(GFD-2024-23865) Keliru, Monkeypox Merebak di Semua Negara dengan Tingkat Vaksinasi Covid-19 Tinggi
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
Sebuah narasi beredar di Facebook [ arsip ] yang menyatakan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet menjadi wabah yang merebak di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.
Pengunggah konten itu menyebut informasi tersebut dikutip dari seorang virologi terkemuka Dr. Poornima Wagh. Menurut dia, virus Mpox tidak pernah ada karena penyakit tersebut hanya efek dari vaksinasi COVID-19 secara massal yakni berupa autoimun.
Artikel ini akan memverifikasi dua hal: benarkah Mpox efek dari vaksin COVID-19 berupa autoimun? Kedua, benarkah Mpox banyak muncul di negara-negara dengan tingkat vaksinasi COVID-19 yang tinggi?
Hasil Cek Fakta
Sesungguhnya vaksin Covid-19 dan virus Mpox memiliki faktanya masing-masing dan tidak saling terhubung. Hal itu bisa diketahui dengan cara menelusuri informasi tentang waktu dan tempat kemunculannya, serta gejala yang muncul, dari sumber-sumber valid.
Klaim 1: Mpox efek dari vaksin COVID-19 berupa autoimun
Fakta: Mpox, COVID-19 dan autoimun sesungguhnya jenis penyakit yang berbeda, baik penyebab, gejala dan awal kemunculannya.
Autoimun terjadi ketika imun di dalam tubuh melakukan reaksi imunitas terhadap organ di dalam tubuh Anda sendiri. Secara otomatis sel imun akan 'merusak' sel lain dalam tubuh Anda yang dianggap benda asing. Dikutip dari Hopkins Medicine, Dokter Spesialis Kesehatan Masyarakat, Ana-Maria Orbai, menjelaskan penyakit autoimun ada yang disebabkan oleh faktor genetik dari keluarganya, kemungkinan juga karena stres pada tubuh seseorang melebihi kemampuan sistem imun untuk mengatasinya.
Tempo pernah mempublikasikan bahwa gejala yang ditimbulkan autoimun mirip dengan penyakit lainnya, seperti kelelahan, penurunan berat badan, bengkak dan kemerahan, demam, mual, diare, dan sebagainya. Itu sebabnya, penyakit ini umumnya tidak langsung bisa diketahui dari gejala saja. Penyakit ini sebenarnya ada sejak lama, tapi baru tahun 2000-an menjadi sorotan dunia medis.
Dilansir website Badan Kesehatan Dunia ( WHO ), Mpox adalah penyakit yang disebabkan cacar monyet dengan gejala ruam kulit atau lesi mukosa yang dapat berlangsung 2–4 minggu disertai demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, energi rendah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Penularan virus cacar monyet bisa terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang menderita penyakit tersebut, atau benda yang terkontaminasi, misal penggunaan jarum suntik bergantian. Bisa juga melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi. Penularan pada bayi juga bisa terjadi saat kehamilan, kelahiran ataupun setelah kelahiran. Orang yang memiliki banyak pasangan seksual juga memiliki risiko lebih tinggi tertular Mpox.
Virus yang menyebabkan sakit Mpox ditemukan pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian tahun 1958, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC ) Amerika Serikat. Meskipun disebut cacar monyet, penyebab awal munculnya penyakit itu belum diketahui secara pasti.
Kasus pertama orang terinfeksi Mpox terjadi di wilayah yang saat ini bernama negara Kongo, di Afrika bagian tengah, tahun 1970. Kemudian tahun 2022, diketahui virus itu menular ke berbagai negara.
Sedangkan COVID-19, dilansir website Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi ( IFPMA ) virus COVID-19 yang diketahui merebak di Kota Wuhan, Cina, pada akhir 2019 menyebabkan terjadinya pandemi global yang diakui secara resmi pada Maret 2020.
Sejak saat itu, pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut dilakukan secara kolaboratif untuk mempercepat pembuatan vaksin yang efektif dan aman. Pada Desember 2020, vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech diluncurkan dengan izin darurat di Inggris.
Vaksin lainnya diproduksi dan diedarkan se lolos berbagai uji, seperti Moderna, Sinovac dan AstraZeneca. Satu tahun kemudian, atau pada Desember 2021, setengah penduduk bumi atau sekitar 4 miliar manusia telah divaksin Covid-19.
Klaim 2: Mpox banyak muncul di negara-negara dengan tingkat vaksinasi COVID-19 yang tinggi
Fakta: Meski Mpox tidak terkait sebagai efek samping vaksin COVID-19, klaim bahwa kasus Mpox berada di negara-negara dengan persentase vaksinasi COVID-19 tertinggi juga tidak akurat.
Dilansir dashboard vaksinasi di website Badan Kesehatan Dunia ( WHO ), sepuluh negara yang dengan persentase tertinggi melakukan vaksinasi minimal satu dosis hingga 31 Desember 2023 adalah Brunei Darussalam, Nauru, Nieu, Palau, Puerto Rico, Tokelau, UAE, Qatar, Nikaragua, dan Nepal.
Sedangkan negara-negara yang persentase tertinggi memberikan vaksinasi minimal satu kali booster yakni Chile, Bhutan, Singapura, Islandia, Brunei Darussalam, Kuba, Irlandia, Niue, Italia, dan Finlandia.
Sementara sebuah penelitian di Jurnal Heliyon edisi Januari 2024, menyatakan sepuluh negara paling banyak terinfeksi Mpox adalah Amerika Serikat (26.834 kasus), Brasil (8.521 kasus), Spanyol (7.239 kasus), Prancis (4.064 kasus), Inggris (3.654 kasus), Jerman (3.651 kasus), Peru (2.768 kasus), Kolombia (2.730 kasus), Meksiko (2.147 kasus), Canada (1.411).
Jurnal tersebut mengutip data dari WHO, yang dikumpulkan dari pemerintah masing-masing negara sejak 2022. Tahun 2024, sebaran Mpox kembali terkonsentrasi di Afrika, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan negara yang tingkat vaksinasi Covid-19-nya tinggi memiliki banyak kasus Mpox, adalah klaim yangkeliru.
Penyakit Mpox lebih dulu terjadi pada sekitar 1970 yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Sedangkan vaksin COVID-19 baru diproduksi pada tahun 2020, setelah merebaknya penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
Rujukan
- https://www.facebook.com/tahir4li/posts/pfbid02ELE45GaKLuAhScNoo97bL2e1twi5xXdNAoPuuezoHKncYa6P4UzVmrfPrsC7fBRPl
- https://mvau.lt/media/cf3a772e-8fec-4871-958c-9684de6c9d7e
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/autoimmune-disease-why-is-my-immune-system-attacking-itself
- https://www.tempo.co/gaya-hidup/mengenal-autoimun-penyebab-meninggalnya-ibunda-mikha-tambayong-765537
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mpox
- https://www.cdc.gov/mpox/about/index.html#:~:text=Discovery%20and%20history,of%20the%20disease%20remains%20unknown.
- https://covidtimeline.ifpma.org/
- https://data.who.int/dashboards/covid19/vaccines
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844023091880
- https://www.aljazeera.com/news/2024/8/22/mapped-which-countries-have-reported-mpox-cases-so-far /cdn-cgi/l/email-protection#c8abada3aea9a3bca988bcada5b8a7e6aba7e6a1ac
(GFD-2024-23864) Pendaftaran Terbuka bagi Media dan Pemeriksa Fakta di Indonesia untuk bergabung dalam Live Fact-Checking Pilkada 2024
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
Halo, Media-Media dan Pemeriksa Fakta di Seluruh Indonesia!
Dalam rangka mendukung Pilkada 2024 yang transparan, jujur, dan bebas dari hoaks, Cekfakta mengundang media-media dan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia untuk ikut serta dalam Live Fact-Checking Pilkada 2024. Acara ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan fakta secara langsung terhadap klaim, berita, dan informasi yang beredar selama masa pemungutan suara calon kepala daerah pada 27 November 2024, sehingga dapat memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Apa itu Live Fact-Checking Pilkada 2024?
Live Fact-Checking Pilkada 2024 adalah sebuah swadaya kolaborasi koalisi Cekfakta yang mempertemukan media-media di seluruh Indonesia untuk melakukan pemeriksaan fakta secara langsung selama masa Pilkada. Kegiatan ini akan berlangsung pada Rabu, 27 November 2024 dan akan dipantau secara virtual di platform digital. Melalui kolaborasi ini, kami ingin membangun transparansi dan membantu pemilih mendapatkan informasi yang benar untuk mendukung proses demokrasi.
Siapa yang Bisa Mendaftar?
- Media cetak, digital, radio, dan televisi yang terdaftar dan beroperasi di Indonesia.
- Media yang berkomitmen untuk menjaga integritas dan akurasi dalam peliputan Pilkada 2024.
- Media yang memiliki tim atau jurnalis dengan kemampuan fact-checking, atau yang bersedia melibatkan jurnalisnya dalam pelatihan fact-checking sebelum acara berlangsung.
- Pemeriksa fakta independen maupun komunitas yang berkomitmen mendukung terciptanya ekosistem informasi tanpa mis-disinformasi dalam Pilkada.
Manfaat Bergabung dalam Acara Ini
1. Kolaborasi dengan Jaringan Media Nasional: Berkesempatan untuk bekerja bersama media nasional dan lokal lainnya dalam menyaring informasi secara akurat.
2. Eksposur Lebih Luas: Liputan Anda akan disebarkan secara nasional, memberikan eksposur kepada audiens yang lebih luas, termasuk di platform digital yang telah bermitra dengan kami.
Cara Mendaftar
1. Isi Formulir Pendaftaran Online melalui tautan berikut: https://bit.ly/factcheckingpilkada2024 atau klik tautan pendaftaran yang ada di bagian Rujukan di bawah.
2. Lampirkan profil singkat media Anda dan informasi kontak utama.
3. Pendaftaran dibuka hingga 14 November 2024 pukul 15.00 WIB.
Persyaratan dan Ketentuan
- Media yang terpilih harus mengikuti sesi briefing dan koordinasi pra-acara.
- Berkomitmen untuk berkolaborasi secara terbuka dan transparan selama acara berlangsung.
- Menyediakan jurnalis atau perwakilan yang akan melakukan fact-checking dalam acara.
- Kegiatan ini merupakan kerja kolaborasi dan swadaya Cekfakta sehingga kami tidak menyediakan budget untuk masing-masing media.
Informasi Tambahan
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di pa@ajiindonesia.or.id, Miadelliana@amsi.or.id, Anik.cekfakta@gmail.com atau kunjungi situs web kami di cekfakta.com. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk ikut serta dalam membangun Pilkada 2024 yang bersih dari hoaks dan disinformasi. Bersama kita dapat memperkuat demokrasi melalui fakta dan kebenaran!
TIM LIVE FACT CHECK PILKADA 2024
Dalam rangka mendukung Pilkada 2024 yang transparan, jujur, dan bebas dari hoaks, Cekfakta mengundang media-media dan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia untuk ikut serta dalam Live Fact-Checking Pilkada 2024. Acara ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan fakta secara langsung terhadap klaim, berita, dan informasi yang beredar selama masa pemungutan suara calon kepala daerah pada 27 November 2024, sehingga dapat memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Apa itu Live Fact-Checking Pilkada 2024?
Live Fact-Checking Pilkada 2024 adalah sebuah swadaya kolaborasi koalisi Cekfakta yang mempertemukan media-media di seluruh Indonesia untuk melakukan pemeriksaan fakta secara langsung selama masa Pilkada. Kegiatan ini akan berlangsung pada Rabu, 27 November 2024 dan akan dipantau secara virtual di platform digital. Melalui kolaborasi ini, kami ingin membangun transparansi dan membantu pemilih mendapatkan informasi yang benar untuk mendukung proses demokrasi.
Siapa yang Bisa Mendaftar?
- Media cetak, digital, radio, dan televisi yang terdaftar dan beroperasi di Indonesia.
- Media yang berkomitmen untuk menjaga integritas dan akurasi dalam peliputan Pilkada 2024.
- Media yang memiliki tim atau jurnalis dengan kemampuan fact-checking, atau yang bersedia melibatkan jurnalisnya dalam pelatihan fact-checking sebelum acara berlangsung.
- Pemeriksa fakta independen maupun komunitas yang berkomitmen mendukung terciptanya ekosistem informasi tanpa mis-disinformasi dalam Pilkada.
Manfaat Bergabung dalam Acara Ini
1. Kolaborasi dengan Jaringan Media Nasional: Berkesempatan untuk bekerja bersama media nasional dan lokal lainnya dalam menyaring informasi secara akurat.
2. Eksposur Lebih Luas: Liputan Anda akan disebarkan secara nasional, memberikan eksposur kepada audiens yang lebih luas, termasuk di platform digital yang telah bermitra dengan kami.
Cara Mendaftar
1. Isi Formulir Pendaftaran Online melalui tautan berikut: https://bit.ly/factcheckingpilkada2024 atau klik tautan pendaftaran yang ada di bagian Rujukan di bawah.
2. Lampirkan profil singkat media Anda dan informasi kontak utama.
3. Pendaftaran dibuka hingga 14 November 2024 pukul 15.00 WIB.
Persyaratan dan Ketentuan
- Media yang terpilih harus mengikuti sesi briefing dan koordinasi pra-acara.
- Berkomitmen untuk berkolaborasi secara terbuka dan transparan selama acara berlangsung.
- Menyediakan jurnalis atau perwakilan yang akan melakukan fact-checking dalam acara.
- Kegiatan ini merupakan kerja kolaborasi dan swadaya Cekfakta sehingga kami tidak menyediakan budget untuk masing-masing media.
Informasi Tambahan
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di pa@ajiindonesia.or.id, Miadelliana@amsi.or.id, Anik.cekfakta@gmail.com atau kunjungi situs web kami di cekfakta.com. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk ikut serta dalam membangun Pilkada 2024 yang bersih dari hoaks dan disinformasi. Bersama kita dapat memperkuat demokrasi melalui fakta dan kebenaran!
TIM LIVE FACT CHECK PILKADA 2024
Hasil Cek Fakta
Rujukan
(GFD-2024-23863) Salah, Ridwan Kamil Sebut The Jakmania Tidak Spesial
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
tirto.id - Baru-baru ini, beredar sebuah narasi yang mengeklaim bahwa calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa The Jakmania tidak spesial. Narasi tersebut diunggah oleh akun Tiktok bernama @undergreen.id lewat video berdurasi 41 detik yang pada Sabtu (7/9/2024).
Video tersebut menampilkan pernyataan Ridwan Kamil dalam sebuah wawancara dengan media:
“Dukungan dinamikanya yang paling tinggi kan saya, saya juga tahu diri. Saya sudah statement berkali-kali, tapi kalau belum dari sananya ada keluangan waktu. Karena faktor psikologi saya juga paham, tapi poinnya di kesempatan pertama jika itu ada pasti saya lakukan.
Karena bukan dispesialkan, semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran kepada calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri pengetahuan masih minim, sehingga diperbanyak silahturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi," ucap Ridwan Kamil di unggahan akun TikTok undergreen.id.
Sementara, takarir unggahan tersebut bertuliskan, “Ridwan Kamil Tahu Diri Usai Ditolak The Jakmania”.
Sebagai informasi, The Jakmania adalah sebutan bagi suporter sepak bola asal Jakarta, Persija Jakarta. Sepanjang Sabtu (7/9/2024) hingga Kamis (7/11/2024) unggahan ini telah memperoleh 16,5 ribu tanda suka, 5.841 komentar dan telah dibagikan sebanyak 304 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Video tersebut menampilkan pernyataan Ridwan Kamil dalam sebuah wawancara dengan media:
“Dukungan dinamikanya yang paling tinggi kan saya, saya juga tahu diri. Saya sudah statement berkali-kali, tapi kalau belum dari sananya ada keluangan waktu. Karena faktor psikologi saya juga paham, tapi poinnya di kesempatan pertama jika itu ada pasti saya lakukan.
Karena bukan dispesialkan, semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran kepada calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri pengetahuan masih minim, sehingga diperbanyak silahturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi," ucap Ridwan Kamil di unggahan akun TikTok undergreen.id.
Sementara, takarir unggahan tersebut bertuliskan, “Ridwan Kamil Tahu Diri Usai Ditolak The Jakmania”.
Sebagai informasi, The Jakmania adalah sebutan bagi suporter sepak bola asal Jakarta, Persija Jakarta. Sepanjang Sabtu (7/9/2024) hingga Kamis (7/11/2024) unggahan ini telah memperoleh 16,5 ribu tanda suka, 5.841 komentar dan telah dibagikan sebanyak 304 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, Tirto melakukan penelusuran dengan menonton video tersebut dari awal hingga akhir. Hasilnya, dalam video unggahan Tiktok tersebut, tidak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial.
Tirto kemudian menelusuri asal usul dan konteks video tersebut dengan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari Google Images. Hasilnya, kami menemukan video yang identik dengan unggahan di kanal YouTube CNN yang berjudul “Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil Bukan 'Public Figure'", yang diunggah pada Kamis 5 September 2024.
Dalam video tersebut nampak mantan Gubernur Jawa Barat tersebut memakai baju yang sama seperti dalam klaim unggahan TikTok. Lebih lanjut, tidak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial dalam video tersebut.
Penelusuran juga mengarahkan ke artikel milik Antara berjudul “Ridwan Kamil tanggapi penolakan sebagai keindahan dalam berdemokrasi” yang diunggah pada Kamis (5/9/2024). Tirto menemukan kesamaan narasi pernyataan Ridwan Kamil yang serupa dengan yang ditampilkan dalam klaim unggahan.
Artikel tersebut berisikan pemberitaan soal Ridwan Kamil yang menanggapi penolakan dukungan dari The Jakmania terhadap dirinya di Pilkada DKI 2024. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil menegaskan bahwa sudah berkali-kali menyatakan akan mencintai The Jakmania apabila terpilih menjadi gubernur Jakarta kelak.
Namun, lanjut Ridwan, apabila pihak The Jakmania belum menerima, dia pun memahami hal tersebut. Dia mengatakan, sebagai orang baru, saat ini dia sedang fokus untuk mempelajari tentang Jakarta.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
“Poinnya, jika ada kesempatan pasti saya lakukan (bertemu Jakmania). Bukan dijadikan spesial. Semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran sebagai calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri. Pengetahuan masih minim sehingga diperbanyak silaturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi masyarakat,” kata Ridwan dikutip dari Antara
Jadi, tak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut bahwa kelompok suporter The Jakmania tidak spesial.
Tirto kemudian menelusuri asal usul dan konteks video tersebut dengan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari Google Images. Hasilnya, kami menemukan video yang identik dengan unggahan di kanal YouTube CNN yang berjudul “Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil Bukan 'Public Figure'", yang diunggah pada Kamis 5 September 2024.
Dalam video tersebut nampak mantan Gubernur Jawa Barat tersebut memakai baju yang sama seperti dalam klaim unggahan TikTok. Lebih lanjut, tidak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial dalam video tersebut.
Penelusuran juga mengarahkan ke artikel milik Antara berjudul “Ridwan Kamil tanggapi penolakan sebagai keindahan dalam berdemokrasi” yang diunggah pada Kamis (5/9/2024). Tirto menemukan kesamaan narasi pernyataan Ridwan Kamil yang serupa dengan yang ditampilkan dalam klaim unggahan.
Artikel tersebut berisikan pemberitaan soal Ridwan Kamil yang menanggapi penolakan dukungan dari The Jakmania terhadap dirinya di Pilkada DKI 2024. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil menegaskan bahwa sudah berkali-kali menyatakan akan mencintai The Jakmania apabila terpilih menjadi gubernur Jakarta kelak.
Namun, lanjut Ridwan, apabila pihak The Jakmania belum menerima, dia pun memahami hal tersebut. Dia mengatakan, sebagai orang baru, saat ini dia sedang fokus untuk mempelajari tentang Jakarta.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
“Poinnya, jika ada kesempatan pasti saya lakukan (bertemu Jakmania). Bukan dijadikan spesial. Semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran sebagai calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri. Pengetahuan masih minim sehingga diperbanyak silaturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi masyarakat,” kata Ridwan dikutip dari Antara
Jadi, tak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut bahwa kelompok suporter The Jakmania tidak spesial.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti dari sumber kredibel yang membenarkan klaim bahwa Ridwan Kamil pernah menyebut The Jakmania tidak spesial.
Konteks asli pernyataan Ridwan Kamil yang dipotong dalam video, sebenarnya berkaitan dengan penolakan dukungan dari The Jakmania. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
Jadi, klaim yang menyebut bahwa Ridwan Kamil menyebut The Jakmania tidak spesial bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Konteks asli pernyataan Ridwan Kamil yang dipotong dalam video, sebenarnya berkaitan dengan penolakan dukungan dari The Jakmania. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
Jadi, klaim yang menyebut bahwa Ridwan Kamil menyebut The Jakmania tidak spesial bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
(GFD-2024-23862) Video Pemberhentian Andika Perkasa, Bagaimana Faktanya?
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
tirto.id - Berbagai konten mencurigakan berkaitan dengan sosok calon kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mulai berseliweran di internet. Narasinya beragam, mulai dari modus penipuan lewat unggahan bagi-bagi hadiah dari calon tertentu, hingga dukungan figur kenamaan terhadap para calon gubernur atau calon bupati dan calon wali kota.
Tak hanya itu, klaim miring terkait status pekerjaan calon kepala daerah juga turut mewarnai wacana di jagat maya. Calon Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa, salah satunya, yang dinarasikan seolah ia dipecat dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Klaim itu dibagikan oleh akun TikTok “bosski_sanjaya” (arsip) dalam video singkat berdurasi 26 detik. Cuplikan itu dibubuhi keterangan berbunyi “diberhentikan jenderal TNI Andika”.
Dalam video tampak seseorang tengah membacakan surat pemberhentian dengan hormat mantan Jenderal TNI tersebut.
“Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI, Andika Perkasa, SE., M.A., M.Sc. NRP 31100, dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut,” kata pria dalam video.
Sejak diunggah pada Jumat (1/3/2024), video ini sudah dibagikan ke 926 orang, dan memperoleh 117 ribu tanda suka, serta 1.935 komentar.
Namun, bagaimana faktanya?
Tak hanya itu, klaim miring terkait status pekerjaan calon kepala daerah juga turut mewarnai wacana di jagat maya. Calon Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa, salah satunya, yang dinarasikan seolah ia dipecat dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Klaim itu dibagikan oleh akun TikTok “bosski_sanjaya” (arsip) dalam video singkat berdurasi 26 detik. Cuplikan itu dibubuhi keterangan berbunyi “diberhentikan jenderal TNI Andika”.
Dalam video tampak seseorang tengah membacakan surat pemberhentian dengan hormat mantan Jenderal TNI tersebut.
“Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI, Andika Perkasa, SE., M.A., M.Sc. NRP 31100, dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut,” kata pria dalam video.
Sejak diunggah pada Jumat (1/3/2024), video ini sudah dibagikan ke 926 orang, dan memperoleh 117 ribu tanda suka, serta 1.935 komentar.
Namun, bagaimana faktanya?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mencoba menelusuri klaim yang beredar lewat Penelusuran Google. Hasilnya, kami tak menemukan adanya informasi soal pemecetan Andika. Pemberhentian "dengan hormat" terhadap Andika dilakukan lantaran dirinya telah menginjak batas usia maksimal (58 tahun), sehingga akan memasuki masa pensiun.
Batas usia pensiun itu tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 34 tahun 2004 Tentang TNI. Pasal 71 huruf (a) menyebut usia anggota TNI untuk pensiun paling tinggi adalah 58 tahun untuk perwira dan 53 tahun bagi TNI yang berasal dari bintara dan tamtama.
Seperti dilaporkan Detik, pemberhentian Andika dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022), bersamaan dengan pelantikan Laksamana Yudo, sebagai Panglima TNI yang baru. Pemberhentian Andika ini berdasar pada Keputusan Presiden (Keppres) No 91/TNI/Tahun 2022, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
"Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa dari jabatannya sebagai Panglima TNI disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara Republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut," tutur Sekretaris Militer Laksda TNI Hersan membacakan keppres tersebut, dikutip Detik, Senin (19/12/2022).
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan tersebut. Sekali lagi, ia sedang membacakan Keppres soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Secara umum, pemberhentian dengan hormat prajurit TNI dari dinas keprajuritan bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk atas permintaan sendiri, telah berakhirnya masa ikatan dinas, menjalani masa pensiun, dan gugur, tewas, atau meninggal dunia.
Berbeda dengan pemberhentian tidak hormat yang dijatuhkan lantaran beragam masalah, seperti dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas keprajuritan berdasarkan putusan pengadilan atau mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI.
Usai pensiun dari kedudukannya sebagai Panglima TNI, Andika resmi diusung Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah, didampingi oleh Mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Batas usia pensiun itu tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 34 tahun 2004 Tentang TNI. Pasal 71 huruf (a) menyebut usia anggota TNI untuk pensiun paling tinggi adalah 58 tahun untuk perwira dan 53 tahun bagi TNI yang berasal dari bintara dan tamtama.
Seperti dilaporkan Detik, pemberhentian Andika dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022), bersamaan dengan pelantikan Laksamana Yudo, sebagai Panglima TNI yang baru. Pemberhentian Andika ini berdasar pada Keputusan Presiden (Keppres) No 91/TNI/Tahun 2022, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
"Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa dari jabatannya sebagai Panglima TNI disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara Republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut," tutur Sekretaris Militer Laksda TNI Hersan membacakan keppres tersebut, dikutip Detik, Senin (19/12/2022).
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan tersebut. Sekali lagi, ia sedang membacakan Keppres soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Secara umum, pemberhentian dengan hormat prajurit TNI dari dinas keprajuritan bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk atas permintaan sendiri, telah berakhirnya masa ikatan dinas, menjalani masa pensiun, dan gugur, tewas, atau meninggal dunia.
Berbeda dengan pemberhentian tidak hormat yang dijatuhkan lantaran beragam masalah, seperti dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas keprajuritan berdasarkan putusan pengadilan atau mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI.
Usai pensiun dari kedudukannya sebagai Panglima TNI, Andika resmi diusung Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah, didampingi oleh Mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, unggahan di media sosial yang mengklaim Calon Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa, diberhentikan dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu).
Video itu menggambarkan seolah Andika dipecat, padahal pemberhentian terhadap Andika merupakan pemberhentian dengan hormat, yang dilakukan lantaran dirinya telah menginjak batas usia maksimal (58 tahun), sehingga akan memasuki masa pensiun.
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan. Ia sedang membacakan Keputusan Presiden (Keppres) soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Video itu menggambarkan seolah Andika dipecat, padahal pemberhentian terhadap Andika merupakan pemberhentian dengan hormat, yang dilakukan lantaran dirinya telah menginjak batas usia maksimal (58 tahun), sehingga akan memasuki masa pensiun.
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan. Ia sedang membacakan Keputusan Presiden (Keppres) soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@bosski_sanjaya/video/7341245694856006917?q=ternyata%20andika%20prakasa&t=1730881217962
- https://archive.ph/jvM2d
- https://satu.tempo.co/politik/bulan-depan-panglima-tni-andika-perkasa-pensiun-berikut-batas-umur-pensiun-tni-dan-gajinya-249745
- https://peraturan.bpk.go.id/Download/30510/UU%20Nomor 34 Tahun 2004.pdf
- https://news.detik.com/berita/d-6469277/yudo-jadi-panglima-tni-jenderal-andika-resmi-diberhentikan-dengan-hormat
- https://www.kemhan.go.id/kuathan/wp-content/uploads/2017/02/Permenhan_04_2015.pdf
- https://www.antaranews.com/berita/4286555/pdip-resmi-usung-andika-perkasa-hendrar-prihadi-di-pilkada-jateng
Halaman: 431/5760