• (GFD-2020-3957) [SALAH] 200 Orang di Pasar Karombasan Reaktif Rapid Test

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 15/05/2020

    Berita

    Masyarakat Manado khususnya wilayah Pasar Karombasan dikejutkan dengan beredarnya informasi perihal 200 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test Covid-19. Namun belakangan diketahui bahwa informasi yang terdapat dalam narasi tersebut adalah tidak sesuai dengan fakta, setelah Pemerintah Kota Manado melakukan klarifikasi.

    SUMBER: MEDIA SOSIAL FACEBOOK

    ===

    NARASI:

    Untuk semua..
    Mohon jangan dulu ke pasar karombasan mulai sekarang..
    Hasil tes kemarin reaktif ada sekitar 200san..????????????
    Area masuk zona merah dari pasar karombasan sampai seputaran golden, samping RS Siloam

    Bagikan pada rekan kalian????

    Bantu share….????????????????????????????????????????????
    Jang dulu au’ ka’ Manado…
    Biar so perlu bgimna..????????????????????

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Pemerintah Kota Manado melakukan klarifikasi guna menanggapi beredarnya narasi yang menyebut bahwa 200 orang di wilayah Pasar Karombasan reaktif setelah menjalani rapid test Covid-19. Menurut pesan yang beredar, masyarakat Manado diimbau agar tidak berkunjung ke pasar Karambosan untuk menghindari adanya penularan.

    Melansir dari beritasulut.co.id, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Manado dan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado memberikan bantahan perihal 200 orang di Pasar Karombasan reaktif Covid-19. Kabag Pemhumas Kota Manado, Sonny Takumansang meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam menerima informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.

    “Kami mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan berita informasi hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Facebook, Whatsapp an platform aplikasi jejaringan sosial lainnya,” tegasnya.

    Lebih lanjut Sonny menjelasakan bahwa sampai saat ini, khususnya wilayah Pasar Karombasan telah dilakukan Rapid Dianostik Test (RDT) oleh Satgas Surveilance Dinas Kesehatan Kota Manado dan Puskesmas Ranotana Weru. Dari hasil laporan Dinkes Manado, pemeriksaan dibagi ke dalam dua pos, dengan jumlah yang diperiksa untuk pos satu terhitung 27 orang, sementara untuk pos dua terhitung 66 orang. Dari hasil pemeriksaan dua pos tersebut, seluruh orang dinyatakan non reaktif.

    “Yang dilakukan pemeriksaan RDT, adalah karyawan PD Pasar unit Pasar Pinasungkulan dan Koordinator Pasar Bersehatu dan pedagang Pasar Pinasungkulan,” jelas Sonny.

    Narasi yang beredar perihal 200 orang di Pasar Karombasan reaktif rapid test masuk ke dalam kategori false context. False context sendiri merupakan sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    ===

    Rujukan

  • (GFD-2020-3956) [SALAH] Foto “SUDJIATMI DISIKSA DI ALAM BARZAKH”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 15/05/2020

    Berita

    Foto bergambar tengkorak yang diunggah sumber klaim tidak ada kaitannya dengan almarhumah Sujiatmi Notomiharjo, ibunda Presiden Joko Widodo. Foto itu sudah beredar di internet setidaknya sejak tahun 2008.

    Akun Heru Santoso (fb.com/100022813232676) mengunggah dua gambar dengan sebagian narasi sebagai berikut:

    “SUDJIATMI DISIKSA DI ALAM BARZAKH
    Hj. Sudjiatmi ( Ibu Presiden Jokowi) Tersiksa di alam kubur secara sadis, secara brutal dan sangat kejam. Tanpa ampunan. Disaat tgl. 25 april 2020 bulan lalu Jenazah H. Sudjiatmi di semayamkan ke alam kubur, entah tiba2 hanya seorang yang belum beranjak dari makamnya.
    Beliau ternyata Presiden Joko Widodo.
    Tepat di atas kuburan ibunda tercinta, tiba tiba Jokowi Presiden RI mendengar Suara yang menjerit jerit dari bawah tempat duduknya, tolong.. tolong… tolong…. panas… panas… panas… sakit.. sakit… ampun… ampun… ampun.. mendengar Jeritan itu, langsung saja Jokowi Presiden Mengambil Sekop untuk menggali kuburan ibunya, setelah jasad ibunya terlihat, ” betapa kagetnya” presiden Jokowi melihat tubuh ibunya gosong akibat terbakar api yang menyala-nyala dari dalam kuburnya Sudjiatmi.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa foto bergambar tengkorak yang diunggah sumber klaim terkait dengan almarhumah Sujiatmi Notomiharjo, ibunda Presiden Joko Widodo adalah klaim yang salah.

    Foto itu sudah beredar di internet setidaknya sejak tahun 2008.

    Kemudian, disebutkan di dalam narasi bahwa jenazah almarhumah disemayamkan pada 25 April 2020. Faktanya, almarhumah wafat pada Rabu 25 Maret 2020 dan dimakamkan pada 26 Maret 2020.

    Almarhumah dimakamkan di pemakaman keluarga di Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. Almarhumah dimakamkan di sisi kanan suaminya, Notomiharjo.

    Jokowi turut serta menguburkan jenazah ibunda. Jokowi yang mengenakan kemeja putih, celana hitam, kopiah, dan masker tampak berada di liang lahat saat proses pemakaman Sudjiatmi Notomihardjo.

    Dilansir Medcom.id, proses pemakaman Sudjiatmi berlangsung sederhana. Hal itu dilakukan atas kesepakatan keluarga guna menghindari kerumunan masyarakat yang mengiringi dan agar proses pemakaman berjalan tenang.

