• (GFD-2019-3339) Akun Twitter Bill Gates Berkomentar Kasar Terkait Reuni 212

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/11/2019

    Berita

    Beredar foto hasil tangkapan layar yang memperlihatkan akun Twitter pendiri Microsoft, Bill Gates mengomentari tautan berita dari CNNIndonesia.com berjudul "FUI: Bill Gates Kalau Sudah Tahu Islam Pasti Ikut Reuni 212". Foto itu beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp.

    Terlihat pada gambar, tautan link berita itu dibagikan oleh @LaskarIslam pada 22 november 2019. Dua hari kemudian, Bill Gates memberikan komentar pada tautan berita itu dengan kalimat kasar:

    Oh Shi*t!
    What The Fu** Is This?!

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, foto tangkapan layar tersebut adalah hasil editan. Melalui pencarian pada fitur Twitter Advanced Search, kami menelusuri kicauan Bill Gates terkait komentarnya pada artikel CNNIndonesia.

    Hasilnya tidak ditemukan cuitan Bill Gates terkait Reuni 212. Rentang 22 sampai 27 November 2019, tidak ada cuitan Bill Gates bernada kasar.

    Pada 22 November 2019, Bill Gates terpantau berkicau terkait yayasannya yang berkunjung ke The Howard School di Chattanooga, Tennessee.

    US education may be the hardest issue our foundation works on. A recent visit to The Howard School in Chattanooga, Tennessee reminded me why it's also one of the most inspiring.

    Terjemahan dalam bahasa Indoensia: Pendidikan AS mungkin merupakan masalah tersulit yang dihadapi yayasan kami. Kunjungan baru-baru ini ke The Howard School di Chattanooga, Tennessee mengingatkan saya mengapa itu juga salah satu yang paling menginspirasi.

    Begitupun pada 25 November 2019, Bill Gates berkicau terkait bantuan penelitian penyakit Alzheimer.

    We’re getting closer to having a blood test for Alzheimer’s – which could help doctors detect and diagnose the disease earlier:

    Terjemahan dalam bahasa Indonesia: Kami semakin dekat untuk melakukan tes darah untuk Alzheimer - yang dapat membantu dokter mendeteksi dan mendiagnosis penyakit sebelumnya:

    Sementara itu, artikel CNNIndonesia.com berjudul "FUI: Bill Gates Kalau Sudah Tahu Islam Pasti Ikut Reuni 212" terbit setahun lalu, tepatnya pada 22 November 2018. Kami juga menelusuri cuitan Bill Gates pada rentang waktu tersebut. Pun, hasilnya nihil. Tidak ada cuitan Bill gates terkait Reuni 2012.

    Kesimpulan

    Foto tangkapan layar memperlihatkan pendiri Microsoft, Bill Gates memberikan komentar kasar terkait Reuni 212 adalah hasil editan. Sejak bergabung Juni 2009, akun Twitter Bill Gates tidak pernah berkicau kasar terkait acara Reuni 212.

    Berita bohong tersebut masuk dalam kategori Satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh.

    Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.

    Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3338) [SALAH] Emoticon Baterai Pengisi Baterai Ponsel Ciptaan Mahasiswa Terbaik UI

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/11/2019

    Berita

    Ni magic betul
    Serius...........dicipta oleh Afrizal Abdi Assyifa .mahasiswa terbaik UI
    Coba kirim ke 4 grup dan bettery anda akan penuh 100%.
    Asli n coba

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui Whatsapp yang mengklaim bahwa dengan menyebarkan emoticon baterai ke empat grup maka baterai ponsel akan terisi penuh. Dalam pesan tersebut disebutkan pula inovasi itu diciptakan oleh Afrizal Abdi Assyifa yang dikatakan sebagai mahasiswa terbaik di Universitas Indonesia (UI).

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang beredar itu pernah beredar pada tahun 2017. Hanya saja, pada tahun itu disebutkan inovasi disampaikan dalam bahasa Melayu. Pesan berantai yang beredar tahun 2017 itu sudah terbukti tidak benar. Sebab, klaim nama dalam pesan berantai tersebut tidak ditemukan.

    Selain itu, nama Afrizal Abdi Assyifa tidak ditemukan sebagai mahasiswa terbaik di UI. Pada perguruan tinggi tersebut, gelar mahasiswa terbaik biasanya disematkan kepada mahasiswa yang berhasil memenangi gelar Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Utama UI.

    Di tahun 2019, Gelar Mapres UI diraih oleh I Gede Sthitaprajna Virananda, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI. Berikut cuplikan pemberitaannya:

    […] Mahasiswa FEB UI Kembali Meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Indonesia 2019

    “Menjadi Mapres merupakan refleksi dari priviledge yang saya miliki, tidak semua orang punya kesempatan dan akses yang sama, tapi pada waktu yang sama ini juga menjadi waktu untuk berkontribusi ke sesama dan masyarakat.”

    Melva Costanty – Humas FEB UI

    DEPOK (29/03/2019) – I Gede Shtitapradjna Viranandha, atau akrab dipanggil Jana, meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Utama UI Program Sarjana tahun 2019. Jana merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi, angkatan 2016, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.

    Sejak tahun pertama, Jana aktif mengikuti lomba dan berbagai kegiatan di kampus. Ternyata hal ini secara tidak langsung mendukung persiapannya dalam ajang Mahasiswa Berprestasi ini. “Perjuangan sampai ke Mahasiswa Berprestasi (Mapres) ini, mungkin secara tidak disadari sudah dimulai dari ikut lomba sejak tahun pertama. Saat itu memang sudah ikut lomba konferensi Model United Nation (MUN), ikut lomba debat juga, sudah ikut berbagai macam tipe lomba. Sebenarnya motivasinya memang buat pengembangan diri, cuma bonusnya bisa dipakai buat Mapres juga karena dapat penilaian prestasi dalam CV.”

    Jana juga berharap sebagai Mapres dirinya dapat menginspirasi orang lain untuk keluar dari zona nyaman dan memberikan kontribusi pada lingkungan sekitar. “Harapannya orang ‘nggak hanya ngomong tentang saya saja. It;’s not only about me, tapi simply memberi inspirasi untuk berjuang juga. Orang-orang lain bisa tergerak untuk mencoba dan berjuang, terutama untuk keluar dari zona nyaman sih, seperti yang saya lakukan sebelumnya. Juga untuk berkontribusi ke masyarakat.”

    Orang tua Jana juga mengaku bangga dengan prestasi yang diraih dan menyampaikan pesan untuk tetap rendah hati dan terus berbuat baik. “Saya pikir kombinasi kompetensi dan karakter itu yang diperlukan negara ini, terutama karakter, perlu kejujuran. Tetap berbuat baik dan humble,” pesan I G P Wira Kusuma, ayahanda Jana,

    Selain meraih juara 1 Mahasiwa Berprestasi, Jana juga meraih Mahasiswa Berprestasi Terbaik Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora, serta Mahasiswa Berprestasi dengan Bahasa Inggris Terbaik. (des) […]

    Berdasarkan hal tersebut, maka pesan berantai yang beredar itu tidak benar. Dengan demikian, pesan berantai itu masuk kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3337) [SALAH] Emoticon Baterai Pengisi Baterai Ponsel Ciptaan Mahasiswa Terbaik UI

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/11/2019

    Berita

    Beredar pesan berantai melalui Whatsapp yang mengklaim bahwa dengan menyebarkan emoticon baterai ke empat grup maka baterai ponsel akan terisi penuh. Dalam pesan tersebut disebutkan pula inovasi itu diciptakan oleh Afrizal Abdi Assyifa yang dikatakan sebagai mahasiswa terbaik di Universitas Indonesia (UI).

    Berikut kutipan narasinya:

    Ni magic betul
    Serius...........dicipta oleh Afrizal Abdi Assyifa .mahasiswa terbaik UI
    Coba kirim ke 4 grup dan bettery anda akan penuh 100%.
    Asli n coba

    Ni magic betul
    Serius...........dicipta oleh Afrizal Abdi Assyifa .mahasiswa terbaik UI
    Coba kirim ke 4 grup dan bettery anda akan penuh 100%.
    Asli n coba

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang beredar itu pernah beredar pada tahun 2017. Hanya saja, pada tahun itu disebutkan inovasi disampaikan dalam bahasa Melayu. Pesan berantai yang beredar tahun 2017 itu sudah terbukti tidak benar. Sebab, klaim nama dalam pesan berantai tersebut tidak ditemukan.

    Selain itu, nama Afrizal Abdi Assyifa tidak ditemukan sebagai mahasiswa terbaik di UI. Pada perguruan tinggi tersebut, gelar mahasiswa terbaik biasanya disematkan kepada mahasiswa yang berhasil memenangi gelar Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Utama UI.

    Di tahun 2019, Gelar Mapres UI diraih oleh I Gede Sthitaprajna Virananda, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI. Berikut cuplikan pemberitaannya:

    […] Mahasiswa FEB UI Kembali Meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Indonesia 2019

    “Menjadi Mapres merupakan refleksi dari priviledge yang saya miliki, tidak semua orang punya kesempatan dan akses yang sama, tapi pada waktu yang sama ini juga menjadi waktu untuk berkontribusi ke sesama dan masyarakat.”

    Melva Costanty – Humas FEB UI

    DEPOK (29/03/2019) – I Gede Shtitapradjna Viranandha, atau akrab dipanggil Jana, meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Utama UI Program Sarjana tahun 2019. Jana merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi, angkatan 2016, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.

    Sejak tahun pertama, Jana aktif mengikuti lomba dan berbagai kegiatan di kampus. Ternyata hal ini secara tidak langsung mendukung persiapannya dalam ajang Mahasiswa Berprestasi ini. “Perjuangan sampai ke Mahasiswa Berprestasi (Mapres) ini, mungkin secara tidak disadari sudah dimulai dari ikut lomba sejak tahun pertama. Saat itu memang sudah ikut lomba konferensi Model United Nation (MUN), ikut lomba debat juga, sudah ikut berbagai macam tipe lomba. Sebenarnya motivasinya memang buat pengembangan diri, cuma bonusnya bisa dipakai buat Mapres juga karena dapat penilaian prestasi dalam CV.”

