• (GFD-2020-4043) [SALAH] Foto “AS negara paling rasis”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 03/06/2020

    Berita

    “Fakta membuktikan
    AS adalah negara paling rasis
    Di dunia.
    Anak2ini sdh dibiasakan dg rasis.”

    Hasil Cek Fakta

    BUKAN peristiwa di Amerika. Lokasi kejadian: Sekolah “Laerskool Schweizer-Reneke”, kota Schweizer-Reneke (Provinsi North West, Afrika Selatan).

    Rujukan

  • (GFD-2020-4042) [SALAH] Video “selasa 2 Juni 2020 Aksi mahasiswa di jakarta tuntut Jokowi turun dari presiden”

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 03/06/2020

    Berita

    Beredar video aksi unjuk rasa mahasiswa dengan narasi sebagai berikut:

    Akun Marta Cpr Sikumbang (fb.com/idamarimar.idamarimar) membagikan video dari kanal Youtube Suara Mambruk yang diberi judul “selasa 2 Juni 2020 Aksi mahasiswa tuntut Jokowi turun dari presiden”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa ada aksi unjuk rasa mahasiswa yang menuntut Presiden Joko Widodo mundur pada Selasa, 2 Juni 2020 di Jakarta adalah klaim yang salah.

    Faktanya, aksi unjuk rasa di video yang diunggah oleh sumber klaim bukan terjadi pada 2 Juni 2020 dan bukan terjadi di Jakarta. Aksi unjuk rasa di video itu terjadi pada September 2019 dan lokasi unjuk rasa adalah Palembang, Sumatera Selatan.

    Video itu diambil di seberang Bank BCA dan Plasa Telkom Palembang, Jalan Kapten A. Rivai , Palembang.

    Video yang sama sudah beredar pada September 2019. Di antaranya seperti video berjudul “MAHASISWA KOMPAK BERNYANYI” yang diunggah channel Youtube SINGA MAROTA IBRA pada Rabu 25 September 2019.

    Seperti diketahui, pada akhir September 2019 terjadi gelombang demonstrasi mahasiswa di berbagai wilayah. Di antaranya Palembang, Makassar dan Jakarta.

    “Sama dengan tuntutan di berbagai daerah, para mahasiswa Palembang ini menolak revisi UU KPK, RUU KHUP, RUU Agraria, RUU Ketenagakerjaan, dan kriminalisasi aktivis,” tulis Tirto.id dalam laporannya pada Selasa 24 September 2019.

    Kesimpulan

    Bukan Juni 2020 dan bukan di Jakarta. Aksi unjuk rasa di video itu terjadi pada September 2019 dan lokasi unjuk rasa adalah Palembang, Sumatera Selatan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4041) [SALAH] “Jgn lewat tenggiri gg 12.. ada 12 org yg kena sekeluarga”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/06/2020

    Berita

    NARASI: “Jgn lewat tenggiri gg 12.. ada 12 org yg kena sekeluarga”

    Hasil Cek Fakta

    Masih mengutip pemberitaan milik selasar.co, Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Samarinda Irfan menyatakan pesan tersebut tidak benar.

    “Nggak ada itu pak, Cuma hoaks dari mulut ke mulut. Ini sterilisasi rumah PDP yang kita jemput dari RS Dirgahayu ke RSUD I.A Moeis,” pungkas Irfan.

    Senada dengan Irfan, klarifikasi juga dituturkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kusasih. Ismed menjelaskan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan pada foto yang beredar tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan adanya pasien positif Covid-19. Rumah-rumah yang disterilkan merupakan tempat tinggal pasien yang dirujuk ke RSUD IA MOEIS. Ismed juga menegaskan bahwa hingga saat ini anggota keluarga yang bersangkutan tidak dalam isolasi apalagi sampai dinyatakan positif Covid-19.

    “Karena pasien PDP ini tinggal di tiga tempat, termasuk salah satunya tempat yang disebutkan di pesan itu. Rapid tesnya reaktif, moga-moga swabnya negatif,” jelas Ismed.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4040) [SALAH] Puan Maharani Menambahkan Kata Pro Rakyat Dalam Pembukaan UUD 1945

    Sumber: ikizone.com
    Tanggal publish: 02/06/2020

    Berita

    [NARASI]:

    “Puan Maharani Tambahkan “Pro Rakyat” di Akhir Pembukaan UUD 45, Iwan Sumule: Ini Kejahatan Konstitusi!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuruan, setelah dicermati lebih lanjut, ternyata suara ‘pro rakyat’ tersebut merupakan kesalahan audio yang mana terjadi looping pada kalimat akhir yang diucapkan Puan.

    Kala itu Puan Maharani tampak menutup naskah pembukaan UUD 1945 dan suara menyerupai sepintas terdengar ‘Pro Rakyat’.

    Suara ‘Pro Rakyat’ ini ternyata merupakan pengulangan dari pengucapan ‘seluruh rakyat Indonesia’ sementara yang terdengar adalah ‘ruh rakyat Indonesia’. dalam video tersebut juga tampak tak ada gerakan bibir dari Puan saat menutup map naskah UUD 1945.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, kesimpulan atas pemberitaan artikel dari media Ikizone.com adalah Keliru. Faktanya suara ‘Pro Rakyat’ yang diklaim diucapkan oleh Puan adalah merupakan kesalahan audio yang merupakan pengulangan dari kalimat ‘, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’ pada akhir paragraf kalimat pembukaan UUD 1945.

    Rujukan