• (GFD-2019-3255) [SALAH] Nissa Sabian Meninggal Dunia 2019

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 05/11/2019

    Berita

    Beredar di Youtube video yang menyebutkan Nissa Sabyan, penyanyi gambus, telah meninggal dunia. Dalam narasi video yang diunggah oleh kanal Movie Bank disebutkan bahwa penyanyi bernama asli Khoirunnisa telah meninggal dunia dan prestasinya akan selalu dikenang. Video tersebut berdurasi 1 menit 42 detik itu diunggah sejak 2 Juli 2019. Berikut kutipan narasinya:

    Innalillahi nissa sabyan meninggal dunia ????????

    Nissa sabyan meninggal dunia . prestasimu akan selalu kami kenang

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, kabar tersebut tidak benar. Adapun, pihak manajemen Nissa Sabyan sudah membantah kabar tersebut.

    Owan, Perwakilan Manajemen Musik Sabyan, menyatakan bahwa kabar tersebut tidaklah benar. "Enggak benar itu. Isunya dari mana sih," katanya.

    Owan juga memastikan bahwa kabar tentang meninggalnya Nissa Sabyan adalah hoaks alias berita palsu. "Hoaks itu," ucap dia.

    Selain itu, melalui penelisikan di media sosial Instagramnya (@nissa_sabyan) masih melakukan postingan. Paling baru, yakni pada tanggal 31 Oktober 2019, penyanyi berusia 20 tahun itu memposting tentang giveaway produk kepada para pengikutnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kabar Nissa Sabyan telah meninggal dunia tidaklah benar. Oleh karena itu, maka video pada sumber masuk kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3252) [SALAH] UAS Ajak Umatnya Kalau Belanja Ke Warung Tanyakan Dulu Apa Agamanya

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 05/10/2019

    Berita

    [NARASI]:
    "UAS ajak umatnya kalau ke warung tanyakan dulu apa agamanya"
    Entah apa yg merasuki si tampan uas ini… Ke warung aja pake nanya agama dulu.
    Si uas #maungibullagi ? Kalo ngomong suka bikin saling membenci.Sebuah akun twitter bernama @Ha_Elaaah memposting sebuah screenshoot berita dari detik.com yang berjudul “UAS Ajak Umatnya Kalau Belanja Ke Warung Tanyakan Dulu Apa Agamanya”.

    Faktanya, pada tanggal tersebut detik.com tidak pernah menulis artikel dengan judul dan foto tersebut. pada tanggal dan jam itu artikel yang ditayangkan oleh detik.com adalah “Temuan-temuan Komnas HAM dalam Rusuh Wamena”. (Selengkapnya dibagian penjelasan).

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun twitter bernama @Ha_Elaaah memposting sebuah screenshoot berita dari detik.com yang berjudul “UAS Ajak Umatnya Kalau Belanja Ke Warung Tanyakan Dulu Apa Agamanya” pada jum’at 18 oktober 2019 pukul 22.05 WIB. selain itu akun tersebut juga menambahkan narasi provokatif pada postingannya.
    Setelah ditelusuri, Faktanya screenshoot artikel yang mencatut nama detik.com merupakan hasil suntingan atau editan. karena pada tanggal 18 oktober 2019 pukul 22.05 WIB tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut pada website detik.com.

    Pada tanggal dan jam itu, detik.com menayangkan artikel berjudul “Temuan-temuan Komnas HAM dalam Rusuh Wamena” dengan foto jumpa pers Komnas HAM soal kerusuhan di Wamena (Foto: Rolando/detikcom).
    Sementara itu, foto UAS (Ustad Abdul Somad) yang dipakai pada artikel itu diambil dari tayangan youtube di channel 30Detik VidDakwah pada tanggal 31 agustus 2018 dengan judul “Penjelasan berwudhu dari 4 Mazhab oleh Ustadz Abdul Somad Lc, Ma”.
    [KESIMPULAN]

    Detik.com tidak pernah menayangkan berita dengan judul dan foto yang diposting oleh akun twitter @Ha_Elaaah. berdasarkan fakta diatas dapat disimpulkan bahwa postingan akun twitter tersebut masuk kedalam kategori Konten Yang Dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3247) [SALAH] Pelajar Sekolah Meninggal Ketika Sedang Bermain Game Online

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/11/2019

    Berita

    "Innalillahi wainna ilaihi rojiun,pelajar Sekolah Meninggal ketika sedang bermain Game Online. Korban ketika itu tiba2 mengalami Kejang2 sebelum meninggal dunia. Korban meninggal karena putus saraf otak/kepala akibat terlalu sering bermain game Online.
    Dapat dilihat dalam rakaman video, korban dan rekan2 pelajar kelas masing2 masih memegang HP, terlihat juga game online yang mereka main, Jadi hentikan lah tabiat main game dari sekarang... Semoga almarhum husnul khotimah aamiin ya rabbal alamiin "
    ""help" anak yang meninggal karena bermain game"