    Jana juga berharap sebagai Mapres dirinya dapat menginspirasi orang lain untuk keluar dari zona nyaman dan memberikan kontribusi pada lingkungan sekitar. “Harapannya orang ‘nggak hanya ngomong tentang saya saja. It;’s not only about me, tapi simply memberi inspirasi untuk berjuang juga. Orang-orang lain bisa tergerak untuk mencoba dan berjuang, terutama untuk keluar dari zona nyaman sih, seperti yang saya lakukan sebelumnya. Juga untuk berkontribusi ke masyarakat.”

    Orang tua Jana juga mengaku bangga dengan prestasi yang diraih dan menyampaikan pesan untuk tetap rendah hati dan terus berbuat baik. “Saya pikir kombinasi kompetensi dan karakter itu yang diperlukan negara ini, terutama karakter, perlu kejujuran. Tetap berbuat baik dan humble,” pesan I G P Wira Kusuma, ayahanda Jana,

    Selain meraih juara 1 Mahasiwa Berprestasi, Jana juga meraih Mahasiswa Berprestasi Terbaik Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora, serta Mahasiswa Berprestasi dengan Bahasa Inggris Terbaik. (des) […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka pesan berantai yang beredar itu tidak benar. Dengan demikian, pesan berantai itu masuk kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3336) [SALAH] 600 Orang Terjangkit Difteri, Dinkes Imunisasi Masal Desember Mendatang

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 07/10/2019

    Berita

    "DKI mengadakan imunisasi masal s.d 11 desember"
    Kembali beredar informasi mengenai 600 orang terjangkit virus difteri. Pesan tersebut sebelumnya sudah pernah beredar, namun kini kembali dimunculkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Guna memberi penjelasan kepada masyarakat, pihak terkait yang namanya turut dicantumkan dalam narasi tersebut yakni Dinas Kesehatan DKI akhirnya angkat bicara. Dijelaskan bahwa narasi yang terdapat dalam pesan tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

    Selengkapnya terdapat di penjelasan!

    KATEGORI: FABRICATED CONTENT

    ===

    SUMBER: PESAN BERANTAI WHATSAPP

    ===

    NARASI:

    Dki Jakarta, Jabar. Ada 600 yang kena. RS penuh dg kondisi anak2 Difteri. 38 sdh meninggal. Jadi memang kejadian luarbiasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan imunisasi masal sd 11 Des. Usia 1 sd 19 tahun

    Hati2 jgn jajan yg pk cabe bubuk, Jgn jajan pk cabe kering seperti cabe di tahu bulat, otak2, dsb. pokoknya jgn pake cabe bumbu kering. Karena penuh penyakit dr kencing tikus, kasusnya byk yg meninggal karena penyakit difteri…

    *PERHATIAN*
    Utk kita2 yg keluarga atau putra putrinya suka mengkonsumsi jajanan dg menggunakan bumbu tabur (terutama yg mengandung cabe kering) spt… cilok, tahu crispy, singkong goreng atau yg lain, monggo dievaluasi kembali.
    Knp? Di pabrik cabe tabur, tampak bahan cabe kering ditimbun di gudang tak peduli dijadikan sarang tikus.
    Tentu saja KENCING TIKUS akan tercecer disana dan membahayakan.
    Mari kita jaga keluarga kita.

    *Gejala Difteri*
    Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
    • Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
    • Demam dan menggigil.
    • Sakit tenggorokan dan suara serak.
    • Sulit bernapas atau napas yang cepat.
    • Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
    • Lemas dan lelah.
    • Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
    DIHIMBAU UTK HATI2 saat ini DIFTERI sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), jadi kalau tidak terpaksa betul, jangan jajan diluar ya. Tolong disampaikan pada semua keluarga dekat.
    Penularan melalui droplet spt dari ludah , batuk, dll kaya penularan TBC. Jadi hindari tempat2 keramaian seperti tempat2 rekreasi dll ini khusus warga Jakarta, Jawa barat dan sekitarnya.

    Info : Dinkes DKI Jakarta.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Masyarakat dibuat heboh dengan beredarnya informasi melalui pesan berantai Whatsapp mengenai kejadian luar biasa yakni 600 orang terjangkit penyakit difteri. Dalam pesan yang beredar, disebutkan bahwa dari 600 orang yang terjangkit difteri, 38 diantaranya meninggal dunia. Si pembuat narasi juga menyebut, akibat dari kejadian tersebut Dinkes DKI akan melakukan imunisasi masal pada 11 Desember mendatang dengan Usia 1 hingga 19 tahun.

    Menanggapi informasi tersebut, Dinkes DKI dengan cepat buka suara. Melalui media sosial Instagram resmi milik Dinkes DKI @DinkesDKI, ditegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Berikut pernyataan yang diterbitkan oleh Dinkes DKI:

    INFORMASI HOAKS
    .
    Jika Bapak/Ibu menerima informasi seperti di atas, Kami pastikan informasi tersebut hoaks dan tidak berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

    Rujukan