Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi maskapai Garuda Indonesia bagikan uang Rp 5 juta untuk memperingati penerbangannya yang ke 73 tahun. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Informasi maskapai Garuda Indonesia bagikan uang Rp 5 juta untuk memperingati penerbangannya yang ke 73 tahun berupa tautan sebagai berikut.
"http://flarecynicism.top/Garudaindonesia/tb.php?ndopvtpp1649918664176"
Jika tautan tersebut di-klik maka akan memasuki halaman situs dengan tampilan tulisan sebagai berikut.
"Congratulations!
Garuda Indonesia 73rd Anniversary of Flight!
Through the questionnaire, you will have a chance to get 5000000 Rupiah ."
(GFD-2022-9660) [SALAH] Garuda Indonesia Bagikan Uang Rp 5 Juta untuk Memperingati Penerbangan ke-73 Tahun
Sumber: FacebookTanggal publish: 21/04/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi Garuda Indonesia bagikan uang Rp 5 juta untuk peringati penerbangannya yang ke 73 tahun, dengan menghubungi Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Irfan menyatakan, informasi maskapai Garuda Indonesia bagikan uang Rp 5 juta untuk memperingati penerbangannya yang ke 73 tahun adalah hoaks.
"Hoaks," kata Irfan saat berbincang dengan Liputan6.com.
Irfan juga membagikan pengumuman yang didalamnya terdapat tangkapan layar situs yang identik dengan klaim. Kemudian tangkapan layar tersebut dibubuhi tulisan "HOAX"
Dalam pengumuman tersebut juga terdapat tulisan sebagai berikut.
"Terkait beredarnya informasi mengenai koesioner dan promosi sejenis yang mengatasnamakan Garuda Indonesia, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk memastikan kebenaran informasi tersebut melalui laman dan sosial media resmi Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia tidak pernah mengeluarkan informasi berupa koesioner dan promosi sejenis seperti yang tertera pada gambar dimaksud."
Irfan menyatakan, informasi maskapai Garuda Indonesia bagikan uang Rp 5 juta untuk memperingati penerbangannya yang ke 73 tahun adalah hoaks.
"Hoaks," kata Irfan saat berbincang dengan Liputan6.com.
Irfan juga membagikan pengumuman yang didalamnya terdapat tangkapan layar situs yang identik dengan klaim. Kemudian tangkapan layar tersebut dibubuhi tulisan "HOAX"
Dalam pengumuman tersebut juga terdapat tulisan sebagai berikut.
"Terkait beredarnya informasi mengenai koesioner dan promosi sejenis yang mengatasnamakan Garuda Indonesia, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk memastikan kebenaran informasi tersebut melalui laman dan sosial media resmi Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia tidak pernah mengeluarkan informasi berupa koesioner dan promosi sejenis seperti yang tertera pada gambar dimaksud."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi maskapai Garuda Indonesia bagikan uang Rp 5 juta untuk memperingati penerbangannya yang ke 73 tahun hoaks.
Garuda Indonesia tidak pernah mengeluarkan informasi berupa koesioner dan promosi sejenis seperti yang tertera pada gambar dimaksud.
Garuda Indonesia tidak pernah mengeluarkan informasi berupa koesioner dan promosi sejenis seperti yang tertera pada gambar dimaksud.
Rujukan
(GFD-2022-9659) [SALAH] Makan Kepiting dan Susu Bersamaan Sebabkan Keracunan
Sumber: FacebookTanggal publish: 21/04/2022
Berita
Kabar tentang makan kepiting dan susu saat bersamaan dapat menyababkan keracunan beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 Agustus 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa makan kepiting dan susu bersamaan dapat menyebabkan keracunan. Berikut narasinya:
"Tolong beritahu seluruh orang yang ada di sebelah kalian, setelah makan kepiting jangan minum susu, juga tidak boleh makan pisang, bisa beracun, semestinya sudah ada di berita, ada anak yang belum sampai rumah sakit sudah meninggal, tidak peduli kalian sesibuk apapun harus memforward pesan ini, tidak lebih dari semenit kok"
"Sekedar informasi luurr mugi bermanfaat," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 22 ribu kali dibagikan dan mendapat 135 komentar warganet.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa makan kepiting dan susu bersamaan dapat menyebabkan keracunan. Berikut narasinya:
"Tolong beritahu seluruh orang yang ada di sebelah kalian, setelah makan kepiting jangan minum susu, juga tidak boleh makan pisang, bisa beracun, semestinya sudah ada di berita, ada anak yang belum sampai rumah sakit sudah meninggal, tidak peduli kalian sesibuk apapun harus memforward pesan ini, tidak lebih dari semenit kok"
"Sekedar informasi luurr mugi bermanfaat," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 22 ribu kali dibagikan dan mendapat 135 komentar warganet.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang makan kepiting dan susu saat bersamaan dapat menyababkan keracunan.
Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Zullies Ikawati menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar.
Ia menjelaskan tidak ada hubungannya antara makan kepiting dengan minum susu dapat menyebabkan keracunan.
"Hal ini tidak benar. Tidak ada hubungannya kepiting dengan susu atau pisang," ujar Zullies kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Zullies Ikawati menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar.
Ia menjelaskan tidak ada hubungannya antara makan kepiting dengan minum susu dapat menyebabkan keracunan.
"Hal ini tidak benar. Tidak ada hubungannya kepiting dengan susu atau pisang," ujar Zullies kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Kesimpulan
Kabar tentang makan kepiting dan susu saat bersamaan dapat menyababkan keracunan ternyata tidak benar. Mengonsumsi susu dan pisang setelah makan kepiting tidak berpengaruh karena tidak ada hubungannya.
Rujukan
(GFD-2022-9658) [SALAH] “KETUA IDI RESMI DIPECAT”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 20/04/2022
Berita
KETUA IDI RESMI DIPECAT
Berita Terkini ~ ISTANA Ambil Sikap Tegas ~ Ketua IDI Resmi Di Copot
Berita Terkini ~ ISTANA Ambil Sikap Tegas ~ Ketua IDI Resmi Di Copot
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan video di YouTube oleh akun bernama POJOK DUNIA. Video tersebut diberi thumbnail yang menyatakan bahwa Ketua IDI telah resmi dicopot.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, video yang berdurasi 8 menit 7 detik tersebut membahas mengenai dokter Terawan yang dikabarkan dikeluarkan dari keanggotaan IDI. Namun, keputusan tersebut dinilai tidak tepat, karena karena pemecatan dokter Terawan dianggap sebagai konflik personal antara Ketua IDI dan dokter Terawan.
Narasi dalam video dapat ditemukan sama persis dalam artikel dari website bernama seword.com, dengan judul artikel “Inisiatif Buka Pintu Damai dengan Terawan? Bukti Kuat Bahwa IDI yang BERMASALAH!.” Artikel tersebut adalah artikel opini yang mengkritik mengenai keputusan IDI untuk memecat Terawan dari keanggotaannya, namun IDI juga membuka ruang rekonsiliasi dengan Terawan.
Keseluruhan artikel tidak diberitakan bahwa Istana memecat Ketua IDI. Sampai artikel ini dibuat tidak ada berita resmi bahwa Ketua IDI dipecat. Dr. Adib Khumaidi, SpOT masih menjabat sebagai Ketua IDI periode 2022-2025.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim POJOK DUNIA adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, video yang berdurasi 8 menit 7 detik tersebut membahas mengenai dokter Terawan yang dikabarkan dikeluarkan dari keanggotaan IDI. Namun, keputusan tersebut dinilai tidak tepat, karena karena pemecatan dokter Terawan dianggap sebagai konflik personal antara Ketua IDI dan dokter Terawan.
Narasi dalam video dapat ditemukan sama persis dalam artikel dari website bernama seword.com, dengan judul artikel “Inisiatif Buka Pintu Damai dengan Terawan? Bukti Kuat Bahwa IDI yang BERMASALAH!.” Artikel tersebut adalah artikel opini yang mengkritik mengenai keputusan IDI untuk memecat Terawan dari keanggotaannya, namun IDI juga membuka ruang rekonsiliasi dengan Terawan.
