• (GFD-2020-4762) [SALAH] Video “EXPLORE Pasar Wuhan – Virus Corona Diduga Bermunculan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/01/2020

    Berita

    Beredar video yang diklaim sebagai rekaman video suasana Pasar Wuhan di Cina yang diunggah ke Facebook dan YouTube.

    Akun JH Wadrobe (fb.com/gobok.jh) mengunggah video tersebut dengan judul “Pasar di Wuhan”. Dan kanal youtube SiLuqmann juga mengunggah video yang sama dengan judul “EXPLORE Pasar Wuhan – Virus Corona Diduga Bermunculan”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Tim Periksa Fakta AFP dan CekFakta Tempo, ditemukan fakta bahwa video itu bukanlah video yang direkam di Pasar Wuhan, melainkan Pasar Langowan yang berada di Indonesia, tepatnya di Toraget, Langowan Utara, Minahasa, Sulawesi Utara.

    Fakta ini berhasil ditemukan berdasarkan petunjuk dalam video tersebut, yakni tulisan “Kantor Pasar Langowan” pada sebuah papan yang terlihat di detik ke-15.

    Selain petunjuk tersebut, dalam video unggahan kanal SiLuqmann, memang terdengar suara seorang pria yang berbicara dalam bahasa Indonesia. Ia menyebut jenis-jenis hewan yang dijual, seperti, “Ini ada tikus, anjing, kucing, ular piton…”

    Pasar Langowan merupakan pasar tradisional di kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang menjual hewan liar untuk dikonsumsi menurut laporan oleh situs berita berbasis di Amerika Serikat yang fokus terhadap isu lingkungan, Mongabay.

    Menurut situs Mongabay pun, Pasar Langowan adalah salah satu pasar tradisional di Sulawesi Utara, selain Pasar Tomohon, yang menjual aneka satwa liar untuk dijadikan sebuah santapan.

    Berbekal tiga petunjuk itu, Tempo kemudian memasukkan kata kunci “Pasar Langowan Minahasa” ke kolom pencarian di YouTube. Hasilnya, ditemukan sebuah video yang identik dengan video unggahan kanal SiLuqmann yang diunggah oleh kanal Jerry Mewengkang.

    Kanal ini mengunggah video itu sekitar enam bulan yang lalu, tepatnya pada 19 Juli 2019. Durasi videonya lebih panjang, yakni 4 menit 41 detik, serta memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan video yang diunggah kanal SiLuqmann.

    Video di kanal Jerry Mewengkang itu dibuka dengan sebuah teks yang berbunyi “Pasar Extrem Langowan”. Dalam video unggahan kanal SiLuqmann yang diklaim diambil di Pasar Wuhan, bagian video dengan tulisan ini telah dipotong.

    Berdasarkan pemeriksaan Tempo, tidak hanya isi videonya yang identik. Musik yang mengiringi serta dan narasi yang diucapkan oleh pria dalam video itu, yang menyebut satu demi satu nama hewan yang dijual di pasar itu, juga sama dengan video unggahan kanal SiLuqmann yang diklaim diambil di Pasar Wuhan.

    Selain itu, papan dengan tulisan “Pasar Lawongan” yang menempel di dinding sebuah bangunan di pasar itu, seperti yang terlihat pada detik ke-20, tampak lebih jelas. Tulisan lengkap dalam papan itu adalah “Pemerintah Kabupaten Minahasa Dinas Perdagangan Kantor Pasar Langowan”.

    Kesimpulan

    Bukan pasar di Wuhan, video itu direkam di Pasar Langowan yang berada di Indonesia, tepatnya di Toraget, Langowan Utara, Minahasa, Sulawesi Utara.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4760) [SALAH] “Tak Tahan Sering DI Ejek Jaga Gereja Dan Bubarkan Pengajian Oleh Tentangganya,Seorang Anggota Banser Stress Dan Meninggal”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2020

    Berita

    Akun Alang Saputra (fb.com/dadang.akhmadsadly) mengunggah sebuah gambar yang seolah merupakah artikel dari situs Kompas.com dengan judul “Tak Tahan Sering DI Ejek Jaga Gereja Dan Bubarkan Pengajian Oleh Tentangganya,Seorang Anggota Banser Stress Dan Meninggal”. Artikel ini seolah dimuat pada Jumat 7 September 2018 pukul 16.23 WIB.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya artikel di situs Kompas.com yang berujudul “Tak Tahan Sering DI Ejek Jaga Gereja Dan Bubarkan Pengajian Oleh Tentangganya,Seorang Anggota Banser Stress Dan Meninggal” adalah klaim yang salah.

    Faktanya, judul hasil suntingan dan merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Foto yang digunakan terkait dengan anggota Banser yang mengalami kecelakaan di Ponorogo, Jawa Timur pada tahun 2018.

    Di artikel berujudul “(SALAH) Seorang Anggota Banser Stress dan Meninggal Karena Tidak Tahan Sering Diejek Jaga Gereja dan Bubarkan Pengajian”, dijelaskan bahwa pada Jumat 7 September 2018 pukul 16.23 WIB, tidak ditemukan artikel berita yang sama dengan artikel di gambar klaim.