    "Pelajar Sekolah Meninggal ketika sedang bermain Game Online. Korban ketika itu tiba2 mengalami Kejang2 sebelum meninggal dunia. Korban meninggal karena putus saraf otak/kepala akibat terlalu sering bermain game Online.
    Dapat dilihat dalam rakaman video, korban dan rekan2 pelajar kelas masing2 masih memegang HP, terlihat juga game online yang mereka main, Jadi hentikan lah tabiat main game dari sekarang...
    HOAX ATO NYATA..AMBIL POSITIFNYA "

    Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa tengah kejang-kejang. Dalam narasi yang menyertainya, disebutkan bahwa pelajar tersebut meninggal lantaran bermain game online. Berikut kutipan narasinya:

    Pelajar Sekolah Meninggal ketika sedang bermain Game Online. Korban ketika itu tiba2 mengalami Kejang2 sebelum meninggal dunia. Korban meninggal karena putus saraf otak/kepala akibat terlalu sering bermain game Online.
    Dapat dilihat dalam rakaman video, korban dan rekan2 pelajar kelas masing2 masih memegang HP, terlihat juga game online yang mereka main, Jadi hentikan lah tabiat main game dari sekarang...

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa narasi tersebut tidak tepat. Sebab, siswa tersebut tidak meninggal. Adapun, peristiwa yang terjadi di dalam video tersebut bertempat di salah satu SMA di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Penyebab siswa berinisial FH itu kejang-kejang pun bukan karena permainan daring di telepon genggamnya, melainkan FH memang memiliki riwayat penyakit epilepsi. Klarifikasi itu disampaikan oleh pihak sekolah. Berikut kutipan pemberitaannya:

    Pemberitaan detik.com tanggal 13 September 2019:

    […] Heboh Siswa di Sulsel Main Game di Kelas Berujung Kejang-kejang, Ini Faktanya

    Luwu Timur - Video yang menampilkan siswa SMA di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sedang bermain game lalu kejang-kejang menjadi perbincangan. Kepala SMA tersebut angkat bicara.

    Kepala sekolah SMA di Luwu Timur, bernama Muh. Saleh mengatakan siswa yang kejang-kejang dalam video tersebut berinisial FH (16). Dia mengatakan FH memiliki riwayat penyakit epilepsi.

    "Siswa itu kelas 11, sekarang ada di ruangan saya. Dia punya riwayat penyakit epilepsi. Kebetulan saat bermain game di sekolah penyakitnya kambuh," ucap Saleh mengklarifikasi video viral tersebut, Jumat (13/9/2019).

    Saleh menjelaskan, pada saat kejadian, Selasa (10/9), FH dan rekan-rekannya memang diperbolehkan membawa ponsel android ke kelas karena berhubungan dengan salah satu mata pelajaran sekolah.

    "Selesai mata pelajaran itu, kan siang, istirahat dan salat zuhur. Tapi siswa ini main game di kelas sampai kambuhlah itu penyakitnya. Baru ada temannya yang videokan, saya juga masih cari itu siswa yang merekam," sebut Saleh.

    Saleh juga membantah informasi beredar yang menyebutkan kalau siswanya tersebut meninggal karena kecanduan bermain game. "Itu juga ada yang bilang meninggal, hoaks itu. Anak itu sudah sehat setelah dibawa ke puskesmas. Jadi salah itu yang bilang meninggal," kata Saleh.

    "Malah sebenarnya penyakit anak ini jarang sekali terjadi, ini hanya kebetulan kejadian di sekolah. Sekarang anak itu sudah masuk sekolah lagi seperti biasa," sebut dia.

    Video viral FH kejang-kejang saat bermain game online berdurasi 36 detik. Tampak ia sedang kejang-kejang dengan kabel headset menjulur dari tangan hingga pahanya. Sementara, sejumlah rekannya histeris saat insiden itu terjadi. Video itu diunggah salah satu akun Instagram dan sudah berkali-kali ditonton. […]

    Pemberitaan kompas.com tanggal 13 September 2019:

    […] Viral Video Pelajar Kejang-kejang Saat Bermain Game Online, Ini Penjelasan Orangtuanya

    LUWU TIMUR, KOMPAS.com – Sebuah video yang menunjukkan salah seorang siswa kejang-kejang saat bermain game online di dalam kelasnya, viral di media sosial.

    Video berdurasi 38 detik itu diunggah oleh akun @keluhkesahojol.id di instagram.

    Dalam video pendek itu, terlihat seorang pelajar SMA pada bagian lengannya terlilit headset yang tersambung dengan telepon seluler (ponsel) di kantong celananya.

    Ia mengalami kejang-kejang hingga pingsan. Sementara rekan-rekannya panik, bahkan berteriak histeris melihat kejadian tersebut.

    Dalam video itu juga terlihat rekan korban memegang ponsel yang berisi permainan (game).

    Dalam keterangan video tersebut disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di salah satu SMA di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada 12 September 2019. Video tersebut kini beredar luas dan telah dilihat sebanyak 23.857 kali.

    Diketahui siswa itu berinsial PH (17), kelas 11 SMA Negeri 1 Luwu Timur, warga Kilometer 6, Dusun Balambano Indah, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili. Luwu Timur.

