“Akhirnya virus Corona hilang dengan Cara Pencegahan Jerman ini.
Ilmuwan Jerman mengumumkan, setelah serangkaian penelitian, bahwa virus Corona tidak hanya berkembang biak di paru-paru seperti virus SARS pada tahun 2002, tetapi juga menyebar luas di tenggorokan selama minggu pertama infeksi
Dan kini, setelah mengumumkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh ahli biologi Jerman tentang perkembangbiakan virus Corona di tenggorokan, mereka kembali menekankan perlunya berkumur dengan larutan air dan garam yang agak panas.
Ilmuwan Jerman meyakinkan Kementerian Kesehatan Jerman : Jika semua orang mau beberapa kali sehari berkumur dengan larutan air garam agak-panas, maka virus akan sepenuhnya hilang di seluruh Jerman dalam waktu seminggu.
Eksperimen telah menunjukkan bahwa dengan berkumur dengan larutan air dan garam, kita terus-menerus mengubah tenggorokan kita menjadi lingkungan yang sepenuhnya basa, dan lingkungan ini adalah lingkungan terburuk untuk virus corona, karena dengan air garam, pH mulut berubah menjadi basa. pH, dan jika kita berkumur beberapa kali sehari dengan berkumur dengan air garam agak panas, kita tidak memberi kesempatan pada virus corona untuk berkembang biak
Oleh karena itu, semua orang perlu berkumur dengan larutan garam agak panas beberapa kali sehari sehari terutama di pagi hari dan sebelum meninggalkan rumah dan setelah kembali ke rumah, agar tidak memungkinkan virus Corona berkembang biak sama sekali. dalam periode awal yang sama.
Yuk ajak semua orang untuk menerapkan tips kesehatan yang penting dan sederhana ini dengan penuh komitmen.
Saat artikel ini menjadi viral, Anda juga akan berada di lingkaran mereka yang memerangi penyebaran virus corona.
Good bye … !!! ???????????????????????? Corona … Covid … Delta … Omicron … atau apapun itu namamu …”
(GFD-2022-9315) [SALAH] Ilmuwan Jerman Mengumumkan bahwa Berkumur dengan Air Garam dapat Menghilangkan Virus Covid-19
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 28/02/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi melalui pesan Whatsapp yang menginformasikan bahwa Ilmuwan Jerman menemukan cara untuk menghilangkan virus Covid-19, yaitu dengan berkumur dengan air garam panas.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Tidak ada pernyataan resmi dan valid bahwa berkumur dengan air garam panas dapat menghilangkan virus Covid-19. Selain itu, narasi pesan Whatsapp tersebut tidak menyebutkan secara spesifik nama Ilmuwan Jerman yang memberikan klaim dan tidak ada berita atau penelitian dari Jerman yang menginformasikan hal tersebut.
Dengan demikian, narasi pada pesan Whatsapp yang menginformasikan bahwa Ilmuwan Jerman menyebutkan berkumur dengan air garam panas dapat menghilangkan virus Covid-19 tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Tidak ada pernyataan resmi dan valid bahwa berkumur dengan air garam panas dapat menghilangkan virus Covid-19. Selain itu, narasi pesan Whatsapp tersebut tidak menyebutkan secara spesifik nama Ilmuwan Jerman yang memberikan klaim dan tidak ada berita atau penelitian dari Jerman yang menginformasikan hal tersebut.
Dengan demikian, narasi pada pesan Whatsapp yang menginformasikan bahwa Ilmuwan Jerman menyebutkan berkumur dengan air garam panas dapat menghilangkan virus Covid-19 tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila
Hal tersebut tidak benar. Tidak ada penelitian resmi dan valid yang membenarkan pernyataan tersebut.
Hal tersebut tidak benar. Tidak ada penelitian resmi dan valid yang membenarkan pernyataan tersebut.
Rujukan
(GFD-2022-9314) [SALAH] Foto Sapi Bertelur untuk Mempercepat Produksi Telur dari Pemerintah China
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 28/02/2022
Berita
“China plants chicken organs in other animals for faster egg production. The Chinese government has once again shown its advances in technology, and this time in the animal kingdom. The Chinese planted organs of gall in other animals for faster egg production.”
“China menanam organ ayam pada hewan lain untuk produksi telur yang lebih cepat. Pemerintah China sekali lagi menunjukkan kemajuan teknologinya, dan kali ini di dunia hewan. Orang China menanam organ empedu pada hewan lain untuk produksi telur yang lebih cepat.”
“China menanam organ ayam pada hewan lain untuk produksi telur yang lebih cepat. Pemerintah China sekali lagi menunjukkan kemajuan teknologinya, dan kali ini di dunia hewan. Orang China menanam organ empedu pada hewan lain untuk produksi telur yang lebih cepat.”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Jagaban of Africa (@Ecollins10) mengunggah cuitan berupa foto sapi bertelur yang diklaim sebagai teknologi penanaman organ ayam pada hewan lain dari pemerintah China untuk mempercepat produksi telur. Cuitan yang diunggah pada 20 Februari 2022 telah mendapat atensi berupa 8 suka dan 6 retweet.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut adalah hasil manipulasi dari foto sapi ternak berjenis Belgian Blue yang diambil oleh Eric Forget pada 26 Juli 2008 di pameran pertanian Libramont, Belgia Tenggara. Foto itu diunggah Eric pada situs Flickr dan juga digunakan oleh portal berita asal Belanda, Mondiaal Nieuws di artikel berjudul “Boeren verdeeld over landbouwcrisis” terbit pada 1 Agustus 2018.
Sebagai tambahan, tidak ditemukan informasi terkait “kemajuan teknologi” di dunia peternakan China seperti yang diklaim dalam cuitan di atas. Mengutip dari AFP Fact Check, insinyur peternakan di Sekolah Ilmu Pertanian dan Kehidupan (Ecole Nationale Supérieure Agronomique de Toulouse – Ensat) bernama Yayu Huang, mengonfirmasi bahwa tidak ada perkembangan teknologi seperti itu dan menganggap hal tersebut tidak masuk akal.
“Saya tidak berpikir ada ‘kemajuan’ seperti itu di China. Ayam petelur dipilih untuk menghasilkan telur dan mereka sudah sangat efisien,” jelas Huang.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Jagaban of Africa (@Ecollins10) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut adalah hasil manipulasi dari foto sapi ternak berjenis Belgian Blue yang diambil oleh Eric Forget pada 26 Juli 2008 di pameran pertanian Libramont, Belgia Tenggara. Foto itu diunggah Eric pada situs Flickr dan juga digunakan oleh portal berita asal Belanda, Mondiaal Nieuws di artikel berjudul “Boeren verdeeld over landbouwcrisis” terbit pada 1 Agustus 2018.
Sebagai tambahan, tidak ditemukan informasi terkait “kemajuan teknologi” di dunia peternakan China seperti yang diklaim dalam cuitan di atas. Mengutip dari AFP Fact Check, insinyur peternakan di Sekolah Ilmu Pertanian dan Kehidupan (Ecole Nationale Supérieure Agronomique de Toulouse – Ensat) bernama Yayu Huang, mengonfirmasi bahwa tidak ada perkembangan teknologi seperti itu dan menganggap hal tersebut tidak masuk akal.
“Saya tidak berpikir ada ‘kemajuan’ seperti itu di China. Ayam petelur dipilih untuk menghasilkan telur dan mereka sudah sangat efisien,” jelas Huang.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Jagaban of Africa (@Ecollins10) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto tersebut adalah hasil suntingan dari foto sapi jenis Belgian Blue yang diambil tahun 2008 di Belgia Tenggara. Selain itu, tidak ditemukan informasi seputar pengembangan teknologi penanaman organ ayam di dunia peternakan China seperti yang diklaim dalam cuitan itu.
Faktanya, foto tersebut adalah hasil suntingan dari foto sapi jenis Belgian Blue yang diambil tahun 2008 di Belgia Tenggara. Selain itu, tidak ditemukan informasi seputar pengembangan teknologi penanaman organ ayam di dunia peternakan China seperti yang diklaim dalam cuitan itu.
