(GFD-2023-11793) [SALAH] Iis Dahlia Meninggal Dunia
Sumber: YoutubeTanggal publish: 11/02/2023
Berita
Pada 3 Desember 2022, channel YouTube Galeri Seleb mengunggah video dengan thumbnail yang mengklaim bahwa penyanyi Iis Dahlia telah meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam rumahnya. Iis Dahlia pertama kali ditemukan sudah tidak bernyawa dengan leher yang tergantung pada sebuah tali plastik. Dalam video tersebut dinarasikan bahwa Iis Dahlia diduga nekat bunuh diri pasca putus cinta dengan sang pacar.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya Iis Dahlia yang dimaksud dalam video tersebut bukanlah penyanyi dangdut Iis Dahlia. Melainkan Iis Dahlia yang merupakan perempuan berusia 25 tahun dan tinggal di Kampung Salawe, Desa Bale Kencana, Mancak, Cilegon, Banten. Dilansir dari laman website Radar Banten (https://www.radarbanten.co.id/), Iis Dahlia diduga nekat bunuh diri pada Sabtu, 12 Agustus 2017 karena putus cinta.
Sementara hingga saat ini, penyanyi dangdut Iis Dahlia diketahui masih aktif di akun media sosial Instagramnya. Pada 7 Februari 2023 kemarin, Iis Dahlia mengunggah video mengenai acara pesta rakyat yang akan diadakan di Alun-Alun Purworejo pada Sabtu, 11 Februari 2023. Diketahui pula bahwa Iis Dahlia akan menjadi salah satu bintang tamu yang akan memeriahkan acara tersebut (https://www.instagram.com/isdadahlia).
Sementara hingga saat ini, penyanyi dangdut Iis Dahlia diketahui masih aktif di akun media sosial Instagramnya. Pada 7 Februari 2023 kemarin, Iis Dahlia mengunggah video mengenai acara pesta rakyat yang akan diadakan di Alun-Alun Purworejo pada Sabtu, 11 Februari 2023. Diketahui pula bahwa Iis Dahlia akan menjadi salah satu bintang tamu yang akan memeriahkan acara tersebut (https://www.instagram.com/isdadahlia).
Kesimpulan
Unggahan video dengan thumbnail yang mengklaim bahwa penyanyi Iis Dahlia meninggal dunia akibat bunuh diri adalah konten yang dimanipulasi. Faktanya, Iis Dahlia yang dimaksud dalam video tersebut adalah seorang perempuan berusia 25 tahun yang tinggal di Kampung Salawe, Desa Bale Kencana, Cilegon, Banten.
Rujukan
(GFD-2023-11792) [SALAH] Rudal Indonesia Hancurkan Tentara dan Senjata Australia
Sumber: YoutubeTanggal publish: 11/02/2023
Berita
Channel YouTube Dunia Berita pada 7 Februari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Indonesia berhasil membantai 73 pasukan Australia menggunakan serangan meriam dan artileri yang difokuskan ke wilayah vital di Australia. Selain membantai 73 pasukan Australia, serangan Indonesia itu juga menghancurkan sejumlah kiriman senjata dari Malaysia. Melalui narasi video diketahui bahwa kota-kota di Australia, termasuk Ibukota Canberra, telah dihujani oleh serangan Indonesia. Adanya serangan dari Indonesia terhadap Australia ini disebabkan karena Indonesia murka lantaran Australia tidak menyerah terkait dengan isu Pulau Pasir.
Hasil Cek Fakta
Channel YouTube Dunia Berita pada 7 Februari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Indonesia berhasil membantai 73 pasukan Australia menggunakan serangan meriam dan artileri yang difokuskan ke wilayah vital di Australia. Selain membantai 73 pasukan Australia, serangan Indonesia itu juga menghancurkan sejumlah kiriman senjata dari Malaysia. Melalui narasi video diketahui bahwa kota-kota di Australia, termasuk Ibukota Canberra, telah dihujani oleh serangan Indonesia. Adanya serangan dari Indonesia terhadap Australia ini disebabkan karena Indonesia murka lantaran Australia tidak menyerah terkait dengan isu Pulau Pasir.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya narasi yang dibacakan dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan karena narator hanya membaca ulang artikel milik viva.co.id dengan mengubah subjek yang diberitakan. Artikel asli dengan judul “Rudal Rusia Bantai 73 Tentara Ukraina, Senjata Amerika Jadi Rongsokan” telah diunggah pada Jum’at, 15 Juli 2022. Dalam artikel tersebut, tertulis jika rudal milik Rusia-lah yang membantai tentara Ukraina, bukan rudal Indonesia yang membantai tentara Australia.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya narasi yang dibacakan dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan karena narator hanya membaca ulang artikel milik viva.co.id dengan mengubah subjek yang diberitakan. Artikel asli dengan judul “Rudal Rusia Bantai 73 Tentara Ukraina, Senjata Amerika Jadi Rongsokan” telah diunggah pada Jum’at, 15 Juli 2022. Dalam artikel tersebut, tertulis jika rudal milik Rusia-lah yang membantai tentara Ukraina, bukan rudal Indonesia yang membantai tentara Australia.
