• (GFD-2021-6824) [SALAH] “Kapal SDH hancur di. Rudal kapal cina”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/04/2021

    Berita

    Ditemukan sebuah pesan di Whatsapp yang mengklaim bahwa kapal selam KRI Nanggala 402 sudah hancur disebabkan oleh tembakan rudal kapal China. Penembakan tersebut juga diklaim melibatkan pemerintah. Klaim ini beredar pada tanggal 26 April 2021 setelah KRI Nanggala dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut salah. Melansir dari Kompas.com, penyebab tenggelamnya kapal KRI Nanggala 402 bukan karena kesalahan manusia maupun black out atau mati listrik karena penyelaman sudah mengikuti prosedur yang ada. Kendati demikian, Kepala Staff TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan perlu mengangkat badan kapal terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam itu.

    KRI Nanggala-402 ditemukan di kedalaman 838 meter. Melalui bantuan kapal Singapura MV Swift Rescue tampak jelas kondisi kapal terbelah menjadi tiga bagian. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, memastikan KRI Nanggala-402 tidak meledak karena tidak memunculkan tanda-tanda ledakan meskipun ditemukan serpihan dalam radius 10 mil dari area KRI Nanggala-402 menyelam.

    Menanggapi isu hancur/retaknya KRI Nanggala 402, Yudo menjelaskan penyebabnya adalah kapal tersebut tenggelam di luar jangkauan kedalaman maksimal, 250-500 meter.

    Mengacu kepada seluruh hasil referensi, klaim bahwa KRI Nanggala-402 dirudal kapal China adalah hoaks dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
    Klaim tersebut salah. Melansir dari Kompas, Kepala Staff TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menjelaskan penyebab keretakan pada KRI Nanggala-402 ialah tenggelamnya kapal tersebut hingga melebihi jangkauan kedalaman maksimal.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6823) [SALAH] “Buntut terbunuhnya jenderal BIN di papua. Pengiriman pasukan TNI secara masiv ke Papua sedang dipersiapkan.”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/04/2021

    Berita

    Beredar pesan beranta Whatsapp yang bertuliskan “Buntut terbunuhnya jenderal BIN di papua. Pengiriman pasukan TNI secara masiv ke Papua sedang dipersiapkan. Perintahnya tegas, lakukan yg terbaik buat NKRI & tertibkan KKB. Mereka Bangkitkan amarah Jkw,,, KKB, blm kenal Jkw tuh.!!! mereka akan menyesali perbuatan mereka.”

    Hasil Cek Fakta

    FAKTANYA, konteks video yang benar adalah yang sudah beredar sebelumnya pada 3 Maret lalu yang digunakan sebagai sumber. Tentang penugasan Kesatuan Batalyon Yonif 131 Braja Sakti ke Operasi Satuan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Papua Nugini, TIDAK berkaitan dengan peristiwa terbunuhnya Kepala BIN Papua.

    Kesimpulan

    TIDAK sesuai dengan deskripsi dan konteks asli dari sumber video yang sudah dipublikasikan sebelumnya pada 3 Maret lalu. FAKTANYA, konteks video yang benar adalah tentang penugasan Kesatuan Batalyon Yonif 131 Braja Sakti ke Operasi Satuan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Papua Nugini, TIDAK berkaitan dengan peristiwa terbunuhnya Kepala BIN Papua.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6822) [SALAH] Video Tabrakan Mobil Wamenhan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 28/04/2021

    Berita

    Beredar di Youtube video yang diklaim sebagai video kecelakaan lalu lintas antara mobil Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) dengan Asisten Logistik (Aslog) TNI AU dan motor patroli dan pengawalan (Patwal) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
    Narasi:
    “TABRAKAN Mobil Wamenhan RI & Aslog TNI AU plus motor patwal di Terminal 3 SoeTa.”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa mobil yang tertabrak bukanlah mobil milik Wamenhan. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Terminal 3 Bandara Soetta terjadi antara sebuah mobil Camry dengan sejumlah kendaraan dinas Lemhanas, Patwal, dan Kemenkumham.

    “Mobil yang ditabrak lagi parkir, mobil patwal, mobil dinas Lemhanas, Kemkumham itu lagi parkir. Dia (pelaku) mau parkir juga akhirnya keserempet. Kena mobilnya dua, motornya satu,” kata Kasat Lantas Polres Bandara Soetta Mokhamad Sigit Prabowo (24/04/2021).

    Sigit menjelaskan kejadian itu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIB. Penabrak itu diduga mengantuk saat mengejar jadwal keberangkatan pesawat. Dari kecelakaan itu, tidak terdapat korban luka, melainkan hanya kerugian materiil.

    “Iya dia itu buru-buru mungkin ngantuk ya, kerugian hanya materi saja. Jadi dia mau pergi itu takut ketinggalan pesawat, intinya buru-buru dia,” kata Sigit.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim bahwa mobil Wamenhan RI terlibat kecelakaan lalu lintas di Terminal 3 Bandara Soetta tidak benar dan masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Bukan mobil Wamenhan yang ditabrak. “Mobil yang ditabrak lagi parkir, mobil patwal, mobil dinas Lemhanas, Kemkumham itu lagi parkir. Dia (pelaku) mau parkir juga akhirnya keserempet. Kena mobilnya dua, motornya satu,” kata Kasat Lantas Polres Bandara Soetta Mokhamad Sigit Prabowo.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6821) [SALAH] Versi Baru WhatsApp dengan Warna Merah Muda

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/04/2021

    Berita

    Beredar sebuah tautan melalui pesan berantai di WhatsApp mengenai peluncuran versi baru WhatsApp. Dalam tautan tersebut, WhatsApp disebut sudah meluncurkan versi baru WhatsApp dengan warna merah muda. Pengguna dapat mengunduh aplikasi melalui tautan yang disediakan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, aplikasi tersebut adalah palsu. Peneliti keamanan siber asal India, Rajshekhar Rajaharia menyatakan bahwa aplikasi tersebut adalah malware yang mampu mengambil alih akses ponsel pengguna. Melansir dari Gadgets360, WhatsApp telah menegaskan bahwa pihaknya tidak meluncurkan versi baru WhatsApp dengan warna merah muda. Pihak WhatsApp juga meminta pengguna untuk hanya mengunduh aplikasi resmi yang tersedia di Play Store dan App Store.

    Dengan demikian, tautan melalui pesan berantai di WhatsApp mengenai peluncuran versi baru WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
    Aplikasi tersebut adalah palsu. WhatsApp telah menegaskan bahwa pihaknya tidak meluncurkan versi baru WhatsApp dengan warna merah muda.

    Rujukan