• (GFD-2023-12254) [SALAH] Subsidi Ulang Tahun ke-78 Saudia Airlines

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 31/03/2023

    Berita

    “https://luckdraw[dot]buzz/saudiaair/SdNnIPt4PA95e97VZcu52Q”
    dengan preview
    “SAUDIA AIRLINES 78th Anniversary Government Welfare Subsidy
    Every citizen can enjoy Government Welfare Subsid… www.saudiaair[dot]qa”
    Hari Jadi ke-78 SAUDIA AIRLINES
    SAUDIA AIRLINEA 78th

    Subsidi Kesejahteraan Pemerintah Hari Jadi ke-78 SAUDIA AIRLINES
    Saudi arabia airlanes
    Saudia airlines

    Hasil Cek Fakta

    Beredar melalui pesan berantai link yang mengarahkan pada website yang mengklaim Saudia Airlines membagikan uang sebesar Rp. 124.024.000 dalam rangka merayakan ulang tahun ke-78.

    Faktanya, melalui website resmi Saudia Airlines, Saudia.com tidak terdapat informasi terkait kuesioner tersebut. Tidak ditemukan pula informasi tentang kuesioner tersebut dalam semua akun media sosial Saudia Airlines yang sudah terverifikasi.

    Melansir Liputan6.com Saudia Airlines sendiri baru akan berulang tahun ke-78 pada September mendatang.

    Pesan berantai yang tersebar merupakan indikasi dari scam. Mereka menyasar masyarakat untuk mendapatkan data seperti umur, jenis kelamin, dan juga data pribadi lainnya.

    Website dibuat semirip mungkin dengan aslinya agar masyarakat terkecoh. Iming-iming hadiah juga merupakan trik dari para scammer agar masyarakat percaya.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Informasi salah, melalui website resmi Saudia Airlines, Saudia.com tidak terdapat informasi terkait kuesioner tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12253) [SALAH] Mario Dandy dan Agnes Divonis Mati

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 30/03/2023

    Berita

    “KEJAGUNG AKHIRNYA TURUN TANGAN, PERINTAHKAN JPU TUNTUT MARIO & AGNES DIVONIS MATI”

    Hasil Cek Fakta

    Unggahan tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama Garuda News pada 20 Februari 2023 lalu yang membawa klaim bahwa Mario dan Agnes akan mendapat vonis mati. Lalu apakah klaim tersebut benar?

    Dalam video berdurasi 8 menit tersebut tidak ada kalimat yang menjelaskan bahwa Kejaksaan Agung memerintahkan JPU untuk menjatuhi Mario dan Agnes hukuman mati. Isi video tersebut hanya menjelaskan mengenai tidak adanya restorative justice untuk Mario Dandy.

    Dikutip dari Liputan6.com, Mario Dandy Satriyo tersangka kasus penganiayaan David Latumahina alias Cristalino David Ozora dijerat dengan 355 KUHP Ayat 1. Subsider 354 Ayat 1 KUHP. Lebih subsider Pasal 353 Ayat 2 KUHP. Lebih-lebih subsider Pasal 351 Ayat 2 KUHP dan atau 76 C juncto 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.

    Sehingga anak dari eks pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo itu pun diancam hukuman maksimal 12 tahun penjara, tidak mendapatkan hukuman mati seperti yang dikatakan pada judul unggahan tersebut

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Vendra Panji

    Pembahasan dalam video tidak memiliki kesesuaian dengan judul video, tidak ada pembahasan yang mengatakan bahwa Mario dan Agnes mendapat tuntutan vonis mati..

    Rujukan

  • (GFD-2023-12252) [SALAH] DEMI TIGA PERIODE, JOKOWI RELA BAYAR 500 TRILIUN KE BAWASLU DEMI JEGAL ANIES

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 31/03/2023

    Berita

    BREAKING NEWS ~ NGOTOT 3 PERIODE !! JOKOWI RELA BAYAR 500 T KE BAWASLU DEMI JEGAL ANIES

    DEMI AMBIS 3 PERIODE
    JOKOWI RELA BAYAR 500 T KE BAWASLU DEMI JEGAL ANIES

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video dari channel youtube SARJANA MUDA dengan klaim narasi yang menyatakan bahwa Jokowi berambisi untuk masa jabatan tiga periode dan rela membayar 500 Triliun kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) demi menjegal Anies di pemilu 2024 mendatang.

    Setelah dilakukan penelusuran, isi dalam video tersebut hanya berisi cuplikan video kegiatan Anies Baswedan dan cuplikan video pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun. Salah satu cuplikan video yang menampilkan kegiatan Anies identik dengan video saat Anies bersilaturahmi dengan Ulama, Habib, dan Para Tokoh Se-Madura.

    Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari pantau.com berjudul “Bawaslu Sebar SMS Larang Safari Politik Anies, Refly Harun: Bikin Ngakak dan Kurang Kerjaan!” yang diunggah pada 19 Maret 2023 dan artikel dari liputan6.com berjudul “Tolak Kedatangan Anies Baswedan di Jatim, Kelompok PNIB Tebar Spanduk di Sejumlah Lokasi” yang diunggah pada 16 Maret 2023.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Jokowi berambisi untuk masa jabatan tiga periode dan rela membayar 500 Triliun kepada Bawaslu demi menjegal Anies tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya judul dan isi video tidak berkaitan. Dalam video tersebut tidak ditemukan informasi bahwa Jokowi berambisi untuk masa jabatan tiga periode dan rela membayar 500 Triliun kepada Bawaslu demi jegal Anies.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12251) [SALAH] KPK TEMUKAN DANA 300 TRILIUN UNTUK BIAYA KAMPANYE GANJAR

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 31/03/2023

    Berita

    K-pk T3mukan Bukt1 Ku4t !! 4liran D4na 300t Untuk B1ay4 K4mpanye H1tam G4nj4r 2024

    Terungkap…
    DANA 300 T MASUK KANTONG PARTAI
    MEGA BAGIKAN UANG HASIL DARI MENKEU UNTUK DANA KAMPANYE G4NJAR

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video dari halaman facebook bernama Perspektif dengan klaim narasi yang menyatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) temukan dana sebesar 300 Triliun untuk biaya kampanye hitam Ganjar 2024 mendatang.

    Setelah dilakukan penelusuran, video yang ditayangan pada klaim tersebut identik dengan video unggahan channel youtube resmi KOMPAS TV berjudul “KPK Periksa Ganjar Pranowo Sebagai Saksi Korupsi E-KTP” yang tayang pada 10 Mei 2019.

    Dalam video tersebut Ganjar Pranowo dipanggil KPK sebagai saksi dalam kasus suap pengadaan KTP elektronik.

    Selain itu terdapat juga video yang identik dengan uggahan kompas.tv berjudul “Ganjar dan Ahok Dilaporkan ke KPK oleh PNPK” yang diunggah pada 8 Januari 2022.

    Video tersebut menampilkan Presidium Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK) Adhie Massaardi yang melaporkan sejumlah dugaan kasus korupsi melibatkan Ahok serta Ganjar Pranowo.

    Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel goriau.com berjudul “Kasus KTP-el Bisa Jadi Alasan Megawati Tidak Restui Pencapresan Ganjar Pranowo” yang diunggah pada 26 Maret 2023.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa KPK temukan dana sebesar 300 Triliun untuk biaya kampanye hitam Ganjar tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Faktanya judul dan isi video tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa KPK temukan dana sebesar 300 Triliun untuk biaya kampanye hitam Ganjar 2024 mendatang.

    Rujukan