• (GFD-2020-4053) [SALAH] “Pesan Fadli Zon kepada SBY: Saya Kena Bully Setiap Hari, Masak Saya Dibilang ‘Ikan Buntal’”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/06/2020

    Berita

    Akun Herman Chova (fb.com/herman.chova) mengunggah sebuah gambar ke grup Jokowi Teman Rakyat (fb.com/groups/temanrakyat) dengan narasi”Benar Juga”

    Gambar yang diunggah adalah gambar tangkapan layar yang seolah artikel berjudul “Pesan Fadli Zon kepada SBY: Saya Kena Bully Setiap Hari, Masak Saya Dibilang ‘Ikan Buntal’”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ada artikel berjudul “Pesan Fadli Zon kepada SBY: Saya Kena Bully Setiap Hari, Masak Saya Dibilang ‘Ikan Buntal’” adalah klaim yang salah.

    Judul tersebut adalah judul hasil suntingan atau editan. Judul artikel asli adalah “Pesan Fadli Zon kepada SBY: Saya Kena Bully Setiap Hari, Santai-santai Saja”.

    Di dalam artikel ini, Fadli memberikan nasihat kepada SBY. Bahwa setiap sikap yang diambil politisi pasti mengundang pro dan kontra.

    Nasihat ini muncul ketika Fadli menanggapi curhat SBY yang kala itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.Fadli ingin SBY memahami risiko atau konsekuensi logis yang pasti dihadapi setiap politikus.

    “Setiap politisi apapun yang dilakukan pasti ada kelompok yang suka ada kelompok yang tidak suka. Jadi enggak usah baper lah kalau kena bully itu. Saya tiap hari kena bully santai aja, enggak ada tuh saya baper-baperan,” kata Fadli seperti dilansir Kompas.com.

    Klaim ini sendiri adalah salah satu hoaks lama yang beredar kembali. Di turnbackhoax.id, artikel periksa fakta berjudul [SALAH] “Masak Saya Dibilang ‘Ikan Buntal’” tayang pada 30 Mei 2019.

    Kesimpulan

    Hoaks Lama Beredar kembali. Judul suntingan / editan. Judul artikel asli adalah “Pesan Fadli Zon kepada SBY: Saya Kena Bully Setiap Hari, Santai-santai Saja”.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4052) [SALAH] “Helmi Yahya di pecat dari Dirut TVRI karena September menyiarkan Film G30S PKI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/06/2020

    Berita

    Akun Tiger Mblo (fb.com/100044773788983) mengunggah postingan dengan narasi sebagai berikut:

    “Ooohhh …..
    Ternyata Helmi Yahya di pecat dari Dirut TVRI karena September kmrn menyiarkan Film G30S PKI.
    Gitu to …..”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa pemecatan Helmy Yahya dari posisi Direktur Utama TVRI karena menyiarkan film G30S/PKI, adalah klaim yang salah.

    Dilansir Kompas.com dalam sebuah artikel berjudul “Alasan-alasan Dewas TVRI Pecat Helmy Yahya sebagai Direktur Utama”, disebutkan sejumlah alasan pemecatan Helmy. Pertama, Helmy membeli hak siar liga Inggris yang akhirnya menimbulkan utang bagi perusahaan.

    Kedua, kinerja Helmy dianggap tidak sesuai dengan visi dan misi TVRI. Pasalnya, Helmy terkesan hanya mengedepankan rating dan share.

    “Tupoksi TVRI sesuai visi misi TVRI adalah televisi publik. Kami bukan swasta, jadi yang paling utama adalah edukasi, jati diri, media pemersatu bangsa. Prioritas programnya juga seperti itu,” kata Ketua Dewan Pengawas (Dewas) TVRI Arif Hidayat Thamrin seperti dilansir Kompas.com, Rabu 22 Januari 2020.

    Ketiga, rebranding TVRI dianggap tidak sesuai dengan rencana. Alhasil biaya implementasi rebranding sebesar Rp8,2 miliar mengganggu alokasi pos anggaran lainnya.

    “Yang paling banyak diambil dari program dan berita senilai Rp 6,2 miliar,” kata Anggota Dewas TVRI Maryuni Kabul Budiono.

    Kemudian dilansir Republika.co.id, alasan lain pemecatan Helmy lantaran terjadinya inefisiensi atas tayangan ‘Kuis Siapa Berani’ yang menelan anggaran sebesar Rp146.533.000. Selain itu juga karena keterlambatan pembayaran honor pegawai dalam rentang waktu Mei-Desember senilai Rp7,6 miliar.

    “Kondisi itu menyebabkan banyak karyawan berutang hingga tak pulang ke rumah selama sepekan,” tulis Republika.co.id dalam laporannya pada Minggu 26 Januari 2020.

    Kesimpulan

    Bukan karena menyiarkan film G30SPKI. Helmy dipecat antara lain karena dampak dari pembelian hak siar liga Inggris yang akhirnya menimbulkan utang bagi perusahaan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4051) [SALAH] “BEDA KELAS. DULU KLAS VVIP. SEKARANG KELAS. EKONOMI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/06/2020

    Berita

    Akun Aprizal (fb.com/100048267600532) mengunggah sebuah gambar ke grup Anies Baswedan For President 2024 (fb.com/groups/2573437279610101) dengan narasi sebagai berikut:

    “BEDA KELAS… DULU KLAS VVIP.. SEKARANG KELAS….EKONOMI WK WK WK…
    # SEKARANGMAH KACAU ZAMAN IKI”

    Gambar tersebut memperlihatkan Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Masing-masing terlihat sedang berjabat tangan. Presiden ke-2 RI Soeharto tampak menjabat tangan seseorang dengan posisi tegak. Sementara Jokowi menjabat tangan seseorang dengan membungkukkan badan.

    Terdapat narasi : “Pemimpin Cerminan Pemilihnya”, Cina dulu”, “Yang merasa bangsa indonesia boleh bangga”, “Cina sekarang”, “Yang merasa bangsa cina boleh bangga”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat tangan orang Cina dengan membungkukkan badan adalah klaim yang salah.

    Faktanya, pria berbaju putih yang bersalaman dengan Jokowi itu bukanlah WNA Cina. Foto tahun 2014, ketika Jokowi menjabat tangan Priyo Budi Santoso.

    Priyo adalah Warga Negara Indonesia (WNI) kelahiran Trenggalek, Jawa Timur. Priyo kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dan Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

    Dilansir Medcom.id pada April 2014, foto itu sempat menjadi trending topic di media sosial twitter. Jokowi dan Priyo berjabat tangan saat mereka bertemu di acara ulang tahun buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Keduanya mengenakan kemeja putih. Bedanya, Priyo melengkapi penampilannya dengan dasi.

    “Jokowi menyalami Priyo sambil membungkuk. Priyo pun menyambut rasa hormat Jokowi itu dengan tersenyum. Tangan kirinya tampak menepuk pundak Jokowi,” tulis Medcom.id dalam laporannya pada Jumat 4 April 2014.

    Sementara itu, foto Presiden ke-2 RI Soeharto yang menjabat tangan seseorang dengan posisi tegak itu adalah foto ketika Soeharto bertemu dengan Sudono Salim alias Liem Sioe Liong, seorang pengusaha pada zaman Orde Baru.

    Foto yang sama, diunggah di artikel berjudul “Liem Sioe Liong dan Salim Group, Pilar Bisnis Soeharto (1)” di situs afandriadya.com pada 25 Februari 2018.

    Kesimpulan

    Bukan WNA Cina. Foto tahun 2014, ketika Jokowi menjabat tangan Priyo Budi Santoso. Priyo adalah Warga Negara Indonesia (WNI) kelahiran Trenggalek, Jawa Timur. Priyo kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dan Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4050) [SALAH] J&T Promo Bagi-Bagi Handphone

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/06/2020

    Berita

    Beredar postingan yang menyebutkan perusahaan ekspedisi J&T tengah mengadakan promo membagi-bagikan ponsel. Dalam narasi disebutkan untuk dapat mengikuti promo tersebut harus mengakses laman khusus atau mengontak nomor telepon yang disertakan.

    Berikut kutipan narasinya:

    “nih Buat Teman-teman yang belum tau info.j&t lagi bagi" promo hadiah handphone sumpah ini bneran dapet, saya iseng" cobain modal 200ribu pulsa untk bayar pajak tiba2 ada kurir j&t
    datang nganterin paket hadiah aku samsung s9+ nya Kerumah hpnya baru lagi dan dapat garansi 3bln, yg ngedaftar hari ini sudah pasti dapat semua karena
    stock tersedia kalau mau ambil juga buka aja situs webnya : jntyes. com
    atau bisa langsung hubunggi no admin di (nomor telepon disamarkan)”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, pihak J&T Indonesia sudah pernah membantah informasi mengadakan promosi semacam itu di media sosial miliknya. Melalui Instagram resminya (@jntexpressid) J&T menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan hadiah melalui situs yang tidak resmi.

    Berikut isi klarifikasi lengkap pihak J&T Indonesia:

    […] JnT Friends, jangan percaya ya kalau disuruh transfer sejumlah uang dan dijanjikan akan dikirimkan hadiah oleh J&T Express!
    Selalu berhati-hati ya, JnT Friends.

    Tips #DenganJnT Waspada Penipuan :
    1. J&T Express tidak pernah memberikan hadiah melalui situs yang tidak resmi.
    2. Waspada apabila terdapat pihak yang mengatasnamakan J&T Express yang menghubungi anda.
    3. J&T Express tidak pernah meminta biaya apapun untuk proses klaim hadiah. […]

    Lalu, bila dibaca pada kolom komentar sumber, diketahui bahwa akun yang menyebarkan sudah tidak dipegang oleh pengguna aslinya. Disinyalir, akun tersebut telah diretas.

    Perlu diketahui, laman resmi milik J&T Indonesia beralamatkan di https://www.jet.co.id/ dan setelah diperiksa di dalam laman tersebut juga tidak ditemukan promo seperti pada klaim narasi.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut maka konten yang tersebar mengenai promosi J&T membagi-bagikan ponsel tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan