• (GFD-2022-9001) Keliru, Video Demonstran Penentang Presiden Israel Kepalanya Terbakar dan Mengeluarkan Asap Akibat Nanochip dalam Tubuhnya Bertabrakan dengan Jaringan 5G

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/01/2022

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan suasana kepanikan saat seorang demonstran terkapar dengan kondisi wajah mengeluarkan darah dan asap, beredar di WhatsApp. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa demonstran penentang kebijakan Presiden Israel kepalanya terbakar dan mengeluarkan asap akibat nanochip dalam tubuhnya bertabrakan dengan jaringan 5G.
    Berikut narasi lengkapnya:
    “Selamat pagi. Beberapa demonstran di Israel yg menentang kebijakan presiden tiba2 kepalanya terbakar mengeluarkan asap putih dari mata, hidung, mulut dan telinga. Karna dalam tubuh mereka tertanan nano chip jadi ketika bertabrakan dengan gelombang frequency dari jaringan 5G maka akan ada reaksinya seperti ini bila elit menekan tombol on untuk beberapa orang yg dia ingin musnahkan
    Nano chip berbeda dengan chip implan.”
    Apa benar ini video demonstran penentang kebijakan Presiden Israel wajahnya terbakar dan mengeluarkan asap akibat nanochip dalam tubuhnya bertabrakan dengan jaringan 5G?
    Tangkapan layar unggahan video dengan narasi yang mengklaim Demonstran Penentang Presiden Israel Kepalanya Terbakar dan Mengeluarkan Asap Akibat Nanochip Dalam Tubuhnya Bertabrakan dengan Jaringan 5G

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
    Hasilnya, aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.
    Video yang identik dengan kualitas yang lebih baik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal terverifikasi, Newsy, pada 12 November 2019 dengan judul, “ 'Non-Lethal' Crackdown On Protests Turns Deadly In Iraq.”
    Menurut kanal tersebut, bukti menunjukkan sumber tak terduga dari korban pengunjuk rasa: tabung gas air mata ditembakkan langsung ke kerumunan.
    Video analisis tewasnya dua orang demonstran akibat peluru gas air mata yang menembus tengkorak, juga pernah dimuat ke Youtube oleh kanal situs berita NBC News pada 19 November 2019 dengan judul, “ Iraqi Protesters Dying From Tear Gas Canisters To The Skull | NBC News Now.”
    Menurut NBC News, protes di Irak telah berdarah, merenggut ratusan nyawa dan melukai ribuan lainnya. Video yang dibagikan di media sosial menjadi semakin mengerikan. Emmanuelle Saliba dari NBC News menjalani proses menganalisis dan memverifikasi beberapa video ini yang mengungkapkan bagaimana pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk menindak pengunjuk rasa.
    Menurut BBC News, salah seorang demonstran yang tewas setelah ditembak di wajahnya dengan tabung gas air mata yakni Safaa al Saray yang berusia 26 tahun.
    Lebih dari 300 orang telah tewas dalam protes di Irak sejak dimulai pada awal Oktober. Beberapa dilaporkan tewas setelah ditembak di wajahnya dengan tabung gas air mata, seperti Safaa al Saray yang berusia 26 tahun yang memprotes kurangnya pekerjaan, diakhirinya dugaan korupsi dan layanan publik yang lebih baik.
    Dilansir dari Kantor Berita Reuters, pasukan keamanan Irak membunuh empat pengunjuk rasa di Baghdad pada hari Jumat, menurut sumber polisi, dan secara paksa membubarkan para aktivis yang memblokir pelabuhan utama dekat Basra, ketika ulama terkemuka negara itu menyerukan reformasi pemilihan untuk mengakhiri kerusuhan.
    Pasukan keamanan melepaskan tembakan dan menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di jembatan pusat Baghdad, kata sumber polisi. Dua orang tewas akibat luka tembak dan dua orang akibat tabung gas air mata yang ditembakkan langsung ke kepala mereka. Sedikitnya 61 lainnya terluka.
    Sedikitnya 330 orang telah tewas sejak dimulainya kerusuhan massal di Baghdad dan Irak selatan pada awal Oktober, demonstrasi terbesar sejak jatuhnya Saddam Hussein pada 2003.
    Para pengunjuk rasa menuntut penggulingan pemerintah yang dianggap korup dan melayani kekuatan asing, sementara banyak warga Irak merana dalam kemiskinan tanpa pekerjaan, perawatan kesehatan, atau pendidikan.
    Ulama Muslim Syiah terkemuka Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, pada hari Jumat meminta para politisi untuk bergegas dalam mereformasi undang-undang pemilihan karena perubahan itu akan menjadi satu-satunya cara untuk menyelesaikan kerusuhan mematikan selama berminggu-minggu.
    “Kami menegaskan pentingnya mempercepat pengesahan undang-undang pemilu dan undang-undang komisi pemilihan karena ini mewakili negara yang bergerak melewati krisis besar,” kata perwakilannya dalam khotbah di kota suci Kerbala.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim demonstran penentang Presiden Israel kepalanya terbakar dan mengeluarkan asap akibat nanochip dalam tubuhnya bertabrakan dengan jaringan 5G, keliru. aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2022-9000) Keliru, Video 600 Siswa Sekolah Cina di Jakarta Disuntik Vaksin Kosongan hanya untuk Mendapat Sertifikat Vaksin dan Barcode

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/01/2022

    Berita


    Sebuah video dengan klaim 600 siswa sekolah Cina di Jakarta disuntik vaksin kosongan hanya untuk dapat sertifikat vaksin dan barcode, diterima Tempo melalui Whatsapp, Senin 17 Januari 2022. 
    Video yang berdurasi 1 menit itu menampilan rekaman saat seorang paramedis menyuntikan vaksin ke seorang anak laki-laki. Di awal video, tampao paramedis tersebut juga menjelaskan isi vaksin yang sudah dimasukkan ke syringe. 
    Video itu memuat teks “600 siswa sekolah China di Jakarta disuntik vaksin kosongan hanya untuk dapat sertifikat vaksin dan barcode.” Di bagian akhir video terlihat sejumlah orang yang duduk di kursi untuk mengantri vaksinasi.
    Video ini beredar di tengah upaya pemerintah menggencarkan vaksinasi untuk anak usia 6-12 tahun. 
    Tangkapan layar video dengan klaim Video 600 Siswa Sekolah Cina di Jakarta Disuntik Vaksin Kosongan hanya untuk Mendapat Sertifikat Vaksin dan Barcode

    Hasil Cek Fakta


    Tempo melakukan fragmentasi video tersebut menjadi gambar, lalu ditelusuri kembali dengan alat reverse image milik Google. Hasilnya, Tempo mendapatkan berita terkait video tersebut di kanal Youtube Bernama TV Chinese pada 2 Oktober 2021. 
    Bernama TV Chinese memberikan keterangan terkait video yang menjadi viral di media sosial. Wakil Menteri Kesehatan Datuk No Azmi, dalam berita tersebut membenarkan insiden terjadi pada 30 September 2021 di Pusat Vaksinasi Universitas Malaya. 
    Menurut penyelidikan pihak berwenang, insiden itu disebabkan oleh staf medis yang salah mengambil jarum suntik kosong lain di atas meja yang tidak digunakan. 
    Tempo membandingkan dengan pemberitaan lain dari media di Malaysia, berdasarkan petunjuk Bernama TV Chinese. Berita terkait juga dipublikasikan Berita Harian (BH) The New Straits Times Press, Malaysia, berjudul CITF-A mohon maaf remaja 12 tahun disuntik picagari kosong pada 2 Oktober 2021. 
    Menurut media tersebut, insiden dalam video tersebut benar terjadi di Pusat Vaksinasi Universitas Malaya (UM) di Kuala Lumpur. Wakil Menteri Kesehatan I, Datuk Dr Noor Azmi Ghazali mengatakan, dia meminta maaf kepada orangtua dan remaja yang terlibat.  “Pada kejadian pukul 15.16 WIB, petugas kesehatan keliru mengambil jarum suntik kosong yang tidak digunakan dari ruang meja yang sama dengan jarum suntik berisi vaksin”.
    Menurut Datuk Dr Noor Azmi, petugas kesehatan telah mengikuti prosedur yang ditentukan seperti menunjukkan vaksin dikeluarkan dari botol vaksin melalui jarum suntik dan menunjukkan jarum suntik berisi vaksin dengan dosis yang sesuai kepada ibu remaja tersebut. 
    Selain itu, setelah menunjukkan jarum suntik berisi vaksin, petugas meletakkan jarum suntik di atas meja untuk melakukan proses desinfeksi pada lengan remaja, sebelum memberikan suntikan. “Dia keliru mengambil jarum suntik kosong dan menyuntikkan ke lengan remaja itu. Setelah selesai, petugas kesehatan menyadari kesalahannya dan memberitahu petugas medis yang bertugas di PPV UM.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan narasi dengan klaim 600 siswa sekolah Cina di Jakarta disuntik vaksin kosongan hanya untuk dapat sertifikat vaksin dan barcode, adalah keliru. Insiden tersebut tidak terjadi di Jakarta, melainkan di Pusat Vaksinasi Universitas Malaya (UM) di Kuala Lumpur pada 30 September 2021. Insiden tersebut terjadi bukan karena kesengajaan. Tetapi karena petugas kesehatan keliru mengambil jarum suntik kosong yang tidak digunakan dari ruang meja yang sama dengan jarum suntik berisi vaksin.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-8999) [SALAH] Omicron dalam Bahasa Yunani Artinya “AKHIR ZAMAN”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 17/01/2022