Kesimpulan
Unggahan video dengan klaim bahwa pasukan Indonesia berhasil menghabisi 73 pasukan Australia beserta sejumlah kiriman senjata dari Malaysia merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel milik viva.co.id dengan judul “Rudal Rusia Bantai 73 Tentara Ukraina, Senjata Amerika Jadi Rongsokan”.
Rujukan
(GFD-2023-11791) [SALAH] AS-Eropa Kirim Bantuan Senjata ke Malaysia
Sumber: YoutubeTanggal publish: 11/02/2023
Berita
Channel YouTube JENDERAL pada 3 Februari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Amerika Serikat dan beberapa sekutunya di Eropa akan memberi bantuan berupa senjata perang baru yang signifikan untuk Malaysia. Paket bantuan senjata itu dikirimkan dalam rangka membantu Malaysia untuk mempertahankan diri melawan Indonesia. Amerika Serikat mengatakan bahwa dukungan militernya itu mencakup 90 pengangkut personel lapis baja striker, sistem pertahanan udara, 59 kendaraan tempur Bradley, serta puluhan ribu roket dan peluru artileri.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya narasi yang dibacakan dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan karena narator hanya membaca ulang artikel milik Tribunnews.com (https://www.tribunnews.com/) dengan mengubah subjek yang diberitakan. Artikel asli dengan judul “AS-Eropa Janjikan Kirim Bantuan Militer untuk Ukraina, Kendaraan Lapis Baja hingga Peluru Artileri” telah diunggah pada Jum’at, 20 Januari 2023. Dalam artikel tersebut, tertulis jika Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa akan mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina untuk melawan Rusia, bukan mengirim bantuan senjata ke Malaysia untuk melawan Indonesia.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube JENDERAL merupakan konten yang dimanipulasi.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube JENDERAL merupakan konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Unggahan video dengan klaim bahwa Amerika Serikat dan beberapa sekutunya di Eropa akan memberi bantuan senjata ke Malaysia untuk menghadapi Indonesia merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel milik Tribunnews.com dengan judul “AS-Eropa Janjikan Kirim Bantuan Militer untuk Ukraina, Kendaraan Lapis Baja hingga Peluru Artileri”.
Rujukan
(GFD-2023-11790) [SALAH] Australia Korbankan Warganya dalam Perang Melawan Indonesia
Sumber: YoutubeTanggal publish: 11/02/2023
Berita
Channel YouTube Dunia Berita pada 1 Februari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Australia menolak gencatan senjata Presiden Indonesia, Joko Widodo, yang bertujuan untuk menghormati perayaan Natal Kristen Ortodoks, baik di Indonesia maupun Australia. Dalam narasi diketahui bahwa Jokowi telah memerintahkan penerapan gencatan senjata selama 36 jam di Australia. Keputusan itu dibuat untuk mengabulkan permintaan Kepala Gereja Ortodoks Australia, Patriarch Kirill yang memandang perlu adanya penangguhan perang sementara antara Indonesia dengan Australia. Selain itu, disebutkan pula bahwa Perwakilan Tetap Pertama Rusia untuk PBB, Armanata Kristiawan, melalui akun Twitter-nya menyoroti keputusan Australia yang menolak gencatan senjata dari Presiden Jokowi. Menurutnya, Canberra mengorbankan rakyat mereka demi permainan geopolitik barat.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya narasi yang dibacakan dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan karena narator hanya membaca ulang artikel milik republika.co.id dengan mengubah subjek yang diberitakan. Artikel asli dengan judul “Tolak Gencatan Senjata, Rusia: Ukraina Korbankan Rakyat Demi Permainan Barat” telah diunggah pada Jum’at, 6 Januari 2023. Dalam artikel tertulis jika Presiden Rusia, Vladimir Putin-lah yang memerintahkan gencatan senjata di tengah perang Rusia-Ukraina untuk mengabulkan permintaan Kepala Gereja Ortodoks Rusia.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Dunia Berita merupakan konten yang dimanipulasi.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Dunia Berita merupakan konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Unggahan video dengan klaim bahwa Australia telah menolak tawaran gencatan senjata dari Presiden Joko Widodo merupakan konten yang dimanipulasi. Faktanya, narator hanya membaca ulang artikel milik republika.co.id dengan judul “Tolak Gencatan Senjata, Rusia: Ukraina Korbankan Rakyat Demi Permainan Barat”
Rujukan
Halaman: 3958/6314