• (GFD-2025-28566) [HOAKS] Foto Jenderal Israel Ditangkap Polisi Belanda

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan foto di media sosial yang diklaim menampilkan jenderal Israel bernama Chetan Shaoul ditangkap polisi Belanda atas tuduhan kejahatan perang.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Foto yang diklaim menampilkan jenderal Israel ditangkap polisi Belanda karena melakukan kejahatan perang dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto beberapa polisi sedang mengawal pria berkepala plontos dengan tangan terborgol.

    Pria itu diklaim bernama Chetan Shaoul yang merupakan jenderal Israel. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto yang mengeklaim polisi Belanda menangkap jenderal Israel menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, ditemukan foto identik di laman The Telegraph ini.

    Dalam keterangannya, pria di dalam foto bukan jenderal Israel yang ditangkap polisi Belanda. Pria itu adalah Johnny Morrissey, anggota kartel kejahatan Kinahan yang ditangkap kepolisian Spanyol di Costa del Sol pada September 2022.

    Pria asal Irlandia itu ditangkap karena diduga terlibat dalam pencucian uang sebesar 200 juta Euro. Johnny disebut berperan sebagai penagih serta kurir uang tunai. 

    Dikutip dari BBC, ada enam lembaga hukum internasioal yang ikut menyelidiki kasus yang melibatkan Johnny Morrissey. 

    Mereka termasuk Guardia Civil (kepolisian Spanyol), DEA (Badan Narkotika Amerika Serikat) dan An Garda Síochána (kepolisian Irlandia).

    Kartel Kinahan yang merupakan tempat bernaung Johnny Morrissey, beroperasi di beberapa negara.

    Beberapa anggotanya tercatat pernah diberi sanksi keuangan internasional dari lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, Inggris, dan Irlandia.

    Dilansir dari Anadolu Agency, Belanda memasukkan Israel ke daftar negara asing yang dianggap sebagai ancaman.

    Dalam dokumen yang dirilis Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Kontraterorisme Belanda ((NCTV), Israel diketahui memanipulasi opini publik Belanda.

    Israel juga disebut mempengaruhi keputusan politik di Belanda dengan cara kampanye disinformasi. Akan tetapi, tidak ada kabar adanya penangkapan petinggi militer Israel di Belanda.

    Sampai saat ini juga tidak ditemukan informasi valid Belanda menangkap jenderal Israel bernama Chetan Shaoul. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menampilkan jenderal Israel ditangkap polisi Belanda karena melakukan kejahatan perang merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Pria yang ada di foto adalah Johnny Morrissey, anggota kartel kejahatan Kinahan. Pada 2022 ia ditangkap kepolisian Spanyol di Costa del Sol karena kasus pencucian uang. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28565) Cek Fakta: Hoaks Artikel Wamenaker Noel Meminta KPK untuk Menangkap Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel meminta KPK menangkap Jokowi. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Agustus 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Gelora News berjudul:
    "Noel Meminta KPK Tangkap Jokowi Segera, Noel: Jokowi Menerima Uang Banyak Dari Saya Saya Punya Bukti Transferannya"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Wahai para ternak Mulyono silahkan KoMeN"
    Lalu benarkah postingan artikel Wamenaker Immanuel Ebenezer tau Noel meminta KPK menangkap Jokowi?
     
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga waktu artikel diunggah.
    Namun dalam artikel asli dari Gelora.co berjudul "Noel Ditangkap KPK, Pengaruh Sihir Jokowi Sirna".
    Artikel itu tidak membahas sama sekali terkait permintaan Noel pada KPK untuk menangkap Jokowi. Artikel itu hanya membahas komentar dari Adhie M. Massardi terkait penangkapan Noel.

    Kesimpulan


    Postingan artikel Wamenaker Immanuel Ebenezer tau Noel meminta KPK menangkap Jokowi adalah hoaks. Faktanya judul dalam postingan merupakan hasil suntingan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28564) [SALAH] Aceh Kini Kibarkan Bendera Sendiri

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 22/08/2025

    Berita

    Ditemukan sebuah unggahan video oleh akun X “Disclaimerrrrr” pada Selasa, (12/8/2025) dalam bentuk video [arsip] dengan narasi:

    “yaTuhanmanaINDONESIAkuyangdulunyaSatu..!? SEDIH rasanya Melihat ACEH Kini Mengibarkan Benderanya sendiri”

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 2 juta kali, 1.200 interaksi komentar, dan 10.000 suka.

    Hasil Cek Fakta

    Sebelumnya, informasi serupa pernah diulas pada laman TurnBackHoax.id dalam judul “[SALAH] Video Aceh Mengibarkan Bendera GAM Seusai Prabowo Diresmikan MK”, tayang, Mei 2024.

    Video tersebut merupakan momen pengibaran bendera bulan bintang saat Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ulang tahun ke-47 pada Senin, (4/11/25).

    Dilansir dari laman KBR.id, berdasarkan pantauan KBR di lokasi pada saat itu, diperkirakan ada seribuan bekas kombatan GAM yang memperingati prosesi pengibaran bendera Bintang Bulan. Kegiatan itu juga dihadiri puluhan aparat keamanan TNI/Polri.

    Acara ini juga disertai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan santunan bagi anak yatim. Termasuk, pelantikan politisi di kalangan eks kombatan GAM di bawah partai lokal, yaitu Partai Aceh (PA).

    Kesimpulan

    Video dengan klaim “Aceh kini kibarkan bendera sendiri” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28563) [KLARIFIKASI] Video Aspal Rusak dari Gempa Turkiye 2023, Bukan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Turkiye pada Minggu, 10 Agustus 2025 malam.

    Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan jalanan aspal yang retak dan rusak parah akibat gempa di Turkiye yang belakangan terjadi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi pada video keliru dan perlu diluruskan.

    Video aspal rusak akibat gempa di Turkiye disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (12/8/2025):

    GEMPA BUMI TURKI

    Gempa berkekuatan 6,1 skala Richter melanda distrik S?nd?rg? Bal?kesir, Turki.

    1 orang dipastikan meninggal dunia, sedikitnya 29 orang terluka.Beberapa bangunan dan menara runtuh.

    Getaran terasa di Istanbul dan Izmir.

    Pihak berwenang menghimbau semua orang untuk menjauh dari daerah yang rusak karena gempa susulan masih terus terjadi.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Selasa (12/8/2025), menampilkan video jalanan aspal rusak akibat gempa di Turkiye.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar gambar, kemudian melakukan pencarian gambar di Google. Teknik ini disebut dengan reverse image search.

    Hasil pencarian mengarahkan ke video serupa di akun X @politicturk yang diunggah pada 12 Februari 2023.

    Keterangan unggahan menyebutkan video berlokasi di jalan raya Pazarcik, Kahramanmaras, Turkiye.

    Situs berita TV48 juga mengunggah video serupa. Gempa yang terjadi di Kahramanmaras mengakibatkan pergeseran tanah mencapai 7-8 meter.

    Dikutip dari Daily Sabah, gempa dengan magnitudo 7,7 melanda Kahramanmaras pada 6 Februari 2023 pukul 4.17 waktu setempat.

    Gempa itu mengakibatkan lebih dari 1.500 orang tewas dan lebih dari 9.000 orang mengalami luka-luka.

    Kendati demikian, peristiwa dalam video yang beredar berbeda dengan gempa yang belakangan terjadi di Turkiye.

    Sebagaimana diwartakan Al Jazeera, gempa dengan magnitudo 6,1 melanda Provinsi Balikesir di barat laut Turkiye pada Minggu, 10 Agustus 2025 malam.

    Kesimpulan

    Video jalanan aspal rusak akibat gempa di Turkiye disebarkan dengan konteks keliru.

    Peristiwa gempa terjadi pada 6 Februari 2023, bukan 10 Agustus 2025.

    Gempa dalam video berpusat Kahramanmaras, sementara gempa di Turkiye yang belakangan terjadi melanda Provinsi Balikesir.

    Rujukan