    Dikutip dari Liputan6.com, prosesi pemakaman jenazah ibunda Presiden Jokowi dilakukan di kompleks pemakaman keluarga di Mundu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

    Tak ada pernyataan pers yang disampaikan Presiden Jokowi usai memakamkan sang ibunda. Setelah menyapa dan berpamitan kepada para pelayat, Jokowi langsung masuk ke dalam mobil warna hitam dan meninggalkan lokasi pemakaman sekitar pukul 13.50 WIB.

    Beberapa jam kemudian, Jokowi langsung kembali ke Istana Bogor, Jawa Barat. Ia mengikuti pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 secara virtual, Kamis 26 Maret 2020 malam.

    Dalam kesempatan itu, Jokowi mendapatkan ucapan belasungkawa dari sejumlah pemimpin negara di dunia. Di antaranya dari Raja Salman, Arab Saudi.

    “Dia menyampaikan dukacitanya kepada Presiden Jokowi saat membuka pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 secara virtual, Kamis, 26 Maret 2020 malam waktu Indonesia,” tulis Medcom.id dalam laporannya pada Jumat 27 Maret 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3955) [SALAH] Warga India Membuang Patung Ke Sungai Karena Tidak Bisa Menyelamatkan Mereka Dari Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/05/2020

    Berita

    Beredar sebuah unggahan video Facebook mengenai warga India yang membuang patung berhala ke sungai karena patung tersebut tidak bisa menolong mereka dari wabah virus Corona. Narasi juga mengaitkan bahwa hanya Tuhan Yesus jalan keselamatan manusia. Peristiwa itu disebutkan terjadi pada 7 Mei 2020.

    Berikut kutipan narasinya:

    “WARGA DI INDIA MEMBUANG SEMUA PATUNG2 BERHALA MEREKA KEDALAM SUNGAI KARENA PATUNG2 YANG MEREKA SUJUD2 NGA BISA SELAMATKAN MEREKA DARI WABAH VIRUS PENYAKIT COVID 19 ( CORONA)
    Pada Tanggal 7 Mey 2020
    # CUMAN TUHAN YESUS KRISTUS LAH JALAN DAN KESELAMATAN MANUSIA.
    DI LUAR ITU TIDAK ADA JAMINAN KESELAMATAN....????????”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, isu tersebut sudah pernah diperiksa faktanya pada artikel yang berjudul “[SALAH] Hindu di india Melemparkan Patung Buatan Mereka Ke Laut Karena Tidak Bisa Menolong Mereka Dari Corona” tayang 22 April 2020 oleh turnbackhoax.id.

    Pada saat itu narasi yang beredar dikaitkan dengan agama Islam. Sedangkan narasi saat ini dikaitkan dengan agama Kristen.

    Diketahui video tersebut sudah pernah tayang pada tahun 2015, video merupakan festival keagamaan yang bernama Ganesh Chaturthi atau Vinayaka Chaturthi bertujuan untuk merayakan datangnya Ganesha ke bumi.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, isu warga India membuang patung terkait virus Corona tidak benar dan masuk dalam Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3954) [SALAH] Video “Jembatan Macau – Hongkong bergoyang”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 14/05/2020

    Berita

    Bukan jembatan di Hongkong. Video itu menunjukkan jembatan di kota Humen di provinsi Guangdong, Tiongkok.


    Akun Dian Edane Arewa Wolupitu (fb.com/diankaterina.mbabunechino) mengunggah sebuah video ke grup JOB CARI MAJIKAN DI HONGKONG (fb.com/groups/863629403808421) dengan narasi sebagai berikut:

    “Mbk iki op bener jere ne.. Jembtan macau hk.. Pagi ini mlebu tv…jembatane kyo ambekan”

    Status Facebook berbahasa Jawa itu jika diterjemahkan artinya: “Mbak apa ini betul katanya… jembatan macau hk
    Pagi ini masuk tv.. jembatannya kayak lagi bernafas.”

    Video berdurasi 14 detik itu menunjukkan permukaan sebuah jembatan kelihatan seperti bergoyang-goyang seperti ombak.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim bahwa jembatan yang bergoyang di video itu adalah jembatan Macau – Hongkong adalah klaim yang salah.

    Video itu menunjukkan jembatan di kota Humen di provinsi Guangdong, Tiongkok.

    Pencarian gambar terbalik di Google menemukan versi panjang video tersebut telah disematkan dalam laporan koran Hong Kong, The Standard, pada tanggal 5 Mei 2020.

    Judul laporan itu diterjemahkan artinya: “Jembatan yang beriak”.

    Tiga paragraf awal dalam laporan itu artinya: “Orang-orang merasakan goncangan sepanjang Pearl River kemarin.

    “Hal itu terjadi saat otoritas Guangzhou menghentikan lalu lintas di Jembatan Pearl River Humen, yang menghubungkan distrik Nansha dan kota Humen di kota Dongguan.

    “Jembatannya bergoyang keras sehingga menimbulkan riak di sepanjang kali. Beberapa orang yang menyeberangi jembatan mengatakan mereka seperti berada di atas perahu kecil. Laporan tersebut menjadi perhatian departemen transportasi kota itu sampai-sampai jembatan harus ditutup pada pukul 3.32 sore.”

    Video yang panjangnya 43 detik itu diunggah di YouTube pada tanggal 5 Mei 2020 dengan judul dalam aksara Han sederhana, yang artinya: “Jembatan Humen”.

    Distrik Nansha terletak di kota Guangzhou, di provinsi Guangdong, Tiongkok.

    Media lain juga meliput insiden itu, misalnya stasiun televisi milik pemerintah Tiongkok, China Global Television Network (CGTN), dan media South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong.

    Rujukan