• (GFD-2020-5134) [SALAH] “Kantor Bupati Jayawijaya Wamena di bakar habis oleh Warga Masyarakat Penolakan Otsus Jilid II”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2020

    Berita

    Akun WEST PAPUA (fb.com/111736646942655) mengunggah foto Kantor Bupati Jayawijaya di Wamena, Papua, yang sedang terbakar dengan narasi :

    “KANTOR BUPATI JAYAWIJAYA WAMENA
    DI BAKAR HABIS OLEH WARGA MASYARAKAT PENOLAKAN OTSUS JILID II PAPUA MERDEKA”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa Kantor Bupati Jayawijaya di Wamena terbakar pada aksi tolak Otsus Papua Jilid II pada 25 September 2020 adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, foto yang diunggah adalah foto tahun 2019. Hingga saat ini, Kantor Bupati Jayawijaya belum dibangun kembali pasca terbakarnya Kantor Bupati Jayawijaya akibat kerusuhan pada 23 September 2019 lalu. Selain itu, tidak ada aksi tolak Otsus Papua Jilid II pada 25 September 2020 di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya.

    Dilansir dari Tempo, Tim CekFakta Tempo menghubungi pemimpin redaksi media lokal Papua, Kabarpapua.co, Syamsuddin Levi Lazore. Dia memastikan tidak ada unjuk rasa pada 25 September 2020 di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya. “Dua wartawan di Wamena sudah saya hubungi, mereka mengatakan tidak ada aksi tolak Otsus Papua Jilid II pada 25 September 2020,” kata Syamsuddin pada 29 September 2020.

    Terkait foto yang beredar di media sosial, yang memperlihatkan Kantor Bupati Jayawijaya terbakar, Syamsuddin mengatakan bahwa foto tersebut merupakan foto peristiwa pada 2019 lalu. “Itu hoaks. Kantor bupati belum dibangun. PNS masih berkantor di gedung otonom,” ujarnya.

    Tempo pun menelusuri pemberitaan terkait pembakaran Kantor Bupati Jayawijaya pada 2019 dengan mesin pencarian Google. Hasilnya, ditemukan bahwa Kantor Bupati Jayawijaya terbakar dalam peristiwa kerusuhan di Wamena, Papua, pada September 2019.

    Dilansir dari Kompas.com, Kantor Bupati Jayawijaya di Wamena, Papua, hangus dibakar massa dalam peristiwa kerusuhan pada 23 September 2019. Kontributor Kompas.com di Wamena, John Roy Purba, melaporkan bahwa kantor bupati yang berada di Jalan Yos Sudarso tersebut dibakar oleh demonstran yang bertindak anarkis.

    Para demonstran yang terdiri dari siswa sekolah di Jayawijaya itu terpicu oleh pernyataan guru terhadap seorang siswa yang diduga berbau rasis. Namun, menurut Kepolisian Daerah Papua, dugaan terkait ujaran rasial itu tidak benar.

    Dilansir dari Kabarpapua.co, pasca terbakarnya Kantor Bupati Jayawijaya akibat kerusuhan pada 23 September 2019 lalu, seluruh pelayanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) non teknis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya akan dipusatkan di Gedung Otonom Wenehule Hubi.

    Selama ini, gedung itu hanya ditempati oleh beberapa OPD, dan kini pemanfaatannya dioptimalkan dengan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Jayawijaya. “Kami semua akan berkantor di Gedung Otonom dan sudah kami tinjau. Jadi, semua OPD bisa di Gedung Otonom, begitu juga bupati dan wakil bupati,” kata Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua pada 14 Oktober 2019.

    Dilansir dari Jubi.co.id, bertepatan dengan HUT Kota Wamena pada 10 Desember 2019, Pemkab Jayawijaya mulai membongkar kantor bupati untuk dibangun kembali. Kantor bupati ini bakal dibangun tiga lantai, dalam dua tahun anggaran, yakni 2020-2021. Pembangunan ini diperkirakan menelan dana Rp 200 miliar. Selain dari APBD, dana bakal bersumber dari bantuan Gubernur Papua.

    Kesimpulan

    Foto tahun 2019. Hingga saat ini, Kantor Bupati Jayawijaya belum dibangun kembali pasca terbakarnya Kantor Bupati Jayawijaya akibat kerusuhan pada 23 September 2019 lalu. Selain itu, tidak ada aksi tolak Otsus Papua Jilid II pada 25 September 2020 di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5133) [SALAH] Tepung Terigu Bisa Obati Luka Bakar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2020

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “SIMPAN SATU KANTUNG TEPUNG TERIGU DALAM KULKAS ANDA… SILAKAN BACA… MANFAAT DARI TEPUNG TERIGU:

    Beberapa waktu yang lalu, saya sedang merebus jagung dan mencoba menusuk jagung yang tengah direbus dengan garpu untuk mengecek apakah jagung sudah matang. Sayangnya saya ceroboh dan tangan saya terkena air mendidih…!!

    Seorang teman saya, yang merupakan veteran tentara yang berperang di Vietnam, masuk ke dapur ketika mendengar saya berteriak dan bertanya apakah saya memiliki tepung terigu. Saya mengambil sekantung tepung terigu dan teman saya memasukkan tangan saya yang terluka ke dalam kantung tepung terigu tersebut. Ia menyuruh saya untuk mendiamkan tangan saya di dalam tepung terigu selama 10 menit.

    Teman saya mengatakan bahwa di Vietnam, ada seorang pria yang terbakar dan orang-orang menuangkan satu kantung tepung terigu ke seluruh tubuhnya untuk membantu memadamkan api… Tidak hanya api berhasil dipadamkan, tetapi pria itu juga tidak memiliki bekas luka bakar sama sekali!!!! … Singkat cerita, setelah saya mendiamkan tangan saya yang terkena air mendidih di dalam kantung tepung terigu selama 10 menit, sama sekali tidak ada bekas luka bakar dan sama sekali tidak terasa sakit.”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook Robert Coppett membagikan pengalamannya (5/9) menggunakan tepung terigu untuk mengobati luka bakar akibat air panas mendidih. Robert Coppett menyatakan bahwa dengan membubuhkan tepung terigu ke tangan atau bagian tubuh lain yang mengalami luka bakar dan mendiamkannya selama 10 menit dapat membantu mengobati luka bakar serta menghilangkan bekas merah dari luka bakar tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran, tepung terigu tidak memiliki kandungan yang bermanfaat untuk mengobat luka bakar. Dilansir dari detikHealth, penggunaan bahan makanan untuk mengobati luka bakar sangat tidak dianjurkan, karena berpotensi menyebabkan infeksi pada luka. Selain itu, menuangkan tepung terigu ke api yang menyala juga dapat menyebabkan bahaya ledakan.

    Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dimuat dalam situs USA Today dengan judul “Fact check: Experts Say Flour Is Not A Natural Treatment for Burns” dan mengkategorikannya sebagai false.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh pengguna Facebook Robert Coppett dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content. Jika mengalami luka bakar, maka diharapkan untuk menghubungi dokter secepatnya.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, tepung terigu tidak memiliki kandungan khusus yang bermanfaat untuk mengobati luka bakar. Penggunaan tepung terigu untuk mengobati luka bakar dapat berpotensi menyebabkan infeksi pada luka.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5132) [SALAH] Poster “Nobar Film Pengkhianatan G30S/PKI pada 29 September 2020 di tvOne”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2020

    Berita

    “Mainkan jari jemarimu
    Biarkan REZIM 🐸🐸 PKI PANAS DINGIN”

    Poster g30s

    G30S tvOne

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Widuri memposting Sebuah foto berisikan informasi bahwa stasiun TV One akan menyiarkan film Pengkhianatan G30S/PKI pada hari Selasa 29 September 2020 jam 21.30 WIB. Postingan ini diposting pada 17 September 2020, disebarkan kembali sebanyak 2,5 ribu kali.

    Menurut artikel viva.co.id yang berjudul “Besok tvOne Siarkan Film G30S/PKI” yang dipublikasikan pada 29 September 2020 menjelaskan bahwa stasiun TV One akan menayangkan film G30S/PKI sebagai peringatan akan peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober 1965. Penayangan film tersebut dapat ditonton di televisi dan juga melalui live streaming dari website dan akun Youtube resmi TV One pada 30 September 2020.

    Penelusuran tentang foto poster ini mengarah ke sebuah postingan dari pinterest.com. Pada postingan tersebut terlihat poster serupa namun dengan tahun penyiaran yang berbeda, yakni 2017. Dengan kata lain, poster yang saat ini beredar adalah bentuk daur ulang dari poster tahun 2017.

    Melihat dari penjelasan tersebut, foto poster penayangan film Pengkhianatan G30S/PKI pada tanggal 29 September 2020 oleh TV One adalah tidak benar dan termasuk dalam False Context/Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi tidak sesuai fakta. Film Pengkhianatan G30S/PKI akan tayang pada 30 September 2020 di TV One. Poster yang beredar merupakan bentuk daur ulang dari poster tahun 2017.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5131) [SALAH] Foto ”Jokowi Mengaku Mirip Ashraf Ingin Nikahi BCL”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2020

    Berita

    “Kek Amin: Drama Korea Itu Bagus :heart_eyes:
    Kek Sugiono: Drama Jepang Pun Lebih Bagus 🥰”

    “Mengaku Mirip Ashraf Pria ini Ingin Nikahi BCL”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Vian Riadi mengunggah stastus pada tanggal 27/9/2020 di grup Facebook ‘TETAP JOKOWI’ berupa kolase foto pria dan aktris Bunga Citra Lestari (BCL) dengan narasi “Mengaku Mirip Ashraf Pria ini Ingin Nikahi BCL”.

    Dari hasil penelusuran diketahui foto pria tersebut adalah foto lama Jokowi sebelum menjadi presiden yang diedit dengan menghilangkan bagian rambut dan menambahkan kacamata pada wajahnya. Foto asli dapat dilihat pada pemberitaan Tempo.co yang berjudul “Jokowi Lantik Empat Kepala Dinas Baru” yang tayang pada tanggal 06/3/2013 lalu. Sementara kolase foto BCL pernah diperiksa kebenarannya oleh turnbackhoax.id dalam artikel berjudul ‘[SALAH] Foto ”Mahfud MD Mengaku Mirip Ashraf Ingin Nikahi BCL”’ yang tayang pada 12/3/2020.

    Kolase itu semula bukan foto Jokowi maupun Mahfud MD. Namun seorang pria lain yang ramai dibicarakan di media sosial karena mengklaim dirinya mirip dengan Ashraf. Dari pemberitaan medan.tribunnews.com tersebut, foto di sebelah kiri BCL seharusnya adalah foto seorang pria berbaju biru yang tengah tersenyum dengan narasi “Mengaku Mirip Ashraf Pria ini Ingin Nikahi BCL”. Kolase tersebut muncul beberapa waktu setelah kematian suami BCL, Ashraf Sinclair pada 18/2/2020.

    Selain itu dari hasil penelusuran tidak ditemukan ucapan Jokowi yang menyebut dirinya mirip Ashraf dan ingin nikahi BCL. Sehingga status tersebut masuk kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia). Gambar suntingan atau editan. Foto pria sebelah kiri adalah foto lama Jokowi sebelum menjadi presiden. Kolase foto tersebut juga pernah muncul di pemberitaan medan.tribunnews.com yang menampilkan foto pria lain.

    Rujukan