• (GFD-2022-10380) Keliru, Program Mata Najwa Membahas tentang Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Makanan Manis

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 06/07/2022

    Berita


    Sebuah postingan di Facebook mengunggah gambar tangkapan layar dengan judul ‘Penderita diabetes boleh makan yang manis-manis! Musuh utama diabetes terungkap!’ Dalam unggahan itu juga terdapat gambar Najwa Shihab dan Aman Pulungan.
    Kedua gambar itu diberi keterangan ‘Kata baru dalam pencegahan diabetes. Ini yang direkomendasikan para ilmuwan’. Kemudian, diarahkan ke satu situs berjudul Penderita diabetes boleh makan yang manis-manis! Musuh utama diabetes.
    Sejak diterbitkan pada Kamis, 30 Juni 2022, postingan ini sudah disukai tujuh ribuan orang, 587 komentar, dan 816 kali dibagikan.
    Sebuah akun Facebook menyebarkan gambar Najwa Shihab berdialog dengan dokter Aman Pulungan soal kebolehan penderita diabetes mengkonsumsi makanan manis
    PEMERIKSAAN FAKTA
    Hasil penelusuran Tempo, menemukan bahwa program Mata Najwa yang menghadirkan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan seperti di dalam foto tersebut, tidak membahas tentang penyakit diabetes. Unggahan tersebut memuat iklan produk makanan, sehingga dapat mengecoh pembaca.
    Tim Cek Tempo mula-mula melakukan pengecekan gambar dengan memakai tools Reverse Images Search untuk menelusuri foto Ketua IDAI, Aman Pulungan dan Najwa Shihab. Tempo menemukan foto Aman Pulungan pernah dipublikasikan di situs Herstory pada 30 November 2021.
    Artikel Herstory memuat pernyataan Aman Pulungan yang juga menjadi Executive Director The International Pediatric Association (IPA), saat mengisi webinar Meet the Professors pada 30 November 2021. Dalam kegiatan itu, dia membahas dampak pandemi terhadap anak, terutama anak-anak yang kehilangan haknya. Aman tidak menyinggung mengenai penderita diabetes yang boleh makan manis-manis.
    Adapun Najwa Shihab dalam foto itu, sedang membawakan dialog bertema ‘Saatnya Karantina’ yang disiarkan di akun YouTube Najwa Shihab pada 2 April 2020. Memang, pada saat itu Aman Pulungan menjadi salah satu narasumber Mata Najwa. Namun topik yang dibahas bukan tentang diabetes maupun langkah pencegahannya, melainkan soal tes Covid-19 dan proses karantina, termasuk pada anak. 
    Tangkapan layar asli Najwa Shihab berdialog dengan dokter Aman Pulungan soal tes Covid-19 dan proses karantina, termasuk pada anak.
    Saat itu, Aman Pulungan hadir sebagai Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dalam dialog tersebut, Aman dan Najwa sama sekali tidak membahas makanan manis-manis, apalagi mengungkap musuh utama diabetes.
    Jadi, tidak ada hubungan antara foto yang ditampilkan di akun Facebook tersebut dengan keterangannya.
    Bukan itu saja, halaman website Corshiba yang dilampirkan di unggahan itu juga tidak berkaitan dengan rekomendasi para ilmuwan mengenai pencegahan diabetes. Situs tersebut merupakan situs promosi yang menjual produk makanan.  
    Makanan Manis dan Diabetes
    Dikutip dari Tempo, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Rudy Kurniawan, mengatakan mengkonsumsi makanan dan minuman berpemanis justru menimbulkan diabetes. Tak heran jika anak muda usia 20-an sudah terkena diabetes, karena terpapar makanan dan minuman berpemanis.
    "Jika dulu diabetes dianggap sebagai penyakitnya orang tua, sekarang tidak lagi mengenal usia," kata Rudy yang juga pendiri gerakan Sobat Diabet dalam jumpa daring bersama CISDI tentang "Dampak Konsumsi Minuman Berpemanis dalam Kemasan atau MBDK sebagai Kontributor Penyakit Tidak Menular yang Berbiaya Tinggi" pada Selasa, 7 Juni 2022.
    Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Kementerian Kesehatan sudah menyampaikan berapa batasan gula sehari-hari. 
    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Nomor 30 Tahun 2013 memuat takaran maksimal konsumsi gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi sebesar 200 kkal. Konsumsi gula tersebut setara dengan 50 gram atau empat sendok makan per orang per hari.
    Selain asupan gula, pemerintah juga memberikan pedoman konsumsi garam dan lemak per orang per hari. Konsumsi garam maksimal satu sendok teh atau 5 gram per orang per hari.
    Sedangkan asupan lemak sebesar 20-25 persen dari total energi sebesar 702 kkal per orang per hari. Takarannya setara 67 gram atau lima sendok makan lemak per orang per hari.
    Di samping itu, makanan yang dapat dikonsumsi penderita diabetes menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) yang berbasis di DeKalb County, Georgia, Amerika Serikat adalah Buah-buahan (beri, anggur, ceri, apel, plum) dan sayuran (kembang kol, bawang, terong, lobak).
    Tidak hanya itu, protein (daging tanpa lemak (unggas, ikan), telur, makanan laut tawar), karbohidrat (roti putih, bagel, roti sandwich, kerupuk tawar, pasta) dan minuman (air, soda diet bening, teh tanpa pemanis).

