat pergi vaksinasi ke negara tetangga?
Mending mana: antrean vaksin berbayarnya di dalam negeri atau di luar negeri?
Tidak perlu karantina karena orangnya tidak masuk kota Singapura. Vaksinasi cukup dilakukan di Changi.
Selesai vaksinasi langsung pulang pakai penerbangan berikutnya.
Ongkosnya paling banyak "cuma" Rp.4 juta.
Tempat yang bernama bandara nggak punya masalah dengan logistik. Juga punya banyak ruang terbuka.
Ketimbang repot nunggu antrean vaksinasinya - lebih baik orangnya yang datang. Dari seluruh penjuru (kalo ngga dunia, ya tetangga tetangga di Asia Tenggara).."
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya melalui Google Search dengan kata kunci: "Vaccine covid-19 at Changi".
Hasil penelusuran mengarahkan ke situs The Straits Times dengan judul artikel: "Changi Airport seeks to be hub for distribution of Covid-19 vaccine to the region".
Artikel itu mengambil penjelasan dari Mr Ho Yuen Sang, direktur industri penerbangan di Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Dalam artikel tersebut, dijelaskan kalau Bandara Changi bukan menjadi tempat vaksinasi untuk wisatawan asing, melainkan menjadi tempat distribusi vaksin covid-19 di Asia Tenggara.
"Di wilayah seperti itu, mereka mungkin lebih suka menerima pengiriman vaksin mereka lebih sering dalam volume yang lebih kecil agar tidak membebani kapasitas penanganan rantai dingin lokal mereka," kata Ho.
Ho mengatakan konektivitas udara Singapura serta kemampuannya untuk menyimpan pengiriman pada suhu rendah menempatkannya dalam posisi yang baik untuk menyimpan sementara vaksin. Dia berbicara pada jumpa pers kemarin oleh Changi Ready Taskforce untuk menjelaskan kesiapan Singapura menangani kargo udara vaksin Covid-19.
Dalam hal ini, vaksin covid-19, seperti Pfizer perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat celcius, sedangkan Moderna harus disimpan di suhu minus 20 derajat celcius.
Mengenai kemampuan Singapura untuk memelihara rantai dingin, Direktur Pengelola CAG Lim Ching Kiat mengungkapkan telah banyak menekankan pada penguatan keunggulan kompetitif Changi dalam hal pengiriman kargo farmasi.
"Jadi Bandara Changi khususnya dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi hub pilihan utama untuk pengiriman farmasi," ujar Lim Ching Kiat.
Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs Nikkei Asia dengan artikel berjudul: "Singapore races to become Southeast Asia's vaccine distribution hub". Artikel itu dipublikasikan pada 9 Desember 2020.
Begini petikan dari situs tersebut yang menjelaskan soal Bandara Changi akan menjadi distributor vaksinasi covid-19 di wilayah Asia Tenggara:
"Changi akan berfungsi sebagai pusat pengiriman vaksin yang berasal dari wilayah seperti AS dan Eropa. Dua vaksin yang segera dipasarkan membutuhkan suhu yang sangat dingin untuk penyimpanannya. Vaksin Pfizer dan BioNTech harus disimpan pada suhu minus 70° C, sedangkan vaksin yang dikembangkan Moderna juga harus disimpan pada suhu minus 20° C," terang Nikkei Asia.
Hasil penelusuran mengarahkan ke situs The Straits Times dengan judul artikel: "Changi Airport seeks to be hub for distribution of Covid-19 vaccine to the region".
Artikel itu mengambil penjelasan dari Mr Ho Yuen Sang, direktur industri penerbangan di Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Dalam artikel tersebut, dijelaskan kalau Bandara Changi bukan menjadi tempat vaksinasi untuk wisatawan asing, melainkan menjadi tempat distribusi vaksin covid-19 di Asia Tenggara.
"Di wilayah seperti itu, mereka mungkin lebih suka menerima pengiriman vaksin mereka lebih sering dalam volume yang lebih kecil agar tidak membebani kapasitas penanganan rantai dingin lokal mereka," kata Ho.
Ho mengatakan konektivitas udara Singapura serta kemampuannya untuk menyimpan pengiriman pada suhu rendah menempatkannya dalam posisi yang baik untuk menyimpan sementara vaksin. Dia berbicara pada jumpa pers kemarin oleh Changi Ready Taskforce untuk menjelaskan kesiapan Singapura menangani kargo udara vaksin Covid-19.
