Astaga naga perbulannya bayar BPJS Rp 104.000 tp sekarang bayar 400rb….
Mampussssssss tinggal dikonoha
(GFD-2024-21987) [SALAH] Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Sumber: Threads.netTanggal publish: 20/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tirto.
Beredar unggahan di media sosial menyebarkan klaim bahwa ada kenaikan harga iuran, dari sebelumnya Rp104 ribu per bulan menjadi Rp400 ribu. Unggahan tersebut juga disertai dengan foto bukti pembayaran menggunakan virtual account. Dalam foto terlihat jumlah asuransi anggota keluarga yang dibayarkan yakni dua orang, akan tetapi keterangan periode pembayaran berapa bulan tidak terlalu jelas.
Dilansir dari Tirto, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, telah menyatakan pemerintah belum berencana mengubah nominal iuran BPJS tahun 2024. Saat ini, besaran iuran BPJS Kesehatan masih merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018.
Untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas I iuran masih sebesar Rp150 ribu dan kelas II sebesar Rp100 ribu. Sementara besaran iuran untuk kelas III yakni Rp42 ribu per orang per bulan, dengan subsidi pemerintah sebesar Rp7 ribu per orang per bulan, sehingga yang dibayarkan peserta kelas III sebanyak Rp35 ribu.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan narasi yang beredar di media sosial soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan selama 2024 adalah tidak benar.
Beredar unggahan di media sosial menyebarkan klaim bahwa ada kenaikan harga iuran, dari sebelumnya Rp104 ribu per bulan menjadi Rp400 ribu. Unggahan tersebut juga disertai dengan foto bukti pembayaran menggunakan virtual account. Dalam foto terlihat jumlah asuransi anggota keluarga yang dibayarkan yakni dua orang, akan tetapi keterangan periode pembayaran berapa bulan tidak terlalu jelas.
Dilansir dari Tirto, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, telah menyatakan pemerintah belum berencana mengubah nominal iuran BPJS tahun 2024. Saat ini, besaran iuran BPJS Kesehatan masih merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018.
Untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas I iuran masih sebesar Rp150 ribu dan kelas II sebesar Rp100 ribu. Sementara besaran iuran untuk kelas III yakni Rp42 ribu per orang per bulan, dengan subsidi pemerintah sebesar Rp7 ribu per orang per bulan, sehingga yang dibayarkan peserta kelas III sebanyak Rp35 ribu.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan narasi yang beredar di media sosial soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan selama 2024 adalah tidak benar.
Kesimpulan
Klaim mengenai kenaikan iuran BPJS Kesehatan selama 2024 adalah tidak benar. besaran iuran BPJS Kesehatan masih merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018.
Rujukan
(GFD-2024-21986) [SALAH] Internet akan Mati saat Badai Matahari 2025
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 20/08/2024
Berita
Akan Ada Badai Matahari
Bersiap hidup tanpa HP dan alat elektronik lainnya
Bersiap hidup tanpa HP dan alat elektronik lainnya
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Kompas.
Beredar sebuah unggahan video di sosial media Facebook yang mengklaim akan terjadi badai matahari pada 2025 dan akan mengakibatkan internet tidak bisa digunakan.
Faktanya, dilansir dari kompas.com unggahan tersebut tidak benar. Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo membantah bahwa badai matahari 2025 akan menghilangkan akses internet selama berbulan-bulan.
Kemudian, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA belum mengeluarkan peringatan khusus tentang “kematian” internet akibat badai matahari. NASA memang telah meluncurkan misi Parker Space Probe, tetapi tidak pernah ada istilah kiamat internet dalam misi tersebut. Parker Space Probe merupakan misi yang diluncurkan NASA pada 2018 untuk melihat permukaan atau atmosfer Matahari lebih dekat.
Dengan begitu dapat disimpulkan, melalui hasil temuan tersebut bahwa unggahan Facebook yang mengklaim akan terjadi badai matahari pada 2025 dan akan mengakibatkan internet tidak bisa digunakan adalah salah. Faktanya NASA tidak atau belum memprediksi adanya kiamat internet pada puncak siklus matahari tahun 2025.
Beredar sebuah unggahan video di sosial media Facebook yang mengklaim akan terjadi badai matahari pada 2025 dan akan mengakibatkan internet tidak bisa digunakan.
Faktanya, dilansir dari kompas.com unggahan tersebut tidak benar. Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo membantah bahwa badai matahari 2025 akan menghilangkan akses internet selama berbulan-bulan.
Kemudian, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA belum mengeluarkan peringatan khusus tentang “kematian” internet akibat badai matahari. NASA memang telah meluncurkan misi Parker Space Probe, tetapi tidak pernah ada istilah kiamat internet dalam misi tersebut. Parker Space Probe merupakan misi yang diluncurkan NASA pada 2018 untuk melihat permukaan atau atmosfer Matahari lebih dekat.
Dengan begitu dapat disimpulkan, melalui hasil temuan tersebut bahwa unggahan Facebook yang mengklaim akan terjadi badai matahari pada 2025 dan akan mengakibatkan internet tidak bisa digunakan adalah salah. Faktanya NASA tidak atau belum memprediksi adanya kiamat internet pada puncak siklus matahari tahun 2025.
Kesimpulan
Klaim mengenai akan terjadinya badai matahari pada 2025 dan akan mengakibatkan internet tidak bisa digunakan adalah salah. Faktanya NASA tidak atau belum memprediksi adanya kiamat internet pada puncak siklus matahari tahun 2025.
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/08/13/142400382/-klarifikasi-penjelasan-atas-kabar-keliru-internet-mati-akibat-badai
- https://turnbackhoax.id/2024/03/29/salah-nasa-bersiap-menghadapi-kiamat-internet-karena-badai-matahari-besar-pada-2025/
- https://turnbackhoax.id/2024/03/23/salah-nasa-prediksi-kiamat-internet-pada-2025/
(GFD-2024-21985) Hoaks, Pemberitaan Soal Hadirnya Motor Terbang di IKN
Sumber:Tanggal publish: 20/08/2024
Berita
tirto.id - Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi perbincangan hangat dalam beberapa pekan terakhir. Pasalnya, untuk pertama kalinya, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 kemerdekaan RI tahun ini digelar di dua lokasi, yakni di Jakarta dan di Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur.
Selain itu, akhir-akhir ini, pemerintah memang nampak sedang gencar untuk merencanakan dan mempersiapkan infrastruktur di IKN. Sejumlah inovasi dan teknologi pun dipersiapkan untuk menunjang kehadiran ibu kota baru tersebut.
Akhir Juli lalu misalnya, Otorita Ibu Kota Nusantara, bersama Hyundai Motor Group, mengumumkan keberhasilan uji terbang Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) atau mobil terbang, yang dilaksanakan di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda.
Selain itu, pemerintah diketahui juga telah melakukan uji coba kereta otonom tanpa rel di IKN pada Senin, 5 Agustus 2024 lalu. Kereta ini diklaim bisa berjalan tanpa menggunakan rel seperti kereta api pada umumnya.
Di tengah ramai perbincangan soal uji coba mobil terbang dan kereta otonom tanpa rel di IKN, beredar di media sosial unggahan dalam bentuk tangkapan layar artikel berita yang menyebut akan ada sepeda motor terbang tanpa roda yang akan hadir di IKN.
Narasi tersebut diungah oleh akun Facebook bernama "Melati Dari Jaya Giri" pada Senin (5/8/2024) dan "Ambarita Rita" pada Jumat (9/8/2024), yang disertai narasi yang berbunyi, “Selain taxi terbang dan kereta tanpa rel, di IKN juga akan hadir motor tanpa roda dan bisa terbang.”
Dalam tangkapan layar judul artikel berita tersebut, terdapat logo media Kompas TV. Nampak juga foto Presiden Joko Widodo yang mengenakan jaket merah dan helm sedang mengendarai sapu terbang.
Sepanjang Senin (5/8/2024) hingga Selasa (20/8/2024) atau selama 15 hari tersebar di Facebook, unggahan itu telah memperoleh 98 tanda suka, 47 komentar, dan telah dibagikan ulang sebanyak 7 kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa ada artikel berita milik Kompas TV terkait hadirnya motor terbang tanpa roda di IKN?
Selain itu, akhir-akhir ini, pemerintah memang nampak sedang gencar untuk merencanakan dan mempersiapkan infrastruktur di IKN. Sejumlah inovasi dan teknologi pun dipersiapkan untuk menunjang kehadiran ibu kota baru tersebut.
Akhir Juli lalu misalnya, Otorita Ibu Kota Nusantara, bersama Hyundai Motor Group, mengumumkan keberhasilan uji terbang Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) atau mobil terbang, yang dilaksanakan di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda.
Selain itu, pemerintah diketahui juga telah melakukan uji coba kereta otonom tanpa rel di IKN pada Senin, 5 Agustus 2024 lalu. Kereta ini diklaim bisa berjalan tanpa menggunakan rel seperti kereta api pada umumnya.
Di tengah ramai perbincangan soal uji coba mobil terbang dan kereta otonom tanpa rel di IKN, beredar di media sosial unggahan dalam bentuk tangkapan layar artikel berita yang menyebut akan ada sepeda motor terbang tanpa roda yang akan hadir di IKN.
Narasi tersebut diungah oleh akun Facebook bernama "Melati Dari Jaya Giri" pada Senin (5/8/2024) dan "Ambarita Rita" pada Jumat (9/8/2024), yang disertai narasi yang berbunyi, “Selain taxi terbang dan kereta tanpa rel, di IKN juga akan hadir motor tanpa roda dan bisa terbang.”
Dalam tangkapan layar judul artikel berita tersebut, terdapat logo media Kompas TV. Nampak juga foto Presiden Joko Widodo yang mengenakan jaket merah dan helm sedang mengendarai sapu terbang.
Sepanjang Senin (5/8/2024) hingga Selasa (20/8/2024) atau selama 15 hari tersebar di Facebook, unggahan itu telah memperoleh 98 tanda suka, 47 komentar, dan telah dibagikan ulang sebanyak 7 kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa ada artikel berita milik Kompas TV terkait hadirnya motor terbang tanpa roda di IKN?
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, kami menelusuri situs berita Kompas TV, media yang logonya dicatut dalam klaim tersebut. Kami memperhatikan dengan seksama detail tangkapan layar artikel berita seperti dalam klaim unggahan. Lalu, membandingkan tangkapan layar tersebut dengan artikel berita milik Kompas TV.
Kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam tangkapan layar klaim unggahan tersebut. Pertama, dalam tangkapan layar tersebut tidak ada keterangan waktu unggah artikel berupa tanggal dan jam. Sementara, artikel berita asli milik Kompas TV selalu menyertakan keterangan waktu unggah artikel berupa tanggal dan jam.
Terlihat juga keanehan yaitu ukuran teks judul berita dan foto dalam unggahan yang nampak tidak proporsional dan berbeda dengan tampilan asli berita milik Kompas TV. Selanjutnya, penelusuran dilakukan dengan mencari judul artikel berita tersebut di situs milik Kompas TV.
Hasilnya, kami tidak menemukan judul berita “Selain taxi terbang dan kereta tanpa rel, di IKN juga akan hadir motor tanpa roda dan bisa terbang” yang diunggah di situs asli Kompas TV. Artinya, bisa dipastikan media tersebut tidak pernah mengunggah artikel dengan judul tersebut.
Kami juga memasukan kata kunci judul artikel tersebut di mesin pencarian Google. Hasilnya, kami juga tidak menemukan satupun artikel berita dengan judul tersebut. Artinya, kemungkinan besar gambar tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan.
Selanjutnya, kami juga memeriksa keaslian dalam foto yang tertera dalam artikel berita tersebut. Foto Jokowi yang mengenakan jaket merah dan helm identik dengan foto mantan Walikota Surakarta tersebut saat sedang mengendarai motor saat mengunjungi Pasar Anyar, Tangerang, Banten pada 4 November 2018, seperti yang dapat dilihat di laman Liputan6berikut.
Terlihat ada kesamaan jaket dan helm dalam foto tersebut. Foto tersebut kemudian disunting, nampak motor Jokowi dalam foto tersebut diganti dengan gambar sapu terbang.
Seperti yang telah disinggung, pemerintah memang tengah melakukan uji coba terhadap beragam moda transportasi modern seperti mobil terbang dan kereta otonom tanpa rel di IKN. Namun, hingga Selasa (20/8/2024), atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, kami tidak menemukan satupun sumber informasi kredibel yang menyebut bahwa di IKN akan hadir motor terbang tanpa roda.
Kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam tangkapan layar klaim unggahan tersebut. Pertama, dalam tangkapan layar tersebut tidak ada keterangan waktu unggah artikel berupa tanggal dan jam. Sementara, artikel berita asli milik Kompas TV selalu menyertakan keterangan waktu unggah artikel berupa tanggal dan jam.
Terlihat juga keanehan yaitu ukuran teks judul berita dan foto dalam unggahan yang nampak tidak proporsional dan berbeda dengan tampilan asli berita milik Kompas TV. Selanjutnya, penelusuran dilakukan dengan mencari judul artikel berita tersebut di situs milik Kompas TV.
Hasilnya, kami tidak menemukan judul berita “Selain taxi terbang dan kereta tanpa rel, di IKN juga akan hadir motor tanpa roda dan bisa terbang” yang diunggah di situs asli Kompas TV. Artinya, bisa dipastikan media tersebut tidak pernah mengunggah artikel dengan judul tersebut.
Kami juga memasukan kata kunci judul artikel tersebut di mesin pencarian Google. Hasilnya, kami juga tidak menemukan satupun artikel berita dengan judul tersebut. Artinya, kemungkinan besar gambar tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan.
Selanjutnya, kami juga memeriksa keaslian dalam foto yang tertera dalam artikel berita tersebut. Foto Jokowi yang mengenakan jaket merah dan helm identik dengan foto mantan Walikota Surakarta tersebut saat sedang mengendarai motor saat mengunjungi Pasar Anyar, Tangerang, Banten pada 4 November 2018, seperti yang dapat dilihat di laman Liputan6berikut.
Terlihat ada kesamaan jaket dan helm dalam foto tersebut. Foto tersebut kemudian disunting, nampak motor Jokowi dalam foto tersebut diganti dengan gambar sapu terbang.
Seperti yang telah disinggung, pemerintah memang tengah melakukan uji coba terhadap beragam moda transportasi modern seperti mobil terbang dan kereta otonom tanpa rel di IKN. Namun, hingga Selasa (20/8/2024), atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, kami tidak menemukan satupun sumber informasi kredibel yang menyebut bahwa di IKN akan hadir motor terbang tanpa roda.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tangkapan layar artikel berita yang menyebut akan ada sepeda motor terbang tanpa roda yang akan hadir di IKN merupakan hasil manipulasi foto (altered photo).
Tidak ditemukan artikel asli dengan judul berita tersebut di situs berita Kompas TV. Selain itu, kami tidak menemukan informasi kredibel yang membuktikan klaim bahwa akan hadir motor terbang tanpa roda di IKN.
Tidak ditemukan artikel asli dengan judul berita tersebut di situs berita Kompas TV. Selain itu, kami tidak menemukan informasi kredibel yang membuktikan klaim bahwa akan hadir motor terbang tanpa roda di IKN.
Rujukan
- https://www.ikn.go.id/proof-of-concept-mobil-terbang-ikn-berhasil-diuji-terbang-di-samarinda
- https://web.facebook.com/photo?fbid=506629745258507&set=a.111324764789009&_rdc=1&_rdr
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=122100858740462293&set=gm.1635905780522942&idorvanity=1408649626581893&_rdc=1&_rdr
- https://www.liputan6.com/photo/read/3683984/foto-aksi-jokowi-tunggangi-motor-custom-saat-blusukan-ke-pasar-anyar?page=2
(GFD-2024-21984) Salah, Cek Kadar Kolesterol dengan Menggenggam Jari Tangan
Sumber:Tanggal publish: 20/08/2024
Berita
tirto.id - Media sosial menjadi alat penyebar beragam informasi dan klaim. Salah satu isu yang banyak dibahas adalah tips dan trik terkait kesehatan. Sayangnya, beberapa tips kesehatan ini tidak berdasar fakta ilmiah atau bukti medis.
Sebelumnya, Tirto pernah memeriksa video yang berisi soal langkah-langkah mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari. Hasilnya, berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, klaim dari sebuah video yang menunjukkan trik mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari tangan kiri, tidak tepat dan belum terbukti secara ilmiah atau medis.
Baru-baru ini, kembali beredar di media sosial video mengenai cara mudah untuk mengecek kadar kolesterol melalui jari tangan. Menurut isi video tersebut, langkah awal untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh adalah dengan menggenggam jari tangan secara kuat selama 30 detik. Kemudian, jika ujung jari berubah menjadi warna merah, artinya kadar kolesterol tubuh terhitung tinggi.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “Cahaya Alam” (arsip) lewat video reels yang diunggah pada Senin (12/8/2024). Berikut bunyi klaim di video:
“Cara mudah dan simpel cek kolesterol hanya menggunakan jari tangan. Caranya, genggam tangan kuat-kuat dan tahan selama 30 detik, kemudian lihat ujung-ujung jari apakah berwarna merah? Jika berwarna sangat merah itu tandanya kolesterol kamu tinggi.”
Sepanjang Senin (12/8/2024) hingga Selasa (20/8/2024), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 6,1 ribu tanda suka, 175 komentar, dan telah dibagikan ulang sebanyak sekitar seribu kali.
Jika melihat kolom komentar dalam unggahan tersebut, beberapa warganet terdengar percaya dengan tips tersebut dan mengaku telah mempraktikkannya. Namun, ada juga yang meragukan kebenaran tips tersebut.
Lantas, bagaimana kebenaran tips ini?
Sebelumnya, Tirto pernah memeriksa video yang berisi soal langkah-langkah mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari. Hasilnya, berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, klaim dari sebuah video yang menunjukkan trik mengecek kesehatan lambung dengan gerakan jari tangan kiri, tidak tepat dan belum terbukti secara ilmiah atau medis.
Baru-baru ini, kembali beredar di media sosial video mengenai cara mudah untuk mengecek kadar kolesterol melalui jari tangan. Menurut isi video tersebut, langkah awal untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh adalah dengan menggenggam jari tangan secara kuat selama 30 detik. Kemudian, jika ujung jari berubah menjadi warna merah, artinya kadar kolesterol tubuh terhitung tinggi.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “Cahaya Alam” (arsip) lewat video reels yang diunggah pada Senin (12/8/2024). Berikut bunyi klaim di video:
“Cara mudah dan simpel cek kolesterol hanya menggunakan jari tangan. Caranya, genggam tangan kuat-kuat dan tahan selama 30 detik, kemudian lihat ujung-ujung jari apakah berwarna merah? Jika berwarna sangat merah itu tandanya kolesterol kamu tinggi.”
Sepanjang Senin (12/8/2024) hingga Selasa (20/8/2024), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 6,1 ribu tanda suka, 175 komentar, dan telah dibagikan ulang sebanyak sekitar seribu kali.
Jika melihat kolom komentar dalam unggahan tersebut, beberapa warganet terdengar percaya dengan tips tersebut dan mengaku telah mempraktikkannya. Namun, ada juga yang meragukan kebenaran tips tersebut.
Lantas, bagaimana kebenaran tips ini?
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, sebagai informasi, menukil artikel Halodoc yang telah ditinjau oleh dr. Rizal Fadli, kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh, dan juga berasal dari makanan hewani. Senyawa ini membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Dalam kadar yang sesuai, kandungan tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru. Gunanya agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.
Namun, jika kadarnya dalam darah melampaui kadar normal, maka kondisi ini disebut sebagai hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke karena pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah.
Kembali ke klaim, untuk memastikan kebenaran klaim tersebut secara medis, Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten. Dokter Nurul mengatakan, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan tidak tepat.
“Pernyataan diatas tidak valid dan tidak ada studi ilmiah yang meneliti hal tersebut,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (20/8/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat. Prosedur ini juga sebaiknya dilakukan pasien dalam keadaan berpuasa.
Adapun klaim soal cara mengecek kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan bukanlah metode yang tepat. Sebab, jari tangan mengandung pembuluh darah yang membuat jari tangan terlihat berwarna kemerahan.
“Apabila digenggam lalu dilepaskan, secara otomatis, pembuluh darah di area jari tangan pun akan merespon dan menunjukkan perubahan warna kemerahan. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kadar kolesterol. Untuk mengetahui kadar kolesterol, tetap diperlukan pemeriksaan darah melalui pengambilan darah vena,” sambung dr. Nurul.
Menurut dr. Nurul pula, pemeriksaan kolesterol total biasanya terdiri dari LDL atau low density lipoprotein, atau yang sering dikenal dengan kolesterol tidak baik, serta HDL atau high density lipoprotein, atau yang sering dikenal “kolesterol baik”, dan trigliserida, atau lemak yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
“Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien dan hasilnya keluar dalam bentuk angka. Baru bisa diketahui berapa kadarnya, apakah normal atau tinggi. Kadar normal kolesterol total sebaiknya kurang dari 200 mg/dl,” katanya.
Senada dengan penjelasan Dokter Nurul, menukil penjelasan yang dimuat di Antara, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, dari Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menyebut pemeriksaan kolesterol akan lebih akurat hasilnya bila dilakukan dari pembuluh darah vena, bukannya pembuluh kapiler seperti di ujung jari pada pemeriksaan gula darah.
“Jangan berharap melihat dari tampilan fisik, tetapi harus melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini harus diluruskan. Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia,” ujar dia seperti dikutip Antara, Sabtu (14/8/2021).
Dalam kadar yang sesuai, kandungan tersebut sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru. Gunanya agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.
Namun, jika kadarnya dalam darah melampaui kadar normal, maka kondisi ini disebut sebagai hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke karena pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah.
Kembali ke klaim, untuk memastikan kebenaran klaim tersebut secara medis, Tirto mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten. Dokter Nurul mengatakan, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan tidak tepat.
“Pernyataan diatas tidak valid dan tidak ada studi ilmiah yang meneliti hal tersebut,” katanya saat dihubungi Tirto, Selasa (20/8/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat. Prosedur ini juga sebaiknya dilakukan pasien dalam keadaan berpuasa.
Adapun klaim soal cara mengecek kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan bukanlah metode yang tepat. Sebab, jari tangan mengandung pembuluh darah yang membuat jari tangan terlihat berwarna kemerahan.
“Apabila digenggam lalu dilepaskan, secara otomatis, pembuluh darah di area jari tangan pun akan merespon dan menunjukkan perubahan warna kemerahan. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kadar kolesterol. Untuk mengetahui kadar kolesterol, tetap diperlukan pemeriksaan darah melalui pengambilan darah vena,” sambung dr. Nurul.
Menurut dr. Nurul pula, pemeriksaan kolesterol total biasanya terdiri dari LDL atau low density lipoprotein, atau yang sering dikenal dengan kolesterol tidak baik, serta HDL atau high density lipoprotein, atau yang sering dikenal “kolesterol baik”, dan trigliserida, atau lemak yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
“Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien dan hasilnya keluar dalam bentuk angka. Baru bisa diketahui berapa kadarnya, apakah normal atau tinggi. Kadar normal kolesterol total sebaiknya kurang dari 200 mg/dl,” katanya.
Senada dengan penjelasan Dokter Nurul, menukil penjelasan yang dimuat di Antara, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, dari Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menyebut pemeriksaan kolesterol akan lebih akurat hasilnya bila dilakukan dari pembuluh darah vena, bukannya pembuluh kapiler seperti di ujung jari pada pemeriksaan gula darah.
“Jangan berharap melihat dari tampilan fisik, tetapi harus melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini harus diluruskan. Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia,” ujar dia seperti dikutip Antara, Sabtu (14/8/2021).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan studi ilmiah atau bukti penjelasan medis yang membenarkan klaim soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan secara kuat seperti dalam klaim unggahan.
Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, menjelaskan, pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat.
Jadi, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan seperti dalam klaim unggahan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten, menjelaskan, pemeriksaan kadar kolesterol perlu melalui prosedur pengambilan darah, terutama darah vena, yang lebih akurat.
Jadi, informasi soal cara mengecek kadar kolesterol dengan cara menggenggam jari tangan seperti dalam klaim unggahan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
- https://tirto.id/apa-benar-cek-kesehatan-lambung-bisa-menggunakan-gerakan-jari-g1Xi
- https://web.facebook.com/reel/810508804528701
- https://ghostarchive.org/archive/MaKBx
- https://www.halodoc.com/kesehatan/kolesterol?srsltid=AfmBOooOIUwC3B2jpvv0wp22vTe_EV3b_bkuBnmIcHxLuHwjR9cVXinK
- https://www.antaranews.com/berita/2326934/periksa-kolesterol-tak-disarankan-lewat-ujung-jari?fbclid=IwAR2lGfkPV6ywiTlBbSgOxdjCsQvP5WXfhYhBz9fqSq4Ye8LODoj_MEcP-BI
Halaman: 424/5291