• (GFD-2020-3949) [SALAH] Video “Ibu ini cuma dapat bantuan beras 1 liter dan mie instan 2 bungkus untuk 4 bulan”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 14/05/2020

    Berita

    Ibu yang ada di video itu sudah mengklarifikasi dan meminta maaf. Bantuan yang diterima ibu itu berasal dari lumbung pangan RW setempat. Bukan dari bantuan pusat atau provinsi yang sampai saat ini belum turun.


    Akun Tengok VIDEO (fb.com/tengokvideoya) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “VIRAL Ibu ini cuma dapat bantuan beras 1 liter dan mie instan 2 bungkus. mending dapat dari pada tidak dapat apa2 cuma dapat janji doang.”

    Di dalam video itu, tampak seorang ibu memprotes bantuan sosial yang diterima terkait covid-19. Mereka merasa bantuan itu tidak cukup karena hanya berisi 2 bungkus mi instan dan 1 liter beras. Disebutkan dalam video, mereka berdomisili di kawasan Cimone, Tangerang, Banten. Mereka pesimistis dapat bertahan hidup beberapa bulan ke depan dengan jumlah bantuan tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa warga Cimone, Tangerang, Banten cuma dapat bantuan beras 1 liter dan mie instan 2 bungkus untuk 4 bulan adalah klaim yang salah.

    Ibu yang ada di video itu sudah mengklarifikasi dan meminta maaf. Bantuan yang diterima ibu itu berasal dari lumbung pangan RW setempat. Bukan dari bantuan pusat atau provinsi yang sampai saat ini belum turun.

    Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Suli Rosadi menjelaskan, duduk perkara yang sebenarnya tentang bantuan sosial tersebut.

    “Mereka salah informasi, bantuan itu bukan dari pemerintah. Tapi dari lumbung RW yang memberikan bantuan kepada warganya,” kata Suli kepada Wartakotalive.com, Senin (11/5/2020).

    Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah pusat dan Pemprov Banten telah memberikan bantuan sosial secara bertahap kepada warga Tangerang. Bantuan sosial tersebut berupa uang Rp 600.000 dan paket sembako.

    “Ini konfirmasinya,” tutur Suli memberikan video berdurasi dua menit kepada Wartakotalive.com.

    Dalam video itu terekam Sari dan Nurhayati meminta maaf atas kesalahan informasi yang diterimanya.

    “Saya minta maaf atas ketidaktahuaan saya. Saya enggak tahu kalau ini bukan dari pemerintah, tapi dari lumbung RW,” kata Sari di video tersebut.

    “Kalau saya memang tidak dapat bantuan, prihatin saja dengan nasib teman. Saya juga bingung masa Pak Jokowi memberikan bantuan hanya seperti itu,” kata Nurhayati.

    “Ini cuma ketidaktahuan kami. Saya minta maaf kepada RT, RW, lurah dan camat. Ini sikap emosional sesaat saja,” kata Nurhayati yang berada di samping Sari.

    Dikonfirmasi TangerangNews, Camat Karawaci Tihar Sopian membenarkan bantuan logistis yang diberikan ke dua warga itu dari program Lumbung Pangan RW setempat.

    “Ibu-ibu tersebut dapat dari Lumbung Pangan yang dibagikan oleh RT dan RW,” katanya.
    Lumbung Pangan merupakan program sosial yang digencarkan Pemerintah Kota Tangerang, untuk mendorong warga terutama yang mampu di setiap lingkungan RT dan RW bergotong-royong memberikan donasi. Adapun donasi yang terkumpul nantinya akan dibagikan kepada warga yang sangat membutuhkan.

    “Jadi, beras tersebut hasil donasi warga. Bukan dari bantuan pusat atau provinsi yang sampai saat ini belum turun,” pungkasnya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3948) [SALAH] “500 TKA dari China untuk sebagian pekerjaan proyek di PLTU Morowali”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 14/05/2020

    Berita

    Bukan untuk bekerja di poyek PLTU Morowali. 500 TKA Cina tersebut rencananya akan dipekerjakan di kawasan industri pengolahan nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara.

    Akun Mia Maryana (fb.com/mia.maryana.1) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “*500 TKA dari China* untuk sebagian pekerjaan proyek di PLTU Morowali seperti ini, sudah ditawarkan ke tenaga kerja lokal, mereka tidak ada yg mau …”

    Pemerintah Pusat Izinkan 500 TKA Cina Masuk Sultra, Gubernur Ali Mazi Menolak dengan Tegas - https://www.gelora.co/2020/04/pemerintah-pusat-izinkan-500-tka-cina.html
    Pribumi mudik dilarang
    TKA cina diizinkan masuk Indonesia
    Benar" sdah gila

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa 500 TKA dari China untuk sebagian pekerjaan proyek di PLTU Morowali adalah klaim yang salah.

    Bukan untuk bekerja di poyek PLTU Morowali. 500 TKA Cina tersebut rencananya akan dipekerjakan di kawasan industri pengolahan nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara.

    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 10 Mei 2020, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa 500 TKA Cina itu akan dipekerjakan di kawasan industri di Konawe, Sulawesi Tenggara. Adapun perusahaan yang menaungi para pekerja itu adalah PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

    Menurut Luhut, kedua perusahaan itu tengah membangun pabrik HPAL (high pressure acid leaching) untuk membangun industri baterai lithium, di mana nikel merupakan bahan baku produk tersebut. Dikutip dari Kompas.com, kedua perusahaan itu merupakan perusahaan pengolahan nikel yang berada di Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.

    Menurut Luhut, para TKA Cina itu merupakan pekerja yang memiliki kemampuan dalam bidang tersebut, yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Dia mengatakan, saat ini, Indonesia belum memiliki teknologi guna membangun industri itu.

    “Nanti tenaga asing yang mengerjakan dan setelah itu bersamaan tenaga kerja Indonesia masuk, teknologi kan dari dia, kami enggak bisa dong ngerjain semua, tetap ada asing,” ujarnya.

    Setelah proyek ini selesai, kata Luhut, para TKA Cina itu akan dikurangi dan diganti dengan pekerja lokal hingga sekitar 92 persen dari total pekerja yang dibutuhkan. Dia mengatakan politeknik yang sudah dibangun bisa meningkatkan kemampuan dari anak-anak bangsa dan bisa memenuhi kebutuhan pekerja industri tersebut.

    “Untuk bikin lapangan kerja perlu orang dulu bikin induknya, setelah itu kita yang kerjakan semua,” tuturnya.

    Dikutip dari Detik.com, External Affairs Manager PT VDNI, Indrayanto, mengatakan bahwa 500 TKA Cina itu didatangkan karena memiliki keahlian khusus.

    “500 TKA itu adalah karyawan kontraktor yang mempunyai skill untuk memasang alat produksi kami,” katanya pada 9 Mei 2020.

    Menurut Indrayanto, 500 TKA Cina itu hanya akan bekerja paling lama enam bulan.

    “Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali lagi ke Tiongkok, mungkin sekitar tiga bulan, paling lama enam bulan, karena alat konstruksi mesin yang kita mau pasang itu sekitar 33 tungku,” tuturnya.

    PT VDNI berharap pemerintah mempertimbangkan rencana kedatangan 500 TKA Cina itu karena berhubungan pula dengan nasib sekitar 3 ribu karyawan lokal.

    “Kami berharap TKA ini bisa diberikan masuk karena, jika tidak, karyawan yang sudah kami rekrut, sekitar 3 ribu karyawan untuk 33 tungku itu, pasti akan terus bertanya kapan mereka bekerja,” ujar Indrayanto.

    Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan telah memutuskan untuk menunda rencana kedatangan 500 TKA Cina itu dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona Covid-19. Menurut Luhut, 500 TKA Cina itu akan menuju kawasan industri di Konawe sekitar Juni atau Juli 2020. Saat ini, PT VDNI dan PT OSS sedang menyelesaikan proses perizinannya.

    Dilansir dari Kompas.com, PT VDNI merupakan perusahaan berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdiri sejak Agustus 2014. Induk perusahaan ini adalah De Long Nickel Co. Ltd. di Jiangsu, Cina, dan memiliki wilayah operasi di Konawe, Sulawesi Tenggara. Pada 2015, PT VDNI menginvestasikan US$ 5 miliar untuk membangun pabrik feronikel di kawasan industri di Konawe.

    Adapun PT OSS, dilansir dari Tirto.id, berdiri pada Juni 2016 dengan area tambang seluas 398 hektare. Induk perusahaan ini adalah Hong Kong Xiangyu Hansheng Co. Ltd. dan Singapore Xiangyu Hansheng Pte. Ltd. PT OSS memproduksi pemurnian nikel dan baja nirkarat dengan kapasitas tahunan mencapai 3 juta ton.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3947) [SALAH] Warga MB Ketapang Kotawaringin Timur Sudah Diperbolehkan Shalat Jumat dan Tarawih di Masjid

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 14/05/2020

    Berita

    Warga wilayah Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dikejutkan dengan beredarnya informasi perihal imbauan yang mencatut nama Majelis Ulama Inonesia (MUI) setempat. Disebutkan bahwa warga sudah diperolehkan melaksanakan ibadah shalat Jumat dan tarawih berjamaah di masjid. Namun informasi tersebut diketahui tidak sesuai dengan fakta, setelah pihak terkait yakni Kemenag Kotim melakukan klarifikasi.

    NARASI:

    Assalamu’alaikum wr wb di sampaikan bahwa Kecamatan MB Ketapang Sampit Kab. Kotim sdh bebas sholat Jumat dan Tarawih dan jamaah fardhu di Masjid/Langgar/Mushalla krn sdh menjadi Zona Hijau (yang positif kena virus Corona sdh tdk ada lagi, ttp tetap pakai masker dan jaga jarak). Pesan ini dari Ketua MUI Kab Kotim (Drs H. Amrullah Hadi) dan Ketua Komisi Fatwa MUI Kab Kotim (KH Zainuddin Imberan)

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Masyarakat Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dihebohkan dengan munculnya informasi yang beredar melalui pesan berantai Whatsapp, terkait dengan ajakan shalat Jumat dan tarawih di masjid. Menurut narasi yang beredar, disebutkan bahwa saat ini warga Kecamatan MB Ketapang sudah dapat melaksanakan ibadah shalat Jumat dan tarawih di masjid.

    Hal tersebut berdasarkan dari status wilayah Kecamatan MB Ketapang yang sebelumnya zona merah kini sudah pulih menjadi zona hijau. Agar lebih meyakinkan para pembaca, pesan tersebut juga turut mencatut nama Ketua MUI Kotawaringin Timur dan Ketua Komisi Fatwa MUI setempat.

    Namun belakangan informasi tersebut diketahui tidak benar adanya. Melansir dari tabengan.com, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kotim menyatakan bahwa narasi dalam pesan tersebut adalah palsu alias tidak sesuai dengan fakta. Samsudin menjelaskan bahwa hingga saat ini masih belum ada kebijakan seperti halnya narasi dalam pesan.

    “Kami belum memutuskan apapun terkait hal tersebut, rencananya baru hari ini kami akan rapat di aula Kemenag bersama Pemda, Polres, TNI, NU, Muhammadiyah, Dinkes dan pihak terkait lainnya,” pungkas Samsudin.

    Lebih lanjut Samsudin menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mencabut keputusan perihal imbauan agar warga tetap melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. Pasalnya untuk status zona hijau hanya berada di Kecamatan MB Ketapang, sementara Kecamatan kota lain yakni Baamang statusnya masih merah.

    “Kita khawatir nanti warga Baamang justru ikut di MB Ketapang, artinya yang zona merah masuk ke zona hijau. Untuk itu akan kami bahas bersama masalah ini,” jelas Samsudin.

    Narasi terkait dengan sudah diperbolehkannya warga Kecamatan MB Ketapang melaksanakan ibadah di masjid masuk ke dalam kategori false context. False context sendiri merupakan sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3946) [SALAH] “Merauke lintang Kemukus”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 14/05/2020

    Berita

    BUKAN peristiwa di Indonesia, video pecahan roket yang direkam di Pulau Saipan (Kepulauan Mariana Utara, Samudera Pasifik barat).

    NARASI

    (1) “Merauke jam 04:50an tanggal 6 Mei 2020..!!

    Semoga ini bukan lintang Kemukus…!!

    Duh Eyang kami mohon Perlindungan soho Poro Luhur..!! Kagem keselamatan poro Kadang Ing NUSWANTARA…!! Rahayu, Sagung Dumadi…!! ????????????????????????”.



    (2) “Kayak meteor jatuh, kejadiannya d sby.
    Smoga tanda berakhirnya corona. Amin ya rob…alfatehah”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.


    * SUMBER membagikan video yang sudah diunggah sebelumnya.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang keliru.

    (2) Beberapa sumber yang berkaitan,



    * “SEONG WON KIM” (instagram.com/one_4.0.0.4) @ 18 Jan 2020: “#Meteor ☄☄
    Dec. 27. 2019 di Saipan
    Sebuah keajaiban Natal yang telah membuat kenangan tak terlupakan selamanya !!”

    Google Translate Chrome extension, https://archive.md/QnFrI (arsip cadangan).




    * Saipan Tribune @ 30 Des 2019: “Sebuah benda terang melesat melintasi langit Marianas dan pecah berkeping-keping sebelum jatuh ke laut Jumat malam memicu banyak spekulasi di media sosial apakah itu meteor atau rudal setelah rekaman video acara tersebut muncul beberapa menit setelah insiden itu, yang terlihat keduanya di Saipan dan di Guam. CNMI Homeland Security and Emergency Management Agency sekarang mengatakan mungkin puing-puing dari roket uji yang diluncurkan dari Cina.”

    Google Translate, selengkapnya di “Itu adalah sebuah meteor … Itu adalah sebuah rudal … Itu adalah puing roket …” https://bit.ly/2yHomu1 / https://bit.ly/3fC7aXn (arsip cadangan).





    * XINHUANET.com @ 27 Des 2019: “Long March-5 Y3 lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, Cina selatan, 27 Desember 2019.”

    Google Translate, selengkapnya di “Roket pembawa terbesar China, Long March-5, membuat penerbangan baru” https://bit.ly/3btN51Y / https://archive.md/X0ONQ (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan