• (GFD-2020-5503) [SALAH] Video Donald Trump Ngamuk karena Kalah Pilpres

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 10/11/2020

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Donald Trump mengamuk lantaran kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat.

    Klaim video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres diunggah akun Facebook Eddy Mujoko, pada 9 November 2020.

    Video yang diunggah menayangkan seorang lelaki dengan wajah mirip Donald Trump sedang menghancurkan barang-barang yang ada di dalam ruangan, di antaranya bendera Amerika Serikat dan televisi.

    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "Pagi² Dapat Sarapan....Mengeyangkan..

    Hadeeuh....Donal Trump Ngamuk kalah..Pilpres...

    Bisa Power Sindrome.....

    Gawat..Sob....."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres dengan menggunakan Yandex.

    Penelusuran mengarah pada video akun YouTube Comedy Central UK berjudul "The President Smashes Everything - The President Show | Comedy Central" yang diunggah, pada 21 Juli 2017.

    Video yang diunggah Channel YouTube Comedy Central UK identik dengan klaim video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres.

    Video tersebut merupakan tayangan komedi, tokoh Donald Trump yang ada di dalam video tersebut bukan sebenarnya.

    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "【謠言】川普在辦公室揮球棒打砸影片?2017年模仿秀片段" yang dimuat situs mygopen.com, pada 6 November 2020.

    Situs mygopen.com memuat potongan gambar yang identik dengan klaim menyebutkan, video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres.

    Artikel situs mygopen.com menyebutkan, video tersebut sebenarnya klip dari tayangan komedi satir berjudul "The President Show" yang diproduksi oleh Comedy Central pada 2017.

    Sejak saat itu, dalam film "The President Smashes Everything" yang dirilis pada 21 Juli 2017, anda dapat melihat adegan komedian Anthony Atamanuik berperan sebagai Presiden AS Trump menghancurkan barang-barang di kantor.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres tidak benar. Video tersebut beredar sejak 2017, sebelum ada keputusan Donald Trump kalah dalam Pilpres 2020.

    Video ini merupakan komedi, menampilkan Donald Trump yang diperankan komedian Anthony Atamanuik. Informasi video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres masuk dalam kategori Partly False.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5502) [SALAH] Kabar Pesawat TNI Jatuh di Papua pada Senin 9 November 2020

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 10/11/2020

    Berita

    Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp kabar kecelakaan yang menimpa pesawat TNI. Kabar ini ramai dibagikan sejak Senin (9/11/2020) siang.

    Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Darma. Ia mengunggahnya di Facebook, Senin (9/11/2020) sore.

    Dalam postingannya terdapat tiga buah foto pesawat TNI yang sedang jatuh. Postingan tersebut juga disertai narasi:

    "*Innaa lilahi wa innaa ilaihi rooji'uun.**NKRI Berduka*

    Baru saja pesawat Hercules milik TNI yang membawa 100 anggota prajurit TNI menuju Papua jatuh di wilayah Papua pada tanggal 09-11-2020 pukul 09:00, anggota yg meninggal hingga kini baru diketahui 10 orang dan korban luka parah baru 4 orang yang di antaranya.

    Korban terluka:

    1. Letda Rizqul Khoiri

    2. Letda Husain Ilham

    3. Pratu Randi

    4. Serda Adi Prayoga

    Semoga korban yang meninggal yang hendak berjuang meninggal dalam keadaan Husnul khotimah dan ditempatkan di syurganya Allah SWT tanpa hisab, serta korban yg selamat semoga mereka diberikan kekuatan serta kesabaran dalam menghadapi semuanya, Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan menghubungi Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad. Dia menjelaskan kabar itu tidak benar.

    "Saya sampaikan bahwa berita itu tidak benar. Kejadiannya sudah lama, tahun 2016," ujar Mayjen Achmad Riad saat dihubungi Liputan6.com, Senin (9/11/2020).

    Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Fadjar Adrianto.

    "Itu kabar hoax," ujarnya singkat pada Liputan6.com.

