• (GFD-2022-9709) Keliru, Video yang Diklaim Presiden Rusia Vladimir Putin Memainkan Lagu Aisyah Istri Rasulullah

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/04/2022

    Berita


    Video pendek berisi Presiden Rusia Vladimir Putin memainkan piano, beredar kembali di Facebook, April 2022. Video itu diklaim bahwa Putin mainkan Lagu Aisyah Istri Rasulullah, seperti dibagikan oleh akun Facebook ini, dan ini
    Video yang dibagikan ada yang berdurasi dua menit, ada yang kurang dari satu menit. Keduanya berisi saat Putin yang memakai jas hitam memainkan sebuah lagu dengan piano. 
    “Suka dengar lagu Aisyah apalagi yg mainkan pianonya bpk Putin yg gagah,” tulis salah satu akun yang membagikan video itu.
    Benarkah Putin memainkan lagu Aisyah?
    Tangkapan layar dua unggahan video dengan klaim Presiden Rusia Vladimir Putin Memainkan Lagu Aisyah Istri Rasulullah

    Hasil Cek Fakta


    Tempo pernah memeriksa video serupa yang diklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memainkan lagu Indonesia Raya untuk Presiden Jokowi. Video tersebut beredar pada Oktober 2019.
    Faktanya, dalam video itu Putin tidak memainkan lagu Indonesia Raya maupun lagu Aisyah Istri Rasulullah. 
    Arisp Cek Fakta Tempo melaporkan, Situs NBC News memuat video tersebut dengan judul "Vladimir Putin plays the piano while he waits to see China's president Xi". Berdurasi lebih pendek, yakni 27 detik, video itu menampilkan Putin sedang bermain piano di dalam sebuah ruangan kaca dengan lantai yang dilapisi karpet berwarna krem, sama seperti yang terlihat dalam video yang diklaim memainkan lagu Aisyah Istri Rasullulah.
    Namun, dalam video ini, Putin tidak memainkan lagu Indonesia Raya. Dalam berita itu disebutkan bahwa lagu yang dimainkan Putin adalah lagu Rusia saat masih bernama Uni Soviet yang berkisah tentang Moskow dan Saint Petersburg. Aktivitas ini dilakukan Putin saat menunggu kehadiran Presiden Cina, Xi Jinping.
    Keterangan yang sama juga dipublikasikan di kanal Youtube Associated Press (AP) pada 15 Mei 2017, berjudul Putin Shows Off Musical Talent on Piano in China. AP menulis bahwa televisi pemerintah Rusia pada 14 Mei 2017 menunjukkan Presiden Vladimir Putin bermain piano di Beijing. Putin mencoba memainkan lagu kebangsaan Moskow dan negara asalnya Sanit Petersburg, saat menunggu bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping. 
    Kantor berita Rusia, TASS, juga melaporkan berita tersebut pada 14 Mei 2017. TASS menulis saat itu Presiden Rusia memainkan melodi lagu "Moscow Windows" dan "The City Over the Free Neva" saat dia menunggu pertemuannya dengan pemimpin China Xi Jinping.
    [CEK FAKTA] Tangkapan layar unggahan artikel Kantor berita Rusia, TASS, pada 14 Mei 2017.
    Putin tiba di wisma negara Diaoyutai di Beijing barat di mana ia diperkirakan akan mengadakan serangkaian pertemuan. Sambil menunggu pertemuan dengan Xi Jinping, Putin duduk di depan piano dan memainkan beberapa melodi.
    Pemimpin Rusia itu telah banyak menunjukkan kepada publik kemampuannya bermain piano. Secara khusus, pada Oktober 2010, ketika dia menjadi ketua pemerintah Rusia, dia memainkan lagu Rusia "From Where Does the Motherland Begin" di sebuah konser amal di St. Petersburg untuk mengumpulkan dana untuk memerangi kanker anak-anak dan penyakit mata. 
    Pada Januari 2014, ia memainkan lagu "Moscow Windows" pada pertemuan dengan mahasiswa Institut MIFI Moskow.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan Tempo, klaim Presiden Rusia Vladimir Putin mamainkan Lagu Aisyah Istri Rasulullah dengan piano, KELIRU. 
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    ** Punya informasi atau klaim yang ingin anda cek faktanya? Hubungi  ChatBot  kami.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9708) [SALAH] Foto Perempuan Bela Diri Bunuh Pria yang Mau memperkosa Dirinya.

    Sumber: Media
    Tanggal publish: 27/04/2022

    Berita

    “Perempuan Bela Diri Bunuh Pria yang Mau Memperkosa Dirinya Malah Terancam 25 Tahun Penjara”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah artikel dengan judul “Perempuan Bela Diri Bunuh Pria yang Mau Memperkosa Dirinya Malah Terancam 25 Tahun Penjara”. Artikel ini diposting oleh Beritamanfaat[dot]com pada Senin, 25 April 2022. Dalam artikel tersebut ditampilkan pula foto perempuan dengan memakai baju tahanan dengan papan nama Kholifatul Janah.

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Reverse Image Seacrh ditemukan foto identik di jpnn.com dengan judul “Lihat, Gadis Cantik Ini Pelaku Kasus Pembunuhan Sadis” yang diunggah pada Minggu, 14 Agustus 2016. Artikel tersebut menjelaskan tentang rekonstruksi kasus perampokan sadis yang berujung dengan tewasnya Fauzi, warga Desa Curah Cabe, Kecamatan Bangsalsari, Jember. Salah satu tersangka dalam kasus ini adalah Kholifah, warga Desa Klatakan, Lumajang. Hasil pemeriksaan polisi, Kholifah dan temannya Shinta diketahui sebagai otak kejahatan yang merencanakan perampokan dengan menyuruh dua eksekutor, yakni Nurhadi dan Didik, warga Jatiroto, Lumajang.

    Berdasarkan penjelasan di atas, pemakaian foto dalam artikel “Perempuan Bela Diri Bunuh Pria yang Mau Memperkosa Dirinya Malah Terancam 25 Tahun Penjara” adalah salah, dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Salah, foto yang dipakai dalam artikel adalah foto Kholifah, warga Desa Klatakan, Lumajang yang menjadi tersangka dalam kasus perampokan sadis.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9707) [SALAH] Moderna Memproduksi Virus dan Vaksin Covid-19 Sebelum Pandemi Terjadi

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 27/04/2022

    Berita

    “SUDAH PADA TAHU BELUM ? Moderna memproduksi Virus COVID-19 dan Vaksinnya! Dokumen perjanjian menunjukkan bahwa anak perusahaan Pentagon, DARPA, Moderna dan Direktur NIAID Dr Fauci memiliki Vaksin Covid 19 hari sebelum kemunculan Virus Corona di Wuhan diajukan ke pengadilan.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi oleh akun Twitter @yo2thok yang mengatakan bahwa perusahaan biofarma Moderna telah membuat produksi virus dan vaksin Covid-19 sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Dalam narasi tersebut dilampirkan juga beberapa gambar dokumen “Material Transfer Agreement” antara National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Moderna dan University of North Carolina (UNC) di Chapel Hill. Dokumen tersebut tertandatangani pada 12 dan 17 Desember 2019.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, dokumen yang dilampirkan dalam narasi tersebut berfokus pada MERS-CoV, virus corona yang menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah, yang pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Virus SARS-CoV-2, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19, tidak disebutkan di mana pun dalam dokumen tersebut. Klaim tersebut salah mengartikan kata “virus corona” sebagai Covid-19, padahal ada beberapa jenis coronavirus yang berbeda, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1960-an.

    Lebih lanjut, dilansir dari Factcheck.afp.com, seorang juru bicara NIAID mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017. Lalu juru bicara tersebut juga menegaskan bahwa materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2. Hal ini juga dibenarkan oleh UNC yang mengatakan bahwa dokumen tersebut merujuk pada pengembangan vaksin mRNA untuk melindungi dari MERS

    Lalu hoaks serupa juga pernah dibahas oleh Turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc Mengembangkan Vaksin Covid-19 Sebelum Munculnya Pandemi” pada tanggal 2 Juli 2021.

    Dengan demikian klaim oleh akun Twitter @yo2thok merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Beredar hoaks lama yang bersemi kembali mengenai perusahaan biofarma Moderna yang memproduksi virus Covid-19 dan vaksinnya dengan bukti dokumen “Material Transfer Agreement” coronavirus sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Faktanya dokumen tersebut bukan menyebut coronavirus SARS-CoV-2 virus melainkan coronavirus MERS-CoV yang merebak di Timur Tengah sejak tahun 2012.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9706) [SALAH] Pesan WhatsApp Bupati Bogor dengan Nomor “081358472640” Memberikan Donasi Kepada Yayasan Pondok Pesantren dan Rumah Tahidz

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/04/2022

    Berita

    “Assalamualaikum. wr wb”.
    “Sebelumnya perkenalkan saya dengan Ibu Hj Ade Yasin selaku bupati bogor. Saya mau menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren dan rumah tahidz. Apa benar ini saya berbicara dengan pengurus yayasan/rumah tahidz”.

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sempat beredar pesan singkat melalui WhatsApp dengan mengatasnamakan Bupati Bogor, yaitu Ade Munawaroh Yasin atau lebih dikenal dengan nama Ade Yasin terkait penggalangan donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren dan rumah tahidz.

    Namun melansir dari republika.co.id, Kadiskominfo Kabupaten Bogor, yaitu Bayu Ramawanto mengatakan bahwa sebelumnya Ade Yasin menerima komplain terkait beredarnya pesan tersebut dari pihak lain, sehingga ia menginformasikan kepada Kadiskominfo Kabupaten Bogor bahwa informasi tersebut salah.

    Selanjutnya, Bayu juga akan melakukan konfimasi dengan sekretaris pribadi Bupati Bogor tersebut terkait pengajuan laporan kepolisian. Karena modus penipuan serupa dengan mencatut nama pejabat Kabupaten Bogor tidak hanya kali ini terjadi.

    Selain itu, melansir dari akun Instagram resmi Kabupaten Bogor, yaitu @kapubaten.bogor, pihak Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan bahwa informasi terkait dengan penggalangan donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren dan rumah tahidz dengan mengatasnamakan Bupati Bogor ialah hoax. Pemerintah Kabupaten Bogor juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan tidak percaya atas pesan yang mengatasnamakan Bupati Bogor tersebut.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait pesan whatsapp Bupati Bogor dengan Nomor “081358472640” memberikan donasi kepada yayasan pondok pesantren dan rumah tahidz ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, melansir dari akun Instagram resmi Kabupaten Bogor, yaitu @kapubaten.bogor, pihak Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan bahwa informasi terkait dengan penggalangan donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren dan rumah tahidz dengan mengatasnamakan Bupati Bogor ialah hoax.

    Rujukan