• (GFD-2024-22010) [SALAH] Tangsel dan Jakarta Hancur Berkeping Keping Pohon dan Rumah Ambrol

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    TANGSEL & JAKARTA HANCUR BERKEPING KEPING! WARGA MENJERIT POHON DAN RUMAH AMBROL

    Hasil Cek Fakta

    Pada 5 Agustus 2024 lalu muncul sebuah unggahan video di Youtube memberikan sebuah klaim pada judul Tangsel dan Jakarta hancur berkeping keping, pohon dan rumah ambrol.

    Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian Google ternyata narator hanya membacakan sebuah artikel yang diunggah oleh beritatangsel yang berjudul “Pohon Tumbang Menimpa Enam Rumah Warga di Ciputat Tangerang Selatan”. Dalam artikel tersebut tidak dijelaskan bahwa Tangsel dan Jakarta hancur berkeping keping.

    Dilansir dari beritatangsel, enam rumah warga di wilayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rusak akibat tertimpa pohon tumbang dan angin kencang. Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang.

    Satgas BPBD Tangsel, Dian Wiryawan mengatakan, rumah warga yang berada di kelurahan Sawah Baru mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon yang roboh karena angin kencang. Sementara rumah warga yang berada di Kelurahan Serua Indah atapnya dihantam angin kencang sehingga mengalami kerusakan. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat kejadian tersebut, namun penghuni rumah dipastikan terdampak karena bencana tersebut.

    Dari temuan tersebut dapat disimpulkan jika hujan deras disertai angin kencang hanya membuat enam rumah warga rusak.

    Kesimpulan

    Klaim yang mengatakan Tangsel dan Jakarta hancur berkeping-keping adalah salah. Hujan deras disertai angin kencang hanya membuat enam rumah warga di Ciputat Tangerang Selatan rusak.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22009) [SALAH] Video “habis upacara di IKN sampe lumpur semua”

    Sumber: threads.net
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    Akun Threads GunadimanHaris (threads.net/@gunadimanharis1966) pada 18 Agustus 2024 mengunggah sebuah video dengan narasi:

    “Ya Allah habis upacara di IKN sampe lumpur semua… DIRGAHAYU INDONESIAKU…”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang berlepotan lumpur dengan klaim bahwa hal tersebut terjadi di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan di IKN. Kejadian di video itu terjadi pada saat upacara penurunan bendera dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Kabupaten Halmahera Barat pada Sabtu 17 Agustus 2024 sore.

    Video yang sama diunggah oleh akun TikTok @khoko_415 pada 18 Agustus 2024. Di unggahan ini, akun @khoko_415 menyertakan tanda lokasi yaitu “Lapangan Sasadu · West Halmahera Regency”.

    Selain video ini, akun @khoko_415 juga mengunggah beberapa video lainnya yang menampilkan momen yang terjadi pada saat upacara penurunan bendera dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Kabupaten Halmahera Barat pada Sabtu 17 Agustus 2024 sore.

    Kesimpulan

    Bukan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kejadian di video itu terjadi pada saat upacara penurunan bendera dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Kabupaten Halmahera Barat pada Sabtu 17 Agustus 2024 sore.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22008) Hoaks Undian Berhadiah Bank Mandiri dalam Rangka HUT RI ke-79

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    tirto.id - Sepanjang bulan peringatan kemerdekaan Indonesia ini, beredar unggahan media sosial yang memuat informasi soal undian berhadiah beberapa bank yang bertemakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.

    Sebelumnya, Tirto telah melakukan pemeriksaan fakta terkait undian berhadiah yang mencatut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau Bank BRI dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI. Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa unggahan undian berhadiah mengatasnamakan BRI yang beredar di media sosial adalah hoaks.

    Baru-baru ini, kami kembali menemukan klaim serupa yang mencatut nama bank milik pemerintah lainnya, yaitu Bank Mandiri. Akun Facebook bernama “Program Festival” dan “berita terbaru”, diketahui mengunggah klaim soal undian berhadiah yang diadakan oleh Bank Mandiri dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI.

    Narasi dalam unggahan tersebut mengajak masyarakat yang sudah terdaftar di mobile banking Bank Mandiri (Livin’ By Mandiri) untuk mengikuti program undian festival berhadiah tersebut lewat tautan yang disediakan. Disebutkan, ada sejumlah hadiah, termasuk grand prize, bagi mereka yang mendaftar undian tersebut.

    “Promosi Program Undian Berhadiah Bank MANDIRI..!!. Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia Bank MANDIRI Mengadakan Program Festival Point Berhadiah..

    Yuk ikuti program Undian FESTIVAL BERHADIAH Bank MANDIRI.khusus yang sudah Terdaftar Di Mobile Banking Bank Mandiri(LIVIN BY MANDIRI). Pendaftaran secara Gratis..!! Sobat bisa memenangkan HADIAH GRAND PRIZE dan hadiah lain nya. Buruan daftar sekarang dengan cara Klik DAFTAR di bawah ini."

    Sepanjang Sabtu (17/8/2024) hingga Rabu (21/8/2024), atau selama empat hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 28 tanda suka dan 13 komentar. Ada beberapa komentar warganet yang mengaku telah mendaftar undian berhadiah tersebut dan berharap untuk mendapatkan hadiah seperti yang dijanjikan.

    Lantas, benarkah ada undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri itu?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mula-mula menelusuri tautan pendaftaran undian yang beredar dengan mesin pelacak situs WhereGoes. Hasilnya, situs itu tidak mengarah ke laman atau akun media sosial resmi dari Bank Mandiri.

    Penelusuran dilanjutkan dengan menelusuri situs dan sejumlah akun media sosial resmi milik Bank Mandiri.

    Dalam rangka menyambut HUT RI ke-79, Bank Mandiri memang menawarkan sejumlah reward dan promo mulai dari produk makanan, minuman dan sejumlah produk lainnya, seperti yang tertera di situs resminya. Namun, kami tidak menemukan satupun adanya informasi terkait undian berhadiah seperti yang tertera dalam klaim unggahan.

    Selanjutnya, saat menelusuri akun Instagram resmi milik Bank Mandiri (@bankmandiri) yang telah terverifikasi resmi, kami juga tidak menemukan adanya informasi resmi terkait undian berhadiah dalam rangka menyambut HUT RI ke-79.

    Akun Facebook resmi Bank Mandiri, baik "Bank Mandiri" maupun "Mandiri Care", telah terverifikasi resmi, tidak seperti akun-akun penyebar informasi ini. Kedua akun tersebut tidak mengunggah informasi apapun terkait adanya undian berhadiah seperti klaim yang tersebar.

    Dengan begitu, tautan yang beredar berpotensi penipuan, karena tidak berasal dari kanal resmi bank tersebut.

    Bank Mandiri sendiri melalui unggahan dalam akun Instagram resminya, mengimbau masyarakat untuk tidak terkecoh dan hati-hati terhadap penipuan berkedok undian berhadiah. Bank milik pemerintah tersebut memastikan informasi resmi terkait Bank Mandiri hanya berasal dari media sosial resmi yang telah terverifikasi resmi (memiliki centang biru).

    Lebih lanjut, jika masyarakat mendapatkan pesan mencurigakan yang mengatasnamakan Bank Mandiri, diimbau untuk segera menghubungi Mandiri Call di nomor 14000.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukan bahwa unggahan undian berhadiah Bank Mandiri dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Berdasarkan penelusuran di situs dan sejumlah akun media sosial resmi milik Bank Mandiri tidak ditemukan satupun informasi terkait undian berhadiah tersebut. Akun Facebook yang mengunggah klaim undian berhadiah itu pun diketahui bukan merupakan akun media sosial resmi milik Bank Mandiri.

    Bank Mandiri mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan berkedok undian berhadiah.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22007) Hoaks, Pendaftaran Bantuan Dana dari Kemenkes dan BPJS Kesehatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/08/2024

    Berita

    tirto.id - Baru-baru ini, sebuah narasi yang menyebut bahwa Pemerintah RI, melalui Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan BPJS Kesehatan RI, membagikan dana bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, tersebar di media sosial.

    Narasi tersebut menyebut bahwa masyarakat bisa mendaftar untuk mendapatkan dana bansos tersebut, dengan menyerahkan sejumlah dokumen. Beberapa dokumen ini termasuk foto kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), serta buku tabungan.

    Mengingat narasi ini disebarkan oleh sejumlah akun Facebook, nominal dana bansos yang ditawarkan ke masyarakat pun beragam, mulai dari Rp27,3 juta hingga Rp85,4 juta. Disebutkan juga, dana bansos tersebut dapat dipergunakan untuk berbagai macam hal, termasuk biaya sekolah, biaya berobat, modal usaha, hingga pembangunan tempat tinggal.

    Narasi tersebut disebarkan oleh akun “Bantu Rakyat”,“Medis dan Kesehatan” dan “Info Bantuan” dalam periode Sabtu (27/7/2024) hingga Kamis (15/8/2024), lewat unggahan video yang memperlihatkan surat pemberitahuan dari Kemenkes dan BPJS terkait adanya dana bansos tersebut. Terdapat juga keterangan teks dalam unggahan yang berbunyi:

    “MENYAMBUT KEMERDEKAAN RI KE 79 PROGRAM TAHUN 2024. Penguna Facebook Berkesempatan Menerima Bantuan Dari Program BPJS KESEHATAN PUSAT DESEMBER 2024. Mari Daftarkan Diri Anda Pengguna Kartu BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan Sebagai Penerima Dana bantuan bansos dan bpjs senilai Rp.27.000.000,00 Silahkan hubungi kami melalui messenger!”

    Sepanjang Kamis (15/8/2024) hingga Rabu (21/8/2024), atau selama enam hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 130 tanda suka, 87 komentar, dan telah ditonton sebanyak 12 ribu kali.

    Lantas, benarkah bahwa Kemenkes dan BPJS Kesehatan membagikan dana bansos kepada masyarakat?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tim Riset Tirto mengamati video surat pemberitahuan yang disertakan dalam klaim unggahan tersebut. Kami menemukan kejanggalan dalam surat tersebut, misalnya adanya ketidaksinkronan antara kop surat dan nomor surat.

    Terlihat, kop surat menggunakan logo milik BPJS Kesehatan. Namun, pada bagian nomor surat, tertulis Kementerian Kesehatan RI. Sebagai informasi, Kemenkes dan BPJS merupakan dua instansi pemerintahan yang terpisah.

    Selanjutnya, kami menelusuri laman dan sejumlah akun media sosial resmi milik Kemenkes dan BPJS Kesehatan, dua instansi yang namanya dicatut dalam klaim pembagian dana bansos tersebut.

    Hasilnya, kami tidak menemukan informasi apapun terkait adanya program pembagian dana bansos kepada masyarakat dari kedua instansi tersebut. Selain itu, akun-akun penyebar klaim unggahan diketahui bukan merupakan akun media sosial resmi dari Kemenkes dan BPJS.

    Tirto juga menghubungi pihak Kemenkes untuk mengklarifikasi terkait kebenaran klaim ini. Hasilnya, Kemenkes lewat pernyataan juru bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    “Penipuan. Info yang disampaikan (dalam surat tersebut) tidak pernah dikeluarkan oleh Kemenkes,” ujar dr. Mohammad Syahril kepada Tirto, Selasa (20/8/2024).

    Terkait BPJS Kesehatan, kami menemukan bahwa narasi bantuan dana bansos mengatasnamakan instansi tersebut memang telah beberapa kali beredar di publik. Pada Maret 2024 lalu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, seperti yang dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menyebut bahwa instansinya tidak pernah memberikan bantuan dana.

    Serupa, pada November 2023, akun resmi BPJS Kesehatan di X juga pernah mengklarifikasi bahwa instansi tersebut tidak pernah memberikan program bantuan dana untuk masyarakat. Hal ini menanggapi pertanyaan masyarakat soal klaim adanya pembagian dana bansos dari lembaga tersebut.

    Sementara itu, baru-baru ini seperti yang dikutip dari laman Kompas, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah, juga sempat membantah adanya klaim mengenai bantuan dana dari instansinya. Ia menyebut klaim tersebut adalah hoaks dan diduga adalah modus penipuan.

    "Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizky, dikutip dari Kompas, Rabu (14/8/2024).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi dari Kemenkes dan BPJS Kesehatan terkait pemberian dana bansos kepada masyarakat.

    Pihak Kemenkes dan BPJS Kesehatan secara resmi telah membantah terkait kebenaran informasi tersebut.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa Kemenkes dan BPJS Kesehatan memberikan dana bansos kepada masyarakat bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan