• (GFD-2022-9098) [SALAH] Foto “Roman Colosseum carved into a real tooth.”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 29/01/2022

    Berita

    “Roman Colosseum carved into a real tooth.
    Artist: Dalton Ghetti”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter ulysses (@lysaallll) mengunggah cuitan berupa foto ukiran Koloseum Roma dari gigi asli yang dibuat oleh seorang artis bernama Dalton Ghetti. Cuitan yang diunggah pada 23 Januari 2022 itu mendapat atensi berupa 1 retweet dan 8 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto ukiran tersebut merupakan ilustrasi untuk kampanye produk pasta gigi asal China dengan merek Maxam yang digunakan oleh agensi JWT Shanghai tahun 2012. Ilustrasi yang dibuat oleh Surachai Puthikulangkura dari Illusion CGI Studio Bangkok ini bertemakan “Civilization”. Foto ilustrasi tersebut dapat dilihat melalui situs resmi maupun halaman behance Illusion CGI Studio.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter ulysses (@lysaallll) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Bukan diukir dari gigi asli, melainkan ilustrasi yang dibuat oleh Surachai Puthikulangkura dari Illusion CGI Studio Bangkok untuk kampanye produk pasta gigi asal China “Maxam” tahun 2012.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9097) [SALAH] Akun Facebook B0ssQuee Membagikan Giveaway

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2022

    Berita

    Sebuah akun Facebook dengan nama B0ssQuee yang menggunakan foto Baim Wong menggunggah video live membagikan hadiah untuk pengikutnya.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran akun yang mengatasnamakan Baim Wong tersebut merupakan akun tiruan.

    Menurut penuturan Paula melalui video klarifikasi di kanal Youtube ‘Baby Kiano Tiger Wong’, giveaway hanya melalui tayangan langsung di Facebook Gaming miliknya(https://www.facebook.com/baimpaula.fanpage/) di jam jam tertentu untuk menghindari penipuan.

    Paula juga mengingatkan bahwa pihaknya tidak pernah meminta uang kepada para pemenang giveaway. Ia juga berharap, masyarakat lebih berhati-hati dengan adanya giveaway palsu. Sebab hal itu dikhawatirkan modus penipuan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
    Akun yang dipakai untuk membagikan giveaway palsu. Giveaway Hanya di Facebook Gaming BaimPaula.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9096) [SALAH] “shabu2 dari cina”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2022

    Berita

    “Edannn ini bukan sembako tp shabu2 dr cina”.
    Sabu-sabu
    Shabu cina

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan foto peristiwa penangkapan Kapal MV Sunrise Glory yang memuat Sabu seberat 1,37 Ton pada tahun 2018 dengan menambahkan narasi yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga membangun kesimpulan KELIRU. Sumber foto (terlihat dari watermark di sebelah kanan bawah), detikNews pada 20 Februari 2018: “Jakarta – BNN bersama TNI AL dan Bea Cukai berhasil mengungkap penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 1,37 ton di perairan Batam, Kepulauan Riau. Ini barangnya. Barang haram itu ditunjukan ke wartawna di gedung BNN Cawang, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018).”

    detikX pada 6 Maret 2018: “BNN yakin sabu berkualitas nomor wahid itu diproduksi di Myanmar. Pasalnya, sabu itu dikemas menggunakan bahan yang berbeda dibandingkan sabu yang diselundupkan dari Negeri Tirai Bambu. “Itu dari Myanmar. Kita sudah konfirmasikan. Jadi dulu Myanmar itu mengirim bahan baku, bahan mentahnya, berupa daun-daunan, getah, dan pohon-pohonan, itu biasa diolah di China. Tapi sekarang rupanya mereka mulai membuat,” tutur Kepala BNN Komjen Budi Waseso—sebelum digantikan Irjen Heru Winarko pada 1 Maret lalu—kepada detikX di kantornya di Cawang, Jakarta Timur, 23 Februari 2018.”

    Kesimpulan

    Foto yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan Tiongkok. FAKTANYA, Sabu diproduksi di Myanmar dan Anak Buah Kapal (ABK) berasal dari Taiwan. Peristiwa penangkapan Kapal MV Sunrise Glory yang memuat Sabu seberat 1,37 Ton pada tahun 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9095) [SALAH] Artikel “Anies Baswedan Sindir Presiden Jokowi, Sebut Jangan Asal Kerja, Kerja, Kerja, Tanpa Gagasan. Harusnya Gragas, Gragas, Gragas Tanpa Kemaluan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2022

    Berita

    Beredar sebuah gambar tangkapan layar artikel yang diunggah oleh akun Facebook Fritz Haryadi pada 27 Januari 2022. Postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 3 kali dengan 15 komentar dan 208 like.

    Narasi:
    Anies Baswedan Sindir Presiden Jokowi, Sebut Jangan Asal Kerja, Kerja, Kerja, Tanpa Gagasan. Harusnya Gragas Gragas Gragas Tanpa Kemaluan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, gambar tangkapan layar artikel tersebut merupakan suntingan yang diambil dari media TribunSumsel.com yang diterbitkan pada 22 Januari 2022 dengan judul asli “Anies Baswedan Sindir Presiden Jokowi, Sebut Jangan Asal Kerja, Kerja, Kerja, Tanpa Gagasan”. Namun oleh pemilik akun Facebook Fritz Haryadi judul dari artikel tersebut ditambahkan dengan kalimat “Harusnya Gragas Gragas Gragas Tanpa Kemaluan”.

    Selain judul yang telah disunting, nama media dari TribunSumsel.com tersebut juga diubah menjadi OborRakyatMlebuDobolmu.com dengan jenis tulisan dan warna yang sama sehingga terkesan mirip.

    Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel pada unggahan akun Facebook Fritz Haryadi telah disunting pada bagian judul dan nama media. Artikel asli berjudul “Anies Baswedan Sindir Presiden Jokowi, Sebut Jangan Asal Kerja, Kerja, Kerja, Tanpa Gagasan” dari TribunSumsel.com disunting menjadi “Anies Baswedan Sindir Presiden Jokowi, Sebut Jangan Asal Kerja, Kerja, Kerja, Tanpa Gagasan. Harusnya Gragas Gragas Gragas Tanpa Kemaluan” dari OborRakyatMlebuDobolmu.com, dan masuk ke dalam kategori parodi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Teks yang disunting atau diedit. Judul asli dari artikel tersebut adalah “Anies Baswedan Sindir Presiden Jokowi, Sebut Jangan Asal Kerja, Kerja, Kerja, Tanpa Gagasan” yang diterbitkan oleh media TribunSumsel.com.

    Rujukan