• (GFD-2019-3246) [SALAH] Kecewa Kader NU Tak Di Jadikan Menteri Agama, PBNU Do’akan Jokowi Kualat

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 30/10/2019

    Berita

    Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) mengklarifikasi komentar tersebut adalah buah pikiran pribadinya dan tidak berkaitan dengan organisasi asosiasi pesantren NU.

    Beredar artikel yang berjudul “Kecewa Kader NU Tak Di Jadikan Menteri Agama, PBNU Do’akan Jokowi Kualat” yang dimuat di situs kabarislamnews[dot]com.

    Pada artikel ini terdapat pernyataan Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) yang ditulis sebagai berikut :

    “Di NU sangat banyak pengurus dan tokoh yang berkualitas untuk mengisi pos menteri agama. Pak Jokowi bebas memilih, asal kader NU dan dekat dengan ulama, jika tidak diberikan ke NU saya yakin Presiden Jokowi bisa kualat,” tegas Ridwan.”

    Pernyataan ini terdapat di paragraf ke lima artikel tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Setelah dilakukan penelusuran, pernyataan Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) yang menyebut Presiden Jokowi bisa kualat karena tidak memasukkan kader PBNU ke dalam kabinet, tidak mewakili nama organisasi PBNU maupun RMI NU. Pernyataan itu mewakili pendapat pribadi Ridwan. Ridwan juga sudah memberikan klarifikasi.

    Berikut klarifikasi lengkap Ridwan seperti dilansir dari nu.or.id :

    Jakarta, NU Online
    Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) mengklarifikasi perihal pemberitaan media soal yang menyangkut komentarnya mengenai susunan kabinet Jokowi-Amin terutama perihal Menteri Agama. Ia menyatakan bahwa komentar tersebut adalah buah pikiran pribadinya dan tidak berkaitan dengan organisasi asosiasi pesantren NU.

    “Pemberitaan terkait dengan kekecewaan RMI NU terhadap Presiden Jokowi atas penetapan Menteri Agama tersebut bukan perintah lembaga RMI NU, dan saya tidak punya kapasitas untuk mengatasnamakan RMI NU, namun inisiatif saya sendiri sebagai pribadi sebagai warga NU,” kata Ridwan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (23/10).

    Ridwan menjelaskan bahwa pernyataan dalam berita merupakan hasil obrolan santai dan bukan pernyataan tertulis. Ia pribadi merasa tidak mendapat konfirmasi atas penayangan berita tersebut. Oleh karenya, ia meminta kepada media untuk mencabut berita yang beredar.

    “Pernyataan tersebut dikutip oleh teman-teman media pada saat ngobrol santai, bukan pernyataan tertulis yang saya buat atau wawancara khusus mengenai hal itu,” kata Ridwan.

    Atas kejadian itu, ia dengan segala kerendahan hati meminta maaf kepada warga NU dan terkhusus kepada RMI NU dan Ketua PP RMI NU H Abdul Ghoffarrozin. Pihaknya meminta maaf jika dalam pemberitaan tersebut banyak pihak dirugikan.

    “Selamat siang untuk semua kader NU dan masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan. Saya Ridwan Darmawan, pengurus RMI NU akan mengklarifikasi dan mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya terkait pemberitaan yang beredar di media massa,” kata Ridwan.

    Ia juga mengarahkan permohonan maafnya kepada Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia apabila dalam pemberitaan tersebut membuat tidak nyaman.

    “Terakhir, saya meminta dengan sangat kepada media atau jurnalis yang menaikkan berita tanpa konfirmasi dan membawa-bawa nama RMI NU untuk mencabut pemberitaan tersebut,” kata Ridwan.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3244) [SALAH] Tangkapan Layar Grup WA Pendukung 02

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 30/10/2019

    Berita

    Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean membantah dan mengatakan bahwa tangkapan layar tersebut merupakan editan dan hoaks. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ikut membantah terkait beredarnya tangkapan layar yang menunjukan percakapan di grup WhatsApp mengatasnamakan Pendukung 02 tersebut.
    Beredar gambar tangkapan layar grup Whatsapp yang diklaim sebagai ‘Grup WA Pendukung 02’.

    Sejumlah nama tokoh partai dan pendukung Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019, terlihat juga ikut dicatut namanya dalam tangkapan layar yang belum jelas sumbernya.

    Mereka terlihat menanggapi percakapan terkait ditunjuknya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi.

    Para tokoh yang ditampilkan dalam grup itu yakni Mardani Ali Sera, Ferdinand Hutahaean, Habiburokhman, Neno Warisman, Fadli Zon, Fahri Hamzah, hingga Ustad Abdul Somad. Mereka tampak ada yang mendukung keputusan Prabowo masuk dalam kabinet, sementara beberapa lainnya kecewa dan ditampilkan meninggalkan/keluar dari grup WhatsApp itu.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ikut membantah terkait beredarnya tangkapan layar yang menunjukan percakapan di grup WhatsApp mengatasnamakan Pendukung 02.

    Dalam tangkapan layar itu, nama Mardani ikut memberikan komentar terkait ditunjuknya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

    Akun Mardani dalam grup tersebut memberikan tanggapan dengan menuliskan “*menyimak”.

    Mardani kemudian memberi tanggapan dengan menyatakan bahwa dia tidak terlibat dalam percakapan grup WhastApp yang belakangan diketahui hoaks.

    “Saya tidak ikut,” ujar Mardani saat dikonfirmasi, Jumat (25/10/2019).

    Nama politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menjadi salah satu orang yang ikut menanggapi percakapan Prabowo menjadi Menhan di grup WhatsApp Pendukung 02 tersebut.

    Nama Ferdinand dalam chat tersebut memberi komentar dengan mengucapkan selalamat kepada Prabowo yang menjadi Menhan. Ucapan tersebut tertulis “Selamat Jenderal!”.

    Namun, Ferdinand membantah dan mengatakan bahwa tangkapan layar tersebut merupakan editan dan hoaks.

    “Oh enggak. Itu hoax. Editan saja,” kata Ferdinand saat dikonfirmasi.

    “Tidak mungkin saya ucapkan selamat kepada Prabowo,” sambungnya.

    Ferdinand mengatakan grup WhatsApp itu kemungkinan sengaja dibuat sedemikian rupa seolah berisi para tokoh pendukung 02 dan disebarkan kepada publik untuk meledek.

    “Dibuat mungkin untuk ngeledekin aja,” kata Ferdinand.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3243) [KLARIFIKASI] Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Kemang Raya

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/10/2019

    Berita

    Berlaku mulai Senin, 28 Oktober 2019. 06:00-15:00 dua lajur selatan ke utara dan 15:00-06:00 dua lajur utara ke selatan, menyesuaikan dengan kondisi jam sibuk.

    NARASI

    “Tiga jalurnya, bingung warganya, siapa dulu dong gabenernya” (di post).

    “PERTAMA DI INDONESIA

    Jalur Dibagi 3, TKP Jl Kemang” (di dalam foto).

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Sudinhub Jakarta Selatan Christianto menjelaskan, pelaksanaan rekayasa lalu lintas di Jalan Kemang Raya dilakukan dua kali dalam sehari.
    “Dari pukul 06.00 sampai 15.00 akan diberlakukan sistem dua lajur dan satu lajur dari arah selatan ke utara,” kata Christianto.
    “Sedangkan dari pukul 15.00 sampai 06.00 dari arah utara ke selatan,” tambahnya.”

    ANTARA: “Kepala Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Selatan, Christanto, Senin, mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan dengan memasang traffic cone mulai dari TL Benda-TL Kober dan penempatan personil di Jalan Kemang Raya.

    “Setiap harinya pada jam sibuk akan ada rekayasa lalu lintas dengan penempatan petugas dan pemasangan traffic cone,” kata Christanto.

    Ia menjelaskan, ada 100 buah traffic cone yang dipasang pada saat rekayasa lalu lintas dengan sistem pagi hari dua lajur dari arah selatan utara dan satu lajur dari arah utara selatan dan pada sore hari dua lajur dari arah utara selatan dan satu lajur dari arah sebaliknya.

    “Tujuannya untuk mengurai kemacetan pada jam sibuk pagi maupun sore hari,”

    Rujukan

  • (GFD-2019-3242) [SALAH] Lowongan Kerja PT Angkasa Pura 1 2019

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 30/10/2019

    Berita

    Beredar pesan yang berisikan informasi lowongan pekerjaan di PT Angkasa Pura 1. Dalam pesan tersebut disebutkan persyaratan singkat dan alamat email untuk mengirimkan lamaran. Adapun, tertulis alamat emailnya ialah pt.angkasapura1@hotmail.com. Berikut narasinya:

    LOWONGAN KERJA PT.ANGKASA PURA1 2019
    Persyaratan Pria & Wanita Pendidikan:
    SMA - SMK - S1 - D3
    Usia 22thn ke atas Lamaran & CV email:
    pt.angkasapura1@hotmail.com

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Bantahan akan informasi lowongan itu sudah disampaikan oleh pihak PT Angkasa Pura 1. Manajer Humas AP I Awaluddin menyatakan bahwa pesan tersebut hoaks.

    “Itu hoaks, kami juga telah mengumumkan melalui media sosial resmi kami,” kata Awaluddin.

    Adapun, untuk informasi resmi lowongan kerja, pihak AP1 sudah sering mengimbau masyarakat untuk melihat informasinya di laman resmi milik perusahaan, yakni ap1.co.id. Imbauan itu sudah disematkan pada tiap kanal media sosial resmi milik AP1. Berikut imbauan AP1 melalui berbagai kanal media sosialnya:

    […] Hati-hati terhadap jenis penipuan berkedok informasi lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan PT Angkasa Pura I (Persero). Seluruh proses rekrutmen PT Angkasa Pura I (Persero) diumumkan melalui website resmi perusahaan serta surat kabar nasional. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka pesan yang beredar itu masuk kategori Fabricated Content atau Konten Palsu. Pihak AP1 tidak pernah menyiarkan lowongan pekerjaan melalui pesan berantai kepada siapapun. Atas dasar itulah, bagi pencari kerja diharapkan untuk berhati-hati bila menerima pesan berantai mengatasnamakan AP1.

    Rujukan