    Menurut orangtua PH, Palalloi bahwa peristiwa yang terjadi pada Selasa (10/09/2019) lalu sekitar pukul 11.30 Wita itu karena anaknya belum sarapan saat ke sekolah.

    “Ia sakit yang disebabkan tidak sarapan. Memang ia jarang sarapan pagi kalau ke sekolah,, makanya dia sering sakit-sakit,” katanya saat dikonfirmasi media, Jumat (13/09/2019).

    Menurutnya, saat peristiwa itu terjadi, anaknya sempat dibawa ke puskesmas dan dirawat selama 3 jam. Setelah itu, ia kembali ke rumah untuk bermain dengan tetangga.

    “Jadi setelah dirawat di puskesmas 3 jam, esoknya sudah kembali ke sekolah. Kesibukan anak tersebut kalau pulang sekolah hanya di rumah atau bermain dengan tetangganya,” ucapnya.

    Palalloi mengatakan, setelah kejadian tersebut beredar informasi atau isu bahwa anaknya mengonsumsi obat terlarang.

    Bahkan ada pula kabar bahwa anaknya kejang-kejang akibat bermain game.

    “Anak saya bukan karena minum obat seperti isu yang beredar, bukan pula karena pengaruh main game, tetapi memang karena sakit sampai pingsan akibat tidak sarapan pagi,” ujarnya. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil klarifikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pesan berantai yang baru saja beredar tidak tepat. Konten narasi di dalamnya memiliki konteks informasi yang salah terhadap peristiwa pada videonya. Dengan demikian, pesan berantai itu masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3246) [SALAH] Kecewa Kader NU Tak Di Jadikan Menteri Agama, PBNU Do’akan Jokowi Kualat

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 30/10/2019

    Berita

    Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) mengklarifikasi komentar tersebut adalah buah pikiran pribadinya dan tidak berkaitan dengan organisasi asosiasi pesantren NU.

    Beredar artikel yang berjudul “Kecewa Kader NU Tak Di Jadikan Menteri Agama, PBNU Do’akan Jokowi Kualat” yang dimuat di situs kabarislamnews[dot]com.

    Pada artikel ini terdapat pernyataan Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) yang ditulis sebagai berikut :

    “Di NU sangat banyak pengurus dan tokoh yang berkualitas untuk mengisi pos menteri agama. Pak Jokowi bebas memilih, asal kader NU dan dekat dengan ulama, jika tidak diberikan ke NU saya yakin Presiden Jokowi bisa kualat,” tegas Ridwan.”

    Pernyataan ini terdapat di paragraf ke lima artikel tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Setelah dilakukan penelusuran, pernyataan Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) yang menyebut Presiden Jokowi bisa kualat karena tidak memasukkan kader PBNU ke dalam kabinet, tidak mewakili nama organisasi PBNU maupun RMI NU. Pernyataan itu mewakili pendapat pribadi Ridwan. Ridwan juga sudah memberikan klarifikasi.

    Berikut klarifikasi lengkap Ridwan seperti dilansir dari nu.or.id :

    Jakarta, NU Online
    Ridwan Darmawan dari Rabithah Maahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) mengklarifikasi perihal pemberitaan media soal yang menyangkut komentarnya mengenai susunan kabinet Jokowi-Amin terutama perihal Menteri Agama. Ia menyatakan bahwa komentar tersebut adalah buah pikiran pribadinya dan tidak berkaitan dengan organisasi asosiasi pesantren NU.

    “Pemberitaan terkait dengan kekecewaan RMI NU terhadap Presiden Jokowi atas penetapan Menteri Agama tersebut bukan perintah lembaga RMI NU, dan saya tidak punya kapasitas untuk mengatasnamakan RMI NU, namun inisiatif saya sendiri sebagai pribadi sebagai warga NU,” kata Ridwan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (23/10).

    Ridwan menjelaskan bahwa pernyataan dalam berita merupakan hasil obrolan santai dan bukan pernyataan tertulis. Ia pribadi merasa tidak mendapat konfirmasi atas penayangan berita tersebut. Oleh karenya, ia meminta kepada media untuk mencabut berita yang beredar.

    “Pernyataan tersebut dikutip oleh teman-teman media pada saat ngobrol santai, bukan pernyataan tertulis yang saya buat atau wawancara khusus mengenai hal itu,” kata Ridwan.

    Atas kejadian itu, ia dengan segala kerendahan hati meminta maaf kepada warga NU dan terkhusus kepada RMI NU dan Ketua PP RMI NU H Abdul Ghoffarrozin. Pihaknya meminta maaf jika dalam pemberitaan tersebut banyak pihak dirugikan.

    “Selamat siang untuk semua kader NU dan masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan. Saya Ridwan Darmawan, pengurus RMI NU akan mengklarifikasi dan mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya terkait pemberitaan yang beredar di media massa,” kata Ridwan.

    Ia juga mengarahkan permohonan maafnya kepada Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia apabila dalam pemberitaan tersebut membuat tidak nyaman.

    “Terakhir, saya meminta dengan sangat kepada media atau jurnalis yang menaikkan berita tanpa konfirmasi dan membawa-bawa nama RMI NU untuk mencabut pemberitaan tersebut,” kata Ridwan.

    Rujukan