    Berita

    “This just gave me chills!
    OMI
    OMNI
    OMEGA
    GREEK FOR (end)
    CRON
    CHRON
    CHRONOS GREEK FOR (Time)
    OMICRON IS THE “END TIME”
    VIRUS. GET RIGHT WITH GOD.
    THE DEVIL IS ABOUT TO MAKE

    HIS FINAL MOVE.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Lamarr Hawkins, yang memposting sebuah narasi yang menyatakan bahwa “Omicron” dalam Bahasa Yunani artinya “Akhir Zaman”.

    Menurut dosen dalam Studi Yunani dan Klasik di Universitas St. Andrews Olaf Almqvist, menyatakan klaim “Omicron=Akhir Zaman” didasari oleh pemenggalan dari Omicron, yang mana “Om” merupakan singkatan dari omega, sedangkan omega sendiri adalah huruf terakhir dari alfabet Yunani. Kemudian, kata kron untuk chronos, dalam Bahasa Yunani untuk waktu.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim tersebut adalah palsu. Dosen Sejarah Yunani Modern di Royal Holloway, Universitas London, Paris Papamichos Chronakis, menjelaskan, “omicron” dan “omega” adalah huruf yang berbeda. Omicron terdiri dari kata o- dan ‘micron’, bukan “omega” dan “chronos” (waktu).

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Lamarr Hawkins adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Informasi Palsu. Omicron dalam bahasa Yunani berarti ‘o kecil’ (o mikron) sebagai lawan dari omega yang berarti ‘besar/besar’.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8998) [SALAH] Kisah Mengharukan Thomas Alva Edison

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 17/01/2022

    Berita

    Thomas Alva Edison

    Edison pulang dari sekolah membawa sepucuk surat. Sampai di rumah, dia berkata kepada ibunya, “Ini surat dari sekolah.” Airmata sang ibu tumpah membaca isi surat tersebut.

    Dia lantas membacakan isi surat itu kepada Edison: “Putramu sangat cerdas, dan pihak sekolah merasa tidak sanggup memberikan pendidikan yang sesuai dengan standar kecerdasan putra anda. Oleh sebab itu, anda harus mendidiknya sendiri di rumah.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @TaufikDamas, yang memposting cerita mengenai kisah hidup Thomas Alva Edison saat masih sekolah. Dalam narasinya, diceritakan bahwa Thomas Alva Edison diberikan surat oleh gurunya yakni pendeta G.B. Engle. Thomas pun memberikan surat tersebut kepada ibunya. Nancy Edison, memberitahu Thomas isi surat tersebut bahwa Thomas terlalu jenius di kelas, sehingga pihak sekolah tidak bisa memberikan kualitas pendidikan yang sesuai standart kecerdasan Thomas. Kemudian, ibunya memutuskan untuk mengajari Thomas di rumah, hingga akhirnya ia menjadi ilmuwan hebat.

    Namun sesungguhnya, Nancy Edison berbohong perihal isi surat tersebut. Dinyatakan bahwa isi sebenarnya adalah, gurunya menganggap Thomas sebagai anak yang “kurang” dalam kecerdasan. Thomas Alva Edison menemukan surat tersebut setelah ibunya meninggal dan ia sudah menjadi penemu besar.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, beberapa poin dalam cerita tersebut adalah fakta. Memang benar bahwa ada salah satu guru Thomas yang menganggapnya bodoh. Hal ini dikarenakan, Thomas menderita disleksia sehingga sulit untuk mengikuti gaya pembelajaran di tahun 1800-an. Dan ibunya Nancy yang membuat Thomas menjadi ilmuwan hebat.

    Nancy Edison mengetahui bahwa Thomas menderita disleksia dan menyadari bahwa pihak sekolah sangat kesulitan untuk mendidik Thomas. Namun kemudian, Nancy marah besar ketika membaca surat dari G.B.Engle dan langsung mengajak Thomas Alva Edison ke sekolah untuk bertemu G.B. Engle. Nancy memprotes cara kaku Engle dalam mengajar. Namun akhirnya, Nancy memutuskan untuk mengajari Thomas sendiri di rumah.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @TaufikDamas adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Informasi Palsu. Nancy Edison berterus terang kepada Thomas Alva Edison bahwa ia menderita disleksia, dan tidak pernah menyembunyikan fakta sebenarnya dari surat yang diberikan.

    Rujukan