Keseluruhan artikel tidak diberitakan bahwa Istana memecat Ketua IDI. Sampai artikel ini dibuat tidak ada berita resmi bahwa Ketua IDI dipecat. Dr. Adib Khumaidi, SpOT masih menjabat sebagai Ketua IDI periode 2022-2025.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim POJOK DUNIA adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Informasi Palsu. Dalam video yang berdurasi 8 menit 7 detik tersebut membahas mengenai keputusan IDI untuk memecat dokter Terawan dari keanggotaan IDI. Namun, dianggap keputusan tersebut tidak bisa diterima, karena pemecatan dokter Terawan dianggap sebagai konflik personal antara Ketua IDI dan dokter Terawan.
Informasi Palsu. Dalam video yang berdurasi 8 menit 7 detik tersebut membahas mengenai keputusan IDI untuk memecat dokter Terawan dari keanggotaan IDI. Namun, dianggap keputusan tersebut tidak bisa diterima, karena pemecatan dokter Terawan dianggap sebagai konflik personal antara Ketua IDI dan dokter Terawan.
Rujukan
(GFD-2022-9657) [SALAH] Berita Merdeka.com: “Ma’ruf Amin: Jokowi Punya Mukjizat Bisa Berbicara dengan Binatang Seperti Nabi Sulaiman”
Sumber: Helo-app.comTanggal publish: 20/04/2022
Berita
“#AdaApaHariIni #HeloRamadan #PakaiFiturSeruHelo
Saat kyai telah tertutup hatinya dg duniawi, byk NGIGAU nih mbah yai”.
“Ma’ruf: Jokowi punya Mukjizat bisa berbicara dengan binatang seperti nabi Sulaiman”.
Saat kyai telah tertutup hatinya dg duniawi, byk NGIGAU nih mbah yai”.
“Ma’ruf: Jokowi punya Mukjizat bisa berbicara dengan binatang seperti nabi Sulaiman”.
Hasil Cek Fakta
Beredar tangkapan layar berita dari Merdeka.com berjudul “Ma’ruf: Jokowi punya Mukjizat bisa berbicara dengan binatang seperti nabi Sulaiman” di platform sosial media Helo baru-baru ini. Tangkapan layar tersebut disebarluaskan oleh Rie Lezta Rafie.
Berdasarkan hasil penelurusan, tangkapan layar artikel tersebut merupakan hasil edit. Portal berita Merdeka.com tidak pernah menulis judul tersebut.
Terlebih lagi, portal berita Merdeka.com telah mengonfirmasi bahwa tangkapan layar tersebut merupakan hoaks. Foto yang digunakan dalam tangkapan layar tersebut juga merupakan foto dari artikel Merdeka.com yang berjudul “Wakil Perdana Menteri Singapura Ucapkan Selamat Idul Fitri ke Wapres Ma’ruf Amin” dan telah diunggah pada 21 Mei 2020.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Rie Lezta Rafie merupakan konten yang dimanipulasi.
Berdasarkan hasil penelurusan, tangkapan layar artikel tersebut merupakan hasil edit. Portal berita Merdeka.com tidak pernah menulis judul tersebut.
Terlebih lagi, portal berita Merdeka.com telah mengonfirmasi bahwa tangkapan layar tersebut merupakan hoaks. Foto yang digunakan dalam tangkapan layar tersebut juga merupakan foto dari artikel Merdeka.com yang berjudul “Wakil Perdana Menteri Singapura Ucapkan Selamat Idul Fitri ke Wapres Ma’ruf Amin” dan telah diunggah pada 21 Mei 2020.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Rie Lezta Rafie merupakan konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang salah. Hasil tangkapan layar artikel berita merdeka.com tersebut merupakan hasil edit, bukan judul artikel asli.
Informasi yang salah. Hasil tangkapan layar artikel berita merdeka.com tersebut merupakan hasil edit, bukan judul artikel asli.
Halaman: 4284/6114