• (GFD-2021-6807) [SALAH] Foto Penampakan Pelangi di Planet Mars

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 26/04/2021

    Berita

    Beredar di media sosial postingan foto yang diklaim pelangi di Planet Mars. Postingan ini banyak disebarkan pada awal April 2021.

    Salah satu akun yang mengunggahnya adalah bernama Robert Mask. Dia mempostingnya di Facebook pada 5 April 2021.

    Dalam postingannya terdapat gambar seperti siluet pelangi. Ia menambahkan narasi: "Rainbows on Mars!!!" atau dalam Bahasa Indonesia "Pelangi di Mars!!!"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Fact Check: Did NASA's Perseverance Rover Photograph a Mars Rainbow?" yang tayang di Newsweek.com pada 7 April 2021.

    Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari NASA.

    "Banyak yang bertanya: Apakah itu pelangi di Mars? Tidak. Pelangi tidak dimungkinkan di sini.

    Pelangi diciptakan oleh cahaya yang dipantulkan dari tetesan air bulat, tetapi tidak ada cukup air di sini untuk mengembun, dan terlalu dingin untuk air cair di atmosfer. Busur ini adalah pijar lensa," bunyi pernyataan NASA.

    Artikel tersebut juga menjelaskan bukan berarti tidak ada air di atmosfer Mars. Website NASA mengatakan atmosfer planet sebagian besar terdiri dari karbondioksida dan sebagian uap air.

    Bahkan secara teoritis jika ada cukup uap menghasilkan pelangi maka tidak bisa terjadi karena suhu rata-rata di Mars adalah minus 81 derajat Fahrenheit dan tekanannnya sangat rendah. Sehingga uap tidak akan mampu membuntuk tetesan air bulat yang diperlukan pelangi.

    Kesimpulan

    Postingan yang menyebut ada pelangi di Planet Mars adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6806) [SALAH] J.Co Bagikan 1000 Jam Tangan Pintar dan Perangkat Seluler

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 26/04/2021

    Berita

    Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai berisi informasi mencatut nama J.Co Indonesia sedang mengadakan undian berhadiah. Pesan berantai ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

    Dalam pesan berantai tersebut terdapat sebuah link untuk bisa mendapatkan hadiahnya. Berikut isi pesan berantainya:

    "https://jcodonuts.shop/discount/?t=1619421219214"

    Kemudian saat di klik dalam link terdapat narasi:

    "Perayaan ulang tahun ke-60. Banyak hadiah yang sangat indah, serta lebih dari 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluler. Yang harus Anda lakukan adalah membuka kotak kado yang benar. Anda telah mencoba 3 kali, semoga berhasil!"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melihat akun Instagram resmi J.Co Indonesia, @jcoindonesia yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Di sana terdapat penjelasan terkait pesan berantai itu yang diunggah 22 April 2021 lalu.

    "Pemberitahuan resmi JCO Indonesia. Hati-hati penipuan program hadiah dalam rangka ulang tahun yang mengatasnamakan JCO Indonesia. Dengan ini kami, JCO Indonesia memberitahukan bahwa:

    1. Saat ini kami tidak mengadakan program bagi-bagi hadiah dalam rangka ulang tahun JCO Indonesia.

    2. Kami himbau agar masyarakat tidak tertipu oleh portal link tidak resmi yang mengatasnamakan JCO Indonesia.

    3. Segala bentuk promo atau hadiah akan diinfokan melalui Instagram atau Twitter atau website resmi JCO Indonesia."

    Selain itu Cek Fakta Liputan6.com melihat website resmi J.Co Indonesia, jcodonuts.com. Di sana terdapat penjelasan bahwa J.Co mulai membuka toko pertamanya tahun 2006 atau tidak sesuai dengan narasi pesan berantai yang mengklaim J.Co sudah berusia 60 tahun.

    Kesimpulan

    Pesan berantai yang menyebutkan J.Co Indonesia sedang mengadakan undian berhadiah adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6805) [SALAH] “SBY: Jika Demokrat dipercaya lagi menjalankan pemerintahan, Saya janji Indonesia akan kami jadikan Negara Maju”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/04/2021

    Berita

    [SALAH] “SBY: Jika Demokrat dipercaya lagi menjalankan pemerintahan, Saya janji Indonesia akan kami jadikan Negara Maju”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Eben Haezer membagikan status dengan gambar tangkapan layar sebuah Blogspot pada 17 April 2021 yang berjudul “SBY: Jika Demokrat dipercaya lagi menjalankan pemerintahan, Saya janji Indonesia akan kami jadikan Negara Maju”. Eben Haezer menambahkan pada statusnya narasi yang berisikan “BIKIN MAJU BELUM ADA BUKTINYA, KALAU MANGKRAK MAH IYA.KORUPSINYA NAMBAH ?”.