Dalam hal ini, vaksin covid-19, seperti Pfizer perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat celcius, sedangkan Moderna harus disimpan di suhu minus 20 derajat celcius.
Mengenai kemampuan Singapura untuk memelihara rantai dingin, Direktur Pengelola CAG Lim Ching Kiat mengungkapkan telah banyak menekankan pada penguatan keunggulan kompetitif Changi dalam hal pengiriman kargo farmasi.
"Jadi Bandara Changi khususnya dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi hub pilihan utama untuk pengiriman farmasi," ujar Lim Ching Kiat.
Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs Nikkei Asia dengan artikel berjudul: "Singapore races to become Southeast Asia's vaccine distribution hub". Artikel itu dipublikasikan pada 9 Desember 2020.
Begini petikan dari situs tersebut yang menjelaskan soal Bandara Changi akan menjadi distributor vaksinasi covid-19 di wilayah Asia Tenggara:
"Changi akan berfungsi sebagai pusat pengiriman vaksin yang berasal dari wilayah seperti AS dan Eropa. Dua vaksin yang segera dipasarkan membutuhkan suhu yang sangat dingin untuk penyimpanannya. Vaksin Pfizer dan BioNTech harus disimpan pada suhu minus 70° C, sedangkan vaksin yang dikembangkan Moderna juga harus disimpan pada suhu minus 20° C," terang Nikkei Asia.
Kesimpulan
Klaim yang menyebut Singapura melakukan vaksinasi covid-19 di Bandara Changi untuk wisatawan asing adalah informasi palsu alias hoaks. Faktanya, Bandara Changi menjadi tempat distribusi vaksin covid-19 di Asia Tenggara.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4433706/cek-fakta-hoaks-singapura-lakukan-vaksinasi-covid-19-di-bandara-changi-simak-penelusurannya
- https://asia.nikkei.com/Business/Transportation/Singapore-races-to-become-Southeast-Asia-s-vaccine-distribution-hub
- https://www.straitstimes.com/singapore/transport/changi-airport-seeks-to-be-hub-for-distribution-of-covid-19-vaccine-to-the
(GFD-2020-5829) [SALAH] IDI Tolak Vaksinasi Covid-19
Sumber: FacebookTanggal publish: 15/12/2020
Berita
Beredar di media sosial kabar penolakan IDI pada vaksinasi covid-19. Kabar itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Faradillh Dillah. Dia mengunggahnya di Facebook pada Minggu (13/12/2020).
Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar berita berjudul "IDI Menolak Menjadi yang Pertama Disuntik Vaksin, Beranikah Para Menteri Menggantikannya?"
Selain itu ia menambahkan narasi, "IDI aja tolak apa lage kt masyarakat 😅🤣😂# nga mau .."
Aada juga postingan serupa yang diunggah akun Stefanus Kurnianto N. Ia memposting di Facebook dengan narasi:
"IDI tegas tolak divaksin yg pertama▶ausy tolak pake vaksin buatan sendiri▶️vaksin sinovac blm lolos uji klinis n ga dipake di negaranya sendiri. Rkyt tegas minta presiden n mentri2nya yg wajib divaksin duluan,jgn mo jd klinci percobaan"
Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Faradillh Dillah. Dia mengunggahnya di Facebook pada Minggu (13/12/2020).
Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar berita berjudul "IDI Menolak Menjadi yang Pertama Disuntik Vaksin, Beranikah Para Menteri Menggantikannya?"
Selain itu ia menambahkan narasi, "IDI aja tolak apa lage kt masyarakat 😅🤣😂# nga mau .."
Aada juga postingan serupa yang diunggah akun Stefanus Kurnianto N. Ia memposting di Facebook dengan narasi:
"IDI tegas tolak divaksin yg pertama▶ausy tolak pake vaksin buatan sendiri▶️vaksin sinovac blm lolos uji klinis n ga dipake di negaranya sendiri. Rkyt tegas minta presiden n mentri2nya yg wajib divaksin duluan,jgn mo jd klinci percobaan"
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi akun PB IDI di Youtube. Di sana terdapat penjelasan dari Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Daeng M Faqih dalam video berjudul "Jumpa Pers Seputar Vaksin Covid-19" yang tayang 14 Desember 2020.