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan, informasi tentang penderita diabetes boleh makan yang manis-manis dan dibahas dalam program Mata Najwa adalah keliru.
    Gambar dengan judul dan isi situs sama sekali tidak berhubungan. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10379) Sebagian Benar, Video Jemaah Haji Korea Selatan Pawai di Jalanan Kota Seoul Pada 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 06/07/2022

    Berita


    Sebuah video berdurasi 30 detik diunggah akun Facebook pada 14 Juni 2022 lalu. Video tersebut memperlihatkan sekelompok orang mengenakan rompi berwarna kuning berbendera Korea Selatan di punggungnya, membawa tas dan koper berjalanan di jalanan sebuah kota.  
    Sambil berjalan, mereka mengumandangkan doa yang sering dibaca oleh para calon haji ketika akan berangkat ke Tanah Suci. Narasi dalam video itu tertulis, “Masya Allah Rombongan Jamaah Haji Korea Selatan melakukan pawai di jalanan kota sebelum berangkat menuju Arab Saudi.” 
    Video itu beredar menjelang pelaksanaan ibadah haji 2022. 

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut memang benar rombongan calon jamaah haji dari Korea Selatan. Namun pawai tersebut terjadi pada 2018, bukan 2022. 
    Mula-mula Tempo memfragmentasi video tersebut dan memeriksanya dengan tool Reverse Image milik Yandex. Hasilnya, Tempo menemukan video itu pernah diunggah di situs media daring Turki, Yenisafak.com.
    Keterangan video yang diunggah pada 11 Agustus 2018 itu menjelaskan bahwa ratusan jemaah calon haji di Korea Selatan membuat jalanan Seoul penuh dengan bacaan takbir.
    Situs berita berbahasa Turki lainnya, Haber7.com, juga mempublikasikan video itu pada 12 Agustus 2018 berjudul Koreli hac? adaylar? caddeleri telbiyelerle inletti. Jika diterjemahkan dengan Google Translate, artinya, jemaah calon haji Korea Selatan memekikkan takbir di jalanan.
    Kanal Youtube Lalegül Haber juga mempublikasikan video tersebut pada 12 Agustus 2018 dengan judul “Calon Peziarah Korea Membuat Jalanan Riuh oleh Takbir.” Lalegül Haber adalah akun news berbahasa Turki yang hadir sejak 26 Desember 2016.
    Rombongan jemaah calon haji Korea Selatan di jalanan kota Seoul, 11 Agustus 2018
    Petunjuk lain bahwa rombongan tersebut berasal dari Korea Selatan terlihat dari bendera yang mereka bawa. Pada bendera tersebut tertera tulisan “Air 1 Travel Group”. Dengan petunjuk ini, Tempo menelusuri lebih lanjut video di Youtube dengan kata kunci “Hajj Air 1 Travel Korea 2018”. 
    Hasilnya, Tempo menemukan satu video berdurasi 9:22 yang dipublikasikan vlogger Raden Gusdur pada 11 Agustus 2018. Kanal tersebut merekam pemberangkatan jemaah calon haji dari Korea Selatan oleh Air 1 dan Golden Bridge Travel, sejak awal hingga mereka tiba di Abu Dhabi Airport.
    Setelah jemaah calon haji saling mengenal antara mereka, pada menit 2:50 rombongan tersebut berangkat ke Bandara Incheon, yang didahului dengan pawai di jalanan kota Seoul. Dengan sudut rekaman yang berbeda, video saat jemaah pawai sambil mengucapkan doa tersebut identik dengan video yang beredar di Facebook. Mereka menggunakan rompi berwarna kuning, dengan logo bendera Korea di bagian belakang. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, unggahan video akun Facebook tentang  rombongan jemaah haji Korea Selatan adalah sebagian benar. 
    Peristiwa dalam video itu memang benar rombongan jamaah haji asal Korea Selatan sebelum berangkat menuju Bandara Incheon. Namun video itu terjadi pada 2018, bukan 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10378) Keliru, Imam Agung Ortodoks Rusia Sebut Islam Akan Memimpin Dunia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/07/2022

