• (GFD-2022-9986) [SALAH]: Cara Cek Asam Urat Normal Atau Tidak Dengan Menekuk Semua Jari Menyentuh Telapak Tangan

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 16/06/2022

    Berita

    Sebuah akun Tiktok mengunggah video yang memperlihatkan gerakan jari yang diklaim bisa mengecek apakah seseorang memiliki asam urat normal atau tidak. Dalam narasinya disebutkan apabila seseorang dapat menekuk jari-jarinya hingga menyentuh telapak tangan tandanya asam urat orang tersebut normal.

    [NARASI]:
    “Cara cek asam urat normal atau tidak. Apabila saat semua jari ditekuk bisa menyentuh telapak tangan itu tandanya asam urat anda normal bagaimana denganmu?”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menegaskan bahwa foto yang menunjukkan tes sederhana itu tidak benar.

    “Itu hoax. Sekarang orang kalau mau memastikan ya cek laboratorium,” ujarnya saat dihubungi detikHealth, Kamis (11/1/2018).Untuk mendeteksi adanya penyakit asam urat, biasanya timbul beberapa gejala spesifik. dr Ari menyebutkan bahwa asam urat itu adalah suatu peradangan di jari-jari sendi kecil, terutama di bagian jempol kaki.

    “Biasanya ada benjolan, bengkak, nyeri, merah, pas digerakin sakit,” imbuhnya.

    Dilansir dari halodoc.com, Cek asam urat bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu tes asam urat dalam darah dan tes asam urat dalam urine. Tes darah dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk kemudian diperiksa di laboratorium atau alat cek asam urat khusus. Sampel darah yang diambil nantinya akan menunjukkan angka yang merupakan kandungan atau kadar asam urat seseorang.

    Sementara pemeriksaan urine dilakukan dengan mengambil sampel air kencing alias urine. Kamu perlu mengumpulkan urine selama 24 jam. Petugas kesehatan akan memberi tahu kamu cara mengumpulkan sampel urine dan menyimpannya.

    Melalui pemeriksaan ini, akan diketahui bagaimana fungsi ginjal dalam membuang asam urat. Jika ginjal tidak dapat membuang asam urat dari darah secara normal, risiko pembentukan kristal atau batu ginjal menjadi lebih besar.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan dan merupakan hoaks lama yang berulang. Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menegaskan bahwa mendeteksi asam urat bisa ditandai pada jari-jari sendi kecil adanya benjolan, bengkak, nyeri, merah, dan sakit saat digerakkan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9985) Keliru, Baterai Ponsel yang Tersisa 10 Persen Mengeluarkan Radiasi Seribu Kali Lebih Kuat

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 16/06/2022

    Berita


    Unggahan berisi klaim bahwa baterai ponsel yang tersisa 10 persen mengeluarkan radiasi seribu kali lebih kuat, beredar di Facebook pada 13 Juni 2022. 
    Unggahan itu berbentuk poster digital dengan teks dan gambar seorang perempuan memegang ponsel. Teks tersebut bertuliskan, “Jangan jawab telepon ketika batere tinggal kurang dari 10%, karena radiasinya 1000 kali lebih kuat.”
    Unggahan foto dengan klaim baterai ponsel yang tersisa 10 persen mengeluarkan radiasi seribu kali lebih kuat

    Hasil Cek Fakta


    Klaim tersebut tidak memiliki basis data yang kredibel. Faktanya, ponsel (berapa pun level baterainya) memancarkan energi frekuensi radio tingkat rendah, sejenis radiasi non-pengion, yang tidak berbahaya bagi kesehatan. 
    Ketua Departemen Fisika Kedokteran Klaster Medical Technology IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prasandhya Astagiri Yusuf, menjelaskan, seluruh ponsel komersial harus memenuhi syarat batas keamanan untuk konsumen. Untuk lolos syarat tersebut, seluruh ponsel diuji termasuk tingkat radiasi dalam keadaan baterai penuh hingga habis. “Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Prasandya kepada Tempo 15 Juni 2022. 
    Menurut Prasandya, mungkin kekhawatiran orang karena ponsel menjadi lebih panas saat baterai menjelang habis. Kondisi itu, kata dia, karena ponsel menjadi tidak efisien saat mendekati baterai habis, kecuali pemilik ponsel menyalakan fitur “hemat baterai” atau “power saving”. Akan tetapi panas pada ponsel tersebut bukan berarti menyebabkan radiasi seribu kali lebih kuat. 
    Panasnya ponsel juga bisa terjadi saat digunakan untuk menelepon dalam waktu lama. “Jadi jika ingin tetap nyaman, saat menelepon bisa menggunakan speaker phone, handsfree atau bluetooth earphone,” katanya menambahkan.
    Selain itu, radiasi dari ponsel juga dipengaruhi oleh jarak ponsel ke BTS atau pemancar sinyal. Semakin jauh dari BTS (sinyal lemah), ponsel akan mengeluarkan radiasi lebih tinggi. 
    Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, ponsel memancarkan radiasi non-pengion tingkat rendah saat digunakan. Jenis radiasi yang dipancarkan oleh telepon seluler disebut juga sebagai energi frekuensi radio (RF). 
    Para ahli FDA yang terdiri dari dokter, ilmuwan, dan insinyur secara teratur telah menganalisis studi ilmiah dan publikasi untuk meneliti efek paparan energi frekuensi radio dari ponsel terhadap kesehatan. Hasilnya, berdasarkan bukti ilmiah selama hampir 30 tahun, tidak ada kaitan antara paparan energi frekuensi radio dari penggunaan ponsel dengan masalah kesehatan, seperti kanker.
    FDA juga memantau dan menganalisis data kesehatan masyarakat tentang tingkat kanker di Amerika Serikat. Data dengan jelas menunjukkan tidak ada peningkatan jumlah kasus kanker otak dan sistem saraf lainnya dalam 30 tahun terakhir meskipun pengguna ponsel meningkat besar. Faktanya, tingkat kanker otak dan sistem saraf lainnya yang didiagnosis di Amerika Serikat telah menurun selama sekitar 15 tahun terakhir.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas klaim bahwa baterai ponsel yang tersisa 10 persen mengeluarkan radiasi seribu kali lebih kuat adalah keliru. Faktanya, ponsel (berapa pun level baterainya) memancarkan energi frekuensi radio tingkat rendah, sejenis radiasi non-pengion, yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
    Tim Cek Fakta Tempo
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9984) [SALAH] Meminum Rebusan Tepung Kanji Dan Gula Merah Secara Rutin Dapat Menyembuhkan Asam Lambung

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 15/06/2022

    Berita

    Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengklaim bahwa meminum rebusan tepung kanji dan gula merah secara rutin dapat menyembuhkan asam lambung. Unggahan tersebut juga menyertakan video pembuatan rebusan tepung kanji dan gula merah.

    Hasil Cek Fakta

    Namun, setelah ditelusuri informasi tersebut salah. Melansir Kompas.com, Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam membantah klaim tepung kanji berkhasiat mengobati asam lambung. Menurut Ari, tidak ada bukti klinis yang menunjukkan konsumsi rebusan tepung kanji secara rutin dapat mengobati dan mencegah asam lambung kambuh.

    Selain itu, melansir Liputan6.com, Prof Ari mengatakan tidak ada bukti klinis yang mendukung klaim tersebut. Menurutnya, mengonsumsi rebusan tepung kanji dan gula merah tidak bisa menyembuhkan asam lambung akut hingga infeksi usus.

    Dengan demikian, klaim meminum rebusan tepung kanji dan gula merah secara rutin dapat menyembuhkan asam lambung adalah klaim tidak berdasar dan termasuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Informasi tersebut salah. Faktanya, Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam membantah klaim tepung kanji berkhasiat mengobati asam lambung. Menurut Ari, tidak ada bukti klinis yang menunjukkan konsumsi rebusan tepung kanji secara rutin dapat mengobati dan mencegah asam lambung kambuh.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9983) Menyesatkan, Klaim Sejarah Raja Anglo Saxon Marcia Menerbitkan Koin Emas dengan Kalimat Tauhid Tidak Pernah Diumumkan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/06/2022

    Berita


    Sebuah tangkap layar yang mengklaim raja Anglo Saxon Mercia menerbitkan koin emas dengan kalimat Tauhid beredar di linimasa. Pada tangkapan layar tersebut tertulis narasi seperti berikut,
    “Tahukah anda bahwa raja anglo saxon, marcia yang menguasai Inggris dan Wales bernama Raja Offa menerbitkan koin emas dengan kalimat tauhid pada tahun 740M?
    'Laa ilaaa haa Ilallah. Muhammadur rasulullah'
    Sejarah ini tercatat tapi tidak pernah diumumkan.”
    Tangkapan layar unggahan foto dan klaim sejarah Raja Anglo Saxon Marcia menerbitkan koin emas dengan kalimat Tauhid yang tidak pernah diumumkan

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait koin emas bertuliskan huruf arab dengan bahasa latin “Offa Rex” di bagian tengahnya pada zaman Raja Offa dari sumber-sumber kredibel.
    Dikutip dari Republika, koin emas seperti yang dimaksud merupakan koin berdiameter 20 milimeter dengan berat 4,28 gram. Dilihat dari bentuk fisiknya, koin ini berupa koin dirham buatan Dinasti Abbasiyah pada abad ke-8. Koin itu kemudian diberi tulisan aksara Latin yang menjelaskan penguasa Marcia saat itu. 
    Menurut penelitian berjudul “ The Prestige of Muslim Coins: An Eighth-Century English Imitation of a Muslim Dinar ” yang ditulis Dosen Arkeologi Islam Universitas Kairo Sherif Anwar dan Dosen Sejarah Universitas Washington Jere Bacharach, menjelaskan, koin emas bertuliskan huruf arab dan bahasa latin “Offa Rex” tersebut merupakan salah satu tiruan atau salinan mata uang Islam dinar paling terkenal dari masa pemerintahan Khalifah Abbasiyah al-Mansur (136 H/754 M- 58/75) tertanggal 157 H (773–74 M) yang dibuat orang eropa.
    Koin ini dibuat dimasa Raja Anglo-Saxon Offa (757–96 M) dari Mercia, Inggris yang memiliki gelar OFA REX. Kemudian gelar itu dicetak pada mata uang tersebut. Koin itu pertama kali ditemukan di Roma pada 1841 sebagai koleksi Duke of Blacas Perancis, seorang kolektor koin dan seni Romawi. Koin emas ini lalu disumbangkan ke departemen koin dan medali di British Museum pada 1866.
    Dalam sebuah makalah berjudul "Remarkable Gold Coin of Offa" yang diterbitkan oleh peneliti lain bernama Adian de Longperier pada 1841 juga menjelaskan bahwa koin emas yang bertuliskan huruf arab dan bahasa latin ”Offa Rex” itu merupakan salinan dari mata uang dinar. Pembuat mata uang ini diyakini tidak mengenal bahasa arab dan benar-benar tidak mengetahui ciri-ciri karakter-karakter dari setiap bahasa mata uang dinar.
    Carlyon-Britton dalam artikelnya berjudul “ The Gold Mancus of Offa King of Mercia ” yang terbit pada 1909 juga mengatakan hal yang sama. Koin emas tersebut merupakan salinan dinar Mussulman yang dibuat oleh seorang pekerja atau pengrajin Anglo-Saxon atau seorang Moor yang tidak mengenal bahasa dan tulisan Arab.
    Sheikh Abdullah Quilliam dalam penelitiannya berjudul “ An Anglo-Saxon King Proclaim The Unty of Allah And That Muhammad Is His Prophet ” menjelaskan, dugaan pembuat koin itu tak mengenal tulisan arab bisa dilihat dari bentuk tulisannya yang tidak rapi. Selain itu, tulisan tersebut juga ditempatkan pada posisi terbalik dengan huruf Arab. Menurut dia, koin ini kemungkinan dibuat dengan tujuan khusus, seperti pembayaran upeti untuk Roma. 
    Adapun Offa merupakan raja Anglo-Saxon terkuat sebelum Alfred yang Agung dari Wessex (871-899). Raja ini berhasil mempertahankan Inggris dari invasi kaum Viking Denmark. Pusat Kerajaan Mercia terletak di lembah Sungai Trent di wilayah Midland Inggris yang membentang dari Laut Utara sampai Wales. Wilayahnya berbatasan dengan Kerajaan Northumbria di utara dan Wessex di selatan. Di bagian barat ada Kerajaan Powys dan di timurnya terletak Essex dan East Anglia.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim raja anglo Saxon Mercia menerbitkan koin emas dengan kalimat tauhid,menyesatkan. Koin emas tersebut diketahui merupakan tiruan atau salinan mata uang dinar dari masa pemerintahan Khalifah Abbasiyah al-Mansur abad ke-8.
    TIM CEKFAKTA TEMPO

    Rujukan