• (GFD-2024-22014) [SALAH] Pengakuan AstraZeneca terkait Efek Samping Langka dari Vaksin Covid-19 Dikaitkan dengan Seseorang yang Merasakan Sakit Jantung

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    “MENYEDIHKAN Pentesan jantung kamu @breh.teuku07 selalu sakit tanpa sebab padahal sehat banget:cold_face::smiling_face_with_tear:…”

    “AstraZeneca akhirnya mengakui di pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya sebabkan efek samping”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Tempo.co.

    Sebuah akun Instagram @zanzabellaa pada 13 Juli 2024 membagikan postingan video dengan narasi yang menyebut bahwa AstraZeneca telah mengakui jika vaksin Covid-19 buatannya menyebabkan efek samping. Pada captionnya dia juga memberikan penjelasan bahwa salah seorang yang ia mention selalu merasakan sakit jantung tanpa sebab padahal sedang dalam kondisi yang terlihat sehat.

    Pada April 2024 AstraZeneca memang telah mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatannya menyebabkan efek samping yang jarang terjadi yakni Sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS). Efek samping ini merupakan sindrom yang sangat langka terjadi ketika seseorang mengalami pembekuan darah (trombosis) bersamaan dengan jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia).

    BPOM selaku yang memberikan izin penggunaan vaksin tersebut di Indonesia pada 5 Mei 2024 melalui penjelasan publiknya menyebut bahwa industri farmasi yang mendapatkan izin dari BPOM perlu melakukan pemantauan dalam Post Authorization Safety Study (PASS) yang dilaporkan kepada BPOM, selain itu pemantauan keamanan vaksin juga dilakukan oleh Kemenkes dan Komnas PP-KIPI.

    Dalam penjelasannya, BPOM menyebut bahwa efek samping TTS ini terjadi dalam periode 4 hingga 42 hari setelah penyuntikan dosis vaksin AstraZeneca. Apa bila TTS terjadi di luar dari periode tersebut, maka kejadian TTS tidak berkaitan dengan efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca.

    Pada saat penjelasan publik tersebut dimuat, BPOM menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak digunakan lagi di Indonesia, sedangkan postingan Instagram @zanzabellaa baru beredar pada 69 hari setelah penjelasan publik tersebut. Pernyataan cocoklogi antara efek samping vaksin AstraZeneca dengan sakit jantung yang dirasakan oleh salah seorang yang ia mention telah berada di luar dari periode efek samping TTS dari AstraZeneca.

    Dilansir dari Tempo.co, Victor D selaku dokter Spesialis Jantung di RSUP Prof. dr. RD Kandou Manado menjelaskan bahwa belum ada kasus serupa dari efek samping vaksin tersebut di Indonesia. Kajian WHO juga menunjukkan bahwa efek samping ini dikategorikan sebagai sangat jarang/very rare karena kurang dari 1 kasus dalam 10.000 kejadian. Selain itu, penelusuran Tempo juga tidak menemukan adanya laporan valid yang membenarkan bahwa vaksin tersebut mengakibatkan jantung sakit tanpa sebab.

    Dengan demikian, vaksin AstraZeneca menyebabkan sakit jantung adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Perusahaan AstraZeneca memang sudah mengakui bahwa vaksin Covid-19 produksinya memiliki efek samping berupa pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah yang jarang terjadi, namun tidak ada bukti valid yang membenarkan bahwa vaksin tersebut menyebabkan jantung sakit tanpa sebab di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22013) [SALAH] Infografis Tarif Baru JakLingko yang Tidak Lagi Gratis

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    “Jaklingko sekarang bayar gaes”
    “Tarif terbaru Jak Lingko.
    Saat ini, layanan JakLingko tidak lagi gratis. Tarif ditentukan berdasarkan jenis kartu yang dimiliki. Berikut adalah rinciannya:
    1. Kartu JakLingko Utama: Rp 3500
    2. Kartu JakLingko Anak: Rp 1.750
    3. Kartu JakLingko Lansia: Rp 1.750
    4. Kartu JakLingko Disabilitas: Rp 1.750
    5. Kartu JakLingko Non-DKI: Rp 5.000”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah infografis yang dibagikan oleh akun Facebook bernama Dhian Amoyy yang mengklaim bahwa terdapat tarif baru dari JakLingko yang sebelumnya gratis. Terlihat bahwa infografis tersebut dibuat oleh Okezone.

    Namun penyebutan JakLingko sebagai angkutan umum di Jakarta yang gratis adalah tidak tepat. Dilansir dari laman Jakarta.go.id, JakLingko merupakan sistem pembayaran angkutan umum yang terintegrasi di Jakarta, sedangkan angkutan umum yang gratis di Jakarta dengan logo JakLingko adalah Mikrotrans.

    Dilansir dari TribunNews.com, Kepala Dishub Jakarta telah membantah bahwa terdapat penyesuaian tarif Mikrotrans yang berbayar dari yang sebelumnya gratis. Kepala Dishub Jakarta menyebut bahwa kabar penyesuaian tarif tersebut adalah hoaks, dan memastikan bahwa layanan Mikrotrans saat ini masih bisa dinikmati gratis oleh masyarakat.

    Okezone.com yang pertama kali menyebarkan infografis, juga telah menghapus infografis tersebut terlihat tidak ditemukan infografis yang sama pada laman resminya, infografis.okezone.com.

    Dengan demikian, infografis tarif baru JakLingko yang tidak lagi gratis adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Penyebutan JakLingko sebagai angkutan umum di Jakarta yang sebelumnya gratis adalah keliru, angkutan umum di Jakarta yang gratis disebut Mikrotrans. Selain itu, Dishub Jakarta juga telah membantah bahwa terdapat penyesuaian tarif baru dari angkutan gratis tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22012) [SALAH] WHO Minta Pemerintah Bersiap dengan Mega Lockdown

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    Tuh baca sendiri, bukan mega thrust yang akan terjadi yang akan menghancurkan dan memporak porandakan, tapi “MEGA LOCKDOWN”,
    MEGA THRUST yang masih potensi kalian udah pada panik seolah olah negeri ini akan terpecah dan terbelah saja , sedangkan MEGATRON melalui anak kesayangan nya 10 tahun menjabat sudah menghancurkan dan memporak-poranda kan pecah belah sana sini saya lihat kalian santai santai saja tuh, tenang tenang saja sambil berorasi “hidup bapaknya samsul… Hidup bapaknya samsul”

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Kompas.
    Beredar narasi di media sosial Facebook mengklaim bawa WHO meminta pemerintah bersiap dengan mega lockdown. Mega lockdown dikaitkan dengan merebaknya kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox).

    Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu (14/8/2024), menyampaikan mengenai peningkatan jumlah kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo. Pada 2023, ada lebih dari 14.000 kasus dan 524 kematian akibat Mpox. Kemudian dalam sebulan terakhir, sekitar 90 kasus clade 1b telah dilaporkan di empat negara tetangga Kongo yang belum pernah melaporkan Mpox sebelumnya, yakni Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.

    WHO merekomendasikan sejumlah langkah penanganan, seperti pemberian vaksin dan memperkuat surveilans. Namun, tidak ada pernyataan Tedros mengenai permintaan lockdown kepada pemerintah. WHO tidak mempunyai wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada pemerintah di seluruh dunia.

    Dilansir USA Today, peran WHO sebagai organisasi ilmiah dan teknis adalah memberi nasihat dan mendukung 194 negara anggotanya. Meskipun WHO mengeluarkan rekomendasi kesehatan masyarakat, setiap anggota mempunyai pilihan untuk membuat keputusan sendiri. Di sisi lain, narasi yang beredar bersumber dari situs “The People’s Voice” yang memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi.

    Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai WHO meminta pemerintah bersiap untuk mega lockdown adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    Klaim mengenai WHO meminta pemerintah bersiap untuk mega lockdown adalah tidak benar. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tidak pernah bicara mengenai lockdown akibat meningkatnya kasus Mpox.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22011) [PENIPUAN] Bantuan Dana dari KBRI Singapura bagi Pekerja Migran

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    Bagi TKI/TKW yang ada di Singapura Belum Benerima Bantuan Program Indonesia, KITA PEDULI BERSAMA. Segera Daftarkan Diri Anda Untuk Mendapatkan Dana Bantuan Dari Program Indonesia Peduli Bersama Secara GRATIS
    SILAHKAN KOMUNIKASI DENGAN KAMI MELALUI MASSENGER DAN DAFTARKAN DIRI ANDA
    KITA PEDULI BERSAMA KBRI Singapura

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook mengenai bantuan dana untuk pekerja migran dengan mengatasnamakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.

    Namun setelah di telusuri, akun tersebut bukan merupakan akun Facebook resmi KBRI Singapura. Akun resmi milik KBRI Singapura (https://www.facebook.com/kbrisingapura) tidak pernah membagikan informasi soal bantuan dana untuk TKI.

    Dalam unggahan Facebooknya pada 24 Juli 2024 KBRI Singapura telah menghimbau masyarakat untuk mewaspadai informasi bantuan dana mengatasnamakan KBRI Singapura.

    Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika akun tersebut merupakan akun palsu yang mencatut KBRI Singapura.

    Kesimpulan

    Klaim mengenai bantuan dana untuk pekerja migran dengan mengatasnamakan KBRI Singapura adalah tidak benar. Faktanya KBRI Singapura tidak menyelenggarakan pemberian bantuan dana.

    Rujukan