• (GFD-2020-4803) [SALAH] “Elisa Granato kelinci percobaan vaksin kopit di inggris meninggal 2 hari setelah divaksin”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/05/2020

    Berita

    Akun Rap Faiqa Hamda (fb.com/abufaiqa.hamdashakia) mengunggah beberapa gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Tantangan menggiurkan nih. Berharap sales-sales vakvak yang hobi menjual ayat bisa jadi volunteer nih. Jangan cuma triak ikhtiar sambil jualan ayatnya doang. Buktikan loyalismu sama nabi Bill Gay lah

    *Copas Mba Menuk Kiki…
    Elisa Granato adl seorg scientist yg berdedikasi tinggi pd ilmu pengetahuan. Saking dedikasinya sampe menawarkan diri jd kelinci percobaan vaksin kopit di inggris. Hasilnya dia meninggal 2 hari setelah divaksin. 4 rekannya pun lsg kipi berat dan berjuang mempertahankan nyawanya akibat komplikasi berat.
    Kasian banget.. Pdhl sebelum mereka divaksin, mereka hrs melewati proses skrining kesehatan secara ketat. Apabila ada indikasi tdk sehat lsg di delet namany.
    Pikirkan. Apakah saat bayi2 newborn itu divaksin, sebelumnya dilakukan skrining kesehatan ? Ngga kan? plg banter di cek suhu tubuh doang. Lalu begitu terjadi kematian dikatakan takdir. Fair ngga tuh?
    Kasian 4 org ini.. Kalopun bisa sembuh, itu hanya kasat mata aja. Kerusakan udah terjadi dan zat2 pengawet vaksin akan terus mengendap di tubuhnya dan menghancurkan sistem metabolik perlahan2.. Kasian..
    Berapa mereka dibayar utk jd kelinci lab? Hanya 100an sd 600an poundsterling. Ngga sepadan dgn nyawa yg disodorkan.
    Silakan bermain2 dgn maut sodara2. Not for my fam and me lah..”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Elisa Granato, relawan uji coba vaksin Virus Corona atau COVID-19 meninggal dunia adalah klaim yang salah.

    Elisa Granato masih hidup, bahkan dia menambahkan kalimat “100 persen hidup” di user name akun twitternya untuk membantah kabar yang beredar.

    Kantor berita University of Oxford juga memberikan konfirmasi pada Reuters bahwa Elisa Granato masih hidup dan baik-baik saja.

    Melalui laman resminya, University of Oxford mengatakan bahwa belakangan ini sebuah rumor palsu tentang progres dari uji coba vaksin virus corona telah beredar luas.

    “Kami mendesak orang untuk tidak membagikan berita itu. Kami tidak akan memberikan komentar tentang proses berjalannya uji coba vaksin, tapi kami akan memberikan semua update terbaru terkait uji coba vaksin di sini,” kata seorang perwakilan University of Oxford melalui laman resminya.

    Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris juga mengatakan melalui akun twitternya DHSCGovuk bahwa berita yang melaporkan kematian Elisa Granato adalah tidak benar.

    Fergus Walsh, seorang wartawan dari BBC News juga mengonfirmasi bahwa Elisa Granato masih hidup.

    “Itu tidak benar! pagi ini saya mengobrol bersama Elisa Granato melalui Skype. Dia mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja,” tulis Fergus Walsh melalui akun twitternya BBCFergushWalsh.

    Kesimpulan

    Elisa Granato masih hidup, bahkan dia menambahkan kalimat “100 persen hidup” di user name akun twitternya untuk membantah kabar yang beredar. Kantor berita University of Oxford juga memberikan konfirmasi pada Reuters bahwa Elisa Granato masih hidup dan baik-baik saja.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4802) [SALAH] “Untuk antisipasi menularnya wabah corona, Tutorial cara pemakaian masker yg benar”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/03/2020

    Berita

    Akun Ferry Thehunter (fb.com/ferry.thehunter) mengunggah sebuah gambar ke grup Penyeimbang Media Hoax (fb.com/groups/142467989797691) dengan narasi sebagai berikut:

    “Untuk antisipasi menularnya wabah corona…”

    Dalam gambar, tampak Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di gambar tersebut juga terdapat narasi “Tutorial cara pemakaian masker yg benar”

    Masker jokowi

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, potongan gambar yang menampilkan Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak ada hubungannya dengan wabah penyakit coronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai wabah COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.

    Cuplikan gambar itu diambil dari video liputan Tribun Timur yang berjudul “Presiden Jokowi dan Iriana Jenguk Ani Yudhoyono di Singapura” yang diunggah pada 21 Februari 2019. Dan tidak ada tulisan “Tutorial cara pemakaian masker yg benar” di video aslinya yang diunggah oleh akun Tribun Timur tersebut.

    Video Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjenguk istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, yang tengah dirawat di Singapura dirilis oleh akun Youtube Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden hari ini Kamis (21/2/2019).

    Video berdurasi dua menit lebih dua detik tersebut berjudul “Menjenguk Ibu Ani Yudhoyono, Singapura 21 Februari 2019”.

    Memperlihatkan momen saat Presiden Jokowi dan Iriana Jokowi juga sang bungsu, Kaesang Pangarep, menyempatkan diri menjenguk Ani Yudhoyono yang kabarnya menderita sakit kanker darah.

    Awalnya video memperlihatkan gedung National University Hospital Cancer Institute, Singapura. Kemudian menyorot kedatangan Jokowi, Iriana, dan Kaesang yang disambut oleh Hatta Rajasa dan anak pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di depan rumah sakit.

    Hatta Rajasa lalu berjalan berdampingan dengan Jokowi. Sementara Iriana ditemani AHY diikuti rombongan di belakang keduanya. Lalu mereka berjalan di lorong masuk ke lift.

    Sampai di ruang kamar Ani Yudhoyono, Jokowi dan iriana disambut oleh menantu SBY yang juga istri AHY, Annisa Pohan. Tampak dalam video Jokowi dan Iriana memberikan salam kepada Ani yang tidak diperlihatkan sosoknya.

    Kesimpulan

    Tidak terkait dengan wabah virus corona atau yang dikenal sebagai wabah COVID-19. Gambar Presiden Joko Widodo itu diambil dari video liputan Tribun Timur yang berjudul “Presiden Jokowi dan Iriana Jenguk Ani Yudhoyono di Singapura” yang diunggah pada 21 Februari 2019. Tidak ada tulisan “Tutorial cara pemakaian masker yg benar” di video aslinya yang diunggah oleh akun Tribun Timur tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4801) [SALAH] Pesan Berantai WhatsApp Tiga Warga Yogyakarta Terjangkit Virus Corona

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 03/03/2020

    Berita

    Barusan pak bojo crita, kl td ketemuan sama dinas kesehatan, di yogya sdh ada 3 org yg terinfeksi virus covid 19, anak ugm, asli bali. Total di indonesia sampe siang td sdh ada 16 org.

    Jd berhati2 nih besok naik kereta, dikeramean dan mesti pegang gagang2 pintu, konon katanya bs tertular dr logam ya… kudu siap2 sanitazer ato apa yg ampuh ya?

    Hasil Cek Fakta

    Melalui pesan berantai Whatsapp, beredar sebuah narasi dengan klaim bahwa Dinas Kesehatan Yogyakarta menemukan tiga pasien terinfeksi virus corona. Dalam narasi tersebut, pembuat pesan menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati apabila hendak bepergian menggunakan kereta api.

    Guna melusurkan informasi yang beredar luas di masyarakat, Dinas Kesehatan Yogyarta pun angkat bicara. Melansir dari suara.com, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DI Yogyakarta, Pembayun Setyaning Astutie menegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

    “Maaf itu hoaks. Mungkin penyebar hoaks ini meminta perhatian kepada orang namun caranya yang tidak pas,” jelas Pembayun.

    Meski informasi tersebut adalah hoaks, Pembayun menghimbau masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan diri dan mencegah virus tersebut.

    “Masyarakat harus tetap menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Yang utama adalah cuci tangan pakai sabun dan batuk yang beretika dengan menutup dengan kain atau sapu tangan,” jelasnya.

    Kesimpulan

    Kembali beredar melalui pesan berantai Whatsapp, sebuah pesan dengan klaim narasi bahwa Dinas Kesehatan Yogyakarta menemukan tiga orang terinfeksi virus corona. Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Yogyakarta angkat bicara dan menyatakan bahwa pesan tersebut tidak benar alias hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4800) [SALAH] “Paus Fransiskus dan dua pembantunya dinyatakan positif mengidap Coronavirus”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/03/2020

    Berita

    Beredar isu yang mengklaim bahwa Paus Fransiskus dan dua pembantunya positif terjangkit virus korona (COVID-19). Mereka dikabarkan mendapat perawatan medis di dekat Santa Marta, hotel di Vatikan.

    Isu ini pertama kali disebarkan oleh situs MCM News (mcmnt[dot]com) dengan judul “Vatican confirms Pope Francis and two aides test positive for Coronavirus” atau yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia: “Vatikan mengkonfirmasi Paus Francis dan dua pembantunya positif mengidap Coronavirus”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan fakta bahwa klaim “Vatikan mengkonfirmasi Paus Francis dan dua pembantunya positif mengidap Coronavirus” adalah klaim yang salah. Tidak ada satu pun informasi valid yang mengonfirmasi Paus terjangkit virus itu.

    Pertama, MCM News adalah satu-satunya situs berita yang melaporkan Paus Fransiskus kena virus corona. Tidak ada kantor-kantor berita besar dan kredibel yang melaporkan demikian, termasuk Vaticannews.va yang memang khusus memberitakan informasi seputar Takhta Suci Vatikan. Pun sejauh ini tidak ada pernyataan Vatikan yang menyebut Paus positif virus corona.

    Reuters, kantor berita Inggris, mengutip juru bicara Vatikan Matteo Bruni yang menyebut Paus hanya menderita sakit ringan. Bruni juga membantah berbagai spekulasi soal penyakit Paus, dia mengatakan “tidak ada bukti diagnosa apapun kecuali sakit ringan”.

    Alasan kedua, MCM News diragukan keabsahannya sebagai situs berita terpercaya. Hal ini berdasarkan penelusuran Cindy Otis, yang 10 tahun menjadi analis militer di CIA, Amerika Serikat.

    Penulis buku “True or False” ini melalui akun Twitternya mengatakan MCM News adalah situs tidak jelas alias abal-abal. Hal ini terlihat dari “About Us” di situs itu yang tidak menjelaskan siapa mereka dan susunan redaksinya. Padahal susunan redaksi adalah informasi yang wajib dicantumkan setiap kantor berita.

    Akun sosial media MCM News, menurut Otis, tidak memiliki tautan berita yang tepat. Selain itu, MCM News juga hanya memiliki 30 berita di situs mereka, total. Penelusuran Otis juga menunjukkan domain MCM News didaftarkan pada 2016 di China. Informasi domain ini kemudian diubah pada 26 Februari lalu.

    Berita MCM News tersebut telah dibagikan ribuan orang dan dikutip oleh berbagai media, yang kemudian meralatnya setelah tahu hoaks. Termasuk salah satunya adalah Tempo.co yang mencabut artikelnya dengan menulis ralat sebagai berikut:

    “CATATAN KOREKSI: Artikel sebelumnya dicabut pada hari Minggu, tanggal 1 Maret 2020 jam 7.30 karena sumber tidak kredibel. Dengan demikian kesalahan telah diperbaiki. Redaksi mohon maaf.”

    Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tahta Suci Vatikan mengklarifikasi kabar yang menyebut pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, terinfeksi atau mengidap virus korona (COVID-19). Menurut KBRI, tidak ada satu pun informasi valid yang mengonfirmasi Paus terjangkit virus itu.

    “Dari pantauan kami sampai Sabtu (29/2/2020) malam, baik melalui berita resmi dari Vatikan, Italia, dan kontak pribadi dengan pejabat Vatikan, tidak satu pun menyatakan Paus Fransiskus terinfeksi virus corona,” kata Dubes RI untuk Vatikan, Agus Sriyono, dalam pesan singkatnya kepada iNews.id, Rabu (1/3/2020).

    Dia menuturkan, Paus hanya mengidap sakit ringan. “Mereka (para pejabat Vatikan) menyatakan ‘The Pope has a mild indisposition’ (Paus hanya sakit ringan atau tidak enak badan). Kami terus memonitor perkembangan kesehatan Paus Fransiskus. Terima kasih,” ucapnya.

    Kesimpulan

    Tidak ada satu pun informasi valid yang mengonfirmasi Paus Fransiskus terjangkit virus corona. Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni menyebut Paus hanya menderita sakit ringan. Situs mcmnt[dot]com yang pertama kali memuat klaim itu juga diragukan keabsahannya sebagai situs berita terpercaya.

    Rujukan