• (GFD-2020-8382) Tidak Benar Ini Video Gus Yaqut yang Perintahkan Banser Lawan Rizieq Shihab

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/11/2020

    Berita


    KLAIM
    Beredar di Facebook video yang diklaim sebagai video ketika Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut memerintahkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melawan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Video ini menyebar bersamaan dengan beredarnya video ceramah Rizieq saat peringatan Maulid Nabi Muhammad pada 15 November 2020.
    Video tersebut memperlihatkan potongan rekaman orasi Gus Yaqut yang menyinggung kegiatan yang mengatasnamakan pengajian namun berisi pidato yang bisa memecah belah persatuan. Video itu diberi judul "Memalukan! Rizieq Hina Seluruh Umat Islam, Gus Yaqut: Perintahkan Banser Lawan!".
    Salah satu akun yang membagikan video tersebut adalah akun Berita Aktual, tepatnya pada 16 November 2020. Akun ini mengklaim sebagai kanal yang menyuguhkan informasi terbaru. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapatkan lebih dari 54 ribu reaksi dan 27 ribu komentar serta telah dibagikan lebih dari 6.500 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Berita Aktual.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan toolInVID. Selanjutnya, gambar-gambar itu ditelusuri jejak digitalnya denganreverse image toolGoogle dan Yandex.
    Hasilnya, ditemukan bahwa rekaman orasi Ketua Umum GP Ansor  Yaqut Cholil Qoumas dalam video tersebut adalah rekaman lama, tepatnya pada 18 November 2017 dalam kegiatan Banser di Bogor. Isi orasi itu pun sama sekali tidak terkait dengan ceramah Rizieq Shihab saat peringatan Maulid Nabi Muhammad pada 15 November 2020.
    Dalam video unggahan akun Berita Aktual, potongan rekaman orasi Gus Yaqut muncul di bagian awal, tepatnya pada detik ke-27 hingga ke-42. Isi orasi ini adalah: "Mengatasnamakan pengajian tetapi orang yang pidato di pengajian itu bermaksud untuk memecah belah persatuan kita, sahabat-sahabat sekalian, apa yang harus kita lakukan?"
    Potongan rekaman orasi Gus Yaqut kembali ditampilkan pada menit 1:26 hingga 1:35. Isi orasi itu adalah: “Saya yakin, karena keihklasan sahabat-sahabat sekalian, tidak ada satu pun sejengkal tanah di negara ini yang boleh direbut oleh kelompok-kelompok yang tidak mencintai negeri ini.”
    Video potongan orasi Gus Yaqut tersebut pernah diunggah oleh kanal YouTube Salafy News pada 19 November 2017 dengan judul “Pesan Gus Yaqut dari Garut kepada Kelompok Radikal”. Berikut isi orasi Gus Yaqut dalam video ini:
    “Jika ada kelompok-kelompok yang mengatakan mereka melakukan pengajian tetapi kemudian dibubarkan oleh Banser, katakan kepada mereka tidak ada pengajian yang dibubarkan oleh Banser, tetapi Banser menolak pengajian yang digunakan mereka sebagai alat untuk memecah belah umat Islam yang ada di Indonesia. Mereka hanya mengatasnamakan pengajian tetapi tidak ada pengajian di sana, yang ada hanya orasi-orasi, yang ada hanya upaya-upaya memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suatu ketika, sahabat-sahabat sekalian, jika ada seperti kelompok-kelompok ini lagi datang ke Garut mengatasnamakan pengajian tetapi orang yang pidato di pengajian itu bermaksud untuk memecah belah persatuan kita, sahabat-sahabat sekalian apa yang harus kita lakukan?"
    Adapun video utuh orasi Gus Yaqut di alun-alun Kota Bogor tersebut pernah diunggah oleh kanal YouTube Vortable pada 20 November 2017 dengan judul “Pidato Ketum PP GP Ansor, Gus Yaqut dihadapan RIBUAN BANSER GARUT!”.
    Terkait cuplikan-cuplikan lain yang digabungkan dalam video unggahan akun Berita Aktual, berdasarkan penelusuran Tempo, adalah video ceramah Rizieq Shihab pada 15 November 2020 dan video pernyataan Maaher At-Thuwailibi pada 12 November 2020.
    Sementara naskah yang dibacakan oleh pengisi suara dalam video unggahan akun Berita Aktual bersumber dari tiga berita Detik.com pada 16 November 2020, yakni yang berjudul “ GP Ansor Sindir Paradoks Keturunan Nabi Bicara Lonte di Acara Maulid”, “ Golkar Sindir 'Ceramah Lonte' Habib Rizieq: Katanya Revolusi Akhlak”, dan “ Diaz Hendropriyono : Maulid Nabi Diisi Kata Lonte, Habib Rizieq Hina Umat”.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah "video Gus Yaqut yang memerintahkan Banser untuk melawan Rizieq Shihab" keliru. Orasi Gus Yaqut dalam video itu tidak terkait dengan ceramah Rizieq Shihab saat peringatan Maulid Nabi Muhamammad pada 15 November 2020. Rekaman potongan orasi Gus Yaqut dalam video tersebut merupakan rekaman lama, tepatnya pada 18 November 2017 dalam kegiatan Banser di Bogor. Dalam orasi tersebut, Gus Yaqut menyinggung adanya kegiatan yang mengatasnamakan pengajian namun berisi pidato yang bermaksud memecah belah persatuan.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8381) Klaim bahwa Ini Foto Cincin Kawin yang Diambil dari Jari Korban Perang Dunia II Sebagian Benar

