• (GFD-2020-5126) [SALAH] “Pembuatan group WhatsApp ‘INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19’ dan pembagian VAKSIN”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/09/2020

    Berita

    Sebuah pesan berisi ajakan undangan masuk grup Whatsapp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah pemularan Covid-19 dan pembagian vaksin Covid-19 beredar di aplikasi berbagi pesan Whatsapp.

    Adapun narasi lengkap pesan yang beredar tersebut adalah sebagai berikut:

    “Ini mau buat group Whatsapp “INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19” dan pembagian VAKSIN bagi yg terjangkit COVID kami akan berikan obat nya. Kode verifikasi akan dikirim ke nomor WhatsApp calon anggota demi keamanan group. Nanti ada SMS masuk di nomor nya yang berisi kode verifikasi keamanan langsung infokan kodenya kesini”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya ajakan undangan masuk grup Whatsapp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah pemularan Covid-19 dan pembagian vaksin Covid-19 melalui aplikasi berbagi pesan Whatsapp adalah klaim yang salah.

    Faktanya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa pesan tersebut hoaks alias tidak benar. Menurut Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun Twitter menanggapi informasi yang beredar tersebut. BNPB menyatakan informasi tersebut bukan dari BNPB dan mengimbau agar masyarakat waspada.

    “Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih.” tulis akun @BNPB_Indonesia pada Senin, (21/9/2020)

    Sementara itu, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (24/9/2020), juga menyatakan informasi itu tidak benar. Menurut Agus, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan.

    “Tidak ada (informasi semcam itu dari pemerintah. Masukin member ke WA grup setahu saya tidak perlusecurity code. Biasanya yang minta security code itu kemungkinan penipuan. WA kita bisa dibajak,” ujar Agus.

    Senada dengan Agus, Direktur Jenderal P2P Kemenkes Achmad Yurianto juga mengimbau agar masyarakat mengikuti informasi resmi pemerintah.

    “Ikuti berita resmi pemerintah,” kata Yuri, saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Selasa (22/9/2020)

    Kesimpulan

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa pesan tersebut hoaks alias tidak benar. Menurut Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo, pesan tersebut terindikasi pada aktivitas penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5125) [SALAH] Imbauan DJP Pati Perihal Pembayaran Pajak Virtual ke Rekening Pribadi

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/09/2020

    Berita

    Kami dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) Kabupaten Pati menghimbau untuk segera melakukan pembayaran melalui Virtual Account Transfer agar menghindari denda telat bayar.

    Dimohon segera Transfer sebelum jam 12.00 WIB

    Apabila anda menggunakan:

    Rekening BNI
    No. Virtual Account : 9880080099874982

    Atasnama : LENTE RIBOK

    Rekening Madiri
    No. Virtual Account : 13191219625

    Atasnama : JEMIMAH SIGIRO

    Dimohon untuk transfer sebelum jam 12.00 WIB. Terimakasih.

    Hormat kami,

    Direktorat Jenderal Pajak

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah imbauan melalui pesan berantai Whatsapp oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kabupaten Pati perihal pembayaran pajak melalui virtual account atau nomor identifikasi pelanggan. Menurut narasi yang beredar, untuk masyarakat yang ingin melakukan pembayaran pajak bisa mentransfer uang ke nomor rekening yang sudah dicantumkan.

    Menanggapi pesan tersebut, pihak DJP kabupaten Pati pun langsung angkat bicara. Melansir dari media sosial Instagram @pajakpati, dinyatakan bahwa pihak DJP kabupaten Pati tidak pernah mengeluarkan imbauan seperti yang tengah beredar.

    Berikut klarifikasi lengkap oleh DJP kabupaten Pati:

    Waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak.

    Pembayaran pajak langsung masuk ke kas negara melalui ATM, internet banking, mesin EDC, mobile banking atau loket Bank/Pos persepsi, bukan melalui rekening personal.

    Jika #KawanPajak mendapat pesan seperti ini silahkan menghubungi kring pajak di 1500200 atau KPP #KawanPajak terdaftar.

    #PajakKitaUntukKita

    ===

    Kesimpulan

    Informasi palsu. Direktorat Jendral Pajak (DJP) kabupaten Pati menegaskan pesan tersebut adalah hoaks. Masyarakat pun diimbau waspada, terhadap segala bentuk pesan yang mengatasnamakan DJP kabupaten Pati.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5124) [SALAH] Artikel Detik.com “Trans Studio Bandung Tutup Mulai Hari ini Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona di Bandung”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/09/2020

    Berita

    “Trans Studio Bandung Tutup Mulai Hari ini Untuk Cegaj Penyebarann Virus Corona di Bandung”

    Covid Bandung

    Hasil Cek Fakta

    Warga bandung dikejutkan dengan beredarnya tangkapan layar berita milik detik.com perihal adanya penutupan yang dilakukan oleh Trans Studio Bandung demi mencegah virus corona atau Covid-19. Informasi tersebut marak beredar melalui pesan berantai Whatsapp terhitung sejak 26 September 2020 lalu.

    Namun belakangan diketahui bahwa informasi tersebut adalah palsu alias hoaks. Coba melakukan penelusuran pada kanal indeks detik.com, tidak ditemukan berita dengan judul seperti tangkapan layar yang beredar. Melalui akun Twitter, @detikTravel menegaskan jika tangkapan layar tersebut sudah melalui proses sunting pada bagian tanggal penerbitan dan juga judul.

    Faktanya, judul dari artikel asli milik detik adalah “Trans Studi Bandung Buka, Geliat Ekonomi Diharapkan Tumbuh” yang terbit pada 24 Agustus 2020. Mengacu pada seluruh referensi, tangkapan layar berita detik.com berjudul “Trans Studio Bandung Tutup Mulai Hari ini Untuk Cegaj Penyebarann Virus Corona di Bandung” adalah palsu dan masuk ke dalam kategori manipulated content atau konten manipulasi.

    Kesimpulan

    Judul palsu. Judul tersebut adalah hasil manipulasi atau penyuntingan dari artikel asli milik detik.com berjudul “Trans Studio Bandung Buka, Geliat Ekonomi Diharapkan Tumbuh” yang terbit pada 28 Agustus 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5123) [SALAH] “Arief Puyouno: Saya Yakin Dana Penanggulangan Covid-19 di DKI Banyak Penyimpangan Karena Gabenernya Adalah Kaki Tangan Kadrun Gila”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/09/2020

    Berita

    “Arief Puyouno: Saya Yakin Dana Penanggulangan Covid-19 di DKI Banyak Penyimpangan Karena Gabenernya Adalah Kaki Tangan Kadrun Gila”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Diana Diansary Sari mengunggah gambar dengan judul “Arief Puyouno: Saya Yakin Dana Penanggulangan Covid-19 di DKI Banyak Penyimpangan Karena Gabenernya Adalah Kaki Tangan Kadrun Gila” di Toleransi Indonesia pada tanggal 25 September 2020.

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel kerjajokowi.top yang berjudul “Arief Puyouno: Saya Yakin Dana Penanggulangan Covid-19 di DKI Banyak Penyimpangan” yang tayang pada Rabu, 13 September 2020.

    Dengan demikian, gambar tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah dilakukan penyuntingan di bagian judul artikel.

    = = =

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel kerjajokowi.top yang berjudul “Arief Puyouno: Saya Yakin Dana Penanggulangan Covid-19 di DKI Banyak Penyimpangan” yang tayang pada Rabu, 13 September 2020.

    Rujukan