Rujukan
(GFD-2022-9313) [SALAH] Foto “Full moon rising – Mount Kilimanjaro ( Tanzania ).”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 28/02/2022
Berita
“Full moon rising – Mount Kilimanjaro ( Tanzania ).”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Neil Degrease Tyson (@DegreaseNeil) mengunggah cuitan berupa foto bulan purnama di atas Gunung Kilimanjaro, Tanzania. Cuitan yang diunggah pada 23 Februari 2022 telah mendapat atensi berupa 35 suka dan 8 retweet.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan tersebut telah melalui proses penyuntingan. Foto asli dari cuitan tersebut adalah foto Gunung Kilimanjaro tanpa bulan purnama yang telah beredar sejak tahun 2013 dan digunakan untuk artikel di beberapa situs, seperti itravelnet.com, tonpetitlook, Facts For Kids, serta imgur. Selain itu, akun Twitter yang mencuit foto Gunung Kilimanjaro merupakan akun palsu dari ahli astrofisika bernama Neil deGrasse Tyson. Akun asli ahli astrofisika itu adalah @neiltyson yang memiliki 14,5 juta pengikut serta telah terverifikasi oleh Twitter.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Neil Degrease Tyson (@DegreaseNeil) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan tersebut telah melalui proses penyuntingan. Foto asli dari cuitan tersebut adalah foto Gunung Kilimanjaro tanpa bulan purnama yang telah beredar sejak tahun 2013 dan digunakan untuk artikel di beberapa situs, seperti itravelnet.com, tonpetitlook, Facts For Kids, serta imgur. Selain itu, akun Twitter yang mencuit foto Gunung Kilimanjaro merupakan akun palsu dari ahli astrofisika bernama Neil deGrasse Tyson. Akun asli ahli astrofisika itu adalah @neiltyson yang memiliki 14,5 juta pengikut serta telah terverifikasi oleh Twitter.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Neil Degrease Tyson (@DegreaseNeil) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto tersebut adalah hasil suntingan. Foto asli Gunung Kilimanjaro itu telah beredar sejak 2013 dan tidak terdapat bulan purnama.
Faktanya, foto tersebut adalah hasil suntingan. Foto asli Gunung Kilimanjaro itu telah beredar sejak 2013 dan tidak terdapat bulan purnama.
Rujukan
(GFD-2022-9312) [SALAH] Foto “this is an Amazing shot of San Francisco!!”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 28/02/2022
Berita
“Not sure who the photographer is, but this is an Amazing shot of San Francisco!!”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Debbie Ryan (@MsDebbieDebDeb) mengunggah cuitan berupa foto pemandangan kota San Francisco pada 21 Februari 2022. Cuitan tersebut telah mendapat atensi lebih dari 440 ribu suka dan 47 ribu retweet.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan tersebut adalah hasil gabungan dari dua foto kota San Francisco karya fotografer bernama Tristan Zhou. Foto itu Zhou unggah di laman Instagram pribadinya (@trystane) pada 28 November 2021 dengan judul “San Franception”. Di samping itu, Zhou juga melelang hasil karyanya sebagai NFT pada platform bernama Foundation.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Debbie Ryan (@MsDebbieDebDeb) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan tersebut adalah hasil gabungan dari dua foto kota San Francisco karya fotografer bernama Tristan Zhou. Foto itu Zhou unggah di laman Instagram pribadinya (@trystane) pada 28 November 2021 dengan judul “San Franception”. Di samping itu, Zhou juga melelang hasil karyanya sebagai NFT pada platform bernama Foundation.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Debbie Ryan (@MsDebbieDebDeb) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto tersebut adalah hasil suntingan karya fotografer bernama Tristan Zhou dari gabungan dua foto yang berbeda dan dilelang sebagai NFT (Non-Fungible Token) pada platform Foundation.
Faktanya, foto tersebut adalah hasil suntingan karya fotografer bernama Tristan Zhou dari gabungan dua foto yang berbeda dan dilelang sebagai NFT (Non-Fungible Token) pada platform Foundation.
Rujukan
Halaman: 4274/6018