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 18/11/2020

    Berita


    Foto hitam-putih yang memperlihatkan ratusan cincin dalam sebuah kotak beredar di Facebook. Ribuan cincin itu diklaim sebagai cincin kawin yang diambil dari jari para korban Perang Dunia II. "Gambar cincin pernikahan yang diambil dari jari korban perang dunia II, bayangkan betapa banyak kisah cinta yang dikubur," demikian klaim yang menyertai foto tersebut.
    Salah satu akun yang membagikan foto beserta klaim yang berasal dari akun Instagram @infomenariq itu adalah akun Dhynazhayra, tepatnya pada 15 November 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 8.800 reaksi dan 617 komentar serta dibagikan lebih dari 500 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Dhynazhayra.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memeriksa klaim itu, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto di atas denganreverse image toolGoogle. Hasilnya, ditemukan bahwa foto tersebut pernah dimuat oleh situs penyedia foto Getty Images dengan judul “Wedding Rings Taken From Concentration Camp Inmates” atau "Cincin Kawin yang Diambil dari Penghuni Kamp Konsentrasi".
    Menurut keterangan Getty Images, foto yang diambil pada 5 Mei 1945 itu merupakan koleksi Corbis Historical. Foto itu menunjukkan cincin yang diambil oleh Nazi dari korban mereka untuk mengamankan emas. Pasukan Amerika Serikat menemukan cincin, jam tangan, batu mulia, kacamata, dan gigi palsu emas di dekat kamp konsentrasi Buchenwald, Jerman.
    Foto tersebut juga ditemukan di situs jual-belionlineAS, Amazon. Keterangan yang dimuat oleh Amazon sama dengan yang ditulis oleh Getty Images, bahwa tumpukan cincin kawin itu ditemukan di kamp Buchenwald oleh pasukan AS. Foto tersebut merupakan koleksi Perpustakaan Kongres AS.
    Dikutip dari situs Museum Memorial Holocaust AS (USHMM), Buchenwald merupakan salah satu kamp konsentrasi terbesar yang dibangun oleh Nazi, yang dibuka pada Juli 1937. Kamp ini berada di daerah berhutan di lereng utara Ettersberg, sekitar 5 mil barat laut Weimar, Jerman.
    Sebagian besar tahanan awal Buchenwald adalah tahanan politik. Pada November 1938, menyusul peristiwa Kristallnacht, pasukan militer Nazi, Schutzstaffel (SS), dan kepolisian Jerman mengirim hampir 10 ribu laki-laki Yahudi ke Buchenwald, di mana mereka diperlakukan dengan kejam.
    Selain tahanan politik dan orang Yahudi, di Buchenwald, terdapat pula para pelaku kriminal, Saksi Yehuwa, orang Roma (Gipsi), dan pembelot militer Jerman. Pada tahap berikutnya, di kamp itu, SS memenjarakan tawanan perang dari berbagai negara (termasuk AS), pejuang perlawanan, mantan pejabat pemerintahan negara-negara yang diduduki Jerman, dan pekerja paksa asing.
