• (GFD-2025-27764) [KLARIFIKASI] Video Angin Puting Beliung di Aceh Dinarasikan Terjadi di Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah di media sosial diklaim menampilkan wilayah Israel dilanda angin puting beliung.

    Klaim ini beredar pada awal Juli 2025. Bencana itu disebut membuat rumah warga rusak.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan wilayah Israel dilanda angin puting beliung salah satunya dibagikan akun Facebook ini. 

    Dalam video tampak hujan dan angin kencang menyebabkan sebuah kios rusak. Narasi dalam video yakni sebagai berikut:

    angin puting beliung hantam warga sipil Israelsemua rumah mereka terbawa angin puting beliung

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan wilayah Israel dilanda angin puting beliung

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menggunakan reverse image search dari tangkapan layar video. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa video itu bukanlah peristiwa di Israel.

    Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan video identik dengan unggahan di kanal YouTube AJNN Aceh.

    Narator video menyebut peristiwa angin puting beliung tersebut terjadi di Desa Gampong Beungga, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada 5 April 2025. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan tangkapan layar video serupa di laman Tribunnews ini.

    Keterangan dalam unggahan menyebut,  gambar itu adalah kios pedagang jagung bakar di jalan nasional Tangse-Meulaboh, Desa Gampong Beungga, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie yang rusak terkena angin puting beliung. 

    Seperti diketahui, pada 5 April 2025 hujan lebat disertai angin puting beliung menyebabkan terjadinya banjir di Dusun Blang Bubue, Desa Gampong Beungga, Kecamatan Tangse.

    Air hujan menggenangi ruas jalan nasional Tangse menuju Meulaboh, Aceh Barat, tepatnya di Gampong Beungga.

    Namun, kondisi itu tidak mengganggu kendaraan yang melintas dari dua arah. 

    Kesimpulan

    Konten yang diklaim menampilkan wilayah Israel dilanda angin puting beliung merupakan video yang dibagikan dengan konteks keliru.

    Video aslinya adalah peristiwa angin puting beliung di Desa Gampong Beungga, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada 5 April 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27763) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Anak Kecil Dimangsa Buaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan seorang anak kecil tewas dimangsa buaya.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menunjukkan seorang anak kecil dimangsa buaya dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (4/7/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Anak kecil dimakan buaya

    Dalam video itu, tampak segerombolan orang berlarian ke arah sungai sambil memukul-mukulkan tongkat bambu.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, tangkapan layar video itu ditemukan dalam artikel Liputan6 yang tayang pada Rabu (2/7/2025).

    Artikel itu memberitakan seorang pria bernama Wasim (80), yang merupakan warga Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, dimangsa buaya.

    Dalam video yang beredar di internet, terlihat warga beramai-ramai mencoba memukul permukaan air dan melempar batu ke arah buaya agar menjauh dari korban.

    Satu pria berhasil menarik tubuh korban dari mulut buaya dan mengangkatnya ke tepian sungai dengan bantuan warga lainnya. Namun, korban sudah tidak bernyawa.

    Kapolsek Semaka AKP Sutarto membenarkan insiden penyerangan buaya itu. Peristiwa tersebut terjadi pada 30 Juni 2025 sekitar pukul 12.00 WIB di sungai Way Semaka.

    "Korban diketahui bernama Wasim, usia 80 tahun. Saat ditemukan dan dievakuasi oleh petugas dan warga, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ucap Sutarto.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan seorang anak kecil dimangsa buaya perlu diluruskan.

    Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Korban terkaman buaya dalam video itu adalah seorang pria berusia 80 tahun, bukan anak kecil.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27762) [HOAKS] Video Eksekusi Mati Mata-mata Asing di Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan pelaksanaan eksekusi atau hukuman mati oleh Iran terhadap mata-mata asing.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Video yang diklaim menunjukkan eksekusi hukuman mati mata-mata asing di Iran dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (1/7/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Iran telah menangkap semua agen mata-mata asing yang memberikan informasi kepada Israel untuk menargetkan para pemimpin militer dan ilmuwan nuklir mereka. Mereka di eksekusi, dengan cara gantung di depan umum sampai mati.

    Video itu menampilkan seorang pria dengan penutup mata berdiri di tiang gantungan, dan diawasi dua orang berseragam militer.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, ditemukan artikel bantahan dari pemeriksa fakta Factly dan The Quint. Kedua media itu menyebutkan, peristiwa dalam video berasal dari syuting film.

    Video yang sama diunggah oleh kanal YouTube Alireza Donyadide pada 16 April 2024 dengan judul "hanging the actor backstage".

    Video itu juga ditemukan di laman Instagram Alireza, dan disebut berasal dari film Iran berjudul Bi Badan yang tayang pada Februari 2024.

    Adegan dalam video itu juga muncul dalam film Bi Badan yang diunggah di YouTube.

    Temuan ini mengonfirmasi bahwa video itu bukan pelaksanaan hukuman mati mata-mata asing di Iran.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan eksekusi hukuman mati mata-mata asing di Iran adalah hoaks.

    Video itu adalah behind the scene (BTS) dari film Iran berjudul Bi Badan yang tayang pada Februari 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27761) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Undian BRI Festival 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/07/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk undian BRI Festival 2025. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Juli 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Khusus Nasabah Bank BRI yang sudah mempunyai Rekening Tabungan SimPedes & Britama di Bank BRI dan sudah terdaftar di aplikasi BRImo. Ayo buruan daftar dan menangkan undian BRI FSTVL Berlimpah hadiah agar kamu berkesempatan menjadi pemenangnya.
    👇
    - 𝟭𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹 𝗔𝗹𝗽𝗵𝗮𝗿𝗱
    - 𝟭𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹 𝗙𝗼𝗿𝘁𝘂𝗻𝗲𝗿
    - 𝟯𝟬 𝗨𝗻𝗶𝘁 𝗦𝗺𝗮𝗿𝘁𝗽𝗵𝗼𝗻𝗲 𝗣𝗿𝗼𝗺𝗮𝘅𝟭𝟱
    - 𝟮𝟱 𝗘𝗺𝗮𝘀 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴 & 𝗟𝗼𝗴𝗮𝗺 𝗠𝘂𝗹𝗶𝗮-
    𝟮𝟱 𝗣𝗮𝗸𝗲𝘁 𝗪𝗶𝘀𝗮𝘁𝗮 𝗦𝗶𝗻𝗴𝗮𝗽𝗼𝗿𝗲
    - 𝟱𝟬 𝗣𝗮𝗸𝗲𝘁 𝗨𝗺𝗿𝗼𝗵 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀
    Untuk pengundian & pemenangnya akan diumumkan secara online diseluruh sosial media pada tanggal 20 Juli 2025.Daftar Sekarang Juga (GRATIS)"
    Postingan itu juga disertai tautan yang mengarah ke website tertentu.
    Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk undian BRI Festival 2025?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman resmi BRI, BRI.co,id. Di sana Bank BRI meminta masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan yang mencatut nama Bank BRI.
    Bank BRI menjelaskan bahwa setiap program berhadiah dari Bank BRI tidak membutuhkan proses registrasi apapun. Setiap nasabah dapat secara otomatis mengikuti dan berkesempatan mendapatkan satu hadiah undian.
    Mereka juga meminta nasabah dan masyarakat untuk tidak mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal. Selain itu mereka juga meminta masyarakat tidak membagikan data pribadi termasuk pihak yang mengatasnamakan Bank BRI.
    Penelusuran dilanjutkan dan kami menemukan tautan yang disertakan tidak mengarah ke website resmi BRI. Tautan itu justru mengarah pada website yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram kita.
    Tentu ini sangat berbahaya karena merupakan indikasi pencurian data dan juga bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran untuk undian BRI Festival 2025 adalah hoaks.

    Rujukan