Narasi dalam video:
“AKU BUTUH PKI”
Narasi postingan:
“Itulah makanya PDIP harus dibubarkan suatu saat nanti”
(GFD-2021-7671) [SALAH] Video “AKU BUTUH PKI”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 11/10/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Bunga Mawar memposting konten video sejumlah orang menggunakan atribut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diklaim menyatakan “aku butuh PKI.”
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Sebab, diketahui bahwa orang-orang dalam video tersebut bukan meneriakkan “aku butuh PKI” melainkan “aku dudu PKI.” Hal itu diketahui dari video berjudul “AKU PDI PERJUANGAN, AKU DUDU PKI” yang diunggah di kanal Youtube Desy Tiyana pada 27 Juni 2020.
Adapun, kata “dudu” berasal dari bahasa Jawa memiliki arti “bukan;lain;beda.” Dengan demikian, konteks kalimat yang diteriakkan dalam video tersebut berarti “aku bukan PKI.”
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang sebarkan akun Bunga Mawar masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Sebab, diketahui bahwa orang-orang dalam video tersebut bukan meneriakkan “aku butuh PKI” melainkan “aku dudu PKI.” Hal itu diketahui dari video berjudul “AKU PDI PERJUANGAN, AKU DUDU PKI” yang diunggah di kanal Youtube Desy Tiyana pada 27 Juni 2020.
Adapun, kata “dudu” berasal dari bahasa Jawa memiliki arti “bukan;lain;beda.” Dengan demikian, konteks kalimat yang diteriakkan dalam video tersebut berarti “aku bukan PKI.”
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang sebarkan akun Bunga Mawar masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Orang dalam video tidak mengatakan “aku butuh PKI” melainkan “aku dudu PKI.” Perkataan tersebut berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti “aku bukan PKI.”
Rujukan
(GFD-2021-7670) [SALAH] Video “VIRAL TERBARU HARI INI ~ SELAMAT JALAN ANIES BASWEDAN!! KPK BERHASIL LAKUKAN INI”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 10/10/2021
Berita
“VIRAL TERBARU HARI INI ~ SELAMAT JALAN ANIES BASWEDAN!! KPK BERHASIL LAKUKAN INI”
NARASI DALAM GAMBAR:
“TANGIS GUBERNUR PECAH DI KPK
UANG TRILIUNAN BERHASIL DIAMANKAN NASIB ANIES BERAKHIR DISINI”
NARASI DALAM GAMBAR:
“TANGIS GUBERNUR PECAH DI KPK
UANG TRILIUNAN BERHASIL DIAMANKAN NASIB ANIES BERAKHIR DISINI”
Hasil Cek Fakta
Kanal YouTube “PILAR ISTANA” mengunggah sebuah video berjudul “VIRAL TERBARU HARI INI ~ SELAMAT JALAN ANIES BASWEDAN!! KPK BERHASIL LAKUKAN INI” pada 9 Oktober 2021. Video tersebut telah ditonton sebanyak 14.038 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut adalah salah. Tidak ada pemberitaan yang kredibel bahwa Anies Baswedan ditangkap oleh KPK. Anies sendiri masih sempat meresmikan pembangunan Kampung Susun Cakung, Jakarta Timur. Lebih lanjut, Anies juga masih aktif di akun Instagram resminya untuk memberikan apresiasi ke Jakarta Smart City yang berhasil memenangkan IDC Future Enterprise Awards 2021 pada 9 Oktober 2021, serta mengunggah progres pembangunan Gedung Panjang yang akan menjadi Wisma Seni dan Perpustakaan Taman Ismail Marzuki pada 10 Oktober 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh kanal YouTube “PILAR ISTANA” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut adalah salah. Tidak ada pemberitaan yang kredibel bahwa Anies Baswedan ditangkap oleh KPK. Anies sendiri masih sempat meresmikan pembangunan Kampung Susun Cakung, Jakarta Timur. Lebih lanjut, Anies juga masih aktif di akun Instagram resminya untuk memberikan apresiasi ke Jakarta Smart City yang berhasil memenangkan IDC Future Enterprise Awards 2021 pada 9 Oktober 2021, serta mengunggah progres pembangunan Gedung Panjang yang akan menjadi Wisma Seni dan Perpustakaan Taman Ismail Marzuki pada 10 Oktober 2021.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh kanal YouTube “PILAR ISTANA” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, tidak ada pemberitaan yang kredibel bahwa Anies Baswedan ditangkap oleh KPK. Anies sendiri masih aktif di akun Instagram resminya dan sempat meresmikan pembangunan Kampung Susun Cakung, Jakarta Timur.