    Antara Juli 1937-April 1945, SS telah memenjarakan sekitar 250 ribu orang dari seluruh Eropa di Buchenwald. Tahanan pria yang terbunuh di kamp tersebut diperkirakan mencapai 56 ribu orang, di mana 11 ribu di antaranya adalah orang Yahudi. Dengan jumlah tahanan yang sangat besar ini, selama Perang Dunia II, Buchenwald berperan penting dalam sistem kerja paksa.
    Pada 11 April 1945, tahanan yang kelaparan menyerbu menara pengawas Buchenwald dan merebut kendali kamp. Sore harinya, pasukan AS memasuki Buchenwald dan menemukan lebih dari 21 ribu orang di kamp tersebut. Usai penyerbuan Buchenwald ini, pasukan AS mendokumentasikan kekejaman di balik kamp konsentrasi tersebut, termasuk ribuan cincin kawin itu.
    Peristiwa Holocaust
    Dilansir dari National Geographic, Holocaust merupakan peristiwa pembunuhan massal terhadap orang Yahudi serta kaum lainnya di Eropa oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II, tepatnya pada 1933-1945. Dikutip dari situs USHMM, orang Yahudi merupakan korban utama Holocaust. Orang Roma (Gipsi), penderita cacat mental dan fisik, serta orang Polandia juga menjadi sasaran pembantaian karena ras atau etnis mereka. Jutaan orang lainnya, termasuk Saksi Yehuwa, tawanan perang Uni Soviet, dan oposan politik, juga mengalami penindasan serta pembunuhan di bawah tirani Nazi.
    Kemurnian ras dan ekspansi spasial adalah inti dari pandangan Hitler. Kamp konsentrasi resmi pertama dibuka di Dachau pada Maret 1933. Selama enam tahun berikutnya, mereka mulai memecat orang Yahudi dari layanan sipil, melikuidasi bisnis milik Yahudi, serta menelanjangi pengacara dan dokter Yahudi. Pada November 1938, tindakan Nazi memuncak. Hal ini ditandai dengan malam Kristallnacht, di mana sinagoge, atau tempat ibadah orang Yahudi, di Jerman dibakar dan jendela toko-toko milik orang Yahudi dihancurkan.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas adalah "foto cincin kawin yang diambil dari jari korban Perang Dunia II" sebagian benar. Foto itu menunjukkan cincin-cincin yang diambil oleh Nazi Jerman dari korban mereka. Namun, cincin-cincin milik para korban Holocaust tersebut ditemukan oleh pasukan Amerika Serikat di dekat Buchenwald, salah satu kamp konsentrasi terbesar yang dibangun Nazi. Holocaust merupakan salah satu peristiwa besar yang terjadi selama Perang Dunia II, yang berupa pembunuhan massal terhadap orang Yahudi serta kaum lainnya, seperti orang Gipsi, orang Polandia, dan Saksi Yehuwa, di Eropa oleh Nazi.
    IKA NINGTYAS
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8380) Tidak Benar Ini Foto-foto Helikopter Jatuh di Perkebunan Tomohon Sulawesi Utara

