• (GFD-2021-6758) [SALAH] Cover Majalah TEMPO Edisi 29 Oktober 2020 Bergambar Jokowi Ditenggelamkan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/04/2021

    Berita

    Ya Allah
    Pengen bgt RRahmi SiregarINJEKK beneran kepala binatang air ini

    EDISI 29 OKTOBER 2020
    TEMPO
    ENAK DIBACA DAN PERLU

    JIKA TIDAK MAMPU JANGAN
    MEMAKSA,
    DIDARAT BUKAN HABITATMU
    PAK, TENGGELAM SAJA
    SEPERTI SEMULA

    HIDUP TAK SE4NJING ERA
    MU PAK !!

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Rahmi Siregar di grup “ SAKU (Solidaritas Antar Suku)”, membagikan postingan berupa cover majalah TEMPO edisi 29 Oktober 2020. Sampul tersebut memperlihatkan Presiden Jokowi yang sedang ditenggelamkan dengan cara diinjak oleh sebuah kaki. Lebih lanjut, narasi dalam cover tersebut yakni “jika tidak mampu jangan memaksa. Didarat bukan habitatmu pak, tenggelam saja seperti semula”.

    Pencarian fakta dilakukan dengan mesin pencari Google untuk mengetahui cover majalah TEMPO edisi 29 Oktober 2020. Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, diketahui bahwa cover majalah TEMPO yang dibagikan oleh Rahmi Siregar adalah HASIL MANIPULASI.

    Dalam website resmi majalah.tempo.co, diketahui bahwa edisi 29 Oktober 2020 tidak tersedia. Pada bulan Oktober 2020, majalah TEMPO hanya merilis 5 edisi, yakni edisi 03, 10, 17, 24, 30 Oktober 2020, dari kelima edisi tersebut tidak ada yang membahas Presiden Jokowi ataupun bergambar Presiden Jokowi.

    Lebih lanjut, ditemukan Edisi 29 Oktober 2020 oleh TEMPO di website resmi koran.tempo.co, yang merupakan edisi koran bukan majalah. Dalam sampul depan koran tersebut juga tidak bergambar Jokowi ditenggelamkan ataupun membahas mengenai Presiden Jokowi. Adapun gambar sampul depan koran tersebut memperlihatkan pria mengenakan pakaian safari dengan membawa teropong, dengan narasi sebagai berikut:

    “Pamer Si Komo ke Tamu Asing
    Pemerintah pusat dan daerah menargetkan pembangunan aneka fasilitas wisata premium di sekitar Labuan Baji dan Taman Nasional Komodo rampung pada Juni tahun depan. Agar bisa pamer di komo kepada pemimpin sejumlah negara yang bakal menghadiri pertemuan tingkat tinggi pada 2023”.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim akun Rahmi Siregar adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Penelusuran Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Gambar hasil manipulasi. Adapun sampul majalah TEMPO Edisi 29 Oktober 2020 tidak bergambar ataupun membahas mengenai Presiden Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6757) [SALAH] OVO Bagikan 1000 Jam Tangan Pintar dalam Rangka Perayaan Ulang Tahun OVO yang ke-60

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 20/04/2021

    Berita

    “Perayaan ulang tahun ke-60 Banyak hadiah yang sangat indah, serta lebih dari 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluler. Yang harus Anda lakukan adalah membuka kotak kado yang benar. Anda telah mencoba 3 kali, semoga berhasil!”

    Hasil Cek Fakta

    Sempat beredar pesan berantai berupa sebuah link yang mengatasnamakan OVO atas pemberian 1000 jam tangan pintar bagi para pengguna OVO dalam rangka memperingati perayaan ulang tahun OVO ke-60.

    Berdasarkan hasil penelusuran melalui berbagai platform berita online ternama, ditemukan sebuah fakta bahwa informasi mengenai pemberian hadiah dari OVO ialah informasi palsu.

    Dilansir dari m.liputan6.com Head of Corporate Communication OVO menyatakan bahwa berbagai informasi resmi terkait OVO sudah pasti akan disampaikan di akun social media OVO, yaitu @ovo_id yang sudah bercentang biru, serta OVO tidak pernah membagikan kode OTP dan Security Code anda kepada pihak manapun termasuk kepada petugas CS/Layanan Pelanggan sekalipun. Tambahnya lagi, website resmi OVO beralamat di www.ovo.id bukanlah di alamat https://ovogift[dot]/ovo-id/?t=1618328245882#1618573574881 sebagaimana alamat website yang telah tersebar sebelumnya.

    Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, maka pesan berantai yang mengatasnamakan OVO dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta)

    Informasi tersebut tidak benar. Melansir dari laman m.liputan6.com Faktanya Harumi Supit, Head of Corporate Communication OVO mengonfirmasi bahwa pesan berantai yang mengatasnamakan OVO di berbagai platform media sosial bukanlah program yang sedang diselenggarakan OVO.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6756) [SALAH] Video Membuang Uang di Times Square untuk Teman Baiknya yang Meninggal karena Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/04/2021

    Berita

    “Seseorang yang terinfeksi virus Covid-19 dan baru wafat dan meninggalkan deposit yang besar. Dia mempercayakan teman baiknya untuk membuang uangnya di Times Square di New York. Karena benar bahwa jika dia mati tidak akan membawa semua uangnya itu.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di media sosial yang diunggah oleh akun Facebook Kasih berupa sebuah video orang yang sedang membuang uang yang diklaim merupakan permintaan temannya yang meninggal karena Covid-19. Postingan tersebut disukai sebanyak 159 kali dan dikomentari 14 kali.

    Berdasarkan artikel periksa fakta factcheck.apf.com, video tersebut terdiri dari 2 cuplikan yang berbeda. Cuplikan pertama dimulai dari awal video hingga durasi 2:05 yang diketahui merupakan video yang berjudul “Free CASH MONEY For The People in TIME SQUARE ! In Memory of my friend: RIP Joe KUSH” yang diupload oleh kanal Youtube TraxNYC Diamond Jewelry pada 21 Maret 2021. Orang pada video tersebut diketahui adalah Maksud Agadjani selaku founder dan CEO TraxNYC.

    Cuplikan kedua berasal dari unggahan akun Instagram @thegod_joekush pada 14 November 2019 dengan tagging lokasi di Rodeo Drive Walk of Style di Beverly Hills, California. Joe Kush sendiri adalah seorang rapper dari Detroit yang dikabarkan tewas tertembak pada bulan Maret 2020 silam.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim seseorang membuang uang temannya yang meninggal karena Covid-19 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Orang pada video tersebut membuang uang bukan karena temannya yang meninggal karena Covid-19 melainkan meninggal karena tewas ditembak.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6755) [SALAH] TNI/Polri Menembak Siswa SMA Papua

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/04/2021

    Berita

    “Pelanggaran HAM terus terjadi di kab puncak papau yang di lakuna oleh TNI/POLRI terhadap warga sipil setempat di kab puncak Papua di mana kehadilan bagi rakyat,
    Penembakan mati terhadap siswa SMA, Ali mom pada hari kamis 15/04/2022”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar sebuah narasi yang diunggah oleh akun Facebook Ambiret Yhoman yang mengatakan bahwa TNI/Polri telah melakukan pelanggaran HAM pada masyarakat Papua yang ditujukan dengan adanya penembakan terhadap siswa SMA bernama Ali Mom pada 15 April 2021. Dalam unggahan tersebut juga memuat sebuah video yang berisikan kondisi korban yang terbaring dan keluarga korban yang mengelilinginya.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengakui penembakan tersebut dilakukan oleh TPNPB-OPM karena adanya dugaan bahwa Ali Mom merupakan mata-mata dari TNI/Polri, seperti yang diungkapkan pada laman CNN. Melansir dari laman Kompas, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri juga mengatakan bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    “Dia (Ali Mom) selalu kerja sama TNI kemudian provokasi masyarakat atau hasut masyarakat untuk tidak boleh mendukung perjuangan Papua Merdeka. Oleh karena itu, TPNPB tembak mati dia,” ujar Sebby saat dihubungi oleh CNN.

    Hal ini ditepis oleh Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono. Melalui laman Kompas, ia mengatakan bahwa Ali Mom bukanlah mata-mata TNI/Polri, karena masih berusia 16 tahun. Namun, korban sering kali mendatangi Koramil karena memiliki cita-cita menjadi TNI dan sedang mempersiapkan untuk proses seleksi masuk TNI.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Ambiret Yhoman tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)

    Pernyataan tersebut tidak benar. Melansir dari laman CNN, pelaku penembakan Siswa SMA Papua merupakan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

    Rujukan