• (GFD-2020-5507) [SALAH] Luhut Positif Covid-19 dan Dilarikan ke RS Militer

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/11/2020

    Berita

    “Ternyata Opung tidak pernah jauh2 dari hal-hal yg Positif…..”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook Jazz On dalam forum Indonesia Merdeka membagikan sebuah tautan berita (5/11) yang menyatakan bahwa Menteri Luhut telah positif terpapar Covid-19 dan dilarikan ke RS Militer.

    Berdasarkan hasil penelusuran, Luhut tidak positif terpapar Covid-19 dan tidak dilarikan ke RS Militer. Melansir dari Kumparan pada 8 November 2020, Juru Bicara Jodi Mahardi menyatakan bahwa berita Luhut positif terpapar Covid-19 dan dilarikan ke RS Militer adalah berita bohong. Lebih lanjut, Luhut terlihat melakukan kunjungan ke pabrik mobil listrik di Bekasi pada tanggal 6 November 2020, satu hari setelah berita bahwa Luhut telah positif terpapar Covid-19 dan dilarikan ke RS Militer tersebut dirilis.

    Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh Pengguna Facebook Jazz On dalam forum Indonesia Merdeka tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Juru Bicara Kemenko Maritim dan Investasi, Jodi Mahardi, menyatakan bahwa berita Luhut positif terpapar Covid-19 dan dilarikan ke RS Militer adalah berita bohong. Luhut juga terlihat melakukan kunjungan ke pabrik mobil listrik di Bekasi pada 6 November 2020 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5506) [SALAH] “JIKA PAK TRUMP BUTUH TIM KUASA HUKUM UNTUK GUGATAN PILPRES DI AMERIKA, KAMI SIAP BANTU KARENA KAMI SANGAT BERPENGALAMAN”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/11/2020

    Berita

    “Berpengalaman banar soal lapor melapor, sawat bakul saja dilapor akan, Inya kaytu pang mun urg pahirian disuruh mencalon. :joy:”

    (Dalam bahasa Indonesia “Sangat berpengalaman soal lapor melapor, bakul saja sempat dilaporkan, dia kayak begitulah kalau orang iri disuruh mencalon”)

    Narasi dalam foto:

    “JIKA PAK TRUMP BUTUH TIM KUASA HUKUM UNTUK GUGATAN PILPRES DI AMERIKA, KAMI SIAP BANTU KARENA KAMI SANGAT BERPENGALAMAN”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Muhammad Delly Yuzar pada tanggal 9 November 2020 mengunggah sebuah foto yang menampilkan Denny Indrayana di tengah suasana di suatu persidangan. Dalam foto tersebut juga menyertakan narasi yang menyebut jika mereka siap membantu Trump jika dibutuhkan tim kuasa hukum untuk menggugat pilpres Amerika.

    Berdasarkan penelusuran menggunakan mesin mencari Yandex dengan fitur telusuri foto, ditemukan artikel yang cocok untuk foto tersebut yang dimuat Liputan6.com pada tanggal 14 Juni 2019 dengan judul “Tim Hukum Prabowo Sebut Jokowi Kuasai Pers Nasional”. Dalam artikel tersebut tidak ada pembahasan mengenai Denny Indrayana yang siap membantu menggugat pilpres Amerika, melainkan membahas tentang sidang sengketa hasil pilpres Indonesia 2019.

    Dengan demikian, foto yang mengklaim Denny Indrayana siap membantu Trump jika butuh tim kuasa hukum untuk menggugat pilpres Amerika adalah salah dan masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Muhammad Padhliansyah (Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)

    Faktanya, tangkapan layar tersebut dimanipulasi. Tidak ditemukan pemberitaan di Liputan6.com yang menginformasikan hal tersebut. Foto yang sama dengan hasil suntingan tersebut ditemukan di artikel Liputan6.com dengan judul “Tim Hukum Prabowo Sebut Jokowi Kuasai Pers Nasional” yang dimuat pada tanggal 14 Juni 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5505) [SALAH] Formulir Online untuk Banpres Produktif oleh Kementerian Koperasi dan UKM

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/11/2020

    Berita

    KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

    REPUBLIK INDONESIA

    KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

    Pandemi COVID-19 membawa dampak signifikan bagi seluruh perikehidupan masyarakat, terlebih lagi bagi para pelaku usaha Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang perputaran ekonominya sangat bergantung pada lalu lintas barang, jasa, dan manusia, yang justru sedang mengalami masa keterbatasan pergerakan. Hal ini berakibat pada menurunnya produktivitas pada seluruh elemen dalam ekosistem KUKM dan berpengaruh pada kesejahteraan para pelaku KUKM.

    Dalam menghadapi situasi darurat ini, Kementrian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM)

    (dst)

    #SiapBersamaUMKM

    #KoperasiKeren

    INFORMASI UMUM

    *Sebutkan nama organisasi/ afiliasi atau jejaring Anda

    *Nomor Induk Kependudukan/NIK (Penting diisi untuk verifikasi)

    *Nama Pelaku Usaha (sesuai NIK)

    *Alamat (sesuai NIK)

    *Mohon informasi jenis kelamin Anda selaku pemilik/pengelola UMKM

    *Nama Usaha/Brand

    (dst)

    UKM indonesia
    UKMIndonesia.info

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar formulir online untuk BLT UMKM atau disebut dengan Banpres Produktif yang ditujukan kepada UMKM dalam menghadapi pandemi COVID-19 oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

    Menurut akun resmi Instagram Kemenkopukm formulir online tersebut PALSU. Lebih lanjut pihak Kemenkopukm menjelaskan bahwa bantuan program Banpres Produktif Usaha Mikro hanya diusulkan oleh Dinas Koperasi dan UKM di masing-masing daerah serta lembaga yang ditunjuk seperti koperasi dan perbankan.

    Sampai saat ini Kementrian Koperasi dan UKM belum membuka link terkait Banpres Produktif untuk Usaha Mikro.

    Kemenkopukm menghimbau agar masyarakat berhati-hati dalam memberikan informasi data pribadi kepada pihak yang tidak bertanggung jawab dan memastikan untuk mengisi pendataan hanya melalui lembaga pengusul resmi.

    Berdasarkan keterangan resmi Kemenkopukm formulir Banpres Produktif yang beredar adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN PALSU.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga)

    Kementrian Koperasi dan UKM menjelaskan bahwa program Banpres Produktif Usaha Mikro hanya diusulkan oleh Dinas Koperasi dan UKM di masing-masing daerah dan lembaga yang ditunjuk seperti koperasi dan perbankan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5504) [SALAH] Setelah Boikot Produk Prancis, Erdogan Tolak Bersalaman dengan Macron di Suatu Forum

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/11/2020

    Berita

    Ini Baru Pemimpin Islam Yang Tegas Membela Kehormatan Nabinya…❗❗

    Kemarin Menyerukan Masyarakat Turki Agar Memboikot Produk -Produk Buatan Prancis..

    Sekarang.. Mr Erdogan Menolak Bersalaman Dengan Mercon disuatu Forum….

    Benar-Benar Mr Erdogan Ini Pemimpin Yang Punya Ghiroh Tinggi Membela Agama dan Nabinya 👍👍

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Fadillah Miftha memposting tulisan disertai dengan gambar di grup Facebook bernama JS Grup. Postingan yang pertama kali tersebar pada 05 November 2020 pukul 21.31, mendapatkan likes sebanyak 352, 44 komentar dan dibagikan 41 kali.

    Dalam narasinya mengatakan bahwa Presiden Erdogan menolak bersalaman dengan Presiden Macron di suatu forum sebagai aksi lanjutan setelah pemboikotan produk Prancis oleh Turki beberapa waktu lalu. Dalam postingannya yang disertai foto, menunjukkan Presiden Erdogan seolah-olah memalingkan muka saat Presiden Macron mengajaknya bersalaman.

    Setelah dilakukan penelusuran gambar menggunakan TinEye didapatkan bahwa foto tersebut pertama kali diupload oleh Ludovic Marin yakni seorang fotografer agensi berita Agence France-Presse (AFP) melalui website www.gettyimages.com pada tahun 2018.

    Penjelasan lebih lanjut melalui deskripsi menyatakan postingan foto Presiden Macron yang mengajak bersalaman Presiden Erdogan diambil di markas besar PBB di New York, AS saat momen perhelatan Sidang PBB Tahunan (General Assembly of the United Nations) pada tanggal 25 September 2018.

    Akun Ludovic memiliki koleksi foto lain yang menunjukkan Presiden Erdogan dan Presiden Macron melakukan jabat tangan di tempat dan momen perhelatan yang sama.

    Berdasarkan hasil penelusuran foto dapat disimpulkan bahwa klaim Presiden Erdogan menolak bersalaman dengan Presiden Macron sebagai aksi lanjut setelah pemboikotan adalah HOAX dan termasuk kategori False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga)

    Faktanya foto tersebut diambil pada tahun 2018 oleh seorang fotografer dari agensi berita AFP pada saat perhelatan sidang tahunan PBB di kota New York dan tidak ada kaitannya dengan peristiwa yang terjadi di Perancis baru-baru ini. Di momen dan tempat yang sama, koleksi foto lain menunjukkan keduanya saling bersalaman.

    Rujukan