• (GFD-2021-8622) Keliru, Klaim Ini Video Pemudik Gunakan Sungai Ambawang saat Larangan Pulang Kampung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/05/2021

    Berita


    Video yang memperlihatkan sebuah kapal yang dipadati penumpang yang sedang berlayar menyusuri sungai beredar di Facebook. Video tersebut diklaim menunjukkan pemudik  yang lewat Sungai Ambawang di Kalimantan Barat saat larangan pulang kampung Lebaran 2021.
    Akun ini membagikan video beserta klaim tersebut pada 5 Mei 2021. Akun itu pun menulis narasi, "Mudik lewat jalur sungai." Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 6.800 kali dan mendapatkan 153 reaksi serta 47 komentar.
    Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait video yang diunggahnya. Video ini tidak terkait dengan mudik lebaran pada 2021.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula mengambil gambar tangkapan layar dari video tersebut. Lalu, gambar itu ditelusuri jejak digitalnya denganreverse image toolSource dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa video tersebut telah beredar di YouTube sejak November 2013, dan tidak terkait dengan mudik Lebaran 2021.
    Video yang identik dengan kualitas yang lebih baik pernah diunggah ke YouTube oleh kanal Tebegaya Tampan pada 27 November 2013 dengan judul “Journey To Sungai Ambawang 6”. Video ini memiliki durasi yang lebih panjang, yakni 1 menit 50 detik. Dalam video tersebut, tidak ada pula backsound berupa lagu seperti yang terdengar dalam video yang beredar.
    Kanal ini pun mengunggah video-video lainnya yang memperlihatkan perjalanan si perekam video tersebut ke Sungai Ambawang. Terdapat sembilan video terkait Sungai Ambawang yang diunggah oleh kanal itu, yang berjudul "Journey To Sungai Ambawang 1" sampai "Journey To Sungai Ambawang 9".
    Dikutip dari Viva.co.id, alat transportasi utama masyarakat pesisir Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, termasuk yang tinggal di Kecamatan Sungai Ambawang, adalah motor kelotok atau motor tambang. Panjang motor kelotok sekitar 30 meter dan memiliki lebar 4 meter. Alat transportasi ini umumnya digerakkan mesin diesel.
    Alat transportasi motor tambang atau motor kelotok ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Transportasi air ini hingga sekarang masih menjadi andalan warga yang tinggal di pesisir Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, baik sebagai jasa angkutan orang dan barang.
    Warga yang tinggal di wilayah pesisir lebih memilih menggunakan jasa transportasi air lantaran belum semua pengerjaan rabat beton jalan darat tuntas, sehingga masih ada becek di sana-sini. Ketika musim hujan, jalan akan berlumpur parah dan, ketika musim kemarau, akan berdebu.
    Larangan mudik Lebaran 2021
    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 26 Maret 2021, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa mudik Lebaran 2021 ditiadakan. Larangan mudik diberlakukan pada 6 Mei-17 Mei 2021.
    "Larangan mudik dimulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021. Sebelum dan sesudah tanggal itu, diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan dan kegiatan ke luar daerah kecuali mendesak dan perlu," ujar Muhadjir dalam konferensi persnya pada 26 Maret 2021.
    Selain melarang mudik, pemerintah juga melakukan pengetatan sebelum dan sesudah pelaksanaan larangan mudik, yakni pada 22 April-24 Mei 2021, yang tertuang dalam Adendum Surat Edaran (SE) Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.
    Dikutip dari media lokal Kalimantan Barat, Gencil News, menindaklanjuti terbitnya SE Satgas Penanganan Covid-19, Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan mudik lebaran. Larangan mudik lebaran tersebut berlaku pada 6-17 Mei 2021 di semua kabupaten dan kota.
    Angkutan yang dilarang di masa pemberlakuan aturan ini yaitu kendaraan bermotor umum dengan jenis mobil bus dan mobil penumpang, kendaraan bermotor perseorangan dan jenis mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan bermotor, serta kapal angkutan sungai, danau, dan penyeberangan. Aturan tersebut berlaku di seluruh kabupaten dan kota, termasuk Kabupaten Kubu Raya.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas menunjukkan warga yang mudik lewat Sungai Ambawang saat larangan pulang kampung pada 2021, keliru. Video tersebut telah beredar di YouTube sejak 2013, jauh sebelum adanya larangan mudik Lebaran 2021. Video itu memperlihatkan perjalanan si perekam video ketika mengunjungi Sungai Ambawang.
    TIM PEMERIKSA FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8621) Keliru, Foto Kemacetan di Sawah Ini Diambil saat Mudik Lebaran

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/05/2021

    Berita


    Foto yang memperlihatkan kemacetan di sebuah jalan yang berada di tengah persawahan beredar di Facebook. Dalam foto itu, terlihat puluhan mobil yang terjebak di pertigaan jalan tanah yang sempit di tengah persawahan tersebut. Foto itu diklaim menunjukkan suasana mudik lebaran pada 2021.
    Akun ini membagikan foto beserta narasi tersebut pada 6 Mei 2021. Akun itu menulis, "MUDIK. Berbagai cara yang dilakukan menghindari razia dengan mencari jalan tikus. Tetapi... Risikonya begini. Sabar ya... Orang sabar disayang Tuhan." Unggahan ini beredar saat larangan mudik Lebaran 2021.
    Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait foto yang diunggahnya. Foto ini bukan foto yang menunjukkan suasana mudik Lebaran 2021.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto di atas denganreverse image toolGoogle. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu bukanlah foto yang menunjukkan suasana mudik lebaran 2021. Foto itu merupakan hasildigital imagingkarya fotografer asal Swedia, Erik Johansson.
    Foto ini terdapat di situs pribadi milik Johansson, Erikjo.com. Foto itu diberi judul "You First" dan dibuat pada 2020. Selain berprofesi sebagai fotografer, pria kelahiran 1985 itu juga merupakan seorang seniman visual (visual artist) yang kini berdomisili di Praha, Republik Ceko. Karya-karyanya dibuat dengan menggabungkan beberapa foto yang berbeda.
    Johansson juga pernah mengunggah foto tersebut di akun Instagram pribadinya, @erik.joh, pada 21 Januari 2020. Foto ini diberi keterangan lokasi, yakni "Holmestad, Vastra Gotalands Lan, Sweden". Adapun caption foto itu adalah sebagai berikut:
    "Karya baru: 'You First'. Apa yang terjadi jika kita semua menginginkan hal yang sama? Kita tidak bermaksud merugikan tapi tetap saja hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Kita tidak selalu lebih kuat bersama-sama. Terinspirasi oleh dan dipotret di jalan pedesaan kecil di sekitar area tempat saya dibesarkan di Swedia pada Juli 2019. Kami memotret 11 mobil di lokasi dan sisanya yang berada di kejauhan diambil secara terpisah."
    Larangan mudik Lebaran 2021
    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 26 Maret 2021, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa mudik Lebaran 2021 ditiadakan. Larangan mudik diberlakukan pada 6 Mei-17 Mei 2021.
    "Larangan mudik dimulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021. Sebelum dan sesudah tanggal itu, diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan dan kegiatan ke luar daerah kecuali mendesak dan perlu," ujar Muhadjir dalam konferensi persnya pada 26 Maret 2021.
    Selain melarang mudik, pemerintah juga melakukan pengetatan sebelum dan sesudah pelaksanaan larangan mudik, yakni pada 22 April-24 Mei 2021, yang tertuang dalam Adendum Surat Edaran (SE) Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto kemacetan di sebuah jalan yang berada di tengah persawahan itu menunjukkan suasana mudik lebaran pada 2021, keliru. Foto tersebut adalah hasildigital imagingkarya fotografer asal Swedia, Erik Johansson. Foto ini dipotret di jalan pedesaan kecil di Swedia pada Juli 2019.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8620) Keliru, Klaim Ini Foto Perbatasan di Konawe yang Ditutup di Tengah Mudik Lebaran 2021

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/05/2021

    Berita


    Foto yang memperlihatkan gapura di jalanan sebuah kota yang ditutup dengan barikade beton beredar di media sosial. Foto tersebut diklaim menunjukkan kondisi terkini jalur perbatasan dua wilayah di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yakni Unaaha dan Wawotobi, di tengah mudik Lebaran 2021.
    Di bagian atas gapura, terdapat tulisan “PERBATASAN UNAAHA - WAWOTOBI”. Dalam foto itu, terlihat pula sejumlah warga yang sedang berkumpul di sekitar gapura, di mana jalan raya di bawah gapura tersebut dipasangi barikade beton.
    Di Facebook, foto tersebut diunggah oleh akun ini pada 7 Mei 2021. Akun itu pun mempertanyakan kebenaran dari foto tersebut. “Apakah benar ini suasana terkini perbatasan Kota Unaaha dengan Wawotobi?” demikian narasi yang ditulis oleh akun itu.
    Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait foto yang diunggahnya. Foto ini bukan foto jalur perbatasan di Konawe, Sulawesi Tenggara.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut denganreverse image toolGoogle dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa foto tersebut adalah hasil suntingan. Dalam foto aslinya, tidak terdapat tulisan "PERBATASAN UNAAHA - WAWOTOBI", hanya ada tulisan "SELAMAT JALAN", di mana di atasnya terdapat logo Kota Tegal. Selain itu, foto ini adalah foto lama, diambil pada Maret 2020.
    Foto yang identik pernah dimuat oleh situs lokal Tegal, Ayotegal.com, pada 29 Maret 2020 dalam artikelnya yang berjudul “Isolasi Wilayah, Jalur Perbatasan Kota Tegal Mulai Ditutup Barikade Beton”. Foto tersebut diberi keterangan: “Penutupan jalur perbatasan antara Kota Tegal dengan Kabupaten Tegal dengan menggunakan MBC beton pada Minggu, 29 Maret 2020.”
    Menurut artikel itu, Pemerintah Kota Tegal resmi menerapkan isolasi wilayah dengan menutup sejumlah akses masuk ke Kota Tegal pada 30 Maret-30 Juli 2020. Ratusan MBC beton pun mulai dipasang di sejumlah titik, di antaranya di jalur-jalur perbatasan Kota Tegal dengan daerah sekitarnya pada 29 Maret 2020.
    Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan kebijakan isolasi wilayah diterapakan untuk membantu pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran virus Corona penyebab Covid-19. "Saya, segenap Forkopimda Kota Tegal, pada hari ini kita akan melaksanakan isolasi wilayah. Ini tentunya untuk membantu pemerintah pusat dalam menangani virus Corona," ujarnya.
    Menurut Dedy, isolasi wilayah akan berlangsung selama empat bulan. Namun, jika kondisinya semakin membaik, penutupan akses masuk ke Kota Tegal akan dibuka kembali. "Bisa saja tidak empat bulan. Bisa tiga bulan atau dua bulan blokir ini akan kita buka kembali," katanya.
    Video yang menunjukkan pemasangan barikade beton di jalur perbatasan Kota Tegal juga pernah diunggah ke YouTube oleh kanal resmi Ayo Tegal pada 30 Maret 2020 dengan judul “Isolasi Wilayah, Jalur Perbatasan Kota Tegal Mulai Ditutup Barikade Beton”.
    Larangan mudik Lebaran 2021
    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 26 Maret 2021, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa mudik lebaran 2021 ditiadakan. Larangan mudik diberlakukan pada 6 Mei-17 Mei 2021.
    "Larangan mudik dimulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021. Sebelum dan sesudah tanggal itu, diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan dan kegiatan ke luar daerah kecuali mendesak dan perlu," ujar Muhadjir dalam konferensi persnya pada 26 Maret 2021.
    Selain melarang mudik, pemerintah juga melakukan pengetatan sebelum dan sesudah pelaksanaan larangan mudik, yakni pada 22 April-24 Mei 2021, yang tertuang dalam Adendum Surat Edaran (SE) Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas menunjukkan kondisi terkini jalur perbatasan dua wilayah di Kabupaten Konawe,  Sulawesi Tenggara, yakni Unaaha dan Wawotobi, di tengah mudik Lebaran 2021, keliru. Foto tersebut adalah hasil suntingan dari foto yang memperlihatkan penutupan jalur perbatasan antara Kota Tegal dan Kabupaten Tegal pada 29 Maret 2020.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8619) Keliru, Klaim Ini Video Aksi Anarki Warga India Akibat Frustasi karena Covid-19

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/05/2021

    Berita


    Video yang memperlihatkan puluhan warga India yang mencegat dan merusak sebuah mobil serta memukuli seorang pria berseragam dalam mobil tersebut beredar di Facebook. Video itu diklaim menunjukkan warga India yang melakukan aksi anarki akibat frustasi dan marah karena penerapan lockdown di tengah pandemi Covid-19.
    Akun ini membagikan video berdurasi 30 detik tersebut pada 4 Mei 2021. Akun itu pun menulis narasi sebagai berikut:
    “BREAKING NEWS. India dengan cepat tenggelam dalam anarki dan kekacauan perkotaan. Di India orang yang frustrasi dan marah sudah merasa muak. Mereka memukuli polisi dan tentara karena pembatasan koped dan penegakan proses. Bentrokan ini telah meletus di seluruh India karena pemerintah mencoba melakukan lockdown yang lebih diktator dan fasis."
    Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait video yang diunggahnya. Video ini tidak terkait dengan kebijakan lockdown di India di tengah pandemi Covid-19

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, video tersebut tidak terkait dengan kebijakan lockdown di India untuk menahan penyebaran virus Corona. Protes warga yang berujung pada pembakaran mobil polisi itu terjadi Distrik Bhadrak, India. Mereka marah lantaran ada seorang warga yang tewas saat dikejar oleh polisi.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tempo mula-mula mengambil gambar tangkapan layar video tersebut. Lalu, gambar itu ditelusuri denganreverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa cuplikan video yang identik pernah diunggah ke YouTube oleh kanal milik stasiun televisi lokal India, Kalinga TV, pada 13 Januari 2021.
    Video ini berjudul “Warga Membakar Van Polisi setelah Seorang Anak Muda Meninggal karena Diduga Dipukuli Polisi di Bhadrak”. Peristiwa yang sama juga pernah diberitakan oleh stasiun televisi lokal India, Prameya News7, pada 15 Januari 2021. Video berita itu diunggah ke YouTube dengan judul “Enam Orang Ditangkap karena Membakar Kendaraan Polisi di Bhadrak”.
    Dilansir dari Prameyanews.com, ketegangan meletus ketika warga Bhadrak membakar mobil polisi dan menghantam seorang petugas, setelah kematian seorang pemuda di Alinagar Square di distrik tersebut pada 13 Januari 2021. Pemuda itu bernama Bapi Mahalik, warga Desa Hatuari.
    Menurut warga setempat, peristiwa berawal ketika Mahalik pergi ke rumah saudara perempuannya untuk bekerja. Dalam perjalanan, polisi diduga tiba-tiba mengejarnya karena beberapa alasan yang dirahasiakan. Saat polisi mengejarnya, Mahalik ketakutan dan jatuh ke kolam di sekitar lokasi kejadian, lalu meninggal karena tenggelam.
    Warga setempat pun melakukan pemblokiran jalan antara Bhadrak dan Chandbali, dengan menempatkan jenazah di jalanan dan melakukan protes dengan membakar ban. Saat polisi tiba di lokasi untuk mengendalikan situasi, warga yang marah meronta-ronta dan membakar kendaraan mereka. Mereka juga melempari batu karena pasukan polisi yang dikerahkan untuk mengendalikan situasi bertambah.
    Newindianexpress.com melaporkan pula peristiwa itu. Kejadian ini bermula ketika seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Bapi Mahalik ketakutan melihat kedatangan polisi di rumahnya. Ia pun melarikan diri hingga terjun ke dalam kolam dan mencoba berenang. Namun, dia terjebak dalam ganggang dan tenggelam hingga tewas.
    Mahalik sendiri bukanlah target polisi. Polisi yang datang ke rumahnya bermaksud memeriksa adik iparnya, Ashok Malik, terkait sebuah kasus lama. Namun, karena Mahalik berlari, polisi mengira dia adalah Malik dan terus mengejarnya.
    Insiden ini membuat kesal warga setempat yang kemudian melakukan protes dan memblokir jalan Bhadrak-Chandbali dekat Alinagar selama dua jam pada 13 Januari 2021 sore. Para pengunjuk rasa yang meletakkan jenazah Mahalik di jalanan juga membakar ban.
    Saat aksi unjuk rasa, sebuah kendaraan dari Pos Polisi Pirahat yang membawa tersangka melewati jalur tersebut. Sementara personel di dalam kendaraan tidak mengetahui adanya protes tersebut, warga setempat berasumsi bahwa mereka berasal dari kantor polisi Tihidi. Warga pun melampiaskan kemarahan mereka terhadap kendaraan tersebut.
    Situasi pandemi di India
    Di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19 di India, per 7 Mei 2021, jumlah keseluruhan kasus infeksi virus Corona di negara tersebut menembus 21,49 juta, yang tersebar di kota-kota padat penduduk hingga desa-desa terpencil. Adapun jumlah kasus baru di India pada hari itu mencapai 414.188 kasus dengan 3.915 kematian.
    Perdana Menteri India Narendra Modi menghadapi tekanan yang semakin besar untuk segera memberlakukan penguncian nasional yang jauh lebih ketat. Para ahli medis, pemimpin oposisi, hingga beberapa hakim Mahkamah Agung mendesaknya untuk menerapkan lockdown, sebagai satu-satunya pilihan untuk menghambat penyebaran virus Corona.
    Modi, yang mengadakan konsultasi dengan para pemimpin terpilih dan pejabat negara bagian yang terkena dampak paling parah pada 6 Mei, sejauh ini telah menyerahkan tanggung jawab untuk memerangi virus kepada pemerintah negara bagian yang tidak memiliki perlengkapan yang memadai.
    Srinath Reddy, Presiden Public Health Foundation of India, sebuah konsultan publik swasta, mengakui bahwa sejumlah negara bagian memang mengalami intensitas epidemi yang berbeda, tapi "strategi nasional yang terkoordinasi" masih sangat diperlukan.
    Menurut Reddy, keputusan soal penanganan Covid-19 perlu didasarkan pada kondisi lokal, tapi harus dikoordinasikan oleh pusat. "Seperti orkestra yang memainkan partitur yang sama, tapi dengan instrumen yang berbeda," kata Reddy.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan video warga India yang melakukan aksi anarki akibat frustasi dan marah karena penerapan lockdown di tengah pandemi Covid-19, keliru. Video tersebut menunjukkan aksi protes warga yang berujung pada pembakaran mobil polisi di Distrik Bhadrak, India, pada 13 Januari 2021. Warga marah lantaran seorang pemuda yang dikejar oleh polisi tewas akibat tenggelam setelah kabur dan terjun ke sungai.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan