(GFD-2022-10572) [SALAH] KFC Bagi-Bagi Tiga Ember Ayam Gratis untuk Merayakan 71 Tahun KFC
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/09/2022
Berita
“Untuk merayakan 71 tahun @KFC, kami mengirimkan kupon kepada mereka yang membagikan dan menulis “Love KFC”. Sebelum 5 September jam 4 sore. Setiap voucher dapat digunakan di KFC mana saja untuk mendapatkan tiga ember ayam GRATIS!.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di Facebook yang mengklaim bahwa KFC membagikan voucher kepada siapa pun yang membagikan unggahan dengan menulis “Love KFC” di media sosial. Voucher yang dibagikan tersebut berupa tiga ember ayam KFC yang dapat ditukarkan pada gerai KFC di mana pun.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, PT Fast Food Indonesia yang mengoperasikan waralaba KFC di Indonesia mengonfirmasi bahwa klaim pada unggahan tersebut adalah kabar bohong, dan meminta untuk konsumen KFC untuk mengabaikannya. “Promosi itu tidak benar. Itu bukan dari PT Fast Food Indonesia,” kata Justinus Dalimin Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia melalui AFP.
Dengan demikian, klaim KFC Bagi-Bagi Tiga Ember Ayam Gratis untuk Merayakan 71 Tahun KFC merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, PT Fast Food Indonesia yang mengoperasikan waralaba KFC di Indonesia mengonfirmasi bahwa klaim pada unggahan tersebut adalah kabar bohong, dan meminta untuk konsumen KFC untuk mengabaikannya. “Promosi itu tidak benar. Itu bukan dari PT Fast Food Indonesia,” kata Justinus Dalimin Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia melalui AFP.
Dengan demikian, klaim KFC Bagi-Bagi Tiga Ember Ayam Gratis untuk Merayakan 71 Tahun KFC merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Klaim tersebut salah, faktanya KFC tidak pernah membagikan informasi secara resmi terkait bagi-bagi tiga ayam gratis terkait perayaan ulang ke-71 tahun KFC.
Klaim tersebut salah, faktanya KFC tidak pernah membagikan informasi secara resmi terkait bagi-bagi tiga ayam gratis terkait perayaan ulang ke-71 tahun KFC.
Rujukan
(GFD-2022-10571) [SALAH] Sungai Inhulets di Ukraina Berubah Warna Menjadi Merah karena Darah Tentara Ukraina
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/09/2022
Berita
“Mimpi Buruk Zelensky…!!! Pasukannya Bercucuran D4raah Hingga Air Sungai Ukraina Jadi Merah…”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook dengan nama pengguna “Mutiara Kasih” (https://www.facebook.com/Mutiara-Kasih-105178148550594/) mengunggah sebuah video yang menunjukkan beberapa potongan video perang. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa air sungai di Ukraina berubah warna menjadi merah karena darah tentara Ukraina.
Berdasarkan hasil penelusuran, perubahan warna di Sungai Inhulets, Ukraina memang terjadi, tetapi bukan karena darah tentara Ukraina. Perubahan warna terjadi karena bijih besi bernama hematite larut ke sungai. Bijih besi tersebut berasal dari bendungan yang diledakkan oleh misil Ukraina pada 15 September waktu setempat.
Melansir dari Eurasian Times, Kepala Administrasi Militer Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul menjelaskan bahwa warna sungai akan kembali normal setelah beberapa hari.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Mutiara Kasih” (https://www.facebook.com/Mutiara-Kasih-105178148550594/) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, perubahan warna di Sungai Inhulets, Ukraina memang terjadi, tetapi bukan karena darah tentara Ukraina. Perubahan warna terjadi karena bijih besi bernama hematite larut ke sungai. Bijih besi tersebut berasal dari bendungan yang diledakkan oleh misil Ukraina pada 15 September waktu setempat.
Melansir dari Eurasian Times, Kepala Administrasi Militer Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul menjelaskan bahwa warna sungai akan kembali normal setelah beberapa hari.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Mutiara Kasih” (https://www.facebook.com/Mutiara-Kasih-105178148550594/) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan karena darah tentara Ukraina. Faktanya, perubahan warna terjadi karena bijih besi bernama hematite larut ke sungai. Bijih besi tersebut berasal dari bendungan yang diledakkan oleh misil Ukraina pada 15 September waktu setempat.
Bukan karena darah tentara Ukraina. Faktanya, perubahan warna terjadi karena bijih besi bernama hematite larut ke sungai. Bijih besi tersebut berasal dari bendungan yang diledakkan oleh misil Ukraina pada 15 September waktu setempat.
Rujukan
(GFD-2022-10570) [SALAH] Video Demo pada Tanggal 23 September 2022
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 26/09/2022
Berita
“Luar biasa semangat rakyat Indonesia menuntut dihapuskannya penindasan dan pendzoliman thd rakyat. Knp rezim ini msh tdk bergeming thd tuntutan rakyatnya..? Sedang apa mrk..?”
NARASI DALAM VIDEO:
“23 September 2022”
NARASI DALAM VIDEO:
“23 September 2022”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “vharianT29” mengunggah sebuah video yang menunjukkan massa yang tengah melakukan demo. Dalam video tersebut juga terdapat narasi yang menyatakan bahwa demo terjadi pada tanggal 23 September 2022.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video demo yang terjadi pada tanggal 23 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video demo mahasiswa menolak RUU KUHP pada tahun 2019 lalu.
Video serupa yang diambil dari sudut yang berbeda dapat dilihat pada menit 5:00 hingga 5:24 dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube “KOMPASTV” pada 23 September 2019 dengan judul video “Aksi Unjuk Rasa Pro Kontra RUU KUHP di Depan Gedung DPR”.
Selain itu, beberapa foto dokumentasi yang menunjukkan kondisi demo juga telah dimuat dalam artikel detikNews berjudul “Potret Massa Aksi Demo di Depan Gedung DPR” yang diunggah pada 23 September 2019.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “vharianT29” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video demo yang terjadi pada tanggal 23 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video demo mahasiswa menolak RUU KUHP pada tahun 2019 lalu.
Video serupa yang diambil dari sudut yang berbeda dapat dilihat pada menit 5:00 hingga 5:24 dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube “KOMPASTV” pada 23 September 2019 dengan judul video “Aksi Unjuk Rasa Pro Kontra RUU KUHP di Depan Gedung DPR”.
Selain itu, beberapa foto dokumentasi yang menunjukkan kondisi demo juga telah dimuat dalam artikel detikNews berjudul “Potret Massa Aksi Demo di Depan Gedung DPR” yang diunggah pada 23 September 2019.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “vharianT29” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan video demo yang terjadi pada tanggal 23 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video demo mahasiswa menolak RUU KUHP pada tahun 2019 lalu.
Bukan video demo yang terjadi pada tanggal 23 September 2022. Faktanya, video tersebut merupakan video demo mahasiswa menolak RUU KUHP pada tahun 2019 lalu.
Rujukan
(GFD-2022-10569) [SALAH] Foto Anak-Anak yang Diculik dan Dibawa ke Thailand untuk Diambil Organ Dalamnya
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 26/09/2022
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Hati-hati semua. Sekarang banyak kasus penculikan anak. Dapat video dari grup whatsapp. Mereka sayat anak itu hidup2 untuk diambil organ dalamnya.
Banyak kasus yang dibawa ke thailand. Jika kalian ingin berlibur ke thailand harap hati hati.”
“Hati-hati semua. Sekarang banyak kasus penculikan anak. Dapat video dari grup whatsapp. Mereka sayat anak itu hidup2 untuk diambil organ dalamnya.
Banyak kasus yang dibawa ke thailand. Jika kalian ingin berlibur ke thailand harap hati hati.”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “SalemTheCats” mengunggah sebuah foto yang menunjukkan beberapa anak kecil terbaring di tanah. Foto tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa anak-anak dalam foto tersebut adalah korban penculikan yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto korban penculikan anak-anak yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya. Foto tersebut merupakan foto korban serangan gas sarin yang terjadi di Ghouta, Suriah, pada tahun 2013 lalu.
Foto serupa telah dimuat dalam artikel berjudul “Assad’s chemical attacks kill 871 children at least: NGO says” yang diunggah oleh media asal Suriah Zaman Al Wasl pada tanggal 24 Agustus 2013.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2016 dan Maret 2022. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[HOAX] RATUSAN TUBUH ANAK KECIL DIDALAM MOBIL VAN DI THAILAND” yang diunggah pada 23 November 2016 dan artikel berjudul “[SALAH] “Anak-anak disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, mereka akan dibunuh untuk diambil organnya” yang diunggah pada 14 Maret 2022.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “SalemTheCats” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto korban penculikan anak-anak yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya. Foto tersebut merupakan foto korban serangan gas sarin yang terjadi di Ghouta, Suriah, pada tahun 2013 lalu.
Foto serupa telah dimuat dalam artikel berjudul “Assad’s chemical attacks kill 871 children at least: NGO says” yang diunggah oleh media asal Suriah Zaman Al Wasl pada tanggal 24 Agustus 2013.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2016 dan Maret 2022. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[HOAX] RATUSAN TUBUH ANAK KECIL DIDALAM MOBIL VAN DI THAILAND” yang diunggah pada 23 November 2016 dan artikel berjudul “[SALAH] “Anak-anak disuntik dgn zat bius dan akan diekspor ke Thailand, mereka akan dibunuh untuk diambil organnya” yang diunggah pada 14 Maret 2022.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “SalemTheCats” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan foto korban penculikan anak-anak yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya. Faktanya, foto tersebut merupakan foto korban serangan gas sarin yang terjadi di Ghouta, Suriah, pada tahun 2013 lalu.
Bukan foto korban penculikan anak-anak yang dibawa ke Thailand untuk diambil organ dalamnya. Faktanya, foto tersebut merupakan foto korban serangan gas sarin yang terjadi di Ghouta, Suriah, pada tahun 2013 lalu.
Rujukan
Halaman: 4583/6638