    Berita


    Sebuah kanal YouTube mengunggah video berjudul “Imam Agung Ortodoks Rusia, Sebut Islam Akan Memimpin Dunia ..!!!”. Video yang diunggah tanggal 2 Desember 2021 ini menarasikan peningkatan jumlah umat Islam di Rusia.  
    Video ini menggabungkan potongan gambar yang menampilkan beberapa tokoh ternama, seperti Presiden Rusia Vladímir Pútin, Patriarch Kirill, Fr. Dmitry Smirnov dan Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin. Video berdurasi 6:08 menit ini telah mendapatkan 2,178,937 view dan 3.200 komentar.
    Dalam keterangannya, kanal ini mengklaim merujuk pada Russia Today yang mengutip pernyataan para ahli bahwa pada tahun 2050, setengah dari populasi penduduk Rusia akan diisi oleh Muslim. Dengan demikian, Rusia akan menjadi salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
    Sebuah channel YouTube menyebarkan gabungan video dengan narasi seorang Imam Ortodoks menyebut Islam akan pimpin dunia.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk verifikasi narasi, pernyataan dan gambar dalam video ini, Tim Cek Fakta Tempo mulai dengan menonton video ini hingga selesai. Video ini hasil gabungan dari beberapa potongan video dari sumber yang berbeda-beda. Untuk memeriksa potongan video, Tempo menggunakan Yandex Reverse Search, Yandex Translate, dan Fake News Debunker By InVid.
    Video ini dibuka dengan menampilkan Presiden Rusia Vladímir Pútin terlihat mencium sebuah peti disaksikan beberapa orang. Potongan video ini identik dengan tayangan kanal Youtube Orthodox Church berjudul Orthodox Patriarch of Moscow receives President Putin in Navy's Kronstadt's Cathedral
    Kedatangan Putin tersebut dalam rangka Hari Angkatan Laut Rusia yang diperingati tiap tanggal 27 Juli. Laman resmi kantor President of Russia juga merilis foto Presiden Putin menghormati relik peninggalan Laksamana Fyodor Ushakov dan Rasul Suci Andrew. Dalam kesempatan itu Presiden Putin juga bertemu dengan prajurit Armada Baltik. 
    Pada detik 0:34, tampak Presiden Putin berjalan bersama Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin. Potongan gambar ini identik dengan video yang dipublikasikan laman President of Russia yang mengatakan Vladimir Putin, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri pembukaan Masjid Katedral Moskow setelah rekonstruksi pada tanggal 23 September 2015. 
    Pada kesempatan ini, Putin bersama Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin secara simbolik membuka kembali Masjid Katedral Moskow setelah direnovasi untuk menambah kapasitas. Masjid yang baru ini dapat menampung hingga 10.000 jamaah, dibangun di atas situs masjid yang didirikan awal abad ke-20 oleh komunitas Tatar. 
    Dewan Spiritual Muslim Federasi Rusia, dalam laman resminya juga menampilkan foto yang identik yang disebutkan sebagai Masjid terbesar di Moskow.
    Pada menit ke 1:18, video ini menampilkan seseorang yang diklaim anggota senior Pusat Studi Kaukasus Keamanan Regional Rusia Nikolay Silaev. Silaev ditampilkan tanpa audio asli, namun diberikan narasi bahwa Rusia mengalami fenomena langka, di mana para wanita nonmuslim memutuskan untuk memeluk Islam.
    Hasil pencarian Tempo menunjukan, pria yang diklaim sebagai Nikolay Silaev dalam video ini adalah Aleksey Malashenko. Dilansir dari Carnegie Endowment for International Peace, Malashenko adalah bekas Ketua Program Agama, Masyarakat, dan Keamanan Carnegie Center Moscow.
    Sebuah channel YouTube menyebarkan gabungan video dengan narasi seorang Imam Ortodoks menyebut Islam akan pimpin dunia. Padahal tokoh yang dikutip, Alexey Malashenko, adalah seorang akademisi
    Malashenko menulis sekitar dua puluh buku dalam bahasa Rusia, Inggris, Prancis, dan Arab, diantaranya Islam in Central Asia, Russia's Restless Frontier, Alternatif Islam dan Proyek Islamis, Rusia dan Islam, dan My Islam.
    Sedangkan orang yang disebut sebagai Nikolay Silaev merupakan peneliti senior di Center for Caucasus and Regional Security Issues di Institute for International Studies di MGIMO. Dilansir laman resmi MGIMO University Moskow, Silaev menerima gelar Ph.D. dalam Ilmu Sejarah  dengan tesis pada tahun 2003. Tesisnya membahas Kaukasus Utara sebagai bagian dari Rusia pada paruh kedua abad ke-19: integrasi aspek demografi, ekonomi, administrasi dan hukum.
    Kemudian dari menit 2:11 sampai 5:46, video itu menampilkan Uskup Agung Gereja Ortodok Rusia Dimitry Smirnov. Hasil penelusuran Tempo, Smirnov meninggal pada usia 69 tahun pada 21 Oktober 2021. 
    Potongan video tersebut merupakan sebuah khotbah di sebuah gereja. Tempo menemukan video ini  banyak beredar di youtube dan facebook. Video paling awal, diunggah tanggal 6 Oktober 2012. Khotbah berbahasa Rusia ini diterjemahkan menggunakan Yandex Translate. 
    Dalam khotbahnya, Dimitry Smirnov berkisah tentang seorang wanita tua yang hendak pergi ke gereja. Saat naik taksi dengan supir seorang Muslim, ia tidak diperkenankan membayar. Sopir ini beralasan, tidak mungkin meminta bayaran dari seorang ibu, apalagi yang mau berangkat berdoa. 
    Sedangkan saat naik taksi dengan supir seorang Kristen, ibu tersebut diwajibkan membayar. Supir itu beralasan ia sedang bekerja. 
    Dari cerita ini, Smirnov mengatakan bahwa supir muslim itu lebih dekat dengan Tuhan dibandingkan supir kristen yang sudah dibaptis. Karena itulah mengatakan masa depan bumi ada di tangan umat Muslim.
    Populasi Muslim di Rusia
    Terkait populasi muslim di Rusia, Aleksey Malashenko pernah menulis “Tantangan Islam ke Rusia, Dari Kaukasus hingga Volga dan Ural” di situs Carnegie. Ia menuliskan, Islamisasi menjadi salah satu ciri utama migrasi ke Rusia pada awal 2010-an. Orang Asia Tengah semakin mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim, dengan alasan bahwa mereka perlu melakukan ritual keagamaan dan berusaha mengikuti “cara hidup Islam.” 
    Di beberapa kota, mayoritas yang menghadiri salat Jumat penduduk asli Kaukasus, Tajik, dan Uzbek. Sejak 2011, Ramadan dan Idul Adha telah menarik 80.000 hingga 100.000 umat Muslim ke masjid di Moskow. Kebanyakan dari mereka berasal dari Kaukasus dan Asia Tengah.
    Kantor Berita Anadolu, mengutip Ketua Dewan Mufti Rusia Ravil Gainutdin menuliskan Muslim akan menjadi  30% dari populasi Rusia pada tahun 2034. Gainutdin mengatakan komunitas Muslim di Rusia pada tahun 2019 berjumlah 25 juta dan terus bertambah.
    Dalam laporan tentang Kebebasan Beragama Internasional: Rusia, U.S State Department  mengutip pernyataan Ketua Dewan Agama Muslim Federasi Rusia mengatakan ada 25 juta muslim pada 2018, sekitar 18 persen dari populasi. Enam hingga tujuh juta di antaranya imigran dan pekerja migran dari Asia Tengah.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, video berjudul Imam Agung Ortodoks Rusia, Sebut Islam Akan Memimpin Dunia, disimpulkan keliru.
    Videonya ini hasil gabungan  dari peristiwa dan konteks yang berbeda. Uskup Agung Dimitry Smirnov tersebut tidak mengucapkan bahwa Islam akan memimpin dunia.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10377) Keliru, Video Kakek Terima Upah Tebang Tebu dalam Bentuk Uang Mainan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/07/2022

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan seorang pedagang memeriksa lembaran uang milik seorang kakek beredar di media sosial. Dalam video, kakek tersebut mengaku jika uang bertuliskan Bank Mainan tersebut merupakan upah yang ia terima dari mandor kebun tebu.
    Di Facebook, video berdurasi 23 detik itu dibagikan akun ini pada 19 Juni 2022. “Tega banget gais mbahnya susah2 kerja digaji pake uang mainan,” tulis akun tersebut.
    Dalam video terlihat empat lembar uang mainan berwarna merah dengan tulisan dan angka 100.000 serta tiga lembar uang mainan berwarna biru dengan tulisan dan angka 50.000. Pada masing-masing uang mainan tersebut juga tertera tulisan “BANK MAINAN”.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 4.100 kali dan mendapat lebih dari 4.200 komentar. Apa benar kakek dalam video tersebut menerima upah tebang tebu dalam bentuk uang mainan?
    Tangkapan Layar Unggahan Video Kakek Terima Upah Tebang Tebu Dalam Bentuk Uang Mainan

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memveriikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait melalui sejumlah media kredibel. Hasilnya, uang mainan dalam video tersebut bukanlah upah dari hasil kerja sang kakek sebagai buruh penebang tebu, melainkan ia temukan dalam dompet yang terecer di jalan.
    Kakek dalam video di atas diketahui bernama Sunardi (72), warga Keagungan Ratu, Tulang Bawang Udik, Lampung. Setelah videonya viral, polisi mendatangi rumah kakek Sunardi. Dihadapan polisi kakek Sunardi mengaku telah berbohong soal peristiwa itu.
    "Sudah dapat dipastikan bahwa (keterangan di) video viral adalah rekayasa dari kakek itu sendiri atau berita bohong (hoax)," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad dalam keterangan tertulis, Selasa (21/6/).
    Pengakuan yang sama juga diungkapkan Sunardi kepada selebriti Baim Wong yang sengaja datang menemuinya untuk mengklarifikasi kasus tersebut. Kepada Baim, kakek Sunardi mengaku menemukan dompet yang tercecer di jalan. Ia pun memeriksa dompet tersebut dan menemukan beberapa lembar uang. Namun, ia tak mengetahui bila uang tersebut merupakan uang mainan.
    “Sekarang saya jawab ya mas ya. Uang mainan itu aku nemu dari jalan. Nemu dompet bukan nemu uang. Di jalan aku naik sepeda aku lewati ada dompet. Aku udah lewat tapi rasanya kok perlu kita ambil. Tak ambil lah. Saya ambil saya pegang tangan kiri sambil naik sepeda aku sudah berpikir mas siapa ya yang kehilangan barang ini. (ditemukan) Di Kampung Mulyo Kencono kurang lebih jam 11 siang,” jelas Surono kepada Baim.    
    Pengakuan tersebut diunggah ke Youtube oleh kanal terverifikasi Baim Paula pada 23 Juni 2022 dengan judul, SAYA CAPEK DIJADIKAN MAINAN KAYA GINI . KAKEK MERASA TERTEKAN. INI CERITA SEBENARNYA.
    Sunardi juga meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya. "Saya mohon maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia atas terjadinya video viral uang mainan yang saya belanjakan di Pasar Pulung Kencana, Tulang Bawang Barat," kata SU dikutip dari Kompas TV.
    Tak hanya permintaan maaf, SU juga mengaku bahwa uang mainan yang dibelanjakannya di Pasar Tulung Kencana ia temukan di pinggir jalan, dan bukan hasil dari tebang tebu yang ia kerjakan. "Jadi itu semua adalah rekaysa saya sendiri," ujarnya dikutip Kompas.com, 21 Juni 2022.
    Video permintaan maaf Sunardi telah ramai di media sosial. Di Youtube, video permintaan maaf kakek Sunardi diunggah ke Youtube oleh kanal resmi stasiun Metro TV pada 21 Juni 2022 dengan judul, “Kakek Digaji Uang Mainan Ternyata Hoaks, Polda Lampung : Rekayasa Kakek”.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim kakek Sunardi terima upah tebang tebu dalam bentuk uang mainan, keliru. Uang mainan tersebut bukan upah yang diterima Sunardi sebagai buruh tebang tebu, melainkan ia temukan dalam dompet yang tercecer di jalan kampung Mulyo Kencono, Tulang Bawang Tengah, Lampung.   

    Rujukan