• (GFD-2020-4916) [SALAH] Tangkapan Layar Judul “Ferdinand: Sial Betul Nasib DKI Jakarta Punya Gubernur yang Seperti Ini. Tak Tahu Kerja Pandainya Cuma Omdo Dan Pidato-Pidato, Sial”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Zulfiansyah mengunggah tangkapan layar judul “Ferdinand: Sial Betul Nasib DKI Jakarta Punya Gubernur yang Seperti Ini. Tak Tahu Kerja Pandainya Cuma Omdo Dan Pidato-Pidato, Sial.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut hasil suntingan dari berita di suara.com berjudul “Ferdinand: Sial Betul Nasib DKI Jakarta Punya Gubernur yang Seperti Ini” yang tayang pada 3 September 2020 versi mobile.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar hasil suntingan dari berita di suara.com berjudul “Ferdinand: Sial Betul Nasib DKI Jakarta Punya Gubernur yang Seperti Ini” yang tayang pada 3 September 2020 versi mobile.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4915) [SALAH] “Viral! Sesumbar Ahok: 7 Bulan Gak Untung Gua Bubarin, Ehh Sekarang Tekor 11 Triliun.”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 03/09/2020

    Berita

    Akun Twitter King Purwa (twitter.com/_KingPurwa) mengunggah sebuah video dengan narasi:

    “Sekali lagi plisss jgn di RT, kesian! bikin malu soalnya, dah di depak dari 500 Fortune Global, rugi pulak!”

    Video 22 detik itu memuat teks yang berbunyi, “Viral! Sesumbar Ahok: 7 Bulan Gak Untung Gua Bubarin, Ehh Sekarang Tekor 11 Triliun.” Dalam video itu, Ahok pun berkata, “Enggak ada lagi cerita APBN setor duit kepada BUMN, yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN dong. Masa’ tiap tahun mesti disuntik. Yang enggak beres ya dibubarin atau digabung.” Lalu, pewawancara bertanya, “Anda optimistis ini bisa jalan ini?” Ahok pun menanggapi, “Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang.”

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, kata-kata “tujuh bulan” tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi. Terkait pembubaran pun, Ahok tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina. Konteksnya adalah soal BUMN di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain.

    Dilansir dari Tempo.co, ditemukan bahwa video itu merupakan potongan dari video Instagram Live wawancara Andy dengan Ahok. Hal ini terlihat dari baju yang dikenakan Ahok, berkerah dan berwarna hitam, serta bentuk lemari kayu yang berada di belakang Ahok. Suara pria yang terdengar dalam video unggahan akun King Purwa pun sama dengan suara Andy. Begitu pula dengan pernyataan-pernyataan yang mereka ucapkan.

    Video itu diunggah oleh akun Instagram Kick Andy, @kickandyshow, pada 27 Juni 2020. Video berdurasi 1 jam 18 menit itu diberi judul “Apa Kabar Pak Ahok”. Video tersebut juga diunggah oleh kanal YouTube Kick Andy Show pada 2 Juli 2020 dengan judul yang sama, namun dibagi menjadi empat video.

    Terkait potongan video yang viral, bahwa Ahok menyebut soal pembubaran, terdapat pada menit 58:22 video Instagram Live atau menit 12:07 video di YouTube bagian ketiga. Awalnya, pada menit 8:30 video di YouTube, Andy bertanya soal alasan Ahok menerima jabatan sebagai Komut Pertamina. Ahok menjelaskan panjang lebar. Dia menyatakan ingin membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam mengurangi defisit neraca berjalan. Dia juga ingin meningkatkan kinerja Pertamina di kancah global. Selain itu, mengemban jabatan tersebut menjadi portofolio baginya.

    Ahok pun menceritakan program-programnya di Pertamina. Pertama, dia menyinggung soal perubahan sistem jenjang karier di Pertamina, dengan menerapkan semacam lelang jabatan. Lalu, dia membicarakan soal tim transformer di dewan komisaris yang berisi anak-anak muda terbaik Pertamina. Berikut ini transkrip lengkap penjelasan Ahok berikutnya:

    “Kalau saya bisa membuat transformasi yang baik di Pertamina, harusnya bisa jadi model untuk seluruh BUMN. Misalnya, kita lagi buat procurement (pengadaan) itu satu pintu, dengan harga perkiraan sendiri itu, yang online persis saya bikin e-procurement di DKI lah. Nah, kalau itu bisa diberlakukan di seluruh BUMN, dengan daya tawar kita butuh barang dengan kontrol harga seperti itu, ini bisa hemat uang banyak banget. Dan ke depan, Kementerian BUMN bisa dibubarkan kalau sudah bisa go public. Rakyat memiliki, dia kontrol, untuk apa ada Kementerian BUMN? Enggak ada lagi cerita APBN setor duit kepada BUMN, yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN dong. Masa’ tiap tahun mesti disuntik. Yang enggak beres ya dibubarin atau digabung.”

    Lalu, Andy bertanya, “Anda optimistis ini bisa jalan ini?” Ahok pun menanggapi, “Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang nih.”

    Lewat video yang lengkap ini, diketahui bahwa konteks pernyataan Ahok adalah soal program yang sedang ia jalankan di Pertamina, yakni e-procurement. Ahok meyakini efek dari program tersebut akan mulai terlihat dalam tujuh bulan ke depan. Jika tidak, Ahok akan “bubar” atau berhenti. Kata-kata “tujuh bulan” itu tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi.

    Terkait pembubaran pun, Ahok tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina. Konteksnya adalah soal BUMN di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain. Menurut Ahok, jika e-procurement bisa diadopsi oleh seluruh BUMN, BUMN bakal menghemat anggaran yang cukup besar. Dengan demikian, tidak akan ada lagi BUMN yang mesti mendapatkan suntikan dana dari APBN.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4914) Samsung ingin membantu siswa yang membutuhkan ponsel untuk belajar karena pandemi Covid19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/09/2020

    Berita

    Beredar postingan dari akun 𝙨𝙖𝙢𝙨𝙪𝙣𝙜.id (fb.com/2290485987903195) dengan narasi sebagai berikut:

    “Kami ingin membantu siswa yang membutuhkan ponsel untuk belajar karena pandemi Covid19.
    5.000 orang pertama dalam grup ini yang menulis huruf demi huruf “SAMSUNG ” tanpa diganggu oleh pesaing lain akan menerima IPHONE MOBILE PHONES.
    DAPATKAN PONSEL MOBILE UNTUK MAHASISWA DAN ANAK-ANAK ANDA
    Lihat contoh berikut:
    SAMSUNG
    PERINGATAN: Hadiah ini adalah untuk orang-orang yang belum pernah memenangkan hadiah kami sebelumnya, jika Anda telah memenangkan TELEPON SAMSUNG sebelumnya, silakan menjauh, beri orang lain kesempatan untuk menang.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya akun mengatasnamakan Samsung yang ingin membantu siswa yang membutuhkan ponsel untuk belajar karena pandemi Covid19 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, akun tersebut adalah akun palsu. Samsung Indonesia melalui akun Twitter resminya mengkonfirmasi bahwa hanya ada satu akun Facebook page resmi yang sudah terverifikasi bernama Samsung Indonesia.

    Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] Fanpage Facebook Bantuan Samsung Pendidikan Adakan Program Bantuan Pendidikan”, melalui akun Twitter resmi Samsung Indonesia (@samsungID), Samsung Indonesia mengkonfirmasi bahwa pihaknya hanya memiliki satu akun Facebook page resmi yang sudah terverifikasi, yaitu Samsung Indonesia. Samsung Indonesia juga menghimbau agar tetap waspada dengan pihak yang mengatasnamakan Samsung.

    Sementara itu, dikutip dari AFP Indonesia, foto profil yang digunakan oleh laman Facebook yang membagikan unggahan menyesatkan itu juga berbeda dari logo yang digunakan di laman resmi Samsung Indonesia.

    Kesimpulan

    Akun palsu. Samsung Indonesia melalui akun Twitter resminya mengkonfirmasi bahwa hanya ada satu akun Facebook page resmi yang sudah terverifikasi bernama Samsung Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4913) [SALAH] “Siap-siap Tambah blangsak! Pertamina Akan Hapus Premium dan Pertalite”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/09/2020

    Berita

    Akun News Bandar Tangerang (fb.com/anjas8101) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Siap-siap Tambah blangsak! Pertamina Akan Hapus Premium dan Pertalite”
    berita tentang premium

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim bahwa Pertamina akan hapus Premium dan Pertalite adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, PT Pertamina (Persero) memastikan tetap menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite. Hal ini sesuai penugasan dari Pemerintah untuk menyalurkan BBM tersebut.

    Dilansir dari Liputan6.com, dalam keterangan tertulisnya, Pertamina berkomitmen penuh untuk melaksanakan penugasan sebaik-baiknya dengan menyalurkan dan menyediakan Premium di 4.700 outlet atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, disamping jenis BBM lainnya.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, sampai saat ini Pertamina masih tetap menyediakan dan menyalurkan Premium atau BBM RON 88 atau Premium yang merupakan penugasan dari Pemerintah. Sepanjang peraturan berlaku, maka penugasan pun tetap dijalankan Pertamina dengan sebaik-baiknya.

    Selain Premium, Pertamina juga menyediakan jenis BBM Umum yang meliputi Perta Series terdiri dari Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo dan Dex Series terdiri dari Pertamina Dex dan Dexlite. Penugasan penyaluran BBM jenis Premium tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 serta Kepmen ESDM Nomor 1851 K/15/MEM/2018.

    Namun dalam rangka mendukung agenda global untuk mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan bermotor dan sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 20 Tahun 2017, Pertamina terus konsisten mengedukasi konsumen dan mendorong penggunaan BBM dengan kualitas lebih baik serta lebih ramah lingkungan.

    Kesimpulan

    PT Pertamina (Persero) memastikan tetap menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite. Hal ini sesuai penugasan dari Pemerintah untuk menyalurkan BBM tersebut.

    Rujukan