• (GFD-2020-4327) [SALAH] Foto Cover Majalah Tempo “Dalam Bayang-Bayang Denny Siregar”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/07/2020

    Berita

    “Jokowi lengser & akan hidup terhina 7 turunan seperti Denny Siregar. Amiin yra…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Rully Erlando mengunggah foto cover majalah berisi gambar ilustrasi Presiden Jokowi yang sedang melihat air di dalam tong dan terdapat refleksi wajah Denny Siregar. Cover tersebut berjudul “DALAM BAYANG_BAYANG DENNY SIREGAR”.

    Berdasarkan penelusuran, gambar tersebut merupakan suntingan atau editan dan merupakan hoaks daur ulang dari cover majalah Tempo. Sebelumnya pada april 2020 juga beredar foto serupa dengan tampilan wajah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.

    Melalui akun twitter resminya tempo pun membantah gambar cover yang beredar tersebut.

    “Tweeps, sedang beredar hoax di medsos yang menyebut majalah Tempo edisi 1-7 April 2020 mengangkat cover story ‘Dalam Bayang-Bayang Luhut’. Padahal gambar cover itu hoax dan dimanipulasi dari laporan utama berjudul “Dalam Bayang-Bayang Paloh” yang dimuat di edisi November 2014.” Tulis @tempodotco (4/4/2020).

    Kesimpulan

    Foto merupakan suntingan atau editan. foto tersebut merupakan hoaks daur ulang pada april 2020 lalu, dimana foto asli adalah berjudul “Dalam Bayang-Bayang Paloh” yang dimuat di majalah tempo edisi November 2014.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4326) [SALAH] Nasi Padang Menjadi Sumber Penularan Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 13/07/2020

    Berita

    “*HATI2 MAKAN NASI PADANG*

    Nasi Padang sumber penularan virus Covid-19 . Coba bayangi tiap meja tamu2 mkn dak habis sisa2 dikembalikan lagi dan di sajikan lag ke tamu berikutnya ! pun demikian yg bungkus juga bekas2 air liur tamu2 yg mungkin ada yg virus corona ? biasa selesai mkn tamu2 ngobrol2 dulu dan hidangan di meja blm diangkat ? hujan rintik2 lah di hidangan tsb . paling rentang penularan virus corola . “

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai pads aplikasi Whatsapp yang berisi informasi mengenai imbauan agar berhati-hati memakan nasi padang. Dalam pesan tersebut diklaim bahwa nasi padang adalah sumber penyebaran virus covid-19.

    Berdasarkan penelusuran, klaim pada pesan berantai WhatsApp yang menyebut nasi padang menjadi sumber penuluran covid-19 adalah salah dan menyesatkan. Pelaku penyebar kabar hoaks tersebut sudah ditangkap dan meminta maaf.

    Dilansir Detik.com, melalui artikel berjudul “Sebut Nasi Padang Penyebab Virus Corona, Pria Ini Minta Maaf” dimuat Rabu, 25 Maret 2020, disebutkan bahwa kabar itu pertama kali disebarkan melalui grup WhatsApp para pedagang di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat.

    Mendapati kabar ini, jelas banyak orang marah terutama para penjual nasi Padang. Secara beramai-ramai mereka mencari si penyebar pesan yang menyesatkan ini. Saat dicokok, pria ini hanya bisa meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

    Pria yang diketahui berusia lebih dari 40 tahun ini akhirnya menuliskan surat permohonan maaf yang dilengkapi tanda tangan di atas materai Rp 6.000.

    Seorang praktisi kuliner Arie Parikesit ikut mengunggah cuitan ini. “Memfitnah nasi Padang sebagai sumber corona, seorang warga akhirnya menorehkan ttd di atas materai 6000. Kekerabatan Minang dilawan,” tulis Arie Parikesit.

    Dalam unggahan twitternya terdapat beberapa foto si pelaku penyebar hoaks lengkap dengan sepucuk surat tulisan tangan yang telah ditandatangani di atas materai 6000.

    Kesimpulan

    klaim pada pesan berantai WhatsApp yang menyebut nasi padang menjadi sumber penularan covid-19 adalah salah dan menyesatkan. Pelaku penyebar kabar hoaks tersebut sudah ditangkap dan meminta maaf.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4325) [SALAH] Foto “Jim Rohn: Jokowi adalah presiden terbaik dlm sejarah bangsa Indonesia”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/07/2020

    Berita

    “Itu fakta”
    “Jokowi adalah presiden terbaik dlm sejarah bangsa Indonesia

    Jim Rohn,
    motivator terbaik dunia”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan hoaks yang sudah diklarifikasi sebelumnya. SUMBER membagikan foto hasil suntingan.

    Investivate: “Legenda pengembangan pribadi dan filsuf bisnis yang dikenal luas Jim Rohn meninggalkan warisan besar bagi generasi masa depan wirausahawan yang sukses. Dalam artikel ini, kita akan berbicara tentang biografi Rohn dan kehidupan terbesar serta pelajaran bisnisnya serta kutipan inspirasinya yang akan mengubah hidup Anda.”
    MAFINDO: “Motivator sekaligus Entrepreneur asal Amerika Serikat, Jim Rohn meninggal pada 5 Desember 2009. Pada saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo periode pertama. Jokowi juga baru dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014.”

    Kesimpulan

    Hoaks Lama Beredar Kembali (HLBK), daur ulang versi “Jokowi adalah presiden terkelam dlm sejarah bangsa Indonesia” yang sebelumnya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4324) [SALAH] “menolak lupa, wajah sedih diubah menjadi gembira oleh kebohongannya.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/07/2020

    Berita

    Akun Taufik Bule membagikan gambar berupa cuplikan hasil Quick Count dengan persentase tidak sinkron antara jumlah masing-masing lembaga survei dengan jumlah totalnya.

    Berikut kutipan narasinya:

    “"Viralkan lagi" menolak lupa, wajah sedih diubah menjadi gembira oleh kebohongannya.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa cuplikan tersebut merupakan tampilan hasil Quick Count dari stasiun Metro TV yang mengalami technical error atau kesalahan teknis pada saat penayangan jumlahnya. Hal itu diketahui dari klarifikasi pihak Metro TV pada lamannya (metrotvnews.com) dengan judul “Klarifikasi Grafis Data Hasil Sementara Quick Count Pilpres 2019” yang tayang pada 11 Mei 2019.

    Adapun, klarifikasi Metro TV tersebut sudah pernah ditayangkan di laman turnbackhoax.id dengan judul “[BENAR]: Metro TV Klarifikasi Tayangan Quick Count Unggulkan Prabowo.” Artikel tersebut memaparkan klarifikasi perihal technical error atau kesalahan teknis memang terjadi dan diakui oleh pihak Metro TV.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, tampilan perbedaan persentase pada hitungan cepat yang dibagikan akun Taufik Bule disebabkan oleh kesalahan teknis dari pihak Metro TV. Oleh sebab itu, konten yang disebarkan akun tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan