• (GFD-2025-24942) Keliru, Video Yang Diklaim Menampilkan Ustad Abdul Somad Promosikan Kapsul Obat Prostatitis

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2025

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] yang memperlihatkan Ustad Abdul Somad (UAS) sedang mempromosikan kapsul atau metode untuk mengobati sakit prostatitis.

    Video itu memperlihatkan UAS mengenakan jaket batik biru menyampaikan ceramah, namun topiknya bukan ajaran agama Islam, melainkan keluhan penderita prostatitis dan metode atau kapsul untuk mengatasinya. Berikut audio yang diucapkan Abdul Somad: “Di indonesia tidak tahu bagaimana mengobati prostatitis! dari gejala pertama hingga kanker prostat hanya selangkah! wawancara lengkap dengan profesor terkenal dari indonesia!"



    Namun, benarkah video itu menunjukkan UAS mempromosikan metode dan kapsul untuk mengobati prostatitis?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo memverifikasi konten tersebut menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google. Faktanya, video Abdul Somad tersebut telah diubah dari aslinya menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Video aslinya ditemukan di saluran YouTube UAS, yakni Ustadz Abdul Somad Official, yang diunggah tanggal 9 April 2022. Ia sedang menceritakan rencana umrahnya bersama rombongan yang dilayani sebuah perusahaan tour and travel di Jambi.

    Setelah dicermati sampai akhir, UAS dalam videonya tidak menyinggung penyakit prostatitis sama sekali. Ia menceritakan manfaat umrah, persiapan-persiapan yang disarankan, serta gambaran pelaksanaannya di Arab Saudi.

    Tempo juga memindai video yang beredar menggunakan aplikasi pendeteksi konten berbasis AI (kecerdasan buatan), Truemedia.org [ arsip ]. Hasilnya menunjukkan terdapat sejumlah bukti kuat bahwa video yang beredar direkayasa menggunakan teknologi AI, terutama rekayasa suara yang probabilitasnya mencapai 100 persen.



    Waspadai Hoaks Promosi Obat

    Dilansir Tempo, pakar media dari Universitas Tarumanegara, Budi Utami, mengatakan pemerintah harus memperhatikan semakin bertambahnya hoaks yang digunakan untuk mempromosikan obat. Caranya melakukan edukasi dengan benar melalui media sosial.

    "Banyak juga produk-produk kesehatan yang sebenarnya promosi produk, tetapi untuk meyakinkan masyarakat dia akan coba menyebut sudah teruji di Amerika misalnya, atau testimoni dari tokoh. Padahal kita tidak tahu kebenarannya, ini perlu diwaspadai," kata Budi.

    Apalagi beberapa hoaks seperti itu telah terungkap menggunakan sosok tokoh terkenal dandeepfake atau pemalsuan video menggunakan AI, sehingga meningkatkan potensi dipercaya masyarakat. Misalnya yang mengatakan dr Terawan nyatakan kemanjuran obat diabetes, serta Desi Anwar dan Tri Rismaharini promosikan obat mata

    Dilansir Antara, perusahaan keamanan digital, Kaspersky, membagikan saran agar masyarakat bersama-sama terhindar dari penipuan menggunakan deepfake. Pertama, mengedukasi diri, keluarga dan orang dekat lainnya. Kedua, menggunakan sumber berita yang berkualitas baik. Ketiga, masyarakat disarankan bersikap skeptik atau tidak mudah percaya pada video tokoh tertentu, meskipun wajah dan suaranya mirip. Keempat, mereka mendorong protokol dasar yang baik, sepertitrust but verify(percaya tapi verifikasi).

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Ustadz Abdul Somad (UAS) sedang mempromosikan kapsul atau metode untuk mengobati prostatitis adalah klaimkeliru.

    Dalam video aslinya, sesungguhnya UAS sedang membahas persiapan dan proses umrah di Arab Saudi. Namun video direkayasa menggunakan deep fake sehingga seakan-akan sedang mempromosikan obat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24941) Keliru, Video Prabowo Beri Bantuan Puluhan Juta Rupiah

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2025

    Berita



    Sebuah akun media sosial di Instagram [ arsip ] mengunggah video Presiden Prabowo Subianto akan memberi bantuan uang hingga puluhan juta rupiah. Bantuan tersebut diberikan dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Bantuan tersebut akan diberikan untuk seluruh rakyat Indonesia, khususnya yang sudah mengikuti akun. Pengunggah video menyertakan nomor Whatsapp bagi warga yang mendaftar dengan nilai bantuan, yakni punya anak 1 sebesar Rp10 juta, anak 2 Rp15 juta, anak 3 Rp30 juta, dan seterusnya.



    Lalu, benarkah Prabowo memberikan bantuan puluhan juta rupiah untuk seluruh rakyat Indonesia?

    Hasil Cek Fakta



    Dengan menggunakan alat pencari gambar terbalik, Tempo menemukan bahwa audio dalam video tersebut telah diubah dengan kecerdasan buatan. Video aslinya terkait Gerakan Donasi @Galangperjuangan, tidak untuk bagi-bagi uang untuk keluarga.

    Video aslinya pernah diunggah oleh akun Facebook Prabowo Subianto pada 21 Juni 2018. Melalui akun itu, Prabowo mengumumkan secara resmi peluncuran sebuah aplikasi sarana penggalangan dana yang secara khusus diperuntukkan guna mendukung perjuangan politik.



    Tempo melansir bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara terbuka meminta sumbangan dana kepada semua kader dan simpatisannya untuk membantu operasional partai dalam mengikuti pemilihan kepala daerah serentak 2018. Hal itu ia sampaikan lewat video berdurasi hampir 20 menit yang diunggah akun Facebook resmi miliknya dan dinamakan program Galang Perjuangan.

    Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono membenarkan program Galang Perjuangan ini. Menurut dia, Gerindra pernah melakukan hal serupa saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Waktu di Jakarta pernah dan terbukti, ternyata banyak masyarakat yang ikut berkontribusi selain keluarga besar internal Gerindra," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Juni 2018.

    Dalam video itu, Prabowo menuturkan pihaknya membutuhkan bantuan ini salah satunya untuk memberi uang makan bagi saksi yang bertugas mengawasi pemungutan suara di semua tempat pemungutan suara (TPS) di daerah-daerah yang melaksanakan pilkada serentak. Ia mencontohkan di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, masing-masing memiliki TPS lebih dari 80 ribu. Sedangkan pilkada serentak 2018 ini akan berlangsung di 171 daerah.

    Tempo juga memverifikasi video dengan pendeteksi deepfake, True Media. Hasil analisis True Media menunjukkan bahwa 100 persen kemungkinan audio dalam video Prabowo tersebut telah diubah dengan generator AI. 

    Analisis wajah menunjukkan 62 persen pola yang tidak biasa antara gerak wajah dengan ucapan.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Prabowo Subianto memberi bantuan uang puluhan juta kepada seluruh rakyat Indonesia adalahkeliru. 

    Video hasil rekayasa menggunakangenerated-AI audio.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24940) Cek Fakta: Video Buruh di Banten Bergerak Tangkap Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2025

    Berita

    Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial yang mengklaim bahwa buruh di Banten bergerak untuk "menangkap dan mengadili Jokowi" ternyata menyesatkan.

    Mengutip Turnback Hoax, tim pemeriksa fakta menemukan bahwa video yang digunakan dalam unggahan tersebut bukanlah aksi untuk menangkap Presiden Joko Widodo, melainkan demonstrasi buruh terkait revisi upah minimum.

    Akun Twitter “H4T14K4LN4L42” pada Sabtu (4/1/2025) mengunggah video yang disertai narasi provokatif, mengklaim bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintahan Jokowi. 

    Hingga Rabu (8/1/2025), video ini telah ditonton sebanyak 61 ribu kali, dibagikan 600 kali, serta mendapat 265 komentar dan lebih dari 8 ribu tanda suka.

    Namun, hasil penelusuran TurnBackHoax menunjukkan bahwa tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang mendukung klaim tersebut.

    Tim pemeriksa fakta menggunakan Yandex Image Search dan menemukan bahwa video tersebut sebenarnya berasal dari aksi unjuk rasa ribuan buruh di Banten pada 7 Desember 2023.

    Para buruh menuntut revisi Surat Keputusan (SK) Pj Gubernur Banten tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota 2024 serta menolak penggunaan PP Nomor 51 Tahun 2023 dalam penetapan UMK.

    Gambar dari video yang sama juga muncul dalam berita Poskota.co.id dengan judul “Tuntut Revisi SK Pj Gubernur Banten, Ribuan Buruh Turun ke Jalan”.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Unggahan yang menyatakan bahwa buruh di Banten bergerak untuk menangkap dan mengadili Jokowi merupakan konten yang menyesatkan (misleading content). Video tersebut sebenarnya menampilkan demonstrasi buruh terkait revisi upah minimum, bukan aksi politik terhadap Presiden.

    Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan selalu memverifikasi kebenaran suatu klaim sebelum membagikannya.
  • (GFD-2025-24939) CEK FAKTA: Prabowo Pecat Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun Penjara

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2025

    Berita

    Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial TikTok dengan akun "bangburno35" pada Sabtu (28/12/2024) mengklaim bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memecat hakim yang menjatuhkan vonis 6,5 tahun penjara kepada Harvey Moeis.

    Klaim tersebut disertai dengan video yang telah ditonton sebanyak 40 juta kali dan dibagikan ulang sekitar 31 ribu kali per Rabu (8/1/2025). Selain itu, unggahan ini mendapatkan lebih dari 44 ribu komentar serta 1,8 juta tanda suka.

    Pemeriksaan Fakta

    Mengutip TurnBackHoax yang melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci "Prabowo Pecat Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun Penjara" ke mesin pencarian Google, tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim tersebut.

    Lebih lanjut, pemeriksaan gambar yang digunakan dalam video dilakukan melalui Google Lens. Hasil pencarian menunjukkan bahwa foto tersebut berasal dari momen pengambilan sumpah dan pelantikan Hakim Pengadilan Negeri Watansoppeng pada Kamis (23/04/2020).

    Gambar asli dimuat dalam pemberitaan situs resmi pn-watansoppeng.go.id dengan judul "PENGAMBILAN SUMPAH DAN PELANTIKAN HAKIM PENGADILAN NEGERI WATANSOPPENG".

    Selain itu, gambar yang menampilkan tumpukan uang dalam video tersebut serupa dengan gambar yang dimuat dalam artikel Haluan.com berjudul "Terkejut! KPK Berhasil Sita 27 Aset Milik Lukas Enembe Hasil TPPU dari Uang Tunai Rp 81 M hingga Apartemen" yang tayang pada Selasa (27/06/2023).

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, klaim yang menyebut bahwa Prabowo Subianto memecat hakim yang memvonis Harvey Moeis 6,5 tahun penjara adalah tidak benar.

    Tidak ditemukan bukti atau pemberitaan resmi yang mendukung narasi tersebut. Oleh karena itu, unggahan ini dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan (misleading content).