• (GFD-2020-4782) [SALAH] Foto “Lagi lagi corona tka cina makasih banyak yang datang ke Indonesia trs bawa amunisi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/05/2020

    Berita

    Akun Faris Farela (fb.com/faris.farela.754) membagikan postingan dari akun Kristin Hadija (fb.com/kristin.hadija.35) dengan narasi sebagai berikut:

    “Lagi lagi corona tka cina makasih banyak yang datang ke Indonesia,,, trs bawa amunisi segala buat apa bambang??? Buat nyerang kaum Muslim kah??”

    Postingan Kristin Hadija yang dibagikan adalah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Penyelundupan amunisi jelas lebih tinggi grade-nya daripada narkoba. Sudah level ketahanan negara Semua yakin pelaku nggak sendirian, pasti punya sindikat yang sangat solid. Bukan cuma kelas bandar judi atau ekstasi.
    Penyelundupan amunisi (komponen senjata), semestinya menteri pertahanan dilibatkan dalam investigasi. Jika ini terjadi, seru. Jika berhenti atau dipetieskan, nggak kaget juga. Udah biasa.
    Rakyat akan melihat apakah kasus ini akan berhenti hanya menangkap satu orang pelaku atau akan dijadikan petunjuk awal menggulung sindikat senjata.
    Biasanya begini tergantung harga kesepakatan, antara big bos sindikat penyelundup dengan mafia birokrat.
    Negeri para bebedah!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pria yang ada di foto yang diunggah sumber klaim adalah TKA asal Cina yang datang ke Indonesia membawa amunisi adalah klaim yang salah.

    Pria di foto itu adalah WNI, warga Surabaya, penumpang pesawat China Airlines yang kedapatan membawa 400 proyektil peluru saat mendarat di Bandara Juanda pada Sabtu, 23 Februari 2019.

    Foto yang sama pernah dimuat di artikel berjudul “Bawa 400 Butir Peluru, Warga Surabaya Ditangkap di Bandara Juanda” yang tayang di situs radarsurabaya.jawapos.com pada 25 Februari 2019.

    Petugas Bea Cukai Bandara Internasional Juanda mengamankan seorang warga Surabaya yang kedapatan membawa 400 butir proyektil amunisi, Sabtu (23/2/2019) pukul 23.00. Dia adalah Stephen Partowidjojo, 36, warga Bukit Pakis Utara III/TA-19, Surabaya.

    “Pelaku menumpang pesawat China Airlines CI-751 dari negara Taiwan, transit di Singapura, sebelum kemudian mendarat di Bandara Internasional Juanda, pukul 23.00 WIB,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera seperti dikutip Antara, Minggu (24/2/2019).

    SP dalam penerbangan China Airlines CI-751 tidak sendirian. Dia bersama tiga anggota keluarganya, masing-masing berinisial SoP, TV, dan SIP, yang semuanya terdata sebagai warga negara Indonesia.

    “Mereka mengaku pulang liburan dari Oregon, Amerika Serikat. Dari sanalah ratusan proyektil senjata api berbagai jenis ini didapat,” ucap Barung.

    SP dalam penyelidikan sempat menunjukkan kartu anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Nomor 1177/13/B/2017 atas namanya sendiri. Barung menandaskan sampai sekarang penyelidikan masih berlangsung.

    “Kami menduga ratusan amunisi proyektil dan beberapa bagian senjata api itu dibawanya masuk ke Indonesia secara ilegal,” kata Frans.

    SP (36) warga Bukit Pakis Utara, Surabaya ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan ratusan amunisi senjata api berbagai jenis tanpa izin. Tersangka dijerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

    “Sejauh ini yang tersangka hanya SP. Dia yang membawa dengan barang bukti melekat. Tersangka membelinya saat liburan di Amerika,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.

    Polisi menyatakan apa yang dibawa SP (36), salah satu penumpang China Airlines bukanlah amunisi, namun merupakan bagian dari amunisi. Yang dibawa SP adalah proyektil.

    “Orang tersebut membawa salah satu komponen amunisi. Jadi amunisi itu ada satu, bahan ledak. Dua, selongsong, ada hulu ledak dan kemudian ada proyektilnya. Yang dibawa oleh yang bersangkutan adalah bagian dari pada amunisi yaitu proyektil saja,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (25/2/2019).

    Barung mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama Polresta Sidoarjo. Penyelidikan akan berfokus kepada untuk apa pelaku membawa proyektil sebanyak itu.

    “Poyektil akan dirakit kembali untuk dipergunakan saat berburu. Itu saja,” ucap dia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4781) [SALAH] Virus Corona Sudah Sampai di Apartemen Taman Anggrek

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/02/2020

    Berita

    Dapet Info dari Client, Virus Corona udah sampe sini. di Apartement TA udah ada org wuhan yg kena tp management tutup2i. Supaya mall bs beroperasi dan mrk ga rugi. barusan bgt dpt info dr client saya yg suaminya org cina, mrk ada komunitas org cina di indo dan mrk kasih tau utk jauhi apartement TA dan sekitarnya. kmrn2 pake masker, jgn pergi dlu ke mall.. org wuhan jg baru ada yg dtng di daerah thamrin krn ada perusahaan yg dr wuhan byk yg masuk. Kalo mau keluar2 sekarang mending pakai masker. Mulai stok makanan dirumah. Tolong beritahukan keluarga dan teman2. Stay safe dan berdoa minta perlindungan Tuyhan.

    Hasil Cek Fakta

    Belum lama ini beredar pesan berantai di aplikasi whatsapp yang menyebut bahwa virus corona telah sampai di apartemen Taman Anggrek yang berlokasi di Jakarta Barat.

    Dalam pesan berantai tersebut juga terdapat himbauan agar menjauhi daerah apartemen Taman Anggrek dan sekitarnya, dan jangan dulu bepergian ke mall.

    Setelah ditelusuri, dilansir dari liputan6.com, kabar tentang virus corona yang sudah sampai di Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat ternyata tidak benar.

    Pesan berantai yang terlanjur viral itu dibantah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia. Ia mengatakan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

    “Hoaks itu, tidak ada informasi seperti itu,” kata Dwi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2/2020).

    Dwi pun menyesalkan kabar tersebut beredar di media sosial. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu-isu yang tidak benar terkait virus corona.

    Kesimpulan

    Beredar informasi pada pesan berantai whatsapp yang menyebutkan bahwa virus corona sudah menjangkiti penghuni apartemen Taman Anggrek Jakarta Barat. Namun setelah ditelusuri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan bahwa informasi yang beredar adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4780) [SALAH] 7 Penumpang Lion Air Yang Berasal Dari China di Manado Terinfeksi Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/02/2020

    Berita

    Sudah ada yg masuk indonesia, via Manado.
    7 pax ini positif virus carona di pesawat Lion jt 2742
    changsa to mdc , sdh block on 20:00,
    Info update karantina sdh ada.

    Hati-hati

    Semoga bermanfaat.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di media sosial dan pesan berantai sebuah informasi yang diklaim bahwa di Manado terdapat tujuh orang penumpang maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-2742 rute Changsha, Tiongkok Menuju Manado yang positif terinfeksi virus corona. Terlihat dalam foto yang berlokasi di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, para awak pesawat dan tim medis berkumpul di garbarata, tepatnya di muka pintu pesawat bagian depan. Berdasarkan penelusuruan, informasi bahwa tujuh penumpang Lion Air dari Changsa menuju Manado positif terinfeksi virus korona adalah salah, dan pihak maskapai pun telah memberikan klarifikasi. Dilansir dari Kompas.com, melalui artikel berjudul “Lion Air: 7 Penumpang Asal China yang Tiba di Manado Negatif Virus Corona” dimuat pada Minggu 26 Januari 2020, Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro memastikan, tujuh penumpang Lion Air tersebut negatif virus corona. “Lion Air menerima keterangan setelah dilakukan pemeriksaan, pengecekan secara intensif oleh pihak terkait, dinyatakan negatif atau tidak terindikasi virus dimaksud,” jelas Danang melalui keterangan tertulis. Pemeriksan terhadap tujuh penumpang Lion Air asal Tiongkok dilakukan oleh tim medis beserta tim Kantor Kesehatan Pelabuhan/KKP Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Pesawat Lion Air JT-2742 yang terbang dari Changsha ke Manado pada Sabtu (25/1/2020) diketahui membawa 7 kru dan 176 penumpang. Lion Air memastikan seluruh kru dan penumpang telah melalui standar prosedur bandara. Danang menjelaskan, penerbangan JT-2742 sudah dipersiapkan dengan baik. Seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan. “Ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara (apron) untuk menurunkan penumpang, petugas kesehatan terlebih dahulu masuk ke dalam kabin pesawat guna melakukan pemeriksaan kepada seluruh tamu dan awak pesawat,” kata dia. Antisipasi dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No SR.01.0111/5888/2019 ‘Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio’ pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 ‘Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya’ pada 3 Januari 2020. Maka dari itu, informasi yang menyebutkan bahwa terdapat 7 penumpang pesawat Lion Air yang positif terinfeksi virus corona di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado adalah tidak benar. 7 penumpang yang diklaim tersebut setelah dilakukan tindakan medis dinyatakan negatif terinfeksi virus corona.

    Kesimpulan

    Beredar sebuah informasi berupa foto disertai narasi di media sosial dan pesan berantai yang menyebutkan bahwa terdapat 7 orang penumpang maskapai Lion Air rute penerbangan Changsha, Tiongkok ke Manado yang terinfeksi virus corona. FAKTANYA, pihak Lion Air sendiri beserta tim medis bandara internasional Sam Ratulangi telah mengecek ke tujuh penumpang tersebut dan dinyatakan negatif.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4779) [SALAH] Video “Akibat virus Corona Babi di kubur hidup-hidup”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 06/02/2020

    Berita

    “Telah terjadi pembunuhan massal di China.
    Akibat dari virus Corona ini.
    Babi serta unggas di kubur hidup-hidup.
    Gimana di negeri kita ini…
    Apakah masih ada yg pelihara babi…???”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang sudah pernah dibagikan sebelumnya, video peristiwa tahun 2018. Wabah Flu Babi Afrika, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona. SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.

    “Informasi Penting: Rumah Sakit Rakyat Lancang: Pukul 2.23 kemarin, 13 anak laki-laki dan perempuan meninggal karena infeksi virus SK5, yang tertua berusia 32 tahun dan yang termuda berusia 5 tahun, dokter yang terlibat dalam penyelamatan telah dikarantina, dan 1 berita TV dari Central Telah disiarkan, jangan makan daging babi untuk saat ini, terutama daging babi dari Ruyuan, saat ini, 13.167 telah terinfeksi di Guigang, Guangxi.

    Ini bisa menjadi awal dari epidemi infeksi berskala besar.”

    KOMPAS.com: “SHANGHAI, KOMPAS.com – Wabah demam babi Afika kini menyebar ke lebih dari setengah provinsi di China, meski telah ada upaya untuk mencegahnya.

    Diwartakan AFP, situasi yang sebelumnya disebut berhasil dikendalikan, sekarang berubah menjadi persoalan sangat serius.”

    Mengenai hoaks “Virus SK5”, CFS: “In recent years, spreading of rumours/hoaxes about various foods safety issues via social media has become a global phenomenon. The alleged foods include “SK5 virus in fish/fruits”, “Fake rice”, and “HIV/ AIDS blood-tainted canned fruits”, to name but a few. These rumours, if not nipped in the bud timely, may result in unnecessary panic, alarm and impact on food supply/choice. Rumours previously dismissed by various food safety authorities may revive after a few months or years, with a twist of the food types, hazards, and claimed health issues.”
    Video yang sama sebelumnya dipelintir terjadi di Thailand, selengkapnya di turnbackhoax.id: [SALAH] “Pemusnahan babi massal di Thailand”

    Kesimpulan

    Video peristiwa tahun 2018. Wabah Flu Babi Afrika, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona.

    Rujukan