    Setelah ditelusuri, klaim SBY menyatakan janji Indonesia akan maju jika Partai Demokrat menjalankan pemerintahan adalah salah.

    Faktanya tidak ada sumber kredibel yang memberitakan SBY menyatakan janji tersebut selain dari laman Blogspot parbengkeldoau.blogspot.com. Selain itu, tulisan tersebut diunggah di blogspot pada tahun 2017 silam.

    Tulisan blogspot tersebut membahas mengenai pidato sambutan SBY dalam rangka HUT ke-16 Partai Demokrat.

    Setelah ditelusuri, draft naskah Pidato SBY dalam sambutkan HUT ke-16 Partai Demokrat pernah dimuat dalam press release di laman resmi demokrat, demokrat.or.id.

    Dalam draft naskah pidato tersebut tidak ditemukan pernyataan janji SBY yang mengatakan akan membuat “Indonesia Maju jika Demokrat dipercaya kembali menjalankan pemerintahan”. Naskah hanya berisikan sejarah Demokrat dari masa ke masa dan serangkaian harapan di Ulang Tahun Partai Demokrat yang ke-16.

    Dengan demikian klaim janji SBY tersebut adalah hoax dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Pernyataan yang mengutip SBY tersebut salah, faktanya tidak ditemukan sumber yang kredibel bahwa SBY pernah mengatakan demikian. Tangkapan layar yang dibagikan akun Facebook Eben Haezer tersebut adalah tangkapan layar salah satu blogspot yang diunggah pada 2017 silam.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6804) [SALAH] Bantuan Sosial Tunai (BST) 600 Ribu Sudah Dapat Dicairkan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2021

    Berita

    “Bagi yang sudah memiliki E-KTP sudah bisa mengambil kompensasi karena corona Per Tgl 30 April 2021 sebesar Rp. 600.000 untuk biaya # dirumah aja.
    Silakan cek apakah nama anda tercantum, dan cocokkan dengan NIK E-KTP anda melalui link berikut ini : https://bit.ly/ 3uEB0Bc ⬅️”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah kabar di media sosial Facebook, yang menyebutkan bahwa bantuan kompensasi corona dapat diambil oleh masyarakat yang telah memiliki e-KTP. Kompensasi sebanyak 600 ribu rupiah ini sudah dapat diambil per tanggal 30 April 2021, dengan mengecek nama pada tautan yang telah disediakan.

    Namun setelah melakukan penelusuran, klaim bantuan corona tersebut ternyata hoaks. Diketahui bahwa bantuan sosial tunai (BST) sebanyak 600 ribu rupiah sudah tidak ada lagi.

    Melansir dari artikel kompas.com, di tahun 2021 BST memang masih diberikan oleh Pemerintah Indonesia. Namun nilainya sudah berkurang menjadi 300 ribu rupiah. Pemerintah sendiri telah menghentikan bantuan 600 ribu sejak Juni 2020. Sementara bantuan lain yang masih dijalankan adalah bantuan sembako, subsidi listrik, BLT UMKM, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Kartu Prakerja.

    BST sebesar 300 ribu pun tidak didapat dengan sembarangan. Kemensos sendiri telah mengatur pendaftaran penerima BST ini dengan cara mendatangi kantor kelurahan atau desa setempat agar dapat diajukan ke berita acara dan diverifikasi menjadi penerima bantuan di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jadi tidak semua pemilik e-KTP dapat menerima bantuan ini.

    Pengecekan penerima bantuan pun hanya dapat diakses melalui laman dtks.kemensos.go.id dengan memasukkan data diri menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), ID DTKS/BDT, Nomor PBI JK/KIS. Jadi tautan apapun yang terkait dengan BST selain milik Kemensos adalah tautan hoaks.

    Dapat disimpulkan, kabar yang mengklaim bahwa dana sebesar 600 ribu sudah dapat dicairkan dengan melakukan cek nama pada tautan yang disediakan, merupakan kabar hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Klaim tersebut salah. Di tahun 2021, bantuan sebesar 600 ribu sudah ditiadakan, diganti dengan bantuan sebanyak 300 ribu saja. Pengecekan nama penerima bantuan pun hanya dapat diakses melalui laman resmi Kementerian Sosial.

    Rujukan