• (GFD-2020-4338) [SALAH] “Polisi telah menangkap wanita Filipina berusia 29 tahun karena membunuh dan memakan manusia.”

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 14/07/2020

    Berita

    “Polisi telah menangkap seorang wanita Filipina berusia 29 tahun karena membunuh dan memakan manusia. Wanita ini telah membunuh dan memakan lebih dari 30 gadis dan banyak manusia lainnya termasuk suaminya dan menyimpan daging mereka di kulkas. Dia sudah lama menikmati makan daging manusia.Wanita kanibal ini mengatakan, bahwa ia mengatur banyak pihak untuk teman dan kerabatnya, yang telah ia masak dan menyajikan daging manusia, tanpa sepengetahuan mereka. Tamunya mengatakan bahwa makanannya sangat lezat.Wanita ini mengatakan bahwa ia telah memakan korban karena keinginan batinnya dan jika ia diberi kesempatan lain, ia akan mengulangi tindakan ini lagi tanpa gangguan.Bahkan di penjara, ia telah menyerang seorang penjaga wanita, menggigit tangan kanannya dan menelan salah satu jari tangannya.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa foto wanita berpakaian biru di dekat sebuah kulkas yang terbuka yang di dalamnya tersimpan banyak potongan daging adalah seorang wanita Filipina berusia 29 tahun karena membunuh dan memakan manusia adalah klaim yang salah.

    Faktanya, kejadian di foto itu bukan di FIlipina. Foto itu terkait dengan kasus mutilasi terhadap Diao Aiqing, seorang mahasiswa Universitas Nanjing, Jiangsu, Cina, yang terkuak pada 19 Januari 1996. Hingga kini, pelaku pembunuhan Diao belum ditemukan.

    Foto yang identik pernah dimuat oleh situs Listverse pada 23 Januari 2020 dalam artikelnya yang berjudul “10 Lesser-known Murder Mysteries That Remain Unsolved”. Menurut artikel itu, foto tersebut terkait dengan kasus pembunuhan seorang mahasiswa di Cina bernama Diao Aiqing.

    Dalam artikel itu tertulis, pada 19 Januari 1996, seorang petugas kebersihan jalan di Nanjing, Cina, menemukan sebuah kantong berisi daging di pinggir jalan. Dia pun membawanya pulang, namun ketika membersihkan daging itu, dia menemukan tiga jari manusia di dalam kantong tersebut.

    Petugas wanita itu kemudian memberi tahu polisi. Lalu, polisi melakukan pencarian dan menemukan kantong-kantong berisi potongan tubuh manusia di dua lokasi lain. Terdapat lebih dari 2 ribu bagian tubuh, termasuk kepala dan lengan yang telah direbus, yang ditemukan polisi.

    Akhirnya, diketahui bahwa bagian-bagian tubuh itu adalah milik seorang mahasiswa berusia 19 tahun, Diao Aiqing. Diao hilang pada 10 Januari 1996 setelah bertengkar dengan mahasiswa lain di kampusnya atas penggunaan peralatan listrik. Hingga kini, pembunuh Diao masih belum diketahui.

    Foto yang sama pernah dimuat oleh situs Whatsonweibo pada 16 Mei 2018 dalam artikelnya yang berjudul “China’s Unsolved (Murder) Mysteries: 10 Most Notorious Cold Cases Still Discussed in China Today”. Isi artikel ini serupa dengan artikel yang dimuat oleh situs Listverse.

    Dilansir dari Zyxiao, kasus mutilasi Diao Aiqing lebih dikenal sebagai kasus “1.19” karena terjadi pada 19 Januari 1996 di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina. Sementara Diao Aiqing merupakan mahasiswa baru di Universitas Nanjing.

    Kesimpulan

    Bukan di FIlipina. Foto itu terkait dengan kasus mutilasi terhadap Diao Aiqing, seorang mahasiswa Universitas Nanjing, Jiangsu, Cina, yang terkuak pada 19 Januari 1996. Hingga kini, pelaku pembunuhan Diao belum ditemukan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4335) [SALAH] Taman Pagoda di Tibet dan Bunga yang Mekar hanya 400 Tahun Sekali

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/07/2020

    Berita

    Beredar video dari akun Facebook Liman Harjono dengan narasi yang berisikan klaim bahwa ada sebuah taman di Tibet bernama Pagoda terletak di Himalaya dan semua bunga disana mekar sekali dalam 400 tahun. Video ini sudah dilihat sebanyak 708 kali dan disebarkan sebanyak 6 kali.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Sharing is caring
    TAMAN PAGODA - TIBET
    INDAHNYA CIPTAAN ILAHI
    Ini adalah sesuatu taman di Tibet yang bernama, Pagoda.
    Taman ini yang unik dan suci
    terletak di Himalaya dengan semua bunga dalam warna yang berbeda mekar sekali dalam 400 tahun.
    Generasi kita benar-benar diberkati dan beruntung melihat ini melalui gambar, meski tak sempat menikmatinya secara langsung.
    Ciptaan Ilahi memang dahsyat !!!”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran perihal video tersebut diketahui sebagian video tersebut pernah diposting pada tahun 2019 oleh akun Twitter People's Daily, China yang menampilkan bahwa video tersebut diambil di Apricot Valley daerah otonomi Yili, Kota Xinjiang, Tiongkok. Nama taman Pagoda juga setelah ditelusuri tidak berada di Tibet tetapi ada di Magelang.

    Berdasarkan artikel periksa fakta snopes.com, sebelumnya sudah pernah beredar klaim bunga bernama Pagoda dengan foto yang spesies bunga berbeda-beda yang mekar 400 tahun sekali sedangkan bunga Pagoda memiliki penampakan yang berbeda dan sangat umum ditemukan di India dan dapat tumbuh hingga 3 meter.

    Kesimpulan

    Melihat dari penjelasan tersebut, informasi tersebut tidak benar dan termasuk dalam Koneksi yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4334) [SALAH] Narasi Tito Karnavian Berideologi Komunis Karena Pernah Disekolahkan Partai Komunis China di Beijing

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Nicky Mediola mengunggah sebuah narasi di lama pribadinya yang bertuliskan “TITO KARNIVAN ITU BERIDIOLOGI KOMUNIS DIA BISA DI KATAKAN PKI KARENA DI PERNAH DI SEKOLAHLAH OLEH PARTAI KOMUNIS CHINA DI BAIJING” pada 13 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 25 reaksi.

    Berikut kutipan narasinya:

    “TITO KARNIVAN ITU BERIDIOLOGI KOMUNIS DIA BISA DI KATAKAN PKI KARENA DI PERNAH DI SEKOLAHLAH OLEH PARTAI KOMUNIS CHINA DI BAIJING”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, yang dimaksud “Tito Karnivan” dalam narasi tersebut adalah Tito Karnavian yang saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia sejak 23 Oktober 2019. Tito Karnavian sendiri tidak pernah disekolahkan oleh Partai Komunis China di Beijing (dalam narasi tersebut tertulis Baijing), China.

    Dikutip dari CNN Indonesia, Tito Karnivan pernah menempuh pendidikan program S2 di University of Exeter, Inggris, melalui beasiswa dari The British Council untuk program Master in Police Studies tahun 1992. Kemudian pada tahun 1998, ia berhasil lulus dengan predikat Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang Strategic Studies berkat program Sesko yang pemerintah Selandia Baru tawarkan kepada Polri.

    Di tahun 2013, ia juga mendapat beasiswa doktoral (PhD) bidang Strategic Studies di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Nicky Mediola di Facebook dapat masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan. Sebab, Tito Karnavian tidak disekolahkan oleh Partai Komunis China di Beijing, China.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4333) [SALAH] Pedagang di Pasar Segiri Positif Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/07/2020

    Berita

    Bun, maaf sementara jgn k pasar segiri dlu y..

    D los ikan ada yg positif.. tlg d infokan k keluarga dan teman y bun

    Hasil Cek Fakta

    Beredar melalui media sosial Facebook perihal informasi adanya pasien positif corona atau Covid-19 di Pasar Segiri, Samarinda. Informasi tersebut beredar di kalangan masyarakat Kota Samarinda dalam beberapa hari terakhir. Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa unggahan yang beredar tidak sesuai dengan fakta.

    Melansir dari kaltimtoday.com, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Osa Rafshodia menegaskan informasi pedagang di Pasar Segiri positif Covid-19 adalah hoaks. Pada konfrensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Samarinda, Osa mempersilakan masyarakat untuk tetap beraktifitas di pasar, namun diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.

    “Informasi soal Pasar Segiri itu tidak benar. Jadi jangan meneruskan kabar yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat silakan beraktifitas ke pasar, olahraga dan ke kantor asalkan selalu mematuhi 3 protokol kesehatan,” ujar Osa.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut tidak sesuai fakta. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Samarinda menyatakan, tidak ada penemuan pasien positif Covid-19 di Pasar Segiri hingga saat ini.

    Rujukan