    Dilansir dari Medcom.id, pada Jumat 7 September 2018 pukul 16.23 WIB, artikel yang dimuat Kompas.com tidak ada kaitannya dengan Banser. Artikel itu sebenarnya berjudul “Ditolak DPRD, Pemprov DKI Ngotot Usulkan Uang Transpor Pendamping RW”.

    Sementara itu, foto yang digunakan dalam artikel suntingan, adalah foto yang terkait dengan anggota Banser yang mengalami kecelakaan di Ponorogo, Jawa Timur. Hal itu seperti dimuat Solopos.com pada Jumat 17 Agustus 2018.

    Kesimpulan

    Judul suntingan dan merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Foto yang digunakan terkait dengan anggota Banser yang mengalami kecelakaan di Ponorogo, Jawa Timur pada tahun 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4759) [SALAH] Foto “Yoshitha Rajapaksa membangun hotel di Deniyaya”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2020

    Berita

    Akun Tharindu Bimsara (fb.com/tharindu.bimsara) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “කාල්ටන් දෙනියාය
    වැඩ කරන අපේ විරුවා දෙනියායේ හොටෙල් හැදුවා” atau yang jika diterjemahkan: “Carlton Deniyaya
    Pahlawan kerja kami membangun hotel di Deniyaya”

    Di gambar tersebut, terdapat narasi dalam bahasa Sinhala yang jika diterjemahkan : “Hotel terbaru yang dibangun oleh Yoshitha di Deniyaya. Sekarang apakah Anda mengerti mengapa mereka menebang Sinharaja untuk membangun jalan itu? “

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim putra Perdana Menteri Sri Langka, Yoshitha Rajapaksa membangun sebuah hotel di situs warisan dunia UNESCO di Deniyaya, Sri Langka adalah klaim yang salah.

    Faktanya, Bukan di Deniyaya, Sri Langka. Foto asli adalah Nandini Jungle Resort and Spa yang berlokasi di Bali, Indonesia. Yoshitha Rajapaksa, putra Perdana Menteri Sri Langka juga membantah memiliki hotel di situs warisan dunia UNESCO itu dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.

    Dikutip dari AFP, dalam pernyataan yang dirilis di Twitter pada 24 Agustus 2020, Yoshitha membantah tuduhan tersebut, menambahkan bahwa dia sedang menempuh tindakan hukum terhadap individu yang membuat klaim tersebut.

    Pencarian kata kunci di Google juga tidak menemukan laporan yang dapat dipercaya bahwa Yoshitha telah membangun hotel di situs UNESCO. Pencarian gambar terbalik di Google menemukan gambar di posting menyesatkan yang diterbitkan di situs Nandini Jungle Resort and Spa di Bali, Indonesia.

    Deniyaya adalah kota kecil yang terletak di selatan Sri Lanka. Terletak di Distrik Matara di Provinsi Selatan. Dikelilingi oleh hutan hujan Sinharaja, dan iklimnya relatif sejuk. Sumber pendapatan utama adalah bertanam teh, namun orang juga bertanam sayur. Desa ini juga memiliki banyak candi bersejarah seperti Gatabaruwa Devalaya.

    Kesimpulan

    Bukan di Deniyaya, Sri Langka. Foto asli adalah Nandini Jungle Resort and Spa yang berlokasi di Bali, Indonesia. Yoshitha Rajapaksa, putra Perdana Menteri Sri Langka juga membantah memiliki hotel di situs warisan dunia UNESCO itu dalam sebuah pernyataan pada di akun Twitternya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4758) [SALAH] Vaksin Covid Sebabkan Mandul

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 30/08/2020

    Berita

    Sebuah akun Twitter @99freemind membagikan cuitan yang mengklaim bahwa perusahaan multinasional produsen farmasi GlaxoSmithKline, melaporkan bahwa vaksin Covid dapat menyebabkan kemandulan.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Alleged GSK insider reports that there are sterilization agents in the COVID vax which can cause sterility not only in the patient but also in the sexual partners of people who have taken the shot. It took me longer than it should have to find this evidence of the WHO putting HcG in Tetanus vaccines but here it is. Save it. #VaccineTruth #WHO #PopulationReduction #EUGENICS”

    “Dugaan orang dalam GSK melaporkan bahwa terdapat agen sterilisasi dalam virus COVID yang dapat menyebabkan kemandulan tidak hanya pada pasien tetapi juga pada pasangan seksual orang yang disuntik. Butuh waktu lebih lama bagi saya untuk menemukan bukti bahwa WHO memasukkan HcG dalam vaksin Tetanus tetapi ini dia. Simpan itu. #VaccineTruth #WHO #PopulationReduction #EUGENICS”
    Apakah vaksin covid membuat mandul

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, GSK tidak mengembangkan vaksin untuk Covid-19 melainkan menawarkan teknologi kepada para peneliti mitra yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin.

    Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, Jason Kindrachuk, mengatakan belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung.

    Melansir dari Kompas, Indonesia membeli vaksin dari Sinovac Biotech, bukan dari Novack. Indonesia akan mengimpor vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 sampai Maret 2021.

    Sebelumnya, sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari Sinovac tiba di Indonesia pada 19 Juli 2020. Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium milik Bio Farma dan Unpad, Bandung. Bakal vaksin Sinovac masuk dalam daftar calon vaksin yang dipantau WHO.

    Kesimpulan

    Belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin COVID yang sedang berlangsung.

    Rujukan