(GFD-2021-8754) Sesat, Unggahan Video Cina Buka Kantor Polisi di Indonesia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 08/09/2021
Berita
Sebuah video pendek “Heboh China Buka Kantor Polisi” beredar di Facebook dan Youtube. Video itu memuat berita dari TVOne dengan judul yang sama. Di Facebook video tersebut diunggah pada 1 September 2021.
Video TVOne tersebut memuat seremonial pembukaan kantor yang dihadiri oleh kepolisian Indonesia dan Cina. Terlihat juga plakat kerja sama dua institusi bernama Kantor Polisi Bersama.Video ini viral di Facebook hingga mendapatkan lebih dari 6 ribu komentar dan telah ditonton 658 ribu kali.
Di Youtube, video tersebut dimuat pada 6 September 2021 dengan judul Heboh! Ternyata China Buka Kantor Polisi di Indonesia.
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi pada 2018. Tempo menelusuri video tersebut melalui akun TVOne di Youtube dengan memasukkan judul "Heboh Cina Buka Kantor Polisi". Hasilnya, video yang beredar di Facebook dan Youtube berdurasi 1:22 menit adalah hasil potongan dari video asli yang berdurasi 12:19.
TVOne memuat video itu dalam program talk show Apa Kabar Indonesia Malam edisi 13 Juli 2018. Talk show itu menghadirkan Juru Bicara Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Slamet Pribadi.
Berita mengenai Cina membuka kantor polisi di Indonesia dalam video tersebut, bermula dari unggahan warganet yang kemudian menjadi viral. Warganet tersebut membagikan tujuh buah foto. Salah satunya, foto plakat Kantor Polisi Bersama, Kapolres Ketapang, AKBP Sunario berjabat tangan dengan perwakilan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok Provinsi Jiangsu Resor Suzhou.
Dalam talk show tersebut, Slamet Pribadi menjelaskan, bahwa peristiwa itu masih diselidiki oleh Mabes Polri. Sebab seharusnya kerja sama dengan pemerintah luar negeri lain harus melalui pemerintah pusat.
Dikutip dari Tempo.co, Kapolres Ketapang Ajun Komisaris Besar Sunario saat itu, membantah adanya kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dengan perwakilan Biro Keamanan Publik RRT (Republik Rakyat Tiongkok) Provinsi Jiangsu Resor Suzho. Menurut Sunario dalam keterangan tertulisnya di Pontianak mengatakan tidak benar bahwa kantor polisi bersama tersebut sudah diresmikan dan plakat juga sudah di pasang di kantor bersama.
"Plakat yang viral di media sosial, hanya sebuah tanda perkenalan pertemuan antara polisi RRT dengan Polres Ketapang. Tulisan kantor bersama adalah bahasa kantor itu menjadi tempat pertemuan bersama. Tidak benar akan ada kantor polisi RRT di Ketapang," kata Sunario dalam rilisnya Jumat, 13 Juli 2018.
Sunario menjelaskan, saat ini plakat sudah diamankan di Polres Ketapang, karena dikhawatirkan bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ia menambahkan memang benar pada Kamis, 12 Juli 2018 ada kunjungan dari kepolisian Suzho ke PT BSM yang ada di Ketapang, dan mereka juga mengajak Polres Ketapang untuk bersama-sama ke perusahaan tersebut.
Rupanya, apapun penjelasan, Sunario tetap dianggap bersalah. Sebagai Kapolres ia harus bertanggung jawab. Akibat peristiwa tersebut, Sunario diberhentikan dari jabatannya. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan pencopotan Kapolres Ketapang dan langsung dimutasi sebagai perwira menengah di Polda Kalimantan Barat.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, unggahan video berjudul heboh Cina buka kantor polisi adalah menyesatkan. Video dalam peristiwa itu terjadi pada Juli 2018, bukan 2021. Saat itu kepolisian Suzho berkunjung ke PT BSM di Kabupaten Ketapang. Mereka mengajak Polres Ketapang untuk bersama-sama ke perusahaan tersebut. Kapolres Ketapang saat itu membantah adanya kantor bersama. Foto plakat yang beredar dianggap sebagai tempat pertemuan bersama. Meski begitu, Mabes Polri kemudian mencopot Kapolres Ketapang, tidak lama setelah peristiwa tersebut.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
(GFD-2021-8753) Keliru, Jasad Bayi Berusia 14 Minggu Disimpan Dalam Kulkas
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 07/09/2021
Berita
Sebuah kolase foto yang memperlihatkan bagian tangan dan kaki berukuran mungil beredar di media sosial. Kolase foto tersebut dibagikan dengan narasi bahwa seorang ibu menyimpan jasad janinnya yang berusia 14 Minggu di dalam kulkas.
Di Internet, kolase foto tersebut dimuat situs ini pada 2 Juli 2021 dengan judul, “Keguguran saat Hamil 14 Minggu, Ibu Simpan Jasad Bayi di Kulkas, Unggah Potretnya Masih Utuh.”
Situs tersebut pun menyertakan narasi lengkap:
“Di saat ibu lain yang keguguran memilih untuk mengubur bayinya, ibu di AS ini malah menyimpan janin 14 minggunya di kulkas. Rupanya ada maksud tertentu di balik tindakan ibu yang satu ini. Ia nekat menyimpan janinnya yang masih berusia 14 minggu di dalam kulkas karena suatu alasan. Alasan tersebut juga sangat mulia. Seorang ibu yang mengalami keguguran telah berbagi gambar-gambar yang memilukan dari janin yang menunjukkan bagian tangan dan kaki kecilnya. Sharran Sutherland, dari Fair Grove, Missouri, AS, mengunggah gambar janinnya yang berusia 14 minggu dalam upaya untuk menunjukkan janinnya 'sudah sempurna' meskipun tingginya hanya empat inci dan beratnya 0,02 kg. Wanita berusia 40 tahun itu tidak ingin janinnya dibuang sebagai limbah medis, sehingga ia dan suaminya Michael, 35, menyimpannya di kulkas selama seminggu sebelum menguburnya di pot bunga di kebun.”
Apa benar ini foto-foto jasad bayi berusia 14 Minggu yang disimpan dalam kulkas?
Tangkapan layar unggahan yang diklaim foto kondisi janin bayi yang disimpan di kulkas
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto-foto tersebut dengan menggunakan reverse image tools Source, Google dan Yandex. Hasilnya, foto-foto tersebut merupakan janin dari seorang ibu di Amerika Serikat (AS) bernama Sharran Sutherland.
Janin tersebut dinyatakan meninggal saat berusia 14 Minggu. Sharen dan suaminya, Michael, menolak janin tersebut dianggap sebagai limbah medis oleh dokter. Mereka menyimpan janin tersebut dalam kulkas sebelum menguburkannya seminggu kemudian.
Dikutip dari Mirror.co.uk, seorang ibu pemberani telah membagikan foto-foto memilukan dari putranya yang telah meninggal untuk membuktikan bahwa dia adalah 'bayi asli' setelah dokter 'menyebutnya limbah medis'.
Sharran Sutherland, 40 tahun, kagum dengan betapa 'sempurnanya' putra Miran meskipun dia meninggal 14 minggu dalam kehamilannya. Dia menyimpannya di lemari es selama seminggu sebelum menguburkannya di pot bunga di bawah semak hydrangea.
Dilansir dari Express.co.uk, foto-foto janin Sharran --yang panjangnya hanya empat inci-- menunjukkan jari-jari kaki, dan fitur wajah yang terbentuk sepenuhnya.
"Melihatnya, memegangnya di tangan saya, melihat betapa sempurnanya dia, saya kagum," ujar wanita asal Fair Grove, Missouri, AS itu.
Dia mengunggah gambar itu ke media sosial pada tanggal bayinya seharusnya lahir, yakni 12 Oktober. Unggahan itu pun viral dengan cepat. "Saya berharap dengan membagikan foto-foto anak laki-laki saya yang berharga ini, membuat orang-orang yang berencana aborsi, membatalkannya dan memutuskan untuk membiarkan anak mereka hidup."
Sharran menambahkan, ia dan suaminya memilih menguburkan janinnya itu dengan tanaman hydrangea dengan harapan merekabisa terus mengenang anak mereka tersebut bersamaan dengan tumbuhnya tanaman tersebut. "Kami pikir itu ide yang bagus,” ujar Sharran seperti dilansir dari The Sun.
Saat disimpan di kulkas selama sepekan, Sharran memasukkannya ke dalam larutan garam. "Saya tahu itu terdengar tidak wajar bagi sebagian orang, tetapi saya tidak ingin dia membusuk atau berbau. Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi. Kami belum siap untuk menguburnya."
Sharran menjelaskan, keputusannya itu diambil setelah sempat kesal dengan dokter yang akan mengeluarkan bayinya lewat operasi. Dokter mendesak Sharran untuk mengeluarkan bayinya dari rahimnya segera, tetapi ia menolak karena dia tidak ingin bayinya keluar berkeping-keping. Ia pun memilih untuk melahirkan secara alami 173 hari sebelum tanggal jatuh temponya. Sebab, di AS janin di bawah 20 minggu tak bisa disebut bayi.
"Saya sangat marah karena dia menyebut bayi saya 'janin'. Saya tidak percaya dia akan menyindirnya sebagai limbah medis. Saya sangat marah karenanya."
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, kolase foto bagian tubuh janin dengan klaim jasad bayi berusia 14 Minggu yang disimpan dalam kulkas, keliru. Foto-foto tersebut bukanlah jasad bayi, melainkan janin dari seorang ibu di Amerika Serikat (AS) bernama Sharran Sutherland. Janin tersebut dinyatakan meninggal saat berusia 14 Minggu.
Sharen dan suaminya, Michael, menolak janin tersebut dianggap sebagai limbah medis oleh dokter setempat. Mereka menyimpan janin tersebut dalam kulkas sebelum menguburkannya seminggu kemudian. Hukum di AS, janin akan diakui sebagai bayi bila usia kehamilan telah mencapai 20 minggu.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.kepoinyuk.xyz/2021/07/keguguran-saat-hamil-14-minggu-ibu.html
- https://www.mirror.co.uk/news/us-news/brave-mum-shares-images-dead-13517391
- https://www.express.co.uk/news/world/1039526/Baby-boy-photos-dies-pregnancy-mum-doctors-photos-abortion
- https://www.thescottishsun.co.uk/fabulous/3429254/brave-mum-dead-son-medical-waste/
- https://twnews.co.uk/gb-news/brave-mum-shares-photos-of-dead-son-born-at-14-weeks-after-doctors-brand-him-medical-waste
(GFD-2021-8752) Sebagian Benar, Taliban Menghancurkan Televisi setelah Kuasai Afghanistan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 07/09/2021
Berita
Sebuah video menunjukkan seorang pria menghancurkan televisi beredar di Facebook, 20 Agustus 2021. Video tersebut disertai narasi: “Televisi dianggap haram Taliban, lalu dihancurkan #Crisis Afghanistan.”
Berdurasi 43 detik, video itu memperlihatkan televisi yang terletak di tanah dihancurkan oleh seorang pria dengan kapak. Beberapa orang terlihat menyaksikan dalam jarak dekat.
Video itu beredar empat hari setelah Taliban memasuki dan menguasai Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada 15 Agustus 2021.
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa video tersebut sudah beredar di media sosial sebelum Taliban menguasai ibu kota Afghanistan pada 15 Agustus 2021.
Dengan menggunakan reverse image tools milik Google, Yandex dan Tineye, Tempo mendapatkan sejumlah situs telah membagikan video itu sejak Maret 2021. Namun belum diketahui persis di mana lokasi video itu diambil.
Di blog pembebasan Iran, Khabargar.net, video tersebut dipublikasikan pada 29 Maret 2021. Blog itu menyinggung tentang kelompok yang merusak televisi tersebut justru menghambat perkembangan komunikasi dan kesadaran manusia.
Kemudian di situs berbahasa Turki, Habereck, juga memuat video ini pada 29 Maret. Situs ini menyebut bahwa militan Taliban menghancurkan televisi anti-Islam dengan kapak sebagai bagian dari jihad.
Selain itu, video tersebut juga dibagikan pada 18 April di akun milik Profesor Jamal Sanad Al-Suwaidi, lalu dikutip oleh situs Elwatannews pada 19 April 2021.
Elwatannews menulis dengan mengutip pernyataan Dr Muhammad Abdel Samie, Sekretaris Fatwa Dar Al Iftaa Mesir, melalui akun Youtube Dar Al Iftaa Mesir bahwa televisi bisa membawa kontribusi pada budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan, visi hidup dan memberikan pengalaman.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan klaim bahwa Taliban menghancurkan televisi setelah mereka menguasai Afghanistan sepenuhnya pada 15 Agustus 2021 sebagian benar. Video ini telah beredar di media sosial pada Maret dan April sebelum Taliban menguasai Ibukota Afghanistan.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
- https://www.facebook.com/asianculturenet/posts/603745744321409
- https://www.tempo.co/tag/afghanistan
- https://s.id/FBmd8
- https://www.habererk.com/dunya/televizyona-karsi-yeni-cihad-metodu-h144254.html
- https://s.id/FBtQg
- https://afghanistan.asia-news.com/en_GB/articles/cnmi_st/features/2018/12/17/feature-02
(GFD-2021-8751) Sesat, Warga Afghanistan yang Telah Lama Menunggu Taliban Melempari Tentara Nasional yang Melarikan Diri
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/09/2021
Berita
Video berdurasi 1 menit 30 detik yang memperlihatkan sejumlah orang melempari iring-iringan kendaraan militer beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa sudah lama penduduk Afghanistan menanti kedatangan Taliban melempari tentara yang melarikan diri.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 15 Agustus 2021. Berikut narasi lengkapnya:
“SUDAH LAMA PENDUDUK AWAM MENANTIKAN KEDATANGAN TÂLÌBÀÑ. Tentera kerajaan boneka Afghanistan melarikan diri sebelum kedatangan Tàlîbâñ, dan penduduk awam Afghanistan melemparkan mereka dengan pelbagai objek sepanjang perjalanan.”
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 9.000 kali dan mendapat 25 komentar. Apa benar ini vieo warga Afghanistan yang telah lama menunggu Taliban melempari tentara yang melarikan diri?
Tangkaoan layar unggahan yang diklaim sebagai video warga Afghanistan yang telah lama menunggu Taliban melempari tentara yang melarikan diri
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikaasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi potongan-potongan gambar dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya, penelusuran dilakukan dengan menggunakan tool reverse image Google dan Yandex.
Hasilnya, warga Afghanistan melempari iring-iringan kendaraan militer dengan sepatu dan batu karena kecewa tentara nasional tidak melakukan perlawanan terhadap Taliban, bahkan melarikan diri.
Video yang identik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Tahir Qayyum pada 15 Agustus 2021 dengan judul, “#Afghan National Army Kabul of Run.. Not fight 4 #AshrafGhani #Afghanistan self-defence some stone.”
Kanal inipun menuliskan keterangan bahwa Tentara Nasional Afghanistan tidak siap untuk memperjuangkan Ashraf Ghani, mereka melarikan diri dari kota Asadabad di provinsi Kunar, Afghanistan Timur kemarin dan menembakkan peluru ke udara hanya untuk membela diri dari beberapa pelempar batu.
Video yang sama juga pernah dimuat situs dnaindia.com pada 16 Agustus 2021 dengan judul, “Viral Video: Afghan citizens express displeasure with Afghanistan Army by throwing stones and shoes.”
Dalam keterangannya, situs tersebut menyebutkan bahwa warga Afghanistan sangat sedih dan kesal atas kegagalan tentara nasional. Mereka terlihat melemparkan sepatu dan batu ke tentara nasional.
Pejuang Taliban pada hari Minggu membuat kemajuan lebih lanjut di Afghanistan dan menguasai istana presiden di Kabul. Para pemberontak memasuki ibu kota di tengah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan untuk menghindari pertumpahan darah.
Sementara situs zeenews.india.com yang juga memuat video tersebut pada 16 Agustus 2021 mengatakan bahwa situasi di Afghanistan terus memburuk. Taliban telah merebut 25 dari 34 Ibu Kota Provinsi, termasuk Kandahar, Herat, Mazar-e-Sharif, dan Jalalabad. Setelah itu, beberapa visual muncul, menunjukkan warga setempat melemparkan batu dan sepatu ke arah truk tentara Afghanistan.
Dilansir dari Aljazeera.com, kepergian Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dari negara itu telah membuat warganya marah dan bingung ketika kelompok bersenjata Taliban berusaha merebut kembali kekuasaan setelah 20 tahun.
Minggu malam, diumumkan bahwa Ghani telah meninggalkan negara itu dengan beberapa anggota kabinetnya.
“Mantan Presiden Afghanistan telah meninggalkan Afghanistan... Dia telah meninggalkan negara di situasi ini [untuk itu] Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya,” Abdullah Abdullah, ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di laman Facebooknya.
Seorang politisi dari provinsi timur, yang tidak ingin disebutkan namanya, menggambarkan kepergian Ghani sebagai “aib”.
Politisi itu menuduh Ghani "berbohong kepada orang-orang selama ini" dan "menjaga orang-orang Afghanistan dalam kegelapan".
Politisi itu menunjuk pernyataan Ghani yang direkam sebelum pergi sebagai contoh berbohong kepada rakyat Afghanistan. Dalam pidato itu, Ghani yang tampak sedang membaca dari teleprompter, berjanji untuk "berkonsentrasi untuk mencegah perluasan ketidakstabilan, kekerasan dan pemindahan orang-orang saya." Namun, dalam beberapa jam dari pidato itu dua kota terbesar di Afghanistan, yakni Jalalabad dan Mazar-i-Sharif jatuh ke tangan Taliban.
Dilansir dari situs berita apnews.com, ribuan warga Afghanistan bergegas ke bandara utama Kabul, Senin, beberapa sangat putus asa untuk melarikan diri dari Taliban sehingga mereka memegang sebuah jet militer saat lepas landas dan jatuh hingga tewas. Setidaknya tujuh orang tewas dalam kekacauan itu, kata para pejabat AS.
Kerumunan itu datang ketika Taliban menegakkan kekuasaan mereka atas ibu kota berpenduduk 5 juta orang tersebut setelah serangan kilat di seluruh negeri. Tidak ada laporan besar tentang pelanggaran atau pertempuran, tetapi banyak penduduk tetap di rumah dan tetap takut setelah pengambilalihan pemberontak melihat penjara dikosongkan dan gudang senjata dijarah.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim bahwa warga Afghanistan yang telah lama menunggu Taliban melempari tentara yang melarikan diri, menyesatkan. Dalam video tersebut warga melempari tentara nasional Afghanistan karena kesal atas kegagalan mereka melawan Taliban dan memilih melarikan diri.
Sesaat setelah Ibu Kota Kabul jatuh ke tangan Taliban, ribuan warga Afghanistan bergegas ke bandara utama Kabul untuk melarikan diri dari Taliban. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dilaporkan melarikan diri ke Tajikistan.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://www.facebook.com/102157835411366/videos/995902394499935/
- https://www.tempo.co/tag/afghanistan
- https://www.youtube.com/watch?v=CT4ef7iaSvY
- https://www.dnaindia.com/world/video-viral-video-afghan-citizens-express-displeasure-with-afghanistan-army-by-throwing-stones-and-shoes-2906228
- https://zeenews.india.com/video/world/viral-video-afghan-citizens-express-displeasure-with-the-afghanistan-army-by-throwing-stones-and-shoes-2385533.html
- https://www.aljazeera.com/news/2021/8/15/a-disgrace-people-in-afghanistan-slam-ghanis-swift-departure
- https://apnews.com/article/afghanistan-taliban-784681c4400b097cf73b93cec34c5c61
Halaman: 4580/6185