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/11/2020

    Berita


    Foto-foto yang memperlihatkan bangkai helikopter yang jatuh di sebuah perbukitan beredar di Facebook. Menurut klaim yang menyertai foto-foto itu, helikopter tersebut mengalami kecelakaan di perkebunan sekitar Tomohon, Sulawesi Utara.
    Akun yang membagikan foto-foto beserta klaim itu adalah akun Aldrian Rambitan, tepatnya pada 6 November 2020. Akun ini menulis, “Kecelakan hely di perkebunan d tomohon.” Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah mendapatkan 64 reaksi serta dibagikan lebih dari 200 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Aldrian Rambitan.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, helikopter yang jatuh di perbukitan dalam foto-foto tersebut bukan berada Tomohon, Sulawesi Utara, melainkan di Portugal. Kecelakaan helikopter ini telah terjadi beberapa bulan yang lalu, yakni pada 31 Mei 2020.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tempo menelusuri jejak digital foto-foto tersebut denganreverse image toolSource, Google, Yandex, dan Bing. Salah satu foto pernah dimuat dalam artikel situs  Proyecto Cinco  pada 3 September 2020.
    Menurut laporan Proyecto Cinco, ketika itu, beredar isu yang menyebut telah terjadi kecelakaan helikopter di kawasan hutan La Malinche, Meksiko. Warga yang khawatir pun melapor ke nomor darurat 911. Sejumlah perusahaan keamanan kemudian dikerahkan untuk mendatangi lokasi yang diduga sebagai titik jatuhnya helikopter. Namun, informasi itu ternyata palsu.
    Foto-foto yang identik juga pernah dimuat dalam artikel di situs milik saluran berita televisi kabel Portugal, TVI 24, pada 31 Mei 2020. Artikel itu berjudul “Helikopter Pemadam Kebakaran Jatuh di Gois”. Gois merupakan sebuah kota di distrik Coimbra, Portugal.
    Selain foto, dalam artikel tersebut, diunggah pula video yang memperlihatkan reporter yang sedang melaporkan kecelakaan helikopter tersebut dari lokasi kejadian. Menurut laporan TVI 24, helikopter itu jatuh di daerah yang sulit diakses di wilayah Aigra Velha, Gois, dalam kegiatan pelatihan saat bersiap untuk mengambil air.
    Dilansir dari surat kabar harian Portugal, Jornal de Noticias (JN), helikopter tersebut jatuh pada 31 Mei 2020 sekitar pukul 17.20 waktu setempat di daerah pegunungan dalam kegiatan pelatihan pemadaman kebakaran. Helikopter jatuh sesaat setelah lepas landas. Dua pengemudi helikopter itu mengalami luka ringan. Mereka pun dibawa ke Rumah Sakit Coimbra.
    Menurut otoritas Portugal, helikopter itu milik perusahaan swasta Helibravo, yang biasanya bekerja sama dengan pemerintah dalam memadamkan kebakaran. "Itu adalah manuver untuk mengumpulkan air di dalam tangki, untuk melatih pilot, yang menyebabkan dua orang terluka ringan," kata komandan pemadam kebakaran Gois, Fernando Goncalves.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto-foto di atas adalah foto-foto helikopter jatuh di perkebunan Tomohon, Sulawesi Utara, keliru. Kecelakaan helikopter dalam foto-foto itu terjadi di Gois, Portugal, pada 31 Mei 2020. Helikopter tersebut jatuh saat para awak sedang berlatih untuk misi pemadaman kebakaran.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8379) Tuduhan Covid-19 Hanya Konspirasi karena Hasil Tes Positif pada Pepaya dan Kambing di Tanzania Tidak Terbukti

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/11/2020

    Berita


    KLAIM
    Klaim bahwa "hasil tes positif Covid-19 pada pepaya dan kambing di Tanzania menunjukkan penyakit tersebut hanyalah konspirasi" beredar di Facebook. Klaim itu terdapat dalam unggahan akun M Ulum pada 15 November 2020. Akun tersebut membagikan gambar yang memuat foto Presiden Tanzania John Magufuli.
    Dalam gambar itu, terdapat pula teks yang berbunyi, "Presiden Tanzania, John Magufuli, sengaja mengimpor test kit yang disediakan WHO untuk menguji keabsahan alat tersebut. Hasilnya, buah pepaya, kambing, hingga oli dinyatakan positif corona!” Akun M Ulum pun menulis, "Waduh kalau begini semua bisa terinfeksi virus corona dong, corona sebenarnya konspirasi atau beneran?”
    Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 1.700 reaksi dan 434 komentar serta dibagikan sebanyak 95 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook M Ulum.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo membandingkannya dengan pemberitaan media asing yang kredibel. Dikutip dari kantor berita Reuters, pada 3 Mei 2020, Presiden Tanzania John Magufuli memang menyatakan bahwa alat tes Covid-19 yang diimpor oleh negaranya mengalami kesalahan teknis karena mendeteksi kambing dan pepaya positif Covid-19.
    Pernyataan itu disampaikan Magufuli dalam sebuah acara di Chato, barat laut Tanzania. Magufuli telah menginstruksikan pasukan keamanan Tanzania untuk memeriksa kualitas alat tes. Secara acak, mereka mengumpulkan beberapa sampel non-manusia, termasuk pepaya, kambing, dan domba, namun ditulis dengan nama dan usia manusia.
    Sampel-sampel ini kemudian dikirim ke laboratorium Tanzania untuk diuji Covid-19. Teknisi laboratorium tidak mengetahui asal-usul sampel tersebut. Sampel dari pepaya dan kambing kemudian dinyatakan positif Covid-19, dan hal ini dikaitkan dengan adanya kemungkinan beberapa orang yang dikonfirmasi positif padahal tidak terinfeksi virus Corona.
    Sehari setelah menyatakan hal itu, Magufuli melakukan skorsing terhadap kepala laboratorium kesehatan nasional yang bertanggung jawab atas pengujian Covid-19, seperti dilansir dari Al Jazeera. Magufuli mencurigai adanya “permainan kotor” di laboratorium dan memerintahkan penyelidikan dengan membentuk tim yang beranggotakan 10 orang pada 4 Mei 2020.
    Masalahnya, Magufuli tidak terbuka mengenai merek dan asal alat tes Covid-19 tersebut diimpor. Al Jazeera menulis bahwa pemerintahan Magufuli konsisten meremehkan virus Corona. Dia banyak menerima kritik karena sebelumnya merahasiakan pandemi Covid-19 dan meminta rakyat Tanzania berdoa untuk menyingkirkan virus Corona.
    Pihak oposisi di Tanzania menuduh pemerintahan Magufuli menyembunyikan informasi dan gagal menangani penyakit itu dengan serius. Sekolah dan universitas telah ditutup, tapi pasar, halte bus, dan toko ramai seperti biasanya. Bahkan, Magufuli mendesak warga untuk terus bekerja keras dan tetap pergi ke gereja atau masjid.
    Tanzania mengumumkan kasus Covid-19 pertamanya pada 16 Maret 2020, dan telah mencatatkan 480 kasus serta 16 kematian pada awal Mei 2020. Infeksi dan kematian Covid-19 yang dilaporkan di seluruh Afrika memang relatif rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat atau sebagian Asia dan Eropa. Tapi Afrika juga memiliki tingkat pengujian yang sangat rendah, hanya sekitar 500 tes per satu juta orang.
    Hasil Investigasi
    Dilansir dari kantor berita Xinhua, hasil investigasi terhadap laboratorium kesehatan nasional Tanzania dipublikasikan pada 24 Mei 2020. Menurut menteri kesehatan setempat, Ummy Mwalimu, hasil penyelidikan menunjukkan beberapa kekurangan, termasuk mesin yang rusak untuk menguji sampel Covid-19.
    Kekurangan lain yang diidentifikasi oleh tim penyelidikan antara lain adalah kurangnya pengawasan teknis untuk pengujian sampel Covid-19, buruknya kualitas hasil tes Covid-19, dan jeleknya penyimpanan sampel yang diuji untuk tes Covid-19. Tim juga mengungkap laboratorium yang didirikan pada 1968 itu kekurangan tenaga profesional di bidang bioteknologi dan biologi molekuler.
    Menindaklanjuti temuan itu, Kementerian Kesehatan Tanzania memindahkan pengujian sampel Covid-19 ke laboratorium kesehatan nasional yang baru, yang selesai dibangun pada Mei 2020. Laboratorium yang dilengkapi dengan fasilitas berteknologi tinggi ini berada di kawasan Mabibo, Dar es Salaam.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa "hasil tes positif Covid-19 pada pepaya dan kambing di Tanzania menunjukkan penyakit tersebut hanyalah konspirasi" tidak terbukti. Pertama, tidak ada informasi bahwa alat tes yang digunakan di Tanzania tersebut diimpor dari WHO mengingat, sebagai organisasi kesehatan di bawah PBB, mereka tidak menangani penjualan alat tes Covid-19. Kedua, hasil penyelidikan tim Kementerian Kesehatan Tanzania menemukan kerusakan pada mesin tes Covid-19, kurangnya pengawasan teknis untuk pengujian sampel Covid-19, buruknya kualitas hasil tes Covid-19, dan jeleknya penyimpanan sampel yang diuji untuk tes Covid-19 di laboratorium kesehatan nasional mereka yang dibangun pada 1968. Faktor-faktor ini mempengaruhi hasil positif Covid-19 pada pepaya dan kambing.
    IKA NINGTYAS
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan