• (GFD-2020-4270) [SALAH] Tenaga Medis di Sampang Sengaja Sebarkan Corona Dengan Disuntik

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/07/2020

    Berita

    “Mon tak mateh yah ken esuntik mateh le pas epositif aghi corona (Kalau tidak meninggal pasiennya disuntik mati. Lalu dikatakan karena korona), Karena bagi para dokter korona itu uang”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Yiyin Ayumi mengunggah sebuah foto berupa puskesmas Ketapang disertai narasi yang mengklaim bahwa para tenaga medis di Sampang, Jawa Timur sengaja memaparkan virus Corona ke orang bahkan disuntik hingga mati agar dikatakan mati akibat corona. Disebutkan juga bahwa bagi para dokter Corona itu uang.

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari medcom.id dan Antaranews.com, Bersama sejumlah tenaga medis, bidan di Kecamatan Ketapang, Sampang, Susyanti, mendatangi Mapolsek Banyuates melaporkan dugaan pencemaran nama baik oleh Ayumi.

    “Akun Facebook yang kami laporkan karena telah mencemarkan nama baik profesi kami adalah Yiyin Ayumi,” kata Juru Bicara Tenaga Medis Sampang, Susyati, di Sampang, Minggu, 5 Juli 2020.

    Dia menerangkan, status di akun Facebook Ayumi dinilai sangat merugikan profesi tenaga medis yang selama ini berjuang melawan penyebaran covid-19. Dia mengungkap, akun Yiyin juga menautkan link berita salah satu media daring yang memberitakan tentang penutupan Pelayanan Puskesmas Ketapang setelah salah seorang perawat terkonfirmasi positif tcovid-19.

    “Kami jelas tidak terima dengan tudingan seperti itu. Kami berjuang demi kemanusiaan dan sudah ada tenaga medis yang meninggal dunia gara-gara kasus ini, malah kami dituding seperti ini. Ini sangat tidak jahat bagi kami,” ucap Susyati.

    Dia menekankan, tudingan tenaga medis sengaja membuat orang terpapar korona bahkan disuntik agar mati merupakan pembunuhan karakter bagi para tenaga medis. Padahal covid-19 adalah pandemi dunia dan banyak tenaga medis yang meninggal karena wabah itu.

    Sementara itu, Kepala Polsek Banyuates, Inspektur Satu Polisi Sukadi, membenarkan adanya laporan pencemaran nama baik tersebut. Dia mengaku pihaknya tengah menindaklanjuti laporan tersebut.

    “Kasus ini akan segera kami tindak lanjuti ke Markas Polres Sampang,” kata Sukadi.

    Pemilik akun Facebook bernama Yiyin Ayumi ini diketahui merupakan warga Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.

    Kesimpulan

    Bersama sejumlah tenaga medis, bidan di Kecamatan Ketapang, Sampang, Susyanti, mendatangi Mapolsek Banyuates melaporkan dugaan pencemaran nama baik oleh Ayumi. “Kami jelas tidak terima dengan tudingan seperti itu. Kami berjuang demi kemanusiaan dan sudah ada tenaga medis yang meninggal dunia gara-gara kasus ini, malah kami dituding seperti ini. Ini sangat tidak jahat bagi kami,” ucap Susyati.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4269) [SALAH] Anies: “Seberat beratnya Pekerjaan Akan terasa ringan Bila tidak di kerjakan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/07/2020

    Berita

    “Seberat beratnya Pekerjaan Akan terasa ringan Bila tidak di kerjakan,” kutipan dan foto dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diunggah akun Facebook Bayes Dika atau @bayes.dika, Sabtu (4/7).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Bayes Dika atau @bayes.dika mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang ditambahkan kutipan “Seberat beratnya Pekerjaan Akan terasa ringan Bila tidak di kerjakan,” pada Sabtu (4/7).

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Bayes Dika diketahui salah atau keliru.

    Dengan diketikan kalimat kutipan yang diklaim akun Facebook Bayes Dika tersebut pada mesin pencari, hasilnya tidak ditemukan berita dari media daring dengan judul dan isi berita serupa.

    Selain itu, foto asli Gubernur Anies tersebut adalah karya jurnalis detik.com, Grandyos Zafna. Foto tersebut dijadikan sampul pada artikel berjudul “Akankah Anies Baswedan Ulangi Cerita Jokowi?” yang ditulis oleh Niken Purnamasari dan ditayangkan pada Selasa, 27 Maret 2018 dan “Anies akan Bertemu Surya Paloh Siang Ini” yang ditulis Arief Ikhsanudin pada Rabu, 24 Juli 2019.

    Dengan begitu, unggahan akun Facebook Bayes Dika menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan dengan arti penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.

    Kesimpulan

    Unggahan foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan kutipan “Seberat beratnya Pekerjaan Akan terasa ringan Bila tidak di kerjakan” adalah tidak benar. Foto Gubernur Anies tersebut adalah karya jurnalis detik.com, Grandyos Zafna yang ditayangkan pada artikel berjudul “Akankah Anies Baswedan Ulangi Cerita Jokowi?” dan “Anies akan Bertemu Surya Paloh Siang Ini”. Kemudian tidak ditemukan juga pemberitaan dari media daring dengan judul dan isi berita seperti klaim kutipan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4268) [SALAH] Foto Presiden Jokowi Memegang Sepeda dengan Narasi “PAHLAWAN KENA PAJAK SEPEDA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/07/2020

    Berita

    “PAHLAWAN KENA PAJAK SEPEDA,” tulisan yang disematkan pada foto Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian pejuang kemerdekaan dengan memegang sepeda ontel yang diunggah akun Facebook Zack Loggiss atau @zack.loggiss, Rabu (1/7).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Zack Loggiss atau @zack.loggiss mengunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan pakaian pejuang kemerdekaan dengan memegang sepeda ontel ditambahkan tulisan dalam foto yang berbunyi “PAHLAWAN KENA PAJAK SEPEDA.”
    Tidak hanya itu, akun Facebook Zack Loggiss juga menambahkan narasi “Belum bayar pajak sepeda,” tulisnya, Rabu (1/7).

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Zack Loggiss adalah salah atau keliru.
    Foto Presiden Jokowi mengenakan pakaian pejuang kemerdekaan dengan memegang sepeda ontel, diketahui tidak berhubungan dengan wacana pajak yang akan dikenakan pada pengguna sepeda oleh Kementerian Perhubungan atau Kemenhub.


    Dilansir dari brilio.net dengan judul artikel “10 Gaya Jokowi ‘ngonthel’ peringati Hari Pahlawan” diketahui foto tersebut berhubungan dengan rangkaian acara Hari Pahlawan pada Sabtu, 10 November 2018 di kota Bandung, Jawa Barat. Foto Presiden Jokowi tersebut juga dapat dilihat pada akun Twitter Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yakni @pramonoanung pada Sabtu, 10 November 2018.


    Terkait wacana pajak sepeda sendiri Kemenhub sendiri telah memberikan klarifikasinya. “Tidak benar Kemenhub sedang menyiapkan regulasi terkait pajak sepeda. Yang benar adalah kami sedang menyiapkan regulasi untuk mendukung keselamatan para pesepeda. Hal ini juga untuk menyikapi maraknya penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi oleh masyarakat,” kata Jubir Kemenhub, Adita Irawati, Jakarta, Selasa (30/6).

    Kesimpulan

    Unggahan Foto Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian pahlawan perjuangan kemerdekaan dengan memegang sepeda ontel yang ditambahkan tulisan “PAHLAWAN KENA PAJAK SEPEDA” adalah tidak benar. Foto Presiden Jokowi tersebut diambil dalam rangkaian acara memperingati Hari Pahlawan di kota Bandung pada 2018 lalu. Kemenhub pun telah memberikan klarifikasinya terkait wacana pengguna sepeda dikenakan pajak.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4267) [SALAH] WNA diangkat menjadi Direksi di BUMN

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/07/2020

    Berita

    Beredar informasi melalui media sosial Facebook mengenai Warga Negara Australia atas nama Antonius Reiner Haryanto yang diangkat menjadi Direktur Transformasi Bisnis Holding RS BUMN Pertamedika dan diklaim merupakan pertama kalinya WNA menjadi direksi di BUMN Indonesia.

    Berikut kutipan narasinya:

    “INFO BUMN
    Warga Negara Australia bernama Antonius Reiner Haryanto diangkat menjadi Direktur Transformasi Bisnis Holding Rumah Sakit BUMN Pertamedika.
    Ini pertama kalinya Warga Negara Asing menjadi Direksi di BUMN Indonesia.
    Mohon bantu sebarkan info ini.
    #TolakWnaJadiDireksiBumn”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan dari penelusuran tentang profil Antonius Reiner Haryanto sendiri adalah Direktur Transformasi Bisnis PT Pertamina Bina Medika IHC dan merupakan lulusan sarjana di Unika Parahyangan lalu menyelesaikan gelar magister di University of New Wales, Sidney Australia. Antonius kemudian melanjutkan pendidikan doktoral dengan judul penelitian "A New Development Model for Implementation of Sustainable Priority/Critical Infrastructure" ketika dipanggil kembali ke Indonesia untuk mengabdi dan saat ini berdomisili di Jakarta.

    Arya Sinulingga, Stafsus Kementrian BUMM mengklarifikasikan dari artikel periksa fakta liputan6.com bahwa PT Pertamedika tempat Antonius menjadi direksi hanyalah anak usaha BUMN dan berstatus sebagai diaspora ketika dipanggil kembali ke Indonesia. Beliau juga menjelaskan WNA menjadi direksi BUMN bukanlah yang pertama kalinya, salah satunya adalah Erik Meijir yang diangkat menjadi Direktur Pemasaran & Penjualan Garuda Indonesia pada tahun 2013.

    Kesimpulan

    Melihat dari penjelasan tersebut, informasi tersebut tidak benar dan termasuk dalam Misleading Content/Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan