• (GFD-2021-6751) [SALAH] Gambar artikel berjudul “Beredar Narasi Megawati Jual TMII ke Tiongkok, Menkominfo Pastikan Itu”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Bimo Erland II (fb.com/bimo.erlandii) pada 14 April 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar artikel yang berjudul “Beredar Narasi Megawati Jual TMII ke Tiongkok, Menkominfo Pastikan Itu”. Di bawah judul artikel itu, terdapat teks tambahan dengan warna merah, ungu, dan biru yang berbunyi “TMII. Kini dijual ke Tiongkok bisa beralih jadi lahan properti dan penghuni nya adalah Cina”.

    Akun ini menambahkan narasi “Sudah Pak Harto di fitnah memiliki TMII,Padahal kini di ambil megawati Madam Bansos, trus di jual ke china Astaqfirullah”. pada postingannya.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya gambar artikel berjudul “Beredar Narasi Megawati Jual TMII ke Tiongkok, Menkominfo Pastikan Itu” merupakan konten yang dimanipulasi.

    Faktanya, gambar itu adalah gambar editan. Sumber klaim mencoret kata “Hoaks” dari gambar tangkapan layar artikel yang dimuat oleh Kompas TV pada 14 April 2021 pukul 08.13 WIB. Judul artikel aslinya berbunyi “Beredar Narasi Megawati Jual TMII ke Tiongkok, Menkominfo Pastikan Itu Hoaks”.

    Dilansir dari Tempo, untuk memverifikasi klaim itu, Tempo mula-mula memasukkan judul artikel yang terdapat dalam gambar tangkapan layar tersebut ke kolom pencarian situs Kompas TV. Hasilnya, ditemukan sebuah artikel yang dimuat pada tanggal dan jam yang sama dengan yang terlihat dalam gambar tangkapan layar itu, namun berjudul “Beredar Narasi Megawati Jual TMII ke Tiongkok, Menkominfo Pastikan Itu Hoaks”.

    Kesamaan lain adalah foto yang tercantum dalam artikel itu, yang menunjukkan miniatur wilayah Indonesia yang terdapat di TMII. Kalimat di awal artikel tersebut juga sama dengan yang terlihat dalam gambar tangkapan layar, berbunyi “JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara menyatakan mengambil alih pengelolaan Taman Mini”.

    Sebelumnya, memang beredar hoaks bahwa Taman Mini diambil alih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan dijual ke Cina. Menurut artikel Kompas TV tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memastikan bahwa narasi itu hoaks. “Klaim bahwa TMII diambil Megawati dan dijual ke Tiongkok, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut,” kata Kominfo dalam artikelnya.

    Artikel itu dimuat oleh Kominfo pada 11 April 2021. Menurut Kominfo, terdapat sebuah unggahan di media sosial yang menyebut: “Sudah pak Harto difitnah memiliki TMII, padahal sekarang diambil si Megawati madam bansos, trus dijual ke Cina astagfirullah”. Narasi ini mengomentari gambar tangkapan layar artikel yang berjudul “Ambil Alih Pengelolaan TMII, Pemerintah Bakal Serahkan ke Pihak Lain.”

    Menurut Kominfo, klaim bahwa TMII diambil Megawati dan dijual ke Tiongkok itu tidak berdasar. “Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut. Judul artikel pada berita tersebut benar adanya, namun narasi pada unggahan sengaja dipelintir dan dapat menggiring opini pembaca sesuai dengan kehendak pembuat informasi,” demikian penjelasan Kominfo.

    Sementara itu, dilansir dari artikel berjudul [SALAH] “TMII sekarang diambil si Megawati madam bansos,trus dijual ke Cina”, klaim bahwa TMII diambil Megawati adalah klaim yang menyesatkan. Selain tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu, pada 2021, pengelolaan TMII diambil alih oleh Kemsetneg dan TMII rencananya akan dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Kesimpulan

    Gambar editan. Sumber klaim mencoret kata “Hoaks” dari gambar tangkapan layar artikel yang dimuat oleh Kompas TV pada 14 April 2021 pukul 08.13 WIB. Judul artikel aslinya berbunyi “Beredar Narasi Megawati Jual TMII ke Tiongkok, Menkominfo Pastikan Itu Hoaks”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6750) [SALAH] Artikel Tentang Kemunculan Dabbah di Israel

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/04/2021

    Berita

    “Dabbah Telah Muncul Di Israel, Binatang Pesan Tanda Kiamat.Semoga Kita Dalam Lindungan Allah.Aminn”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Salsabila Yully mengunggah artikel yang menyebutkan bahwa Dabbah yaitu binatang yang akan hadir sebagai tanda akhir zaman telah muncul di Israel.

    Dalam artikel juga menampilkan foto sebuah binatang melata.
    Setelah artikel yang ditautkan itu dibuka, tidak ada penjelasan mengenai kemunculan Dabbah di Israel. Artikel tersebut memuat tentang hadits-hadits ciri-ciri kiamat yang berkaitan dengan kemunculan Dabbah.

    Selain itu, foto yang disertakan dalam artikel tersebut bukan merupakan foto Dabbah, melainkan foto The Mexican Mole Lizard atau nama ilmiahnya Bipos Biporus yaitu hewan reptil yang habitatnya hidup di air.

    Sehingga, klaim mengenai kemunculan Dabbah di Israel termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, artikel tersebut sama sekali tidak menyebutkan tentang kemunculan Dabbah di Israel, melainkan berisi hadits-hadits dan ayat mengenai ciri-ciri Dabbah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6749) [SALAH] Foto Siswa Berseragam Pramuka Menulis “FREE WEST PAP” di Papan Tulis

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 19/04/2021

    Berita

    🤭: Kirim PAP kamu yg “berani” dong…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter MartoⒶrt (@MartoArt) mengunggah cuitan berupa foto seorang anak menulis “FREE WEST PAP” di papan tulis kapur disertai dengan narasi pelengkap. Cuitan tersebut mendapatkan atensi sebanyak 135 retweet, 571 suka, dan 6 balasan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut telah melalui proses suntingan. Foto asli dimuat dalam artikel situs resmi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berjudul “Minim Tenaga Pengajar, Anggota Satgas Yonif/403 Baru Jadi Guru di Perbatasan”. Artikel yang dipublikasikan pada 7 April 2021 mengisahkan kurangnya tenaga pendidik di daerah perbatasan sehingga anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 403/Wirasada Pratista membantu di SDN Inpres Batom, Papua. Foto yang sama juga diunggah oleh akun Twitter Baptist Papuan (@Bonom99) pada 15 April 2021.

    Dengan demikian, cuitan akun Twitter MartoⒶrt (@MartoArt) dapat dikategorikan sebagai satire.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut merupakan hasil suntingan. Foto asli dari unggahan tersebut adalah seorang siswa sedang menjawab pertanyaan perkalian di papan tulis kapur.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6748) [SALAH] Video Seorang Kakek Ditahan Karena Tidak Memakai Masker Setelah Vaksinasi

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 19/04/2021

    Berita

    “UK 🇬🇧 First it was 2 weeks to flatten the curve, then wear a mask to save Grandpa, then wait till the vaccine, well now all of a sudden Grandpa is Vaccinated and getting arrested for not wearing a mask. This was never about a virus, time to RISE👊”

    “UK 🇬🇧 Mula-mula 2 minggu meratakan lekukannya, lalu pakai masker untuk menyelamatkan Kakek, lalu tunggu sampai vaksin, nah sekarang tiba-tiba Kakek divaksinasi dan ditangkap karena tidak memakai masker. Ini bukan tentang virus, waktunya BANGKIT👊”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Instagram (@riseupmelbourne) mengunggah video dengan narasi bahwa seorang kakek dalam video tersebut ditangkap oleh polisi karena tidak memakai masker setelah vaksinasi. Video itu telah ditonton sebanyak 4,118 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan video yang sama diunggah ke YouTube oleh akun Storyful Rights Management pada 6 Januari 2021 dengan judul “Police Arrest Elderly Man as Julian Assange is Denied Bail in London”. Dalam keterangannya, Storyful Rights Management menjelaskan bahwa video tersebut terekam saat demo mendukung pendiri Wikileaks Julian Assange yang jaminannya ditolak di luar pengadilan London pada 6 Januari 2021. Seorang pria tua berusia 92 tahun yang bernama Eric Levy bersama dengan 6 orang lainnya ditahan karena polisi Metropolitan London karena melanggar aturan pembatasan Covid-19.

    “Mereka dipertimbangkan untuk pemberitahuan hukuman tetap dan diperintahkan untuk meninggalkan daerah itu,” ungkap polisi.

    Melalui akun Twitter resmi @metpoliceuk, polisi Metropolitan London menangkap 21 orang demo, 7 di antaranya mendapat pemberitahuan terkait hukuman yang akan didapat dan kemudian diminta untuk kembali ke rumah masing-masing.

    “We have made 21 arrests after a protest in Parliament Square today. Separately, seven people were detained and later handed a fixed penalty notice following a small gathering outside Westminster Magistrates’ Court. They were then instructed to go home,” tulis @metpoliceuk pada 6 Januari 2021.

    Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, unggahan akun Instagram (@riseupmelbourne) dapat dikategorikan sebagai konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, kakek berusia 92 tahun itu ditahan Polisi Metropolitan London karena melanggar pembatasan COVID-19 saat demo mendukung pendiri Wikileaks di luar pengadilan London pada 6 Januari 2021, bukan karena tidak memakai masker setelah vaksinasi.

    Rujukan