    Kesimpulan

    Kabar yang menyebutkan ada pesawat TNI jatuh di Papua adalah tidak benar. Faktanya pesawat yang diunggah dalam postingan tersebut adalah pesawat yang kecelakaan tahun 2016.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5501) [SALAH] Video Pemakaman Pemuda Pemenggal Guru di Prancis Sebagai Pahlawan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/11/2020

    Berita

    “Jenazah pemuda Islam berbangsa Checnya yg memenggal leher samuel paty perancis yg membuat penghinaan kpd Nabi Muhammad ﷺ melalui karikatur nya tlh di bawa pulang ke Chechnya dan di kebumikan disana sebagai seorang mujahid agung. Takbir…!!!
    ALLAHUAKBAR!!!”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook KABAR JATIM berupa video berisikan suasana pemakaman jenazah yang diklaim adalah jenazah pemenggal Samuel Paty di Prancis dan dikebumikan sebagai seorang mujahid agung. Postingan ini disukai sekitar 16 ribu kali dan dikomentari sebanyak 1,2 ribu kali.

    Berdasar penelusuran, pencarian tertuju pada sebuah artikel dari kabkaz-uzel.ue. Pada artikel tersebut, dilampirkan foto-foto yang serupa dengan video yang disebarkan, jenazah yang terlihat pada foto diketahui bukanlah pemenggal guru dalam peristiwa di Prancis, melainkan Yusup Termirkhanov di Chechnya. Yusup berstatus sebagai narapidana atas pembunuhan anggota militer Yuri Budanov pada 2011 silam, dan divonis selama 15 tahun.

    Yusup Termirkhanov meninggal pada 3 Agustus 2018 dan dimakamkan di desa Geldagan, distrik Kurchaloyvsky, Chechnya. Pemenggal guru di Prancis diketahui bernama Abdoulakh Anzorov yang merupakan pemuda dari Chechnya pada 16 Oktober 2020 melakukan pemenggalan kepada Samuel Paty setelah memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW kepada muridnya dan ditembak mati oleh polisi setempat.

    Melihat dari penjelasan tersebut, video suasana pemakaman pemenggal guru di Prancis sebagai pahlawan adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Klaim tersebut tidak benar, jenazah yang diarak pada video tersebut tidak berhubungan dengan peristiwa di Prancis melainkan pemakaman Yusup Termikhanov pada tahun 2018 di Chechnya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5500) [SALAH] 48 Orang di Korea Selatan Meninggal Setelah Disuntik Vaksin COVID-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/11/2020

    Berita

    Innalilahi Wainnailahi Rojiun, 48 Orang Meninggal Usai Divaksin Corona”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Yandri Al-genzi berupa narasi yang berisikan klaim bahwa 48 orang di Korea Selatan meninggal setelah menerima vaksin COVID-19. Postingan ini diposting pada 29 Oktober 2020 dan telah disukai sebanyak 39 kali.

    Berdasarkan artikel detik.com, Korea Selatan tengah melakukan vaksinasi vaksin flu musiman gratis. Update per 1 November 2020, diketahui 83 orang meninggal dunia setelah mendapat suntikan vaksin flu musiman. Pihak otoritas kesehatan Korea Selatan menegaskan bahwa penyebab kematian tidak berhubungan langsung dengan vaksin flu, dan rerata orang yang meninggal tersebut adalah lansia.

    Musim flu di Korea Selatan biasanya terjadi pada akhir bulan November dan Desember, sedangkan vaksin flu membutuhkan waktu selama 2 minggu untuk menimbulkan antibodi dapat berkembang dalam tubuh sehingga para ahli merekomendasikan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu pada pertengahan November. Sejauh ini dari 19 juta orang, sekitar 60,9% atau 11,5 juta warga Korea Selatan telah menerima vaksin flu gratis.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim 48 orang di Korea Selatan meninggal setelah menerima vaksin COVID-19 adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Klaim tersebut tidak benar, orang-orang yang meninggal di Korea Selatan tidak disuntik dengan vaksin COVID-19 melainkan vaksin flu.

    Rujukan