• (GFD-2020-4558) [SALAH] Foto Kebohongan dan Kecurangan Wali Kota Solo

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 05/08/2020

    Berita

    Akun Twitter Fadlan R Garamatan atau @fadlannuwaar menggunggah cuitan berupa narasi yang disertai dengan sebuah foto pada 2 Agustus 2020. Cuitan tersebut telah mendapat respon sebanyak 434 suka, 125 retweet, dan 689 balasan.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Inikah Walikota Solo, sungguh merugi Solo memilihnya, kecuali dengan Kecurangan dan Kebohongan yang memènangkannya”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto yang diunggah dalam cuitan tersebut bukan foto Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo melainkan foto putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan seorang pengusaha, Kaesang Pangarep. Foto asli dari cuitan tersebut ditemukan di laman akun Instagram Kaesang atau @/kaesangp.

    Terkait dengan narasi dalam foto unggahan tersebut yang bertuliskan “Kaesang Jokowi: Daging babi enak daging kambing kayak jengkol busuk !”, ditemukan artikel yang ditayangkan Tempo dengan judul: "Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 22 November 2014.

    Dalam berita yang ditayangkan Tempo, Kaesang menceritakan pengalaman pertamanya saat berada di Singapura untuk menuntut ilmu melalui blog pribadinya, yakni misterkacang.blogspot.com, yang ditulis dalam artikel yang berjudul “Suka Duka Pertama Kalinya Sekolah di Singapore” pada 5 Maret 2013. Disebutkan bahwa ia tak sengaja memakan daging babi.

    “Ini daging yang paling enak yang pernah gue coba. Dagingnya itu super lembut, empuk dan maknyus. Setelah gue makan, rencananya gue pengen bawa pulang 1 porsi lagi untuk di asrama nanti. Waktu itu gue baru kepikiran daging yang gue makan itu tadi daging apa ya. Gue tanya sama abangnya yang jual dan abangnya ngomong itu daging babi.”

    Agar tak terngiang makan babi, Kaesang lalu mencari daging lain yang halal. Setelah berputar sana-sini, akhirnya ia menemukan daging kambing.

    "Dari luarnya sih keliatan enak banget tapi tau deh rasanya. Setelah gue coba, ternyata rasanya tu gak enak banget, kaya makan arang yang dikasih kuah jengkol busuk. Rugi dah gue.”

    Kesimpulan

    Dengan demikian, cuitan yang diunggah akun Twitter Fadlan R Garamatan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan foto yang digunakan dalam cuitan tersebut bukan foto Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo melainkan foto dari putra bungsu Presiden Jokowi yakni Kaesang yang tidak sengaja makan daging babi saat pertama kali berada di Singapura.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4557) [SALAH] Artikel “Kentutnya Bisa Membunuh Nyamuk, Pria Ini Diincar Perusahaan Pestisida”

    Sumber: laman daring
    Tanggal publish: 05/08/2020

    Berita

    Laman infoanehterbaru[dot]blogspot[dot]com mempublikasikan artikel dengan judul “Kentutnya Bisa Membunuh Nyamuk, Pria Ini Diincar Perusahaan Pestisida” yang berisikan mengenai kisah pria asal Uganda bernama Joe Rwamirama. Dalam artikel itu disebutkan bahwa Rwamirama memiliki kentut yang dapat mengusir nyamuk dan karena hal itu ia diincar oleh perusahaan pestisida.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim dalam artikel tersebut tidak benar. Dilansir dari snopes.com, pemberitaan mengenai Rwamirama tersebut berasal dari portal satire asal Afrika ihlayanews.com pada 9 Desember 2019.

    Pada akun Facebook ihlayanews.com pun sudah terdapat disclaimer yang menyebutkan bahwa portal ihlayanews.com merupakan portal satire. Pada disclaimer tersebut disebutkan pula bahwa isi artikel dalam portal itu merupakan fiksi.

    Foto pria kulit hitam yang digunakan dalam artikel satire tersebut pun bukanlah pria Uganda, melainkan pria di Kongo. Hal itu diketahui dari artikel skynews.com berjudul “Ebola warning after 'gamechanging' case recorded in Congolese city of Goma” yang tayang pada 15 Juli 2019.

    Kesimpulan

    Artikel mengenai pria dengan kentut yang bisa membunuh nyamuk berasal dari portal satire Ihlayanews.com. Adapun, foto pria dalam merupakan orang Kongo yang digunakan dalam artikel mengenai kasus ebola di portal skynews.com pada 15 Juli 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4556) [SALAH] Foto “ledakan dahsyat di Beirut, terdapat gudang penyimpanan 2.750 ton amonium nitrat”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/08/2020

    Berita

    Terjadinya ledakan dahsyat di beirut ternyata di lokasi kejadian terdapat gudang penyimpanan 2.750 ton amonium nitrat…

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Facebook, akun @NicBee membagikan tiga buah foto yang disertai keterangan bahwa foto-foto tersebut merupakan dokumentasi dari insiden ledakan di Beirut, Lebanon. Hingga saat ini, unggahan akun @NicBee telah mendapat 123 respon dan 16 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lainnya.

    Coba melakukan penelusuran dengan mesin pencari gambar milik google, diketahui bahwa dua foto yang diunggah oleh @NicBee tidak sesuai dengan konteks. Melansir dari cnn.com, diketahui bahwa foto serupa pernah diunggah untuk memberitakan informasi berjudul “North Korea Blows Up Liaison Office Used For Talks With South Korea” pada 16 Juni 2020. Mengutip dari isi berita tersebut, dijelaskan bahwa Korea Utara meledakan kantor penghubung Kaesong, yang merupakan sarana penghubung untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan.

    Foto selanjutnya, yang memperlihatkan beberapa mobil dalam kondisi terbakar. Foto tersebut diketahui pernah digunakan oleh hurriyetdailynews.com dalam pemberitaan “Lebanon police intelligence chief killed by Beirut car bomb” pada Oktober 2012 silam. Mengutip pada pemberitaan tersebut, terkait penggunaan foto yang memperlihatkan beberapa mobil terbakar merupakan kejadian pada tahun 2012. Kejadian tersebut benar terjadi di Beirut, Lebanon, namun bukan merupakan dokumentasi dari insiden ledakan yang baru-baru ini terjadi.

    Kesimpulan

    Dua dari tiga foto yang diunggah tidak sesuai dengan konteks. Foto-foto tersebut bukan insiden ledakan yang baru terjadi di Beirut, Lebanon. Kejadian pada foto tidak mewakili caption atau keterangan, yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan dokumentasi dari terjadinya ledakan di Lebanon, 4 Agustus 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4555) [SALAH] “4 agustus 2020 Lebanon saat diserang bom nuklir”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/08/2020

    Berita

    Akun Info penting (fb.com/gmail.anang) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “4 agustus 2020
    Lebanon saat diserang bom nuklir
    Ngeri dan sedih
    Telah hancur lah negara jika sudah di keluar kan nuklir”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Lebanon diserang bom nuklir pada tanggal 4 Agustus 2020 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon itu bukan karena bom nuklir. Pemerintah Lebanon meyakini biang keroknya adalah gudang di pelabuhan yang terbakar. Gudang itu menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut.

    Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut. Hassan menyebut pengiriman bahan pemicu ledakan itu tersimpan di gudang selama 6 tahun.

    “Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan, Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini.” kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (4/8/2020).

    Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Libanon, saat diwawancarai BBC, menyatakan sumber ledakan kemungkinan gudang yang beroperasi di pelabuhan sejak 2014. “Ada laporan kalau pemicunya adalah bahan peledak yang pernah disita aparat hukum beberapa waktu lalu,” kata Mayjen Abbas Ibrahim.

    Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia. Penggunaan amonium nitrat adalah sebagai komponen campuran peledak yang digunakan dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.

    Selain itu, Redaksi Motherboard menghubungi pakar nuklir untuk menguji teori konspirasi tersebut. Pakar punya pendapat yang tegas: ledakan di Beirut bukan efek dari bom nuklir. Tak ada tanda-tanda proses pelepasan radiasi sama sekali.

    “Jelas bukan nuklir. Ledakan di Beirut tak ada seujung kukunya dari efek bom nuklir kecil,” kata Jeffrey Lewis kepada Motherboard, selaku Direktur Middlebury Institute of International Studies yang rutin mengkaji proses pelucutan nuklir di berbagai negara.

    “Selain itu, proses ledakan nuklir tidak diawali dengan asap membumbung seperti di Beirut, sebagaimana kita saksikan dari rekaman amatir di media sosial.”

    Satu-satunya “bukti” yang bisa mendukung keyakinan para penganut teori konspirasi adalah munculnya awan jamur. Namun, berkebalikan dengan pemahaman awam, bom nuklir dan hidrogen tidak selalu ditandai dengan awan jamur.

    “Sebab, awan jamur juga bisa dihasilkan oleh ledakan akibat bahan kimia tertentu dalam jumlah besar,” kata David Dearborn, fisikawan di Yayasan Lawrence Livermore National Laboratory saat diwawancarai Scientific American pada 1999.

    Ledakan kilang minyak di Texas pada 2008 juga menghasilkan awan jamur. Begitu pula kecelakaan di pabrik pupuk Texas 2013. “Salah satu penanda awan jamur akibat bom nuklir adalah warnanya. Sementara yang warna ledakan awal Beirut adalah oranye, menandakan tidak cukup panas seperti nuklir yang biasanya sangat putih,” kata Alex Wellerstein, peneliti nuklir di the Stevens Institute, saat berkomentar di Twitter.

    Kesimpulan

    BUKAN bom nuklir. Pemerintah Lebanon meyakini biang keroknya adalah gudang di pelabuhan yang terbakar. Gudang itu menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut.

    Rujukan