• (GFD-2021-6598) [SALAH] Video “Berita Terkini!!! – Dibayar Kontan | Petugas Yang Menganiaya Dan Menyeret HRS Langsung Sakit Parah”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 29/03/2021

    Berita

    Beredar video yang diunggah kanal Youtube TITIK TUMPU pada 20 Maret 2021 dengan judul “BERITA TERKINI!!! – DIBAYAR KONTAN | PETUGAS YANG MENGANIAYA DAN MENYERET HRS LANGSUNG SAKIT PARAH”.

    Bagian awal video itu menunjukkan Rizieq dibawa oleh seorang pria ke sebuah ruang pengadilan, lalu video menunjukkan foto kecil seorang pria yang dihubungkan dengan panah merah ke pria yang membawa Rizieq ke ruang sidang; bagian berikutnya menunjukkan pria di foto kecil itu sedang berbicara pada kamera saat sedang berbaring di kasur rumah sakit. Di detik ke-30, narator video berkata, “Aparat yang menyeret Habib Rizieq ke ruang sidang dengan memelintir tangannya hingga lebam, seketika langsung jatuh sakit setelah beliau keluar dari ruangan sidang.” Di menit 2:42, video itu menunjukkan foto Rizieq mengangkat tangan kanannya, dengan memar di pergelangan tangan ditunjukkan dalam lingkaran merah.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video petugas yang mengawal HRS di persidangan pada tanggal 19 Maret 2021 langsung sakit parah merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, bukan petugas yang mengawal HRS di persidangan pada tanggal 19 Maret 2021. Pria di berbaju hijau di video itu aslinya seorang petugas Pemilu 2019 yang dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan. Selain itu, klaim bahwa petugas yang mengawal HRS di persidangan menyeret dan menganiaya HRS tidak terbukti.

    Dilansir dari AFP, pencarian gambar terbalik di Google dengan bantuan beberapa potongan video dari InVID-WeVerify menemukan bahwa video lelaki yang terbaring di rumah sakit itu diambil dari video berita iNews tanggal 26 April 2019 ini, dengan judul “KPU Catat 225 Anggota KPPS Meninggal dan 1.470 Dirawat Akibat Kelelahan Pemilu”. Bagian yang menunjukkan pria berbaring di ranjang RS itu dapat dilihat di menit 1:44 dari video iNews.

    Video itu mewartakan bahwa pria tersebut bernama Soegeng Afriadi. Soegeng adalah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Medan, Sumatera Utara, yang dirawat di rumah sakit karena kelelahan bekerja saat Pemilu 2019.

    Sementara itu, foto tangan HRS yang terkilir dan lebam, sebelum foto ini sudah pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] Foto “HRS Jelas Didzolimi, Tangan Dipelintir Oleh Petugas Hingga Lebam” yang tayang di situs turnbackhoax.id pada 24 Maret 2021.

    Faktanya, foto itu merupakan foto editan dengan menambahkan warna merah pada tangan HRS. Foto asli memperlihatkan suasana HRS saat tiba di Polda Metro Jaya pada Sabtu 12 Desember 2020. Pada foto itu tidak terlihat pergelangan HRS mengalami lebam atau memar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6597) [SALAH] Video Pertandingan Persib Bandung vs Bali United Diwarnai Suara Yel-Yel Ujaran Kebencian kepada Persija

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 28/03/2021

    Berita

    Beredar video pertandingan sepak bola Persib Bandung vs Bali United dalam video tersebut samar-samar terdengar yel-yel ujaran kebencian kepada Persija. Dalam video tersebut merupakan tayang stasiun televisi Indosiar.

    NARASI:
    “ja ja ja ja ja persija anjing”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, melalui akun Twitter resmi Indosiar dalam postingan tanggal 24 Maret 2021 telah dipastikan bahwa video tersebut adalah hoaks. Jika melihat dan mendengar video asli yang ada di akun Twitter Indosiar tidak terdengar ujaran kebencian terhadap Persija.

    “Hati-hati beredar video HOAX pertandingan #PialaMenpora yang memprovokasi suporter Indonesia.

    Nih cek dulu video aslinya yaa.” mengutip dari Twitter Indosiar.

    Dengan demikian video yang disiarkan stasiun televisi Indosiar yang terdengar yel-yel ujaran kebencian terhadap Persija tidak benar. Indosiar telah mengklarifikasi bahwa video tersebut hoaks sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6596) [SALAH] “setelah vaksin Covid-19 selama 5 bulan tak boleh minum yg mengandung alkohol”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/03/2021

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp dengan
    NARASI: “Info setelah vaksin Covid-19 2021 buat yg ikutan Vaksin..
    Gak boleh makan TAPE SINGKONG
    🙏🙏

    Oh iya, selama 5 bulan tak boleh minum yg mengandung alkohol. Termasuk tape. Ini sangat penting. Krena fungsi vaksin akan hilang total jikalau kita komsumsi alkohol.. 💪💪💪

    Kabarin ke orang tua tersayang, kerabat tercinta.. Thanks”.

    Tdk boleh vaksinasi

    minum alkohol setelah vaksin

    Hasil Cek Fakta

    BELUM ada bukti secara ilmiah mengonsumsi minuman beralkohol berdampak terhadap vaksinasi COVID-19, tetapi konsumsi minuman beralkohol dengan jumlah berlebihan memang pada dasarnya TIDAK baik untuk kesehatan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6595) [SALAH] Foto Masa Kecil Bill Gates pada Tahun 1963

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/03/2021

    Berita

    Akun Facebook dengan nama pengguna Rob Celsius mengunggah sebuah foto yang menunjukkan seorang anak tengah memegang balon. Unggahan tersebut disertai keterangan yang menyatakan bahwa sosok tersebut adalah Bill Gates saat masih anak-anak, tepatnya pada tahun 1963.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto masa kecil Bill Gates pada tahun 1963, melainkan foto seorang anak tak dikenal di Kota Lviv, Ukraina, yang diambil pada tahun 1968. Foto tersebut pernah diunggah di laman Facebook Museum Sejarah Fotografi, Ukraina pada tanggal 1 Mei 2019 yang lalu. Bersama dengan unggahan tersebut, pihak museum memberikan keterangan bahwa foto tersebut diambil pada tanggal 1 Mei 1968 oleh seorang fotografer bernama Payvluk Zh.I. Lebih lanjut, pihak museum juga menegaskan bahwa anak dalam foto tersebut bukan merupakan sosok tokoh terkenal.

    Artikel dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs Reuters dengan judul artikel “Fact Check-Photo Does Not Show Bill Gates as A Child” dan mengkategorikannya sebagai ‘false’.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna Rob Celsius tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Rujukan