(GFD-2021-7975) [SALAH] Video Wawancara CEO BioNTech Menolak Divaksin Karena Alasan Keamanan
Sumber: twitter.comTanggal publish: 09/12/2021
Berita
Akun Twitter dengan nama pengguna “AnonCitizenUK” mengunggah sebuah video wawancara CEO BioNTech, Ugur Sahin. Dalam unggahan tersebut juga disertakan keterangan yang menyatakan bahwa Sahin menolak untuk divaksin karena alasan keamanan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan potongan dari wawancara Ugur Sahin dengan DW News yang dilaksanakan pada Desember 2021. Video lengkap wawancara telah diunggah oleh kanal YouTube “DW News” pada 22 Desember 2021 dengan judul video “BioNTech CEO Ugur Sahin: “Our vaccine will likely work for mutated coronavirus variants” | DW News”. Potongan video yang diunggah oleh akun Twitter “AnonCitizenUK” merupakan potongan dari menit 6:25 hingga 8:19.
Dalam video tersebut, Sahin juga tidak menyatakan apapun terkait ketidaksediaan untuk divaksin karena alasan keamanan. Sahin menyatakan bahwa saat wawancara dilakukan, ia belum menerima vaksin karena ia bukan termasuk golongan prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada Desember 2020, pemerintah Jerman baru saja mulai mendistribusikan vaksin dan menetapkan bahwa penerima vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan serta pekerja esensial lainnya.
Lebih lanjut, melansir dari wawancara Sahin dengan media asal Inggris The Times pada September 2021, Sahin menegaskan bahwa dirinya telah menerima vaksin pada akhir Januari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “AnonCitizenUK” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Dalam video tersebut, Sahin juga tidak menyatakan apapun terkait ketidaksediaan untuk divaksin karena alasan keamanan. Sahin menyatakan bahwa saat wawancara dilakukan, ia belum menerima vaksin karena ia bukan termasuk golongan prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada Desember 2020, pemerintah Jerman baru saja mulai mendistribusikan vaksin dan menetapkan bahwa penerima vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan serta pekerja esensial lainnya.
Lebih lanjut, melansir dari wawancara Sahin dengan media asal Inggris The Times pada September 2021, Sahin menegaskan bahwa dirinya telah menerima vaksin pada akhir Januari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “AnonCitizenUK” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Faktanya, video tersebut merupakan video wawancara yang dilakukan pada 22 Desember 2020 lalu. Dalam video, CEO BioNTech, Ugur Sahin, tidak menyatakan apapun terkait penolakan untuk divaksin. Sahin sendiri sudah divaksin pada akhir Januari 2021.
Faktanya, video tersebut merupakan video wawancara yang dilakukan pada 22 Desember 2020 lalu. Dalam video, CEO BioNTech, Ugur Sahin, tidak menyatakan apapun terkait penolakan untuk divaksin. Sahin sendiri sudah divaksin pada akhir Januari 2021.
Rujukan
(GFD-2021-7974) [SALAH] Artikel “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya 😭 Salah Satu Personil Wali Band, InnaIiIahi WainnaiIIaihirojiun Kabar Dukа MеnуеIіmutі …….”
Sumber: Portal DaringTanggal publish: 08/12/2021
Berita
Narasi judul artikel:
“Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya 😭 Salah Satu Personil Wali Band, InnaIiIahi WainnaiIIaihirojiun Kabar Dukа MеnуеIіmutі …….”
“Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya 😭 Salah Satu Personil Wali Band, InnaIiIahi WainnaiIIaihirojiun Kabar Dukа MеnуеIіmutі …….”
Hasil Cek Fakta
Portal daring www[dot]waktual[dot]my[dot]id mengunggah artikel dengan judul “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya ? Salah Satu Personil Wali Band, InnaIiIahi WainnaiIIaihirojiun Kabar Dukа MеnуеIіmutі …….” Dalam artikel tersebut terdapat cuplikan foto rongsokan mobil.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim artikel tersebut tidak benar. Mengacu kepada akun milik Wali Band (@bandwaliofficial) tidak ada informasi yang menyatakan bahwa ada personel band tersebut yang meninggal dunia. Adapun, di akun tersebut juga terdapat sejumlah postingan promosi kegiatan dari Wali Band.
Isi artikel dalam portal itu mengambil cuplikan berita berjudul “Innalilahi.. Yuni Sarah Tewas Terseret Truk Tangki Minyak” yang tayang di Sindonews.com pada 12 Oktober 2016. Selain itu, artikel itu kerap didaur ulang dalam beberapa hoaks artis meninggal lainnya yang sudah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul “[SALAH] Artikel “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya Akang Sulle.”
Peristiwa kecelakaan sosok gadis bernama Yuni Sarah itu juga kerap digunakan dalam isu hoaks artis meninggal lainnya dan sudah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul “[SALAH] Artis Yuni Shara Meninggal.”
Untuk foto yang terdapat dalam artikel di portal waktual[dot]my[dot]id diketahui berasal dari peristiwa kecelakaan mobil Lamborghini di Thailand pada Juni 2014. Hal itu diketahui dari artikel berjudul “Ngebut Saat Hujan, Lamborghini Gallardo Ini Terbelah Dua” di liputan6.com yang tayang pada 26 Juni 2016.
Berdasarkan penjelasan itu, maka konten artikel di www[dot]waktual[dot]my[dot]id masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim artikel tersebut tidak benar. Mengacu kepada akun milik Wali Band (@bandwaliofficial) tidak ada informasi yang menyatakan bahwa ada personel band tersebut yang meninggal dunia. Adapun, di akun tersebut juga terdapat sejumlah postingan promosi kegiatan dari Wali Band.
Isi artikel dalam portal itu mengambil cuplikan berita berjudul “Innalilahi.. Yuni Sarah Tewas Terseret Truk Tangki Minyak” yang tayang di Sindonews.com pada 12 Oktober 2016. Selain itu, artikel itu kerap didaur ulang dalam beberapa hoaks artis meninggal lainnya yang sudah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul “[SALAH] Artikel “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya Akang Sulle.”
Peristiwa kecelakaan sosok gadis bernama Yuni Sarah itu juga kerap digunakan dalam isu hoaks artis meninggal lainnya dan sudah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul “[SALAH] Artis Yuni Shara Meninggal.”
Untuk foto yang terdapat dalam artikel di portal waktual[dot]my[dot]id diketahui berasal dari peristiwa kecelakaan mobil Lamborghini di Thailand pada Juni 2014. Hal itu diketahui dari artikel berjudul “Ngebut Saat Hujan, Lamborghini Gallardo Ini Terbelah Dua” di liputan6.com yang tayang pada 26 Juni 2016.
Berdasarkan penjelasan itu, maka konten artikel di www[dot]waktual[dot]my[dot]id masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Klaim artikel tidak benar. Diketahui dari akun Instagram Wali Band (@bandwaliofficial) para personelnya masih beraktivitas dan membintangi sebuah serial televisi di stasiun tv RCTI.
Rujukan
(GFD-2021-7973) [SALAH] Video Lahar Panas Gunung Semeru
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 08/12/2021
Berita
“ya allh, gunung Semeru meletus, lahar panas nya keluar. semoga selamat semua.”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook dengan nama pengguna “Cantika putri” (https://www.facebook.com/CantikaPutri00/) mengunggah sebuah video yang menunjukkan lava yang mengalir ke laut. Video tersebut juga disertai keterangan yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video lahar panas Gunung Semeru yang keluar setelah erupsi.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video lahar panas Gunung Semeru, melainkan video aliran lava Gunung Kilauea di Hawaii yang telah mengalir ke laut sejak tebing delta lava runtuh pada Desember 2016. Video serupa pertama kali diunggah oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada 28 Januari 2017. Video tersebut dapat dilihat di situs resmi USGS, usgs.gov, dengan judul video “Close Up of Lava Ocean Entry”.
Melansir dari situs resmi MAGMA Indonesia, lava sendiri merupakan aliran magma yang keluar dari gunung berapi melalui kawah gunung atau celah patahan yang terdapat pada gunung berapi. Sedangkan, lahar merupakan aliran material vulkanik seperti batu, kerikil, atau debu yang telah bercampur dengan air.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Cantika putri” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video lahar panas Gunung Semeru, melainkan video aliran lava Gunung Kilauea di Hawaii yang telah mengalir ke laut sejak tebing delta lava runtuh pada Desember 2016. Video serupa pertama kali diunggah oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada 28 Januari 2017. Video tersebut dapat dilihat di situs resmi USGS, usgs.gov, dengan judul video “Close Up of Lava Ocean Entry”.
Melansir dari situs resmi MAGMA Indonesia, lava sendiri merupakan aliran magma yang keluar dari gunung berapi melalui kawah gunung atau celah patahan yang terdapat pada gunung berapi. Sedangkan, lahar merupakan aliran material vulkanik seperti batu, kerikil, atau debu yang telah bercampur dengan air.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Cantika putri” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Faktanya, video tersebut merupakan video aliran lava Gunung Kilauea di Hawaii yang telah mengalir sejak tebing delta lava runtuh pada Desember 2016, bukan video lahar panas Gunung Semeru. Video serupa pertama kali diunggah di situs resmi Badan Survei Geologi Amerika Serikat pada 28 Januari 2017.
Faktanya, video tersebut merupakan video aliran lava Gunung Kilauea di Hawaii yang telah mengalir sejak tebing delta lava runtuh pada Desember 2016, bukan video lahar panas Gunung Semeru. Video serupa pertama kali diunggah di situs resmi Badan Survei Geologi Amerika Serikat pada 28 Januari 2017.
Rujukan
(GFD-2021-7972) [SALAH] Situs Survei Berhadiah dari Singapore Airlines dalam Rangka Perayaan HUT Ke-50
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 08/12/2021
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Perayaan HUT Singapore Airlines ke-50!
Pihak yang berpartisipasi dalam survei ini akan mendapatkan hadiah, terbatas hanya untuk 5000 partisipan
http://parishabsurd[dot]top/singaporeair/tb[dot]php?ajgbkcdd1638775088527”
“Perayaan HUT Singapore Airlines ke-50!
Pihak yang berpartisipasi dalam survei ini akan mendapatkan hadiah, terbatas hanya untuk 5000 partisipan
http://parishabsurd[dot]top/singaporeair/tb[dot]php?ajgbkcdd1638775088527”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp berisi sebuah tautan survei berhadiah dari Singapore Airlines. Dalam pesan tersebut juga disebutkan bahwa survei tersebut diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun ke-50 perusahaan.
Berdasarkan hasil penelusuran, survei tersebut bukan merupakan survei yang diselenggarakan oleh Singapore Airlines. Pihak Singapore Airlines melalui laman Facebook resminya menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengadakan survei maupun undian berhadiah dengan hadiah apapun. Segala informasi terkait produk Singapore Airlines dapat diakses melalui situs resmi singaporeair.com. Lebih lanjut, Singapore Airlines juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membagikan data pribadi.
Selain itu, melansir dari situs resmi Singapore Airlines, maskapai tersebut pertama kali beroperasi pada tahun 1947 dengan nama Malayan Airways Limited. Sehingga, pada tahun ini Singapore Airlines sudah berusia 74 tahun, bukan 50 tahun.
Dengan demikian, situs survei berhadiah dari Singapore Airlines yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, survei tersebut bukan merupakan survei yang diselenggarakan oleh Singapore Airlines. Pihak Singapore Airlines melalui laman Facebook resminya menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengadakan survei maupun undian berhadiah dengan hadiah apapun. Segala informasi terkait produk Singapore Airlines dapat diakses melalui situs resmi singaporeair.com. Lebih lanjut, Singapore Airlines juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membagikan data pribadi.
Selain itu, melansir dari situs resmi Singapore Airlines, maskapai tersebut pertama kali beroperasi pada tahun 1947 dengan nama Malayan Airways Limited. Sehingga, pada tahun ini Singapore Airlines sudah berusia 74 tahun, bukan 50 tahun.
Dengan demikian, situs survei berhadiah dari Singapore Airlines yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Bukan situs survei yang diadakan oleh Singapore Airlines. Melalui laman Facebook resminya, Singapore Airlines menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyelenggarakan survei maupun undian berhadiah. Lebih lanjut, Singapore Airlines tahun ini telah berusia 74 tahun, bukan 50 tahun.
Bukan situs survei yang diadakan oleh Singapore Airlines. Melalui laman Facebook resminya, Singapore Airlines menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyelenggarakan survei maupun undian berhadiah. Lebih lanjut, Singapore Airlines tahun ini telah berusia 74 tahun, bukan 50 tahun.
Rujukan
Halaman: 4476/5886