Faktanya, tidak ada pemberitaan yang kredibel bahwa Anies Baswedan ditangkap oleh KPK. Anies sendiri masih aktif di akun Instagram resminya dan sempat meresmikan pembangunan Kampung Susun Cakung, Jakarta Timur.
Rujukan
(GFD-2021-7669) [SALAH] Video “lnnaIiIIahi WainnaiIaihi Rojiun, Kabar Duk4 Dorce Gamalama. Inilah Pesan Terakhirnya..!!”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 10/10/2021
Berita
Narasi pada judul:
“lnnaIiIIahi WainnaiIaihi Rojiun, Kabar Duk4 Dorce Gamalama. Inilah Pesan Terakhirnya..!!”
Narasi pada thumbnail:
“INNALILAHI
KABAR DUK4 DORCE GAMALAMA
BAK FIRASAT, SUDAH SIAPKAN KAIN K4FAN & KUBVRAN
INILAH PERMINTAAN TERAKHIR DORCE GAMALAMA
KELUARGA MOHON MAAF JIKA ADA SALAH”
Apa benar dorce gamalama meninggal
“lnnaIiIIahi WainnaiIaihi Rojiun, Kabar Duk4 Dorce Gamalama. Inilah Pesan Terakhirnya..!!”
Narasi pada thumbnail:
“INNALILAHI
KABAR DUK4 DORCE GAMALAMA
BAK FIRASAT, SUDAH SIAPKAN KAIN K4FAN & KUBVRAN
INILAH PERMINTAAN TERAKHIR DORCE GAMALAMA
KELUARGA MOHON MAAF JIKA ADA SALAH”
Apa benar dorce gamalama meninggal
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube Jago Gosib mengunggah video dengan judul “lnnaIiIIahi WainnaiIaihi Rojiun, Kabar Duk4 Dorce Gamalama. Inilah Pesan Terakhirnya..!!” Adapun, pada bagian thumbnail terdapat narasi berikut: “INNALILAHI KABAR DUK4 DORCE GAMALAMA BAK FIRASAT, SUDAH SIAPKAN KAIN K4FAN & KUBVRAN
INILAH PERMINTAAN TERAKHIR DORCE GAMALAMA KELUARGA MOHON MAAF JIKA ADA SALAH.”
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa isi video merupakan pembacaan dua artikel dari dua media. Artikel pertama yang dibacakan dalam video tersebut ialah artikel berjudul “Ini Permintaan Terakhir Dorce Gamalama Sebelum Hilang Kesadaran” yang tayang di okezone.com pada 8 Oktober 2021. Isi artikel tersebut membahas permintaan Dorce untuk makan sebelum hilang kesadaran dan dilarikan ke RS Primaya, Bekasi.
Lalu, artikel kedua yang dibacakan dalam video ialah artikel berjudul “’Netizen Gak Usah Repot-Repot Kalo Saya Mati!’ Bak Firasat Buruk Sebelum Kritis Tak Sadarkan Diri di ICU, Dorce Gamalama Sudah Siapkan Kain Kafan Hingga Kuburan” yang tayang di fame.grid.id pada 8 Oktober 2021. Isi artikel membahas kondisi hilang kesadarannya Dorce pada 7 Oktober 2021 dan dikaitkan dengan wawancara Dorce pada Juni 2020 terkait persiapannya menghadapi kematian.
Terkait kondisi terakhir Dorce Gamalama, dilansir dari cnnindonesia.com, Hetty Sunjaya, kerabat dekat Dorce, mengatakan dirinya diberitahu keluarga bahwa Dorce sudah bisa diajak bicara. Tak sekadar respons singkat, Dorce kini sudah bisa mengobrol dengan keluarganya.
“Sudah bisa ngobrol, sudah enakan dan jauh lebih baik alhamdulillah. Sudah bisa bicara, oke,” kata Hetty
Berdasarkan penjelasan tersebut, konten dari kanal Youtube Jago Gosib masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
INILAH PERMINTAAN TERAKHIR DORCE GAMALAMA KELUARGA MOHON MAAF JIKA ADA SALAH.”
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa isi video merupakan pembacaan dua artikel dari dua media. Artikel pertama yang dibacakan dalam video tersebut ialah artikel berjudul “Ini Permintaan Terakhir Dorce Gamalama Sebelum Hilang Kesadaran” yang tayang di okezone.com pada 8 Oktober 2021. Isi artikel tersebut membahas permintaan Dorce untuk makan sebelum hilang kesadaran dan dilarikan ke RS Primaya, Bekasi.
Lalu, artikel kedua yang dibacakan dalam video ialah artikel berjudul “’Netizen Gak Usah Repot-Repot Kalo Saya Mati!’ Bak Firasat Buruk Sebelum Kritis Tak Sadarkan Diri di ICU, Dorce Gamalama Sudah Siapkan Kain Kafan Hingga Kuburan” yang tayang di fame.grid.id pada 8 Oktober 2021. Isi artikel membahas kondisi hilang kesadarannya Dorce pada 7 Oktober 2021 dan dikaitkan dengan wawancara Dorce pada Juni 2020 terkait persiapannya menghadapi kematian.
Terkait kondisi terakhir Dorce Gamalama, dilansir dari cnnindonesia.com, Hetty Sunjaya, kerabat dekat Dorce, mengatakan dirinya diberitahu keluarga bahwa Dorce sudah bisa diajak bicara. Tak sekadar respons singkat, Dorce kini sudah bisa mengobrol dengan keluarganya.
“Sudah bisa ngobrol, sudah enakan dan jauh lebih baik alhamdulillah. Sudah bisa bicara, oke,” kata Hetty
Berdasarkan penjelasan tersebut, konten dari kanal Youtube Jago Gosib masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Isi video berisikan pembacaan dua artikel, yakni artikel berjudul “Ini Permintaan Terakhir Dorce Gamalama Sebelum Hilang Kesadaran” yang tayang di okezone.com pada 8 Oktober 2021 dan artikel berjudul “’Netizen Gak Usah Repot-Repot Kalo Saya Mati!’ Bak Firasat Buruk Sebelum Kritis Tak Sadarkan Diri di ICU, Dorce Gamalama Sudah Siapkan Kain Kafan Hingga Kuburan” yang tayang di fame.grid.id pada 8 Oktober 2021. Adapun, terkait kondisi Dorce Gamalama terakhir, Hetty Sunjaya, kerabat dekat Dorce, mengatakan dirinya diberitahu keluarga bahwa Dorce sudah bisa diajak bicara. Tak sekadar respons singkat, Dorce kini sudah bisa mengobrol dengan keluarganya.
Rujukan
- https://celebrity.okezone.com/read/2021/10/08/33/2483504/ini-permintaan-terakhir-dorce-gamalama-sebelum-hilang-kesadaran?page=2
- https://fame.grid.id/read/462931450/netizen-gak-usah-repot-repot-kalo-saya-mati-bak-firasat-buruk-sebelum-kritis-tak-sadarkan-diri-di-icu-dorce-gamalama-sudah-siapkan-kain-kafan-hingga-kuburan?page=all
- https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20211010091239-234-705729/dirawat-di-rs-kondisi-dorce-gamalama-dikabarkan-membaik
(GFD-2021-7668) [SALAH] CDC Amerika Serikat Memperingatkan Adanya Penyakit Mirip Polio yang Akan Muncul Pada Akhir Tahun 2021
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 10/10/2021
Berita
“ “Polio” was caused by a poisoning from the toxic heavy metals present in pesticides – arsenic, lead and mercury. It takes no prophet to connect the dots and see why there is a risk of an “outbreak” this coming winter. According to CDC this polio-like illness is especially expected to be hitting the children.
See how they cover up the massive wave of adverse reactions soon to come up from their voodoo needle?
This is the basic formula of how government covers up their toxic assault against humanity: poisoning = virus. They blame Nature, when they are the psychopathic criminals consciously killing millions of women, men and children worldwide every year. It’s called population management i.e. culling of the herd”.
See how they cover up the massive wave of adverse reactions soon to come up from their voodoo needle?
This is the basic formula of how government covers up their toxic assault against humanity: poisoning = virus. They blame Nature, when they are the psychopathic criminals consciously killing millions of women, men and children worldwide every year. It’s called population management i.e. culling of the herd”.
Hasil Cek Fakta
Beberapa waktu lalu akun Facebook bernama Henna Maria membagikan sebuah tangkapan layar tentang artikel yang di pubikasikan oleh Zenger News terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio bernama Acute Flaccid Myelitis (AFM) dalam empat bulan ke depan yang disampaikan oleh Badan kesehatan masyarakat nasional Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada tanggal 17 Agustus 2021. Artikel tersebut juga diposting ulang pada situs berita lain seperti pada tntribune.com.
Melansir dari factcheck.org, juru bicara tim AFM CDC AS menyatakan bahwa hingga saat ini tim nya belum menerima laporan peningkatan kasus dugaan AFM, sehingga CDC juga belum mengeluarkan peringatan resmi terkait dengan informasi yang beredar. Karena pada saat ini CDC masih membangun kerjasama dengan mitra kerjasamanya untuk terus memantau situasi dengan cermat dalam hal menanggapi setiap peningkatan kasus AFM serta masih terus melakukan penyuluhan kepada dokter terkait AFM jika didapati peningkatan kasus AFM pada tahun 2021.
Berdasarkan penelusuran, klaim terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio yang disampaikan CDC AS pada 17 Agustus 2021 diduga berlandaskan pada peringatan yang dikeluarkan oleh CDC terkait dengan AFM yang disampaikan pada 4 Agustus 2020 lalu. Melansir dari usnews.com, Direktur CDC, Robert Redfield menyatakan bahwa para dokter perlu waspada terhadap AFM dan segera mengevaluasi pasien bahkan ketika petugas kesehatan garis depan, dokter keluarga, dan petugas medis profesional lainnya terus bekerja di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Hal itu didasarkan pula atas adanya kekhawatiran terkait kemungkinan tidak dikenalinya AFM serta adanya ketakutan dari para orang tua untuk memeriksakan kondisi anaknya ke dokter di tengah pandemi Covid-19 sebagaimana yang dikemukakan oleh Thomas Clark, wakil direktur Divisi Penyakit Virus CDC.
Selain itu, setelah melakukan penelusuran pada situs Zenger News, tidak terdapat artikel terkait pada situs tersebut. Melansir dari factcheck.org, Zenger News menginformasikan kepada pihak factcheck.org melalui email bahwa pihaknya telah menghapus artikel tersebut dari situs webnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, informasi terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio yang disampaikan CDC AS pada 17 Agustus 2021 ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Melansir dari factcheck.org, juru bicara tim AFM CDC AS menyatakan bahwa hingga saat ini tim nya belum menerima laporan peningkatan kasus dugaan AFM, sehingga CDC juga belum mengeluarkan peringatan resmi terkait dengan informasi yang beredar. Karena pada saat ini CDC masih membangun kerjasama dengan mitra kerjasamanya untuk terus memantau situasi dengan cermat dalam hal menanggapi setiap peningkatan kasus AFM serta masih terus melakukan penyuluhan kepada dokter terkait AFM jika didapati peningkatan kasus AFM pada tahun 2021.
Berdasarkan penelusuran, klaim terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio yang disampaikan CDC AS pada 17 Agustus 2021 diduga berlandaskan pada peringatan yang dikeluarkan oleh CDC terkait dengan AFM yang disampaikan pada 4 Agustus 2020 lalu. Melansir dari usnews.com, Direktur CDC, Robert Redfield menyatakan bahwa para dokter perlu waspada terhadap AFM dan segera mengevaluasi pasien bahkan ketika petugas kesehatan garis depan, dokter keluarga, dan petugas medis profesional lainnya terus bekerja di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Hal itu didasarkan pula atas adanya kekhawatiran terkait kemungkinan tidak dikenalinya AFM serta adanya ketakutan dari para orang tua untuk memeriksakan kondisi anaknya ke dokter di tengah pandemi Covid-19 sebagaimana yang dikemukakan oleh Thomas Clark, wakil direktur Divisi Penyakit Virus CDC.
Selain itu, setelah melakukan penelusuran pada situs Zenger News, tidak terdapat artikel terkait pada situs tersebut. Melansir dari factcheck.org, Zenger News menginformasikan kepada pihak factcheck.org melalui email bahwa pihaknya telah menghapus artikel tersebut dari situs webnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, informasi terkait peringatan atas adanya wabah penyakit mirip polio yang disampaikan CDC AS pada 17 Agustus 2021 ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, CDC belum mengeluarkan peringatan resmi terkait wabah penyakit mirip polio pada tahun 2021 sebagaimana informasi yang beredar.
Rujukan
Halaman: 4757/6092