"Pemberitaan soal IDI menolak vaksin covid-19 adalah tidak benar. Sikap IDI secara resmi selama ini yang juga disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan, kami selalu menyampaikan dukungan untuk vaksin covid-19," ujar Dr Daeng dalam video tersebut.
"Untuk program ke depan bahkan kami punya tim khusus untuk mensosialisasikan 3M dan kampanye vaksinasi. Program vaksinasi ini harapan besar bagi kita semua, tidak hanya untuk petugas kesehatan saja, tapi untuk seluruh rakyat. Vaksin ini alat terbesar kita untuk menurunkan serendah-rendahnya bahkan menghentikan penularan covid-19," katanya menambahkan.
"Kami juga pernah berdiskusi dengan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi bahwa dokter dan petugas kesehatan mendapat prioritas pertama untuk vaksin. Sebab kami termasuk golongan yang rentan," ujarnya.
"Jadi pemberitaan IDI menolak vaksin covid-19 tidak benar. Itu sangat bertentangan dengan sikap resmi IDI."
Ia juga menyebut kesuksesan vaksinasi covid-19 pada masa mendatang merupakan kerja seluruh pihak.
"Kami sangat menyambut baik dan mendukung vaksin, dan butuh kerja bersama bukan hanya dari pemerintah tetapi IDI dan juga media untuk meyakinkan masyarakat."
Selain itu ada juga artikel Liputan6.com berjudul "Soal Tolak Vaksin Corona, IDI: Itu Tidak Benar, Kami Tetap Dukung Vaksinasi COVID-19" yang tayang 14 Desember 2020. Berikut isinya:
"Liputan6.com, Jakarta - Menyoal pemberitaan menolak vaksin COVID-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menegaskan, hal itu tidak benar. IDI tetap mendukung program pemerintah dalam vaksin dan vaksinasi Corona.
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih menjelaskan, IDI turut aktif mengkampanyekan Adaptasi Kebiasaan Baru, termasuk protokol kesehatan, manfaat vaksin dan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
Bahkan berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan, Bio Farma, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC-PEN).
"Sikap resmi kami, yakni menyampaikan dukungan apresiasi dan menyerahkan kepercayaan kepada BPOM, yang memberi izin atas jaminan, keamanan juga efektivitas vaksin Corona," jelas Daeng saat jumpa pers di Kantor Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (14/12/2020).
"Kami juga sudah mengirimkan surat kepada Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Kesehatan dan BPOM atas dukungan program vaksin dan vaksinasi. Ini yang sudah dilakukan PB IDI."
paya IDI juga berdiskusi terkait penerima prioritas vaksin Corona, terutama untuk tenaga medis dan kesehatan.
"Kami sudah mengkampanyekan ke mana-mana soal manfaat vaksin dan vaksinasi kepada masyarkaat. Kami juga berdiskusi dengan Pak Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana KPC-PEN," terang Daeng.
"Tentunya, mendiskusikan bagaimana tenaga kesehatan, termasuk dokter mendapatkan perhatian (masuk) prioritas pemberian vaksin Corona yang pertama. Karena petugas kesehatan masuk dalam golongan rentan yang langsung berhadapan dengan pasien."
Atas upaya yang dilakukan IDI, menurut Daeng, pemberitaan yang menulis IDI menolak vaksin Corona tidak tepat dan tidak cocok dengan kerja keras IDI.
"Kami perlu klarifikasi pemberikaan soal IDI menolak vaksin Corona. Bahwa apa yang ada di dalam pemberitaan itu tidak cocok sebagaimana apa yang sudah dilakukan IDI," pungkasnya.
Wakil Ketua PB IDI Slamet Budiarto menambahkan, sejak awal PB IDI mendukung vaksin COVID-19 yang sudah terdaftar dan diberikan izin edar penggunaan oleh BPOM. Kehadiran vaksin menjadi harapan dalam mengendalikan COVID-19.
"Dari awal, PB IDI mendukung vaksin yang sudah teregister BPOM. Harapan kita bersama pada vaksin, selama vaksin aman dinyatakan BPOM, ya kami mendukung vaksin," tambahnya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena tenaga kesehatan diprioritaskan pertama dalam penyuntikan vaksin."
Sosialisasi dan kampanye protokol kesehatan, baik 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) sampai manfaat vaksin Corona terus dilakukan IDI. IDI pun punya Tim New Normal, yang juga diketuai Slamet.
"Tim New Normal IDI ini mensosialisasikan dan mengkampanyeankan protokol kesehatan, manfaat vaksin dan vaksinasi Corona. Dukungan upaya IDI semata-mata untuk masyarakat dan NKRI agar pandemi COVID-19 dapat dikendalikan," imbuh Slamet."
Dalam websitenya, IDI juga menulis artikel berjudul "Vaksin di Indonesia Sudah Ada, IDI Optimis: Ini Bisa Hentikan Penularan Covid-19" yang tayang 14 Desember 2020. Berikut isinya:
"Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Daeng M Faqih, SH MH meyakini bahwa program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah bisa menekan penularan kasus atau bahkan menghentikan penularan Covid-19 di Indonesia.
Daeng mengatakan, upaya intervensi penurunan kasus penularan Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan dinilai tidak efektif karena setiap hari kasus positif terkonfirmasi terus meningkat dari hari ke hari.
“Program vaksinasi ini harapan besar bagi kita semua, tidak hanya untuk petugas kesehatan saja, tapi untuk seluruh rakyat. Vaksin ini alat terbesar kita untuk menurunkan serendah-rendahnya bahkan menghentikan penularan Covid-19,” ujar Daeng di kantor Sekretariat PB IDI Jakarta, Senin 14 Desember 2020.
Daeng mengatakan, upaya intervensi penurunan kasus penularan Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan dinilai tidak efektif karena setiap hari kasus positif terkonfirmasi terus meningkat dari hari ke hari.
Menurut dia, meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia disebabkan karena masyarakat Indonesia belum menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Oleh karena itu, Daeng menyampaikan bahwa program vaksinasi adalah salah satu upaya lain yang diharapkan bisa lebih efektif untuk menekan penularan kasus Covid-19 di Indonesia yang masih saja terus meningkat.
Keefektifan vaksin dalam menekan penularan kasus Covid-19 di Indonesia tentu sangat tergantung dengan seberapa berhasil program vaksinasi tersebut dilaksanakan di Indonesia.
Menurut Daeng, program vaksinasi bisa berhasil apabila seluruh masyarakat Indonesia mau berpartisipasi secara aktif untuk melakukan vaksinasi Covid-19 guna membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Herd immunity terhadap virus SARS CoV 2 penyebab Covid-19 bisa didapatkan asalkan 60 hingga 70 persen penduduk Indonesia telah memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus. Artinya, butuh partisipasi 60 sampai 70 persen dari total penduduk Indonesia yang divaksin agar Covid-19 tidak bisa menular dan kasus penularan terhenti.
Daeng menyatakan para dokter yang tergabung dalam PB IDI siap untuk divaksinasi pertama kali sebagai petugas kesehatan di garda terdepan. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pertama kali diberikan pada tenaga kesehatan karena tergolong rentan terinfeksi Covid-19.
Dia menegaskan bahwa para dokter IDI siap divaksin dan mengajak masyarakat agar tidak ragu dengan program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah."
"Pemberitaan soal IDI menolak vaksin covid-19 adalah tidak benar. Sikap IDI secara resmi selama ini yang juga disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan, kami selalu menyampaikan dukungan untuk vaksin covid-19," ujar Dr Daeng dalam video tersebut.
"Untuk program ke depan bahkan kami punya tim khusus untuk mensosialisasikan 3M dan kampanye vaksinasi. Program vaksinasi ini harapan besar bagi kita semua, tidak hanya untuk petugas kesehatan saja, tapi untuk seluruh rakyat. Vaksin ini alat terbesar kita untuk menurunkan serendah-rendahnya bahkan menghentikan penularan covid-19," katanya menambahkan.
"Kami juga pernah berdiskusi dengan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi bahwa dokter dan petugas kesehatan mendapat prioritas pertama untuk vaksin. Sebab kami termasuk golongan yang rentan," ujarnya.
"Jadi pemberitaan IDI menolak vaksin covid-19 tidak benar. Itu sangat bertentangan dengan sikap resmi IDI."
Ia juga menyebut kesuksesan vaksinasi covid-19 pada masa mendatang merupakan kerja seluruh pihak.
"Kami sangat menyambut baik dan mendukung vaksin, dan butuh kerja bersama bukan hanya dari pemerintah tetapi IDI dan juga media untuk meyakinkan masyarakat."
Selain itu ada juga artikel Liputan6.com berjudul "Soal Tolak Vaksin Corona, IDI: Itu Tidak Benar, Kami Tetap Dukung Vaksinasi COVID-19" yang tayang 14 Desember 2020. Berikut isinya:
"Liputan6.com, Jakarta - Menyoal pemberitaan menolak vaksin COVID-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menegaskan, hal itu tidak benar. IDI tetap mendukung program pemerintah dalam vaksin dan vaksinasi Corona.
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih menjelaskan, IDI turut aktif mengkampanyekan Adaptasi Kebiasaan Baru, termasuk protokol kesehatan, manfaat vaksin dan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
Bahkan berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan, Bio Farma, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC-PEN).
"Sikap resmi kami, yakni menyampaikan dukungan apresiasi dan menyerahkan kepercayaan kepada BPOM, yang memberi izin atas jaminan, keamanan juga efektivitas vaksin Corona," jelas Daeng saat jumpa pers di Kantor Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (14/12/2020).
"Kami juga sudah mengirimkan surat kepada Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Kesehatan dan BPOM atas dukungan program vaksin dan vaksinasi. Ini yang sudah dilakukan PB IDI."
paya IDI juga berdiskusi terkait penerima prioritas vaksin Corona, terutama untuk tenaga medis dan kesehatan.
"Kami sudah mengkampanyekan ke mana-mana soal manfaat vaksin dan vaksinasi kepada masyarkaat. Kami juga berdiskusi dengan Pak Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana KPC-PEN," terang Daeng.
"Tentunya, mendiskusikan bagaimana tenaga kesehatan, termasuk dokter mendapatkan perhatian (masuk) prioritas pemberian vaksin Corona yang pertama. Karena petugas kesehatan masuk dalam golongan rentan yang langsung berhadapan dengan pasien."
Atas upaya yang dilakukan IDI, menurut Daeng, pemberitaan yang menulis IDI menolak vaksin Corona tidak tepat dan tidak cocok dengan kerja keras IDI.
"Kami perlu klarifikasi pemberikaan soal IDI menolak vaksin Corona. Bahwa apa yang ada di dalam pemberitaan itu tidak cocok sebagaimana apa yang sudah dilakukan IDI," pungkasnya.
Wakil Ketua PB IDI Slamet Budiarto menambahkan, sejak awal PB IDI mendukung vaksin COVID-19 yang sudah terdaftar dan diberikan izin edar penggunaan oleh BPOM. Kehadiran vaksin menjadi harapan dalam mengendalikan COVID-19.
"Dari awal, PB IDI mendukung vaksin yang sudah teregister BPOM. Harapan kita bersama pada vaksin, selama vaksin aman dinyatakan BPOM, ya kami mendukung vaksin," tambahnya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena tenaga kesehatan diprioritaskan pertama dalam penyuntikan vaksin."
Sosialisasi dan kampanye protokol kesehatan, baik 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) sampai manfaat vaksin Corona terus dilakukan IDI. IDI pun punya Tim New Normal, yang juga diketuai Slamet.
"Tim New Normal IDI ini mensosialisasikan dan mengkampanyeankan protokol kesehatan, manfaat vaksin dan vaksinasi Corona. Dukungan upaya IDI semata-mata untuk masyarakat dan NKRI agar pandemi COVID-19 dapat dikendalikan," imbuh Slamet."
Dalam websitenya, IDI juga menulis artikel berjudul "Vaksin di Indonesia Sudah Ada, IDI Optimis: Ini Bisa Hentikan Penularan Covid-19" yang tayang 14 Desember 2020. Berikut isinya:
"Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Daeng M Faqih, SH MH meyakini bahwa program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah bisa menekan penularan kasus atau bahkan menghentikan penularan Covid-19 di Indonesia.
Daeng mengatakan, upaya intervensi penurunan kasus penularan Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan dinilai tidak efektif karena setiap hari kasus positif terkonfirmasi terus meningkat dari hari ke hari.
“Program vaksinasi ini harapan besar bagi kita semua, tidak hanya untuk petugas kesehatan saja, tapi untuk seluruh rakyat. Vaksin ini alat terbesar kita untuk menurunkan serendah-rendahnya bahkan menghentikan penularan Covid-19,” ujar Daeng di kantor Sekretariat PB IDI Jakarta, Senin 14 Desember 2020.
Daeng mengatakan, upaya intervensi penurunan kasus penularan Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan dinilai tidak efektif karena setiap hari kasus positif terkonfirmasi terus meningkat dari hari ke hari.
Menurut dia, meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia disebabkan karena masyarakat Indonesia belum menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Oleh karena itu, Daeng menyampaikan bahwa program vaksinasi adalah salah satu upaya lain yang diharapkan bisa lebih efektif untuk menekan penularan kasus Covid-19 di Indonesia yang masih saja terus meningkat.
Keefektifan vaksin dalam menekan penularan kasus Covid-19 di Indonesia tentu sangat tergantung dengan seberapa berhasil program vaksinasi tersebut dilaksanakan di Indonesia.
Menurut Daeng, program vaksinasi bisa berhasil apabila seluruh masyarakat Indonesia mau berpartisipasi secara aktif untuk melakukan vaksinasi Covid-19 guna membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Herd immunity terhadap virus SARS CoV 2 penyebab Covid-19 bisa didapatkan asalkan 60 hingga 70 persen penduduk Indonesia telah memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus. Artinya, butuh partisipasi 60 sampai 70 persen dari total penduduk Indonesia yang divaksin agar Covid-19 tidak bisa menular dan kasus penularan terhenti.
Daeng menyatakan para dokter yang tergabung dalam PB IDI siap untuk divaksinasi pertama kali sebagai petugas kesehatan di garda terdepan. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 pertama kali diberikan pada tenaga kesehatan karena tergolong rentan terinfeksi Covid-19.
Dia menegaskan bahwa para dokter IDI siap divaksin dan mengajak masyarakat agar tidak ragu dengan program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah."
Kesimpulan
Postingan yang menyebut IDI menolak vaksinasi covid-19 adalah tidak benar. Faktanya IDI mendukung vaksinasi covid-19.
Rujukan
(GFD-2020-5828) [SALAH] Video “Hewan Purbakala Yang Hanya Nampak Di Film² Kini Di Temukan Di Lereng Gunung Lawuh Magetan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 15/12/2020
Berita
Akun Yudistira ID (fb.com/yudistira.id.58) mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sesosok hewan yang tengah diturunkan dari truk oleh beberapa orang dengan narasi sebagai berikut;
“PERTANDA APAKAH INI?
HEWAN PURBAKALA YANG HANYA NAMPAK DI FILM²
KINI DI TEMUKAN DI LERENG GUNUNG LAWUH MAGETAN..
Serius!!
Lihat ampe di ulang² nih beneran apa hoax tapi koq ada bapak TNI nya..”
Dinosaurus
Video hewan purba dari jutaan tahun lalu muncul di magetan
dinosaurus
Mirip badak
penemuan hewan jaman purba di gunung Lawu
Brontosaurus
“PERTANDA APAKAH INI?
HEWAN PURBAKALA YANG HANYA NAMPAK DI FILM²
KINI DI TEMUKAN DI LERENG GUNUNG LAWUH MAGETAN..
Serius!!
Lihat ampe di ulang² nih beneran apa hoax tapi koq ada bapak TNI nya..”
Dinosaurus
Video hewan purba dari jutaan tahun lalu muncul di magetan
dinosaurus
Mirip badak
penemuan hewan jaman purba di gunung Lawu
Brontosaurus
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video penampakan hewan purbakala di lereng Gunung Lawu, Magetan adalah klaim yang salah.
Faktanya, ‘hewan’ itu di video itu adalah dinosaurus buatan yang memang sengaja didatangkan dan video itu merupakan promosi dari pihak pengelola untuk memperkenalkan wahana baru yang ada di Mojosemi Forest Park, Magetan, yakni Mojosemi Dinosaurus Park.
Pengelola Mojosemi Forest Park, Magetan, Nanang Sedayu mengatakan, video tersebut diambil pada Senin (14/12/2020) dan berlokasi di Mojosemi Forest Park. Sedayu mengatakan, video tersebut merupakan promosi dari pihak pengelola untuk memperkenalkan wahana baru yang ada di tempat wisata itu, yakni Mojosemi Dinosaurus Park.
“Itu sebagai bagian promo kami. Di dalam (Mojosemi Forest Park) itu ada wahana baru, Dinosaurus Park, yang ada beberapa macam dinosaurus di dalamnya, termasuk yang kemarin kami turunkan,” kata Sedayu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/12/2020).
Dia mengatakan, di Dinosaurus Park ada 15-20 spesies dinosaurus yang dipamerkan kepada pengunjung. “Ada T-Rex, terus (dinosaurus) leher panjang, sama yang kemarin itu,” kata Sedayu.
Sedayu mengatakan, wahana Dinosaurus Park sudah dibuka sejak awal tahun 2019 lalu. Namun, karena ada pandemi virus corona, maka jumlah pengunjung yang datang berkurang drastis.
“Makanya semoga pandemi ini segera berlalu, mudah-mudahan bisa ramai lagi,” kata Sedayu.
Menjawab rasa penasaran warganet tentang keaslian dinosaurus yang ada dalam video, Sedayu mengatakan bahwa hal itu merupakan upaya dari pengelola untuk menghadirkan dinosaurus seperti aslinya.
“Kami buat semirip mungkin dengan aslinya, dan itu karya putra-putra daerah juga,” kata Sedayu.
Dia menyebut, dinosaurus tersebut merupakan wahana buatan lokal, bukan diimpor dari luar negeri maupun dari studio film Jurassic Park.
“Dulu kami memang pernah impor untuk bahan-bahannya, kami pelajari. Begitu sudah ketemu, kami produksi sendiri,” kata Sedayu.
Faktanya, ‘hewan’ itu di video itu adalah dinosaurus buatan yang memang sengaja didatangkan dan video itu merupakan promosi dari pihak pengelola untuk memperkenalkan wahana baru yang ada di Mojosemi Forest Park, Magetan, yakni Mojosemi Dinosaurus Park.
Pengelola Mojosemi Forest Park, Magetan, Nanang Sedayu mengatakan, video tersebut diambil pada Senin (14/12/2020) dan berlokasi di Mojosemi Forest Park. Sedayu mengatakan, video tersebut merupakan promosi dari pihak pengelola untuk memperkenalkan wahana baru yang ada di tempat wisata itu, yakni Mojosemi Dinosaurus Park.
“Itu sebagai bagian promo kami. Di dalam (Mojosemi Forest Park) itu ada wahana baru, Dinosaurus Park, yang ada beberapa macam dinosaurus di dalamnya, termasuk yang kemarin kami turunkan,” kata Sedayu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/12/2020).
Dia mengatakan, di Dinosaurus Park ada 15-20 spesies dinosaurus yang dipamerkan kepada pengunjung. “Ada T-Rex, terus (dinosaurus) leher panjang, sama yang kemarin itu,” kata Sedayu.
Sedayu mengatakan, wahana Dinosaurus Park sudah dibuka sejak awal tahun 2019 lalu. Namun, karena ada pandemi virus corona, maka jumlah pengunjung yang datang berkurang drastis.
“Makanya semoga pandemi ini segera berlalu, mudah-mudahan bisa ramai lagi,” kata Sedayu.
Menjawab rasa penasaran warganet tentang keaslian dinosaurus yang ada dalam video, Sedayu mengatakan bahwa hal itu merupakan upaya dari pengelola untuk menghadirkan dinosaurus seperti aslinya.
“Kami buat semirip mungkin dengan aslinya, dan itu karya putra-putra daerah juga,” kata Sedayu.
Dia menyebut, dinosaurus tersebut merupakan wahana buatan lokal, bukan diimpor dari luar negeri maupun dari studio film Jurassic Park.
“Dulu kami memang pernah impor untuk bahan-bahannya, kami pelajari. Begitu sudah ketemu, kami produksi sendiri,” kata Sedayu.
Kesimpulan
Dinosaurus buatan yang memang sengaja didatangkan dan video itu merupakan promosi dari pihak pengelola untuk memperkenalkan wahana baru yang ada di Mojosemi Forest Park, Magetan, yakni Mojosemi Dinosaurus Park.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/15/083000165/video-viral-seekor-dinosaurus-turun-dari-truk-di-magetan-ini-faktanya?page=all
- https://mojosemiforestpark.com/rekreasi/
- https://joglosemarnews.com/2020/12/heboh-penampakan-dinosaurus-raksasa-di-taman-mojosemi-park-magetan-mendadak-ramai-jadi-perbincangan-mirip-di-film-jurrasic-park-ini-faktanya/
Halaman: 4759/5649