• (GFD-2020-4791) [SALAH] “Kejadian di Hotel Gutian Street Wuhan”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 18/02/2020

    Berita

    “Kejadian di Hotel Gutian Street Wuhan China, berlantai 30 meledak, hotel tmpt isolasi warga chino dari virus corona. korban blm bisa di tentukan. pemerintah china blm bisa memastikan jumlah korban terbakar, terpanggang & terasapi…..”

    ======

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video peristiwa kebakaran di gedung hunian di kawasan California Garden, Kota Madya Chongqing. Narasi SUMBER tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.

    finance.sina.com.cn: “Menurut Chongqing Fire Fighting News, pada pukul 16.55 pada 1 Januari 2020, Pusat Komando Pemadam Kebakaran Chongqing menerima alarm yang mengatakan bahwa fasad bangunan perumahan lantai 2 di California Garden A4, Distrik Yubei, Chongqing, terbakar.”

    “People’s Daily, China” (twitter.com/PDChina, akun terverifikasi): “Jangan pernah memblokir jalur api! Lusinan orang yang lewat mendorong mobil yang menghalangi jalur api ketika sebuah bangunan perumahan terbakar di Chongqing, Cina Barat Laut pada 31 Desember.”

    “Wuhan (Hanzi: 武漢) adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Kota ini adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya berjumlah 9.100.000 jiwa (2006). Ia juga telah memiliki jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou.”

    Kesimpulan

    BUKAN di Wuhan, lokasi peristiwa adalah di Chongqing (Kotamadya) yang jaraknya 871 km dari Kota Wuhan (di Provinsi Yubei).

    Rujukan

  • (GFD-2020-4790) [SALAH] Di Bekasi Sudah Ada Terduga Pasien Virus Corona

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/02/2020

    Berita

    Diberitahukan kepada seluruh Masyarakat Kab Bekasi bahwa mulai hari ini diharapkan agar memakai MASKER guna untuk menghindari tertularnya penyakit terutama Corona. Karna di RSUD kab Bekasi sudah ada 1 pasien yg diduga terkena Corona. Terimakasi*Info Dari Dinas Kesehatan Kab. Bekasi

    Hasil Cek Fakta

    Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengklarifikasi guna beredarnya sebuah pesan berantai yang menyatakan bahwa telah ditemukan satu orang pasien yang diduga terkena virus corona. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dalam beberapa hari terakhir. Dalam pesan disebutkan bahwa di RSUD Kabupaten Bekasi telah ditemukan satu orang yang diduga terkena virus corona.

    Guna meluruskan informasi tersebut, Dinas Kesehatan setempat pun akhirnya angkat bicara. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny dengan tegas membantah seluruh narasi yang tertera di dalam pesan. Ia menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

    “Tidak benar. Masyarakat harus bisa bijak menanggapi berita, dan bila belum yakin untuk tidak menyebarkan informasi tersebut,” jelas Sri Enny.

    Hal serupa juga disampaikan oleh akun Instagram Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dalam unggahannya dijelaskan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan berantai tersebut adalah tidak benar. Dijelaskan pula agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.

    Kesimpulan

    Sebuah pesan berantai dengan narasi yang menyebut bahwa ditemukan satu pasien terduga virus corona di wilayah Kabupaten Bekasi. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dan cukup membuat masyarakat Kabupaten Bekasi resah akan kebenaran hal tersebut. Namun belakangan diketahui bahwa apa yang terdapat dalam pesan berantai itu adalah tidak benar. Fakta tersebut didapat melalui klarifikasi yang dilontarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4789) [SALAH] “Data menunjukkan ACEH hanya 1 korban”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/05/2020

    Berita

    Sebuah unggahan dengan narasi “Data menunjukkan ACEH hanya 1 korban” beredar di media sosial Facebook. Informasi tersebut disebarkan oleh akun @FeniiResellerRgySkincare pada 29 April 2020 pukul 23.41 WIB. Hingga saat ini, unggahan milik akun Facebook @FeniiResellerRgySkincare telah mendapat 21 komentar dan dibagikan sebanyak 122 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Pasca melakukan penelusuran lebih lanjut, unggahan milik @FeniiResellerRgySkincare diketahui tidak sesuai dengan fakta. Hal tersebut didapat setelah melakukan pencarian berdasarkan pemberitaan pada tanggal yang sama sesuai dengan unggahan milik @FeniiResellerRgySkincare yakni 29 April 2020.

    Melansir dari medcom.id, mengacu kepada pemberitaan milik medcom.id pada tanggal 29 April 2020 berjudul “22 Orang Terindikasi Covid-19 Via Rapid Test di Aceh” diketahui bahwa pada tanggal tersebut jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh mencapai 9 orang. Pasien tersebut terdiri dari empat orang dalam penanganan medis, empat orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.

    Sementara melansir dari situs resmi penanganan Covid-19 milik Pemerintah Provinsi Aceh covid19.acehprov.go.id, terhitung pada 1 Mei 2020, pukul 23.06 data menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 11 orang. Faktanya jumlah tersebut sangat jauh berbeda dengan narasi yang diunggah oleh akun @FeniiResellerRgySkincare. Unggahan milik @FeniiResellerRgySkincare masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4788) [SALAH] “SOLAT JUM’AT DI BALIK VIRUS CORONA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/02/2020

    Berita

    “MASYA ALLAH DI BALIK VIRUS CORONA SEKARANG DI CINA SANGGUP BER DESAK2 KAN, SOLAT JUM’AT SAMPAI KEJALAN JALAN….”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang sudah dipublikasikan sebelumnya pada tahun 2018. Narasi SUMBER menimbulkan kesimpulan yang salah. Video yang dibagikan TIDAK BERKAITAN dengan COVID-19 karena sudah beredar SEBELUM Desember 2019, bulan dimana COVID-19 (Coronavirus 2019) dilaporkan mulai menyebar.

    Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. [216] Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. [217] Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. [218] Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak. [219]”


    Kesimpulan

    Video yang dibagikan sudah beredar pada tahun 2018, sebelum COVID-19 (Coronavirus 2019) dilaporkan mulai menyebar pada Desember 2019.

    Rujukan