• (GFD-2025-26344) [PENIPUAN] Raffi Ahmad: Metode Air Garam Jadi Program Nasional Perangi Diabetes

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “Med Blog” pada Selasa (4/3/2025) membagikan video [arsip] yang memperlihatkan Raffi Ahmad, disertai narasi:
    “PEMERINTAH INDONESIA SECARA RESMI MEMASUKKAN METODE INI KE DALAM PROGRAM NASIONAL UNTUK MEMERANGI DIABETES”
    “Hari ini, pemerintah Indonesia secara resmi memasukkan metode ini ke dalam program nasional untuk melawan diabetes sesuai jadwal hingga akhir musim dingin 2025 seluruh penduduk Indonesia akan bebas dari diabetes metode yang dikembangkan oleh dokter Tony Setiobudi ini sangat sederhana. Sehingga orang bisa menggunakannya tanpa harus keluar rumah epidemi diabetes di Indonesia akan segera berakhir sekarang saya serahkan kepada dokter Toni Setiobudi, orang yang bertanggung jawab atas program nasional melawan diabetes. Nama saya dokter Tony Setiobudi, selama 17 tahun terakhir saya fokus mempelajari berbagai metode untuk mengatasi kadar gula darah tinggi. … Hanya 1 gelas air garam Anda bisa melunakkan dinding pankreas, memperbaiki aliran darah dan menstabilkan kadar gula darah hanya dalam 7 jam. … klik tombol di bawah untuk menonton video dan mulai terapkan metode ini hari ini juga.”

    Hingga Kamis (27/3/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 2.000-an akun.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta AFP.

    Berdasarkan hasil penelusuran AFP, tidak ditemukan adanya pemberitaan resmi terkait program nasional dari pemerintah untuk memerangi diabetes dengan metode air garam seperti yang disebutkan dalam video unggahan Facebook “Med Blog”.

    Dengan metode reverse image search di Google, AFP menemukan video Raffi Ahmad serupa dengan tayangan siniar di kanal YouTube resminya “Rans Entertainment”.

    Dalam tayangan siniar yang tayang pada Juni 2021 tersebut, Raffi Ahmad tidak membahas mengenai diabetes, ia membahas mengenai kehidupan keluarga bersama istrinya.

    Kemudian, video yang menunjukkan Dr. Tony Setiobudi serupa dengan video di YouTube resminya berjudul “PERLUKAH BERJEMUR DI SIANG BOLONG UNTUK MENDAPATKAN VITAMIN D?” tayang pada Rabu (11/9/2019). Tony tidak menyebut soal diabetes, hanya menjelaskan manfaat sinar matahari dan kaitannya dengan vitamin D.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Raffi Ahmad jelaskan bahwa pemerintah Indonesia secara resmi memasukkan metode air garam ke dalam program nasional untuk perangi diabetes” merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-26343) [SALAH] Video “Sindikat Pembiusan di Mal untuk Perdagangan Organ”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “Jejak Digital News” [arsip] dan akun TikTok “maklong_93” [arsip] pada Kamis (20/3/2025) membagikan video disertai narasi:
    Berikut narasi lengkapnya:
    “Waspada! Sindikat Pembiusan di Toilet Mal Jakarta, Diduga untuk Perdagangan Organ. Kasus mengejutkan terjadi di salah satu mal di Jakarta, di mana sindikat pembiusan di toilet diduga terkait dengan perdagangan organ ilegal. Seorang pelaku telah diaman…”
    “waspada untuk kitas semua,selalu berhati-hati jika henda ketempat sepi dan kalau bisa ajaklah teman anda jangan sendirian. hampir aja kakak kaos ptih ini kena bius oleh wanita baju biru lengan pjg di kamar mandi mall. perlengkapan bedahnya sungguh mengerikan.”

    Hingga Kamis (27/3/2025) unggahan Facebook “Jejak Digital News” disukai oleh 9 pengguna dan menuai 6 komentar, sementara unggahan TikTok “maklong_93” disukai oleh 100-an pengguna dan menuai 13 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri gambar tangkapan layar dari video tersebut melalui Yandex Image. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan tribunnews.com “Video Viral Pembiusan di WTC Mangga Dua, Ternyata Bukan Pencurian Organ dan Terungkap Fakta Aslinya”.

    Dari pemberitaan yang tayang Maret 2019 itu, diketahui bahwa memang terjadi penyekapan. Namun, motif dari aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan pembiusan untuk perdagangan organ ilegal.

    “Perlu digarisbawahi bahwa ini masalah cinta segitiga, tidak benar itu setelah dibius akan dijual organ tubuhnya, itu tidak benar,” kata Julianthy (saat itu Kapolsek Pademangan yang menangani kasus tersebut).

    Terkait jarum suntik yang ada dalam tas pelaku, Julianthy menjelaskan pelaku sering membawa benda tersebut karena bekerja di bidang kosmetik.

    Kesimpulan

    Video disertai klaim “sindikat pembiusan di mal untuk perdagangan organ” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-26342) [SALAH] Maarten Paes Dicoret dari Timnas Indonesia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “Justin Hubner Fans 🇲🇨🦅” pada Selasa (11/3/2025) membagikan foto [arsip] disertai narasi:
    “Breaking news: KIPER TIMNAS INDONESIA Marteen PAES, RESMI dicoret dari SKUAD TIMNAS INDONESIA 😔😔😔”
    “Kabar Menggemparkan. Patrick Kluivert: Coret Maarten Paes Dari Skuad Timnas Indonesia.”

    Hingga Kamis (27/3/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 168 pengguna dan menuai 100-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama memasukkan kata kunci “susunan pemain Timnas Indonesia” ke kolom pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan rctiplus.com “Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Diumumkan Patrick Kluivert pada 25 Maret 2025”.

    Dari pemberitaan yang tayang pada Senin (24/3/2025) itu, diketahui Maarten Paes masih masuk dalam susunan pemain Timnas Indonesia sebagai kiper saat laga melawan Bahrain pada Selasa (25/3/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Maarten Paes dicoret dari Timnas Indonesia” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-26341) [PENIPUAN] Tautan Daftar “Bansos PKH, BPNT, dan BLT Miskin Ekstrem”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “Dana Bansos” pada Selasa (25/2/2025) membagikan tautan [arsip] disertai narasi:
    “Pemerintah mulai menyalurkan bantuan sosial PKH, BPNT, dan BLT Miskin Ekstrem mulai hari ini, dengan pencairan terakhir pada 27 Maret 2025. Pencairan ini dilakukan menjelang cuti bersama Idul Fitri 2025, untuk memastikan dana bantuan sampai kepada penerima sebelum libur panjang dimulai pada 28 Maret 2025. Link pendaftaran bansos : 👇🏻https://pendaftaran-bansospkh[dot]verce[dot].app/”

    Hingga Kamis (27/3/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 16 pengguna dan menuai 7 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “pendaftaran bansos PKH, BPNT, dan BLT” ke kolom pencarian Google untuk menemukan sumber pemberitaan yang valid. Hasil penelusuran mengarah ke artikel tirto.id “6 Bansos yang Cair Sebelum Lebaran Idul Fitri 1446 H”.

    Dari artikel yang tayang pada Jumat (14/3/2025) tersebut diketahui memang benar pemerintah akan mencairkan bansos PKH, BPNT, dan BLT Dana Desa. Namun, daftar penerima bantuan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) terbaru yang dimiliki pemerintah.

    Dilansir dari detik.com, pendaftaran DTKS secara daring dilakukan melalui aplikasi “Cek Bansos”. Untuk pendaftaran luring secara mandiri, sebagaimana dikutip dari indonesiabaik.id, dilakukan dengan datang langsung ke kantor desa/kelurahan setempat, selanjutnya akan ada musyawarah di tingkat desa/kelurahan untuk membahas kondisi kelayakan pendaftar sebagai calon penerima bansos.

    TurnBackHoax kemudian mengakses tautan yang dibagikan akun Facebook “Dana Bansos” tersebut. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi milik pemerintah, tetapi ke formulir pengisian data nama lengkap dan nomor telepon, hingga meminta kode OTP yang terkirim di WhatsApp.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “pendaftaran bansos PKH, BPNT, dan BLT miskin ekstrem” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan