(GFD-2022-9069) Keliru, Daya Rusak Vaksin dapat Dinetralisir dengan Garam Laut dan Air Kelapa Muda
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/01/2022
Berita
Pesan berantai berisi narasi cara menghilangkan vaksin yang sudah dimasukkan ke dalam tubuh, diterima Tempo melalui Whatsapp, Januari 2022.
Narasi itu memuat sejumlah klaim. Pertama, vaksin sebagai senjata biologi yang dapat merusak gen, pengentalan darah, melumpuhkan sel otak dan mematikan. Klaim kedua, berisi informasi cara menghilangkan vaksin dalam tubuh dengan garam laut dan air kelapa.
“Alhamdulilah sekarang ada penangkal/penetralisir daya rusak vaksin itu. Ini ramuannya, garam laut dan air kelapa muda, tapi bukan garam krosok (karungan). ½ sendok makan garam dan segelas air kelapa muda,” tulis pesan berantai itu.
Benarkah klaim-klaim tersebut?
Tangkapan layar pesan berantai dengan klaim Daya Rusak Vaksin dapat Dinetralisir dengan Garam Laut dan Air Kelapa Muda
Hasil Cek Fakta
Meminum air kelapa untuk menetralisir atau menangkal vaksin Covid-19 telah beredar sejak tahun lalu. Dikutip Tempo dari Antara, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman MKes SpOT menyatakan fenomena masyarakat yang meminum air kelapa muda usai menerima suntikan vaksin COVID-19 untuk menetralisir efek vaksinasi merupakan sesuatu yang tidak rasional.
“Vaksin disuntikkan dalam otot dan air kelapa masuk dalam saluran cerna, jadi butuh waktu sekian lama untuk bertemu dalam sistem tubuh, jadi nggak ada hubungannya itu,” jelas Safrizal.
Sejumlah informasi tentang cara untuk menghilangkan vaksin dalam tubuh juga beredar secara global sejak tahun lalu. Mulai dengan mandi borax, bekam, dan kini dengan meminum campuran garam laut dengan air kelapa muda.
Dikutip dari situs kesehatan Health Line, vaksin yang telah disuntikkan ke dalam tubuh tidak bisa dihilangkan. “Vaksin, seperti vaksin untuk COVID-19, masuk ke dalam tubuh dan mulai bekerja dengan cepat,” kata Jason Gallagher, Profesor Klinis Penyakit Menular di Temple University di Philadelphia.
Menurut Gallagher, setelah vaksin mRNA masuk ke dalam sel di area injeksi, tubuh bereaksi dengan memproduksi bahan untuk melawan sel Covid-19. "Itu terjadi di sana (sel), dan itu terjadi dengan cepat."
Robert G. Lahita, Direktur Institut Penyakit Autoimun dan Rematik di Saint Joseph Health di New Jersey dan penulis buku “Immunity Strong“, setuju.
“Setelah diberikan, [vaksin] bersifat permanen, segera, dan tidak dapat diubah,” katanya kepada Healthline.
Selain itu, para ahli mengatakan, vaksin tersebut efektif dalam mengurangi risiko tertular virus corona atau, jika orang yang divaksinasi mengembangkan COVID-19, vaksin tersebut efektif dalam menjaga gejala agar lebih mudah dikendalikan.
“Dapatkan saja vaksinnya,” kata Lahita. “Kamu tidak akan berakhir pergi ke rumah sakit atau sekarat. Itulah tujuannya.”
Sementara itu menurut Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardyanto, semakin lama, teknologi vaksin semakin baik. Akhir 1990-an dan awal 2000an, kita pernah ribut soal Thimerosal. Tapi itu sudah lama ditinggalkan dalam teknologi vaksin hari ini.
Sedangkan aluminium adalah sebagai adjuvan, sudah lama digunakan dalam banyak vaksin. termasuk untuk vaksin-vaksin bagi bayi dan anak-anak. Ini jangan dibayangkan seperti aluminium dalam bayangan kita. Ini adalah aluminium sebagai larutan garam.
Vaksin utk bayi dan anak-anak, sudah lama digunakan. Teknologi yang digunakan saat ini, tidak lebih berisiko kalau tidak ingin dikatakan lebih kecil daripada yg utk bayi dan anak-anak tsb.
“Nah, kalau utk bayi dan anak-anak saja sudah kita jalankan selama ini, bisa kita lihat bagaimana efeknya dalam jangka sekian tahun kemudian setelah ana-anak itu remaja dan dewasa,” kata dia kepada Tempo, Selasa 25 Januari 2022.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa vaksin bisa dinetralisir atau dihilangkan dengan meminum garam dicampur air kelapa muda adalah keliru. Vaksin yang telah diinjeksi ke dalam tubuh seseorang bersifat permanen dan bekerja di dalam sel tubuh secara cepat. Klaim vaksin sebagai senjata biologi juga keliru.
Tim Cek Fakta Tempo
Rujukan
(GFD-2022-9068) [SALAH] Gambar “Sebut pemerintah biadab, Edy Mulyadi langsung dijemput paksa aparat”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 25/01/2022
Berita
Di awal video, terdapat gambar yang memperlihatkan Edy Mulyadi mengenakan baju berwarna orange dengan tangan terborgol dan narasi “SUNGGUH KETERLALUAN SEBUT PEMERINTAH BIADAB EDY MULYADI LANGSUNG DIJEMPUT PAKSA APARAT”
Hasil Cek Fakta
Faktanya, gambar itu merupakan gambar editan hasil manipulasi dari foto pelaku penganiayaan perawat yang bertugas di RS Siloam Palembang yang wajahnya diganti dengan wajah Edy Mulyadi.
Foto yang asli, dimuat di artikel berjudul “Jason Sang Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang Diadili” yang terbit di situs smartizen.my.id pada Kamis, 10 Juni 2021. Foto ini diberi narasi “Terdakwa Jason Tjakrawinata Saat Dibawa Petugas Ke Sel Tahanan.”
Kesimpulan
Rujukan
(GFD-2022-9067) [SALAH] Vitamin D3 Blackmores Mengandung Graphene Oxide
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 25/01/2022
Berita
BALCKMORES VITAMIN D3 1000IU
CONTAINS GRAPHENE OXIDE!
NOT FIT FOR HUMAN CONSUMPTION.
First video: Shows tabs are magnetic
Second video: Tab coating dissolved in hot water.
Third video: Graphene after removing the dye.”
Hasil Cek Fakta
Namun setelah ditelusuri, kabar tentang vitamin D3 Blackmores yang mengandung graphene oxide adalah hoaks. Melansir dari situs media reuters.com, Manajer Komunikasi & Konten Grup untuk Blackmores, Leah Boonthanom, mengatakan, Blackmores tunduk pada peraturan Australian Therapeutic Goods Administration (TGA), yang tidak mengizinkan bahan graphene oxide.
Unit media dari Departemen Kesehatan Australia juga mengkonfirmasi hal ini kepada Reuters dan menyatakan bahwa graphene oxide belum disetujui untuk digunakan sebagai bahan dalam produk pengobatan yang disetujui TGA. Sehingga dapat dipastikan bahwa vitamin D3 Blackmores yang lulus pemeriksaan TGA tidak mengandung graphene oxide.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa vitamin D3 Blackmores mengandung graphene oxide merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Faktanya, klaim tersebut adalah keliru. Pihak Blackmores telah mengonfirmasi bahwa produknya sesuai dan tunduk pada peraturan TGA, dimana tidak mengizinkan penggunaan graphene oxide.
Rujukan
(GFD-2022-9066) [SALAH] Video Kendaraan Bersenjata Tentara Pakistan Dilempari Batu Oleh Warga Balochistan
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 25/01/2022
Berita
“Jika Pakistan terus menyiksa warga Balochistan seperti ini, maka hari di mana ada bagian Pakistan yang lain tidak akan lama lagi. #StopKillingBalochs.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video ini pernah diunggah pada akun YouTube milik Adicto Apple pada 8 Desember 2020. Video tersebut diberi judul “APEDREAN VEHÍCULOS DE INVASORES DE EEUU EN AFGANISTÁN” yang berarti “KENDARAAN BATU PENYERANG AMERIKA SERIKAT DI AFGHANISTAN”.
Selain itu, kejadian tersebut juga ditulis dalam portal berita Rusia Avia Pro yang juga terbit pada 8 Desember 2020, di mana video yang sama dilampirkan dan diberi penjelasan bahwa ratusan masyarakat Afghanistan menyerang kendaraan militer Amerika Serikat. Menurut portal berita tersebut, kendaraan tersebut memang dibuat Amerika Serikat, namun dikendarai oleh tentara Afghanistan.
Informasi dengan topik yang sama juga pernah dibahas oleh India Today dengan judul “Fact Check: Old video from Afghanistan passed off as Pakistan’s atrocities in Balochistan”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Twitter @92archanas dikategorikan sebagai konteks yang salah karena video yang terlampir dikait-kaitkan dengan konteks informasi yang salah.
Kesimpulan
Informasi tersebut salah. Faktanya, kendaraan bersenjata yang dilempari batu oleh masyarakat terjadi di Afghanistan, bukan Pakistan. Video tersebut juga sudah beredar sejak Desember 2020.
Rujukan
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionbjonl6nqov34lqh26bu11viedulc4eho): failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 172
Backtrace:
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 173
Function: _ci_load_library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 190
Function: library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 153
Function: libraries
File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
Line: 20
Function: library
File: /var/www/html/gfd/index.php
Line: 315
Function: require_once
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 173
Function: _ci_load_library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 190
Function: library
File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 153
Function: libraries
File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
Line: 20
Function: library
File: /var/www/html/gfd/index.php